"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SHERIN
"Kenapa diem aja Sha?" Tanya Reyvan yang tengah mengemudikan mobilnya.
"Ehh gapapa kak, cuma lagi capek aja"
"Hmm.. Lagi capek ya, padahal tadinya aku mau ngajakin kamu nonton, masih siang Sha, belum jam tiga, mau pulang aja?"
"Jangan nonton deh kak, jalan-jalan aja kemana, klo diajak nonton aku bisa tidur"
Reyvan tertawa,
"Kamu kan belum makan siang Sha, kita ke Mall aja yuk, jalan sambil cari makan"
Sasha mengangguk,
Reyvan memberhentikan mobilnya disebuah Mall, mereka berjalan-jalan mengitari mall sambil ngobrol dan tertawa ringan.
"Aku laper kak, mau makan"
"Yuk, mau makan apa Sha?"
"Apa aja kak"
Reyvan menggandeng Sasha ke sebuah restoran, mereka duduk bersama saling berhadapan, sesekali Reyvan memandangi Sasha.
"Sha, yang tadi mantan pacar kamu ya?"
"Hah, mantan? dari mana mantan kak, pacaran aja belum pernah"
Reyvan yang sedikit usil sedikit menggoda Sasha,
"Tapi Kevin ganteng ya, masa iya kamu gak ada rasa sama Kevin?"
"Jangankan sama Kevin, sama kamu sendiri aja aku belum ada rasa" Jawab Sasha dengan asal.
Uhuk, Uhuk,
Reyvan tersedak makanannya, dengan sigap Sasha memberikan air mineral untuk Reyvan.
"Makanya jadi orang jangan usil kak, aku nih belum pernah pacaran, aku slalu jaga hati aku buat orang yang nantinya beneran tulus sayang sama aku"
Reyvan tersenyum dan menggenggam tangan Sasha,
"Aku dong Sha?"
Sasha mengerdikan bahunya,
"Entahlah, hati kakak kemana aja aku belum tau, aku sih gak mau terlalu mikirin juga, cukup jalanin aja, klo memang ada cinta juga nanti tumbuh sendiri". Jawab Sasha.
Agak lama mereka berbicang, sampai tidak sadar sepasang mata sedang mengawasi mereka dan menghampiri Reyvan dan Sasha.
"Hai Rey, lama gak ketemu"
Reyvan sedikit terkejut, dari mendengar suaranya saja dia sudah mengenali suaranya.
Deg,
Perlahan Reyvan mendongakan wajahnya,
"Sherin" Ucapnya dengan pelan.
Sasha juga sedikit terkejut, tapi dia memilih cikap cuek dan tetap tenang.
"Boleh duduk?" tanya Sherin, yang tanpa menunggu jawaban langsung menarik kursi dan mendudukan dirinya di kursi sebelah Reyvan.
Sasha masih tetap tenang sambil memainkan ponselnya.
"Udah lama gak ketemu kamu Rey, sekarang tau-tau lagi sama cewek aja" Ucap Sherin dengan nada menyindir.
"Eh Rin, iya, udah lama juga ya gak ketemu" Jawab Reyvan dengan gugup.
"Pacar kamu masih muda, anak kuliahan ya?" Tanya Sherin sambil memperhatikan Sasha yang duduk didepan Reyvan.
"Ini, ini Sasha Rin, temennya Naya" Jawabnya dengan sangat hati-hati,
Sasha yang sedang memainkan ponselnya tetapi telinganya tetap mendengar apa yang mereka bicarakan, sedikit kecewa karna Reyvan hanya mengakui dirinya hanya temannya Naya.
"Oh temennya Naya, kirain pacar kamu Rey, Kaget aja aku lihat kamu suka sama anak kecil kaya begini",
"Rin, kamu apa kabar" Tanya Reyvan yang mencoba mengalihkan pembicaraan,
Sherin menatap mata Reyvan,
"Rey, anter aku pulang yuk" bujuk Sherin,
"Tapi, tapi Rin.." Belum sempat Reyvan menyeleseikan perkataanya, Sherin sudah dulu menyelaknya,
"Ayolah Rey, kita kan belum putus Rey, hanya lost contact aja, aku masih mencintaimu Rey, dan aku yakin kamu juga begitu kan Rey, aku rindu sentuhan mu Rey, tubuhku sudah lama tidak kamu sentuh" Perlahan Sherin menggoda Reyvan didepan Sasha, menekan kata sentuhan supaya membuat Sasha perlahan mundur dari Reyvan.
Sherin berdiri dan menarik tangan Reyvan, agar mengikutinya,
"Sha, maaf aku.." ucap Reyvan yang tidak dapat diseleseikannya,
Sasha hanya tersenyum kecut, dan berusaha tetap tenang.
Reyvan pergi meninggalkan Sasha setelah membayar makanannya.
"Gila ini sih, kenapa gue bisa jatuh ke tangan cowok yang salah?" Gumam Sasha.
Sasha mendial nomer Fitto.
"Ya Sha?"
"Fitt, masih sama Naya?"
"Engga Sha, Naya udah jalan pulang sama Billy dari tadi, Kevin juga udah gak sama gue, gue sendiri jalan balik, kenapa Sha?"
Sasha menghela nafas,
"Bisa jemput gue Fitt, di Mall XX"
"Lah Sha, bukannya lo sama kak Rey?"
"Nanti gue ceritain Fitt, yang jelas gue sekarang lagi butuh lo banget, tapi lo jangan cerita sama Naya"
"Sha lo baik-baik aja kan? tunggu gue, gue langsung kesana sekarang"
Sasha mematikan panggilannya dan berjalan menuju Loby Mall menunggu Fitto.
Dua puluh menit kemudian Fitto sudah datang memberhentikan mobilnya di Lobby, Sasha langsung masuk kedalam mobil Fitto.
Perlahan Fitto menjalankan mobilnya kembali,
sesekali melihat Sasha yang tengah melamun.
"Sha ada apa?" tanya Fitto dengan hati-hati.
Sasha tetap diam dan tak menjawab pertanyaan Fitto, sesekali dirinya mengusap air mata yang perlahan lolos keluar dari mata indahnya.
Fitto tidak berani bertanya lagi.
Hingga tiba dirumah Sasha,
Sasha belum turun dari mobil Fitto dan terus melamun dengan pandangan kosong.
Fitto menggenggam tangan Sasha.
"Sha, ada gue, lo kenapa?" lirih Fitto,
Sasha menengok kearah Fitto,
"Lo mampir dulu Fitt, gue mau cerita"
Sasha dan Fitto duduk di bangku dipinggir kolam renang, perlahan Sasha mulai berbicara.
"Kenapa harus Kak Rey yang dijodohin sama gue sih Fitt, Rasanya Sakit Fitt, gue gak bisa bayangin gimana nanti hari-hari rumah tangga gue sama kak Rey"
"Shaa.. ada apa?"
"Tadi gue sama Kak Rey lagi makan di Mal XX, terus ada Sherin nyamperin Kak Rey percis didepan gue, Sherin tanya gue siapa, dan Kak Rey jawab, kalo gue ini temennya Naya, dia gak ngakuin gue ini tunangannya dia Fitt, dan lo tau Fitt apa yang bikin gue lebih sakit lagi?"
Sasha menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya dengan kasar,
"Sherin minta diantar pulang, dia menggoda kak Rey, ternyata mereka sering berbuat jauh Fitt, hubungan yang bukan hanya sekedar pacar, Sherin bilang rindu sentuhannya Kak Rey, dan Kak Rey mengantarnya Pulang Fitt"
Fitto tampak terkejut dengan apa yang diceritakan oleh Sasha.
"Serius Sha?"
Sasha menutup wajahnya dan menangis,
Fitto dengan sigap meraih kepala Sasha dalam pelukannya.
"Gue harus gimana Fitt, siapa yang bisa nolong gue, kenapa orang tua gue kasih gue ke pria macam Reyvan". Sasha terus meluapkan tangisannya.
"Sha, sabar Sha, kita cari jalan keluarnya ya" bujuk Fitto.
"Gak bisa Fitt, gue gak bisa gimana-gimana. Andai ada Kak Darren, pasti dia udah belain gue banget"
Sementara di Apartemen Sherin,
Reyvan merasa bersalah dengan sikapnya pada Sasha, dia meninggalkan Sasha seorang diri di Mall. Sherin yang melihat Rey tidak seperti biasanya mulai menggoda Reyvan.
Sherin duduk dipangkuan Reyvan, membelai Pipi Reyvan dan mencoba melonggarkan dasi Reyvan.
"Darling, apa yang kamu pikirkan, aku disini, aku rindu sentuhanmu" Suara menggoda Sherin tepat di telinga Rey.
"Rin kita sudah berakhir" Jawab Reyvan dengan pelan.
"Apa karna wanita kecil itu Rey? bahkan dia saja tidak tau cara memuaskanmu"
Perlahan sherin mengecup pipi Reyvan lalu ke bibir Reyvan, Reyvan yang mulai tergoda langsung membalas setiap ciuman dari Sherin.
Sherin melepas ciuman Reyvan,
Kamu masih menginginkanku Rey, sentuhlah aku Rey, sentuhlah aku sebanyak kamu mau, aku slalu jadi milikmu.
Reyvan yang sudah tergoda mulai menggendong Sherin dan membawanya kekamar, mereka melakukan penyatuan yang sudah lama tidak mereka lakukan, hingga Reyvan tiba dipelepasan dan mengerang melepaskannya.
"Bagaimana Rey, apa aku masih slalu memuaskanmu?" Bisik Sherin sambil membelai wajah Reyvan.
"Slalu Sayang, kamu slalu memuaskan aku, terimakasih" Reyvan mengecup sekilas bibir Sherin.
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.