NovelToon NovelToon
Menaklukan Hati Ceo

Menaklukan Hati Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: tanier alfaruq

seorang CEO cantik, seksi, dan galak, yang terjebak dalam dinamika dunia kerja dan cinta. Dia harus menghadapi tantangan dari mantan suaminya, mantan pacar Tanier, dan berbagai karakter wanita seksi lainnya yang muncul dalam hidupnya. Tanier, karyawan Lieka yang tampan, sabar, dan kocak, berjuang untuk memenangkan hati Lieka dan membantu perusahaan mereka bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tanier alfaruq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22: Cinta yang Tersembunyi

Setelah pertemuan yang menegangkan dengan Diana, Tanier dan Lieka merasa perlu untuk menguatkan hubungan mereka lebih dari sebelumnya. Tanier tahu bahwa mereka harus menghadapi setiap tantangan dengan percaya diri dan saling mendukung. Namun, dia juga merasa ada sisi lain dalam hubungan mereka yang perlu diungkapkan—perasaan mendalam yang mungkin belum sepenuhnya terungkap.

Suatu sore, setelah hari yang panjang di kantor, Tanier mengundang Lieka untuk makan malam di apartemennya. Dia ingin menciptakan suasana yang romantis, di mana mereka bisa berbicara dari hati ke hati tanpa gangguan.

Ketika Lieka tiba, aroma masakan yang menggugah selera memenuhi udara. Tanier telah menyiapkan hidangan favoritnya—spaghetti aglio e olio dan salad segar. Momen itu terasa istimewa, dan Lieka tersenyum saat melihat perhatian Tanier.

“Wow, kamu benar-benar melakukan semua ini hanya untukku?” tanya Lieka, terlihat terkejut dan bahagia.

“Setiap hal yang aku lakukan untukmu adalah wujud rasa cintaku. Aku ingin kita kembali terhubung setelah semua ketegangan ini,” jawab Tanier dengan tulus.

Saat mereka duduk di meja makan, percakapan mulai mengalir dengan ringan. Mereka berbagi cerita tentang hari mereka, menggoda satu sama lain, dan tertawa. Tanier merasa suasana semakin intim, dan dia tahu ini adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya yang lebih dalam.

“Lieka, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan,” kata Tanier, matanya menatap dalam-dalam ke mata Lieka. “Aku merasa kita memiliki sesuatu yang lebih dari sekadar hubungan antara atasan dan bawahan.”

Lieka terdiam sejenak, tampak menunggu Tanier melanjutkan. “Aku mencintaimu lebih dari yang bisa aku ungkapkan. Perasaanku ini bukan hanya sekadar suka, tetapi aku merasa terhubung denganmu di tingkat yang lebih dalam.”

Mendengar pernyataan Tanier, Lieka merasakan hangatnya perasaan di hatinya. “Aku juga merasakan hal yang sama, Tanier. Meskipun kita berada dalam dunia yang penuh tekanan, kau selalu berhasil membuatku merasa nyaman. Cinta ini memang terpendam, tetapi aku tidak ingin menyembunyikannya lagi.”

Tanier tersenyum, merasa lega mendengar pernyataan Lieka. Dia meraih tangan Lieka dan menggenggamnya erat. “Kita akan menghadapi semuanya bersama. Baik itu tekanan di kantor atau ancaman dari masa lalu. Cinta kita akan mengatasi semua itu.”

Setelah makan malam, mereka berdua pindah ke sofa, di mana suasana semakin santai. Lieka menatap Tanier dengan lembut, dan Tanier merasakan dorongan untuk mendekat. “Lieka, aku ingin kita tidak hanya berbicara tentang cinta, tetapi juga menunjukkan bagaimana kita merasakannya.”

Lieka mengangguk, dan dengan lembut, Tanier mendekat, merasakan denyut jantungnya yang semakin cepat. Mereka saling mendekat, dan dalam sekejap, bibir mereka bertemu dalam sebuah ciuman lembut. Rasa cinta yang terpendam selama ini mengalir di antara mereka, menghapus semua keraguan dan ketakutan.

Ciuman mereka semakin dalam, dan Tanier merasakan hasrat yang membara dalam dirinya. Dia mengangkat Lieka dan memindahkannya ke pangkuannya, sementara tangan mereka saling mencari dan menggenggam. Tanier mencium leher Lieka, dan dia dapat merasakan perasaan nyaman dan aman di antara mereka.

“Tanier,” bisik Lieka, suaranya penuh kerinduan. “Aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya.”

Dengan lembut, Tanier menggenggam wajah Lieka, menatap matanya. “Aku ingin kita menjelajahi cinta ini lebih jauh. Mari kita tidak hanya menyimpannya dalam hati, tetapi juga merayakannya bersama.”

Mereka berdua saling menyelami perasaan yang dalam, dan dengan penuh kasih sayang, mereka membiarkan cinta mereka mengalir tanpa batas. Tanier dan Lieka berusaha untuk merasakan setiap detik, menciptakan kenangan yang akan terukir selamanya di hati mereka.

Setelah momen intim itu berakhir, Tanier dan Lieka berbaring di sofa, saling berpelukan. Keduanya merasa bahagia dan lega, seolah-olah beban yang selama ini mereka pikul telah terangkat. Mereka tahu bahwa cinta mereka kini telah terungkap dan akan menjadi kekuatan yang dapat mereka andalkan.

“Terima kasih telah memberiku kesempatan untuk mencintaimu,” kata Tanier, menatap Lieka dengan penuh kasih.

“Aku beruntung memilikimu, Tanier. Bersamamu, aku merasa bisa menghadapi apa pun,” jawab Lieka, tersenyum.

Malam itu, mereka berdua tertidur dalam pelukan satu sama lain, dengan hati yang penuh cinta dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

---

Keesokan harinya, Tanier bangun dengan perasaan yang lebih ringan. Matahari yang bersinar melalui jendela apartemen memberi sinar hangat pada suasana hati yang baru mereka bangun. Dia menoleh ke arah Lieka, yang masih tertidur dengan damai, wajahnya menampilkan keindahan yang tak tertandingi. Tanier merasa beruntung bisa berada di sampingnya, dan dia bertekad untuk melindungi kebahagiaan ini.

Setelah menyaksikan wajah Lieka, Tanier memutuskan untuk membuatkan sarapan. Dia ingin memberikan kejutan manis sebagai ungkapan rasa syukur. Dengan lembut, dia beranjak dari sofa, memastikan tidak membangunkan Lieka.

Sementara Tanier memasak, pikirannya melayang pada masa depan mereka. Dia berharap bisa melewati semua rintangan, terutama ancaman dari Diana dan mantan suami Lieka. Namun, keyakinan bahwa cinta mereka dapat mengatasi segalanya memberi Tanier kekuatan untuk berjuang.

Ketika sarapan selesai, Tanier kembali ke sofa dengan nampan berisi makanan. Dia duduk di samping Lieka dan pelan-pelan membangunkannya. “Selamat pagi, tidur cantikku,” ujarnya lembut.

Lieka membuka matanya, tersenyum saat melihat sarapan yang disiapkan Tanier. “Wow, kamu benar-benar perhatian hari ini. Apa yang membuatmu begitu manis?”

“Ini semua untukmu. Mari kita nikmati sarapan bersama,” jawab Tanier, sambil menyajikan makanan di depan mereka.

Selama sarapan, suasana di antara mereka terasa hangat dan ceria. Mereka berbagi cerita lucu, merencanakan akhir pekan, dan mengungkapkan harapan masing-masing untuk masa depan. Tanier merasa hubungan mereka semakin kuat, dan cinta yang terpendam kini mengalir dengan bebas di antara mereka.

“Tanier, aku ingin kita menghabiskan lebih banyak waktu bersama,” kata Lieka, menatapnya dengan penuh harapan. “Mungkin kita bisa pergi berlibur akhir pekan ini, hanya kita berdua.”

“Itu ide yang bagus! Kita bisa pergi ke pantai atau ke tempat lain yang tenang. Aku ingin merayakan cinta kita lebih sering,” balas Tanier, merasa semangat.

Namun, saat mereka mulai bersenang-senang, Tanier tidak bisa menahan pikiran tentang Diana dan kemungkinan ancaman yang mungkin dihadapi. Dia tahu bahwa tidak semua orang senang dengan kebahagiaan mereka, dan dia harus waspada.

Ketika Tanier mencoba menyelidiki lebih jauh, dia merasa perlu membicarakan hal ini dengan Lieka. “Sayang, aku ingin kita juga membahas tentang ancaman yang mungkin datang dari Diana,” kata Tanier, mencoba mengungkapkan kekhawatirannya.

Lieka mengangguk, menyadari bahwa meskipun cinta mereka kuat, dunia di luar sana bisa menjadi rumit. “Aku tahu, Tanier. Tapi kita harus tetap fokus pada kita. Kita tidak bisa membiarkan masa lalu mengganggu kebahagiaan yang kita miliki sekarang.”

Tanier merasa tenang mendengar kata-kata Lieka. “Kita harus memiliki rencana. Mungkin kita bisa mendekati masalah ini secara langsung. Jika ada sesuatu yang mengganggu, kita harus siap untuk menghadapinya.”

“Setuju. Mari kita lakukan bersama-sama. Kita akan menunjukkan pada Diana bahwa kita tidak akan terpisah oleh masa lalu,” jawab Lieka dengan semangat.

Dengan pikiran yang lebih jernih, mereka berdua memutuskan untuk melakukan pendekatan langsung pada masalah ini. Mereka merencanakan untuk mengundang Diana untuk berbicara, meskipun Tanier tahu ini akan menjadi momen yang penuh ketegangan.

Hari itu, setelah sarapan, Tanier dan Lieka merasa lebih kuat. Mereka menyadari bahwa cinta mereka adalah kekuatan utama untuk menghadapi segala tantangan. Mereka mulai merencanakan strategi untuk menghadapi Diana, memastikan bahwa hubungan mereka tidak akan terganggu lagi.

Di malam hari, mereka duduk berdua di sofa, merencanakan pertemuan dengan Diana. “Kita harus tegas, tetapi juga menunjukkan bahwa kita berdua saling mencintai dan tidak akan membiarkan orang lain merusak kebahagiaan kita,” kata Lieka.

“Benar. Kita akan menunjukkan padanya bahwa cinta kita lebih kuat dari semua ancaman yang ada,” jawab Tanier, menggenggam tangan Lieka.

Dengan semangat baru dan cinta yang terungkap, Tanier dan Lieka merasa siap menghadapi segala rintangan di depan mereka. Mereka tahu bahwa meskipun cinta mereka menghadapi ancaman dari masa lalu, mereka akan selalu bersatu dalam menghadapi tantangan.

Malam itu, Tanier dan Lieka bersiap tidur, saling berpelukan dalam kehangatan satu sama lain. Dalam pelukan itu, mereka merasa aman dan terlindungi. Mereka siap untuk menjalani setiap hari bersama, berkomitmen untuk membangun cinta yang lebih kuat dari sebelumnya.

---

1
Leviathan
4 like mendarat, semangat, jgn lupa mampir juga saling bantu di chatt story ane
Tanier Alfaruq: ok siap
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!