NovelToon NovelToon
Sikerei

Sikerei

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:499
Nilai: 5
Nama Author: Io Ahmad

Karie yang ingin menjadi Sikerei kesatria Maya demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik semua halangan ia lewati, namun kakaknya selalu menghalangi jalannya dalam Menjadi Sikerei pilihan merelakan atau menggapainya akan memberikan bayaran yang berbeda, jalan mana yang ia pilih?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Io Ahmad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ingin atau Butuh?

Sintra menatap Aileen dengan mata penuh kemarahan. "Aku sudah muak dengan dirimu. Apa yang pernah aku katakan sebelumnya!?"

"Jangan katakan apapun tentang apa yang kita rencanakan," lanjut Sintra dengan nada tegas.

"Tapi apa yang kamu lakukan? Kamu beritahu kita sedang mengumpulkan uang untuk menebus diri pada Mishka!?" Sintra melanjutkan dengan nada penuh kekecewaan.

Aileen menunduk, suaranya bergetar. "Aku tidak tahu itu akan sampai di telinga Qisqa… Maafkan aku."

"Maaf saja tidak berguna, mereka sudah datang. Pada akhirnya kamu memang tidak berguna, tidak usah berpura-pura. Jika ada hal baik untukmu, itu pasti rasa kasihan pada mu," kata Sintra dengan nada dingin. "Kamu saja yang berikan uang itu, karena itu salahmu sendiri."

Aileen menghela napas dalam-dalam, lalu menemui Qisqa. "Kamu boleh mengambil semua yang kumiliki, tapi jangan ambil milik Erhu dan Sintra," pintanya dengan suara penuh harap.

Qisqa tersenyum licik, matanya menyipit. "Berapa kurangnya untuk mendapatkan mereka?"

Aileen menjawab dengan tegas, "Jika hanya uangnya itu tidak cukup, tapi kalau mengambil dengan bagian keduanya itu pas sekali."

Qisqa tertawa kecil. "Kau dengar itu? Baru cukup jika kau memberikan milik kedua temanmu."

Aileen menatap Qisqa dengan penuh kebencian. "Kamu mengambil uang kami hanya untuk pergi ke kasino, membeli makanan, dan minuman untuk tertawa saat anak lain kesusahan?"

Qisqa mengangkat bahu dengan acuh tak acuh. "Tidak ada yang ku usik selama mereka memberikan apa yang aku inginkan. Jadi kamu lebih suka kekerasan? Apa kamu lupa yang terjadi pada Erhu? Ia mengganggu kami, ia hampir mati. Apa kamu ingin kehilangannya untuk selamanya?" Pedang Qisqa menggores kulit leher Aileen, membuatnya gemetar ketakutan.

"Kenapa kalian melakukan ini?" tanya Aileen dengan suara gemetar.

"Karena kalian lemah. Melihat wajah kalian yang kehilangan harapan itu sangat menyenangkan. Kamu harusnya bercermin wajah ketakutanmu itu... ops, aku lupa kau tidak bisa melihat kan," ejek Qisqa.

Qisqa mengamati wajah Aileen dengan tatapan tajam. "Kamu berontak sejauh ini karena ingin berguna, kan? Baik pada semua orang, tidak peduli apa yang terjadi, selama orang-orang sekitarmu senang, kau berpikir begitu kan? Kalau begitu yang kamu inginkan, kau bisa menyimpan uang itu, bahkan aku bisa membantu kau mengeluarkan mereka dari penampungan ini segera loh!"

Qisqa mendekat dan membisikkan rencananya, "Menarik bukan, kau bisa membantu temanmu, menggapai impian mereka. Itu sangat mulia sekali. Kuanggap diam mu itu setuju." Dia menyentuh wajah Aileen, "Wajah coklat manismu dengan rambut putih, jika tidak di samping Sintra, mungkin kau seperti permen yang dikerumuni semut. Pergilah."

Aileen pergi, dan Sintra keluar setelah dipanggil oleh Qisqa. "Bisa begitu ya, kau membuatnya merasa bersalah. Siapa yang tertarik dengannya?"

"Orang Terra. Mereka ingin mempekerjakannya setelah melihat lukisan yang aku gambarkan tentang rupanya. Mereka bilang sebut saja berapa keping yang kau inginkan, mereka akan beri."

"Lagi-lagi aku menyusahkan orang sekitarku lagi. Maaf, Erhu," kata Aileen dengan nada penuh penyesalan.

***

Permainan cahaya dimulai, lampu-lampu berpendar dan bayangan berputar, menciptakan suasana magis dan penuh ketegangan. Saat Karie melangkah memasuki arena, suara riuh penonton perlahan mereda. Sebuah suara lantang terdengar dari pengeras suara di seluruh arena.

"Sambutlah sang penantang pemuncak leaderboard Gladiator, Si Kebelet!" Seruan itu menggema di seluruh ruangan, menarik perhatian semua orang.

Gerbang besar di hadapan Karie terbuka perlahan, memperlihatkan sosok yang berdiri dengan tegap. "Pemuncak leaderboard yang belum terkalahkan semenjak ia tiba, Quadrat!" Sorakan penonton semakin menggelegar, berbeda dari saat Karie pertama kali masuk. Mereka bersorak dengan semangat yang luar biasa, memanggil nama Quadrat berulang kali.

Karie menatap Quadrat dengan seolah tidak percaya “Ia hanya pria pendek, yang benar saja," gumamnya dengan sedikit heran.

"Sekarang, pertarungan pun dimulai!" teriak komentator, disambut dengan gemuruh sorakan penonton yang semakin membara.

Quadrat seketika meluncurkan serangan cepat ke arah Karie. Dengan kecepatan luar biasa, ia mengayunkan tinjunya. Karie sempat menangkis serangan itu dengan lengan kirinya. "Cepatnya," gumam Karie.

Namun, kekuatan pukulan Quadrat jauh lebih besar dari yang Karie perkirakan. Tinju Quadrat menghantam lengan Karie dengan keras, membuatnya kehilangan keseimbangan. Karie terhuyung ke belakang, dan dalam sekejap, ia tersungkur ke tanah.

"Sampai sini saja, gadis abu," kata Quadrat dengan nada dingin. Hitung mundur dimulai. Penonton bersorak riuh, sementara Karie mencoba bangkit dengan tangan kanannya. Tanpa ia sadari, tangan kirinya patah. Waktu berjalan terus, dan ketegangan semakin meningkat. Apakah ia masih bisa bangkit? Semua mata tertuju padanya.

1
Quản trị viên
Wah! Seru banget!
Jelosi James
Kereen! Seru baca sampe lupa waktu.
Kavaurei
Wuih, jadi terinspirasi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!