Nasib malang menimpa Celine Violetta Atmadja. Baru saja dia berkabung kerena meninggalnya sang ayah, dia justru diusir oleh Ibu dan juga saudara tirinya. ternyata selama ayahnya sakit keras, mereka sudah membalik nama semua aset kekayaan milik keluarga Atmadja menjadi milik mereka. Untuk itu, Celine tidak mempunyai pilihan selain pergi dari sana.
Tapi bukan berarti Celine akan diam saja. Dia bersumpah akan membalas ibu dan saudara tirinya itu. Apapun akan dia lakukan, termasuk menikah dengan pria cacat yang kaya untuk membalas mereka.
Nicholas Arian Dirgantara, CEO tampan yang bernasib tragis. Dia harus duduk di kursi roda setelah kecelakaan hebat yang menimpa dirinya 2 tahun yang lalu. Karena hal itu juga, kekasihnya berselingkuh dengan sahabat Nick
Semenjak saat itu, Nick menjadi pria yang agresif. Kondisinya yang tidak bisa berbuat apa-apa membuatnya mudah marah. Hingga suatu hari, ibunya datang membawa seorang wanita yang akan menikah dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Perasaan Aneh
Celine menggeliat, membuka matanya. Dia terkejut karena tidak mendapati Nicholas disampingnya. Tapi melihat kursi roda Nicholas juga tidak ada, dia jadi berfikir, mungkin Nicholas sudah keluar dari kamar.
"Kenapa dia tidak membangunkan ku?" gumamnya. Dia terdiam sejenak dan kembali berbaring. Dia menarik selimutnya sampai menutupi kepalanya karena malu dengan apa yang dia lakukan semalam.
Hah.. Kenapa dia bisa seagresif itu? Dia benar-benar terbuai sampai-sampai tidak sadar dengan apa yang dia lakukan. Tapi, hal itu benar-benar nikmat, dia seolah melayang saat mencapai puncak kenikmatan.
"Astaga, apa yang kau pikirkan, Cel?" Celine memukul pelan kepalanya. Tapi tetap saja, pikiran mesum merasuki otaknya. Rasanya dia ingin mengulanginya lagi.
"Lupakan Celine !! Lupakan!! lebih baik sekarang kau mandi dan melayani suamimu. Dia pasti juga belum mandi." Celine turun dari tempat tidur dan memunguti bajunya yang berserakan di lantai. Dia berlari kecil ke kamar mandi untuk segera membersihkan diri.
Setelah selesai, Celine memakai pakaiannya dan memoles wajahnya dengan make up tipis. Dia juga memakaikan foundation di lehernya untuk menutupi tanda bibir Nicholas yang tercetak jelas di sana.
"Dasar!! Gara-gara Nicholas, aku harus menutupi tanda ini biar bisa keluar kamar." gerutunya. Setelah itu, dia bergegas keluar, tapi dia dikejutkan dengan kedatangan mertuanya.
"Mommy!!" seru Celine
Andara menatap Celine dan mencoba untuk tidak terlihat khawatir. Dia tersenyum dan merentangkan kedua tangannya. Celine juga tersenyum, dia menghampiri Andara dan memeluknya. "Apa kabar mom? Kenapa tidak memberitahuku jika mau datang?"
"Kejutan sayang." Andara mengurai pelukannya dan berkata, "kabar mommy baik. Bagaimana denganmu?"
"Aku juga baik mom." Celine melirik kearah pria yang berdiri di samping Andara. Dia bisa menebak jika pria itu adalah ayah Nicholas karena wajahnya sangat mirip dengan Nicholas
"Kau juga boleh memeluk ku jika kau mau, menantu ku." Hendra juga merentangkan kedua tangannya yang di sambut oleh Celine .
"Akhirnya aku bisa bertemu dengan anda, Tuan." seru Celine
"Hei.. Jangan bicara formal pada mertuamu sendiri. Kau istri Nicholas , itu artinya kau juga putri ku." seru Hendra
Celine sangat terharu. Dia mengangguk pelan dan mengurai pelukan mereka. Dia tidak ingin berlama-lama, karena takut akan teringat dengan ayahnya.
"Kapan kalian sampai?" tanya Celine
"Semalam kami sampai." jawab Andara
Celine hanya ber o saja. dia melihat kesana-kemari dan tidak mendapati keberadaan Nicholas dimana pun. Harusnya pria itu ada di sana sekarang bersama orang tuanya. Tapi kenapa tidak ada? Kemana pria itu?
"Ada apa sayang?" tanya Andara
"Nicholas kemana mom? Apa dia tidak tahu kalian datang?" tanya Celine
"O-oh itu...." Andara melirik suaminya yang mengangguk pelan. Dia menghela nafas dan mengatakan pada Celine jika Nicholas ada di depan. Celine berhak tahu sedang apa suaminya. Dan dia harap. Celine bisa menjauhkan Nicholas dari wanita rubah itu
"Nicholas ada di depan." seru Andara
"Kenapa dia ada di depan?" lirihnya. Celine meminta ijin pada mertuanya untuk menyusul Nicholas. Dia harus memastikan jika pria itu sudah makan atau belum. Dia juga harus membantu Nicholas untuk mandi. karena nanti siang ada jadwal untuk terapi. Tapi, baru saja dia sampai di ambang pintu, tiba-tiba dia melihat sesuatu yang membuat hatinya berdenyut sakit.
"Apa yang kau lakukan, hah?" teriak Nicholas
"Nick!!" lirihnya
Nicholas menoleh dan melihat Celine yang berdiri tidak jauh di belakangnya, "Cel?"
Kedua mata Celine berembun. Dia mencoba tersenyum dan berkata. "Maaf, silahkan lanjutkan." Celine kembali masuk ke rumah, sedangkan Nicholas yang sadar jika Celine salah paham, mencoba menyusulnya. "Cel, tunggu!!!"
"Nick!! Kau mau kemana? biarkan saja dia pergi." cegah Jenny.
Nicholas melirik sinis Jenny dan mendorong keras wanita itu hingga tersungkur. "Penjaga!! Usir wanita ini!!" perintahnya
Jenny melebarkan kedua matanya, dia menatap dua penjaga yang menarik tangannya. "Lepaskan!!!" teriaknya. Dia menatap Nicholas, seolah meminta pertolongan. Tapi Nicholas memalingkan wajahnya dan memilih menyusul Celine ke dalam.
"Nick!! Nicholas !!" teriak Jenny memanggil Nicholas. Dia terus memberontak karena penjaga terus menariknya dan mendorong keras dirinya hingga tersungkur di luar pagar.
"Aw..." pekiknya. Dia berdiri dan menatap tajam penjaga. "Awas kalian!!" Jenny mendengus dan pergi dari sana.
Sementara itu, Nicholas terus memanggil Celine. Tapi wanita itu seolah tuli dan tidak memperdulikan panggilan Nicholas. Hatinya sakit melihat Nicholas bercumbu dengan mantan kekasihnya. Apa dia cemburu? Hah... Mungkin dia cemburu, tapi Celine merasa hanya sebagai pelampiasan Nicholas saja. Saat pria itu tidak lagi membutuhkannya, dia akan pergi dengan yang lain.
"Cel, Tunggu!! Dengarkan dulu penjelasan ku. Aku.... aw!!" Nicholas terlalu cepat menggerakkan kursi rodanya, hingga rodanya tergelincir dan membuatnya jatuh tersungkur.
"Cel!!" panggil Nicholas . Dia menarik tubuh bagian bawahnya, maju untuk mendekati Celine yang berdiri tidak jauh darinya.
Andara yang tidak tega melihat hal itu, tergerak untuk membantu Nicholas. Tapi, Hendra menahannya. Dia menggelengkan kepalanya pelan dan meminta agar Andara tidak ikut campur. Dia tahu, pasti Nicholas melakukan sesuatu yang membuat Celine marah. Tapi dengan hal ini, mereka bisa tahu bagaimana hubungan keduanya sebenarnya.
"Cel!! Aku bisa jelaskan, ini tidak seperti yang kau lihat. Aku...." ucapan Nicholas terhenti saat melihat Celine berbalik menatap. Dia tersenyum dan berharap Celine mau mengatakan sesuatu. Tapi yang Celine lakukan justru membantunya duduk di kursi roda dan mendorongnya masuk ke kamar. Dia pikir, mereka akan menyelesaikan masalah di dalam kamar. Tapi ternyata, Celine mendorong kursi rodanya terus sampai di dalam kamar mandi.
Celine membuka satu persatu baju Nicholas dan membuangnya di tempat sampah. Setelah itu, dia mengguyur tubuh Nicholas di bawah shower dan membantunya menggosok seluruh tubuhnya.
Nicholas hanya bisa pasrah. Dia tahu saat ini Celine marah padanya. Bahkan, wanita itu tidak menghiraukan tubuhnya yang ikut basah karena guyuran air shower.
"Cel, dingin." ucap Nicholas
Celine menatap kedua mata Nicholas. Bibir pria itu terlihat mengigil. Dia langsung duduk di pangkuan Nicholas dan meraup brutal bibir Nicholas. Tentu saja Nicholas tidak menolak. Dia membalas ciuman Celine dengan kedua tangannya yang ikut menjalankan tugasnya masing-masing.
"Di mana lagi wanita itu menyentuhmu?" tanya Celine setelah mereka melepaskan ciuman mereka.
Nicholas menggelengkan kepalanya. Dia memeluk erat tubuh Celine dan berkata, "Aku tidak membiarkan dia menyentuhku, sayang. Tapi yang kau lihat tadi, tidak seperti yang kau pikirkan. Dia tiba-tiba mencium ku. Dan aku juga menolaknya. Maafkan aku." seru Nicholas
Celine membalas pelukan Nicholas . Di bawah guyuran air, diam-diam Celine menitikkan air matanya. Hatinya sakit melihat hal itu, tapi mendengar penjelasan suaminya, dia merasa lega. Tapi tetap saja, dia takut jika Nicholas kembali kepelukan wanita itu.
"Ada apa dengan ku? Kenapa aku tidak rela Nicholas dengan wanita itu? Apa aku mulai mencintainya?" batin Celine