Rehan merupakan putra bungsu dari pasangan pengusaha konglomerat perusahaan terkemuka baru saja pindah kekota Batam setelah selama dua tahun tak tinggal bersama orang tuanya karena permasalah dengan sang ayah.
tujuannya pindah adalah untuk mencari pengalaman dan membangun sebuah perusahaan yang akan di gunakan untuk balas dendam dengan sang ayah yang meremehkan nya hingga berujung kabur dari rumah. beruntung ibu nya yang baik memberikan perusahaan yang di ambang kebangkrutan. sebuah jalan telah tercipta. mampu kah Rehan membalaskan dendam kepada sang ayah.? seperti apa perjalanan nya.? simak cerita di bawah ini.!
cerita ini adalah fiksi maaf apabila ada kesamaan nama krakter atau tempat.
semua cerita ini hanya khayalan semata tanpa ada niat menyungung siapapun. maaf sebesar besarnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isam M.badrul hisyam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
keesokannya Rehan bangun pagi setelah menunaikan kewajibannya, ia bersiap siap untuk pergi ke perusahaan karena sekolah sedang libur pada hari itu.
Rehan mengendari mobil ke perusahaan dan melakukan beberapa agenda yang sudah di susun oleh sekertaris nya Revalina. dari pagi hingga siang hari rehan begitu sibuk dengan agendanya.
di tempat yang berbeda, Bella dan keempat temannya sedang melakukan photoshot di sebuah kafe. ia ingin pindah lokasi tapi saat sedang di perjalanan, tiba tiba mobil yang ia gunakan bersama timnya mengalami masalah.
"drug."
tiba tiba mobil yang di gunakan Bella dan timnya mati di tengah jalan.
"sretttt.sretttt."
suara mesin mobil berusaha di hidupkan.
"kenapa mas Bagas, tanya seorang cewek yang duduk di jok belakang."
"duh, sepertinya mogok nih mobil, sel" kata seorang cowok yang bernama Bagas."
"PIM, PIM."
siaran klakson mobil yang ada di belakang mobil itu. Bagas segera melambaikan tangan sembari berkata dengan keras kearah belakang.
"lewat samping pak mobil saya lagi mogok,
mobil yang ada di belakang mencoba menyalip lewat samping."
kalian turun dulu, aku akan meminggirkan mobilnya, ujar Bagas.
tiga perempuan muda yang duduk di jok belakang turun dari mobil. lalu seorang laki laki yang duduk di kursi pengemudi juga turun untuk mendorong mobil.
tiga perempuan itu berdiri di trotoar jalan, Bagas dan seorang cowok bernama Irfan membuka kap mesin. bagas berusaha memperbaiki mesin.
"akinya kena ini mah," ujar Bagas kepada Irfan.
"wah, kalo kayak gini bakalan lama, harus cari ganti. kita tidak membawa aki cadangan balas Irfan."
tiga perempuan itu mendekati mobil dan melihat kedalam kap mesin.
gimana mas Bagas.? tanya cewek yang tadi bertanya di dalam mobil.
"akinya rusak, harus mencari penjual aki ini mah."
"jalanan di sini jarang ada toko, sulit untuk meminjam kendaraan untuk membeli aki. ujar Bagas sembari melihat sekitarnya."
"mereka berlima saling memandang. di saat masing masing sedang mencari jalan keluar, Bella tiba tiba teringat pada rehan. ia membuka ponselnya, di lihat pesan baru yang semalam di kirim rehan."
"apa aku minta tolong dia saja ya.? tapi dia sedang sibuk apa tidak ya.? eh, kenapa aku jadi mikirin dia. gumam Bella dalam hatinya."
"Bella..."
"puk."
sebuah tangan menepuk pundak Bella yang membuatnya sadar dari lamunannya.
"eh, iya jawab Bella dengan tergagap."
kamu kenapa dari tadi di panggil tidak menjawab. tanya salah seorang cewek yang bernama Sarah.
"gk pp kok, kenapa mbak.?
kamu kan, tinggal di Batam apakah tidak ada yang bisa kamu mintai tolong, temen atau sodara gitu.? ujar Sarah.
"hmm... Bella diam sejenak"
"aku punya temen cowok, aku akan coba menghubungi nya."
benarkah.?
tanpa pikir panjang Bella langsung menelpon rehan.
"tuttt."
hallo Bella, Bella terkejut telponnya langsung di angkat oleh rehan dan namanya di panggil begitu saja. ia merasa begitu gugup, namun ia dengan segera mengalihkan pikirannya.
lalu berbicara.
assalamualaikum Han, maaf mengganggu waktunya. kamu lagi sibuk gak.?
walaikumsalam, enggak ada apa.?
jadi gini aku sedang dalam perjalanan untuk Photoshot. tetapi mobil yang ku tumpangi mogok di jalan. katanya akinya rusak, jadi bisa gak aku minta tolongin kamu beliin aki nya.
oh begitu, bisa, kamu di mana sekarang.?
"aku serlok aja yah."
"ok, tunggu sebentar yah aku otw dulu."
"iya, makasih yah. hati hati di jalan."
"hmmm."
"tuttt."
telpon langsung terputus.
Bella melihat ponselnya, begitu panggilan di akhiri oleh rehan.
bagaimana Bella.? tanya sarah
temenku bilang dia bisa membantu kita. dia lagi otw kesini mbak. jawab Bella.
"oke lah."
Bella mengusap layar ponselnya lalu ia menguncinya. ia bersama keempat temannya akhirnya duduk di pinggir trotoar jalan.
20 menit kemudian, sebuah mobil Alphard bewarna hitam menghampiri sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalan.
Bella dan keempat temanya hanya melihat mobil itu tiba tiba berhenti. Bella tak mengenali mobil itu.
turun dua orang dari dalam mobil. seorang remaja dengan pakaian rapi lengkap dengan dasi tanpa jas namun kakinya menggunakan sandal dan seorang cowok Dangan pakaian bengkel, ia seperti seorang montir.
remaja itu menuju beberapa orang yang duduk di pinggir trotoar jalan. Bella yang agak pangling hanya duduk dengan diam saja.
"bella."
hmmm.
Bella melihat remaja itu dari atas hingga bawah berusaha mengenalinya.
"kenapa kamu sangat berbeda.?"
hmmm.. beda apanya.?
"ah, sudah lah nanti saja bahas hall itu.
Rehan terseyum lebar, ia segera bergerak bersama orang yang dia bawa menuju mobil yang mogok.
"masalah apa mas.?" tanya montir
Bagas dan Irfan segera menghampiri kedua orang yang berdiri di kap mesin. sementara Bella dan kedua temannya masih berdiri di tempat.
"kayaknya akinya rusak mas."
montir dengan segera mengotak Atik aki mobil.
"coba starter mas."
Bagas masuk kedalam mobil dan mencoba menstarter mobil.
set.!
mesin mobil belum hidup. montir mengambil aki di dalam mobil rehan lalu menggantinya.
"coba lagi mas."
set.!
mobil masih tidak mau menyala. montir kemudian mengecek beberapa bagian.
"mas ini selain akinya yang rusak, kobulator nya juga bermasalah. aku tidak membawa peralatan yang cukup, jadi ini harus di bawa ke bengkel."
"wah, begitu yah mas."
Bagas terlihat begitu kebingungan, ia dan Irfan saling memandang.
kalian mau Photoshot di mana lagi.? tanya Rehan.
"Bagas yang ada di dekat rehan menjawab di Batam center mas Des mall yang baru buka itu."
Rehan terdiam lalu berpikir sejenak.
"yasudah, kalian lanjutkan saja Photoshot kalian, gunakan mobilku."
Bagas dan Irfan terkejut mendengar hal itu, keduanya saling memandang.
"serius ini mas.? ujar Bagas."
Rehan menganggukan kepalanya.
"tapi mas, ujar Bagas agak ragu."
sudah jangan bayak mikir. oper saja barang kalian kedalam mobil lalu berangkat ketempat Photoshot. mobil kalian biar aku yang urus. lagi pula kasian mereka yang sudah mulai kepanasan, ujar rehan.
Bagas dan Irfan melihat Bella dan dua temannya berdiri di trotoar tak jauh dari mereka. mereka terlihat mengipas-ngipas tangannya.
"beneran ini mas."
Irfan segera menghampiri Bella dan kedua temannya lalu berbincang bincang sebentar. tak lama ia kembali.
"baik mas, mereka setuju untuk pindah mobil."
Rehan menganggukan kepalanya, Bagas dan Irfan di bantu ketiga cewek itu dan rehan mengoper barang dari mobil bagas ke mobil rehan.
"break."
pintu bagasi di tutup.
"kalo begitu, kami pamit dulu mas. sebelumya kami mohon maaf merepotkan mu mas. ujar Bagas dengan agak sungkan."
Rehan hanya menganggukan kepalanya.
Bagas dan ketiga temannya langsung masuk kedalam mobil. sementara Bella menghampiri rehan.
"makasih ya, maaf merepotkan mu."
"UM, santai saja, yasudah berangkat dulu sana. keburu kepanasan nanti kamu di luar."
Bella hanya tersenyum mendengar Rehan begitu memperhatikan nya.
"baiklah, aku berangkat dulu yah assalamualaikum."
"walaikumsalam"
Bella masuk kedalam mobil, lalu mobil itu pergi meninggalkan tempat itu.
up dable up dong thor
masa masih mikir mau ketemu sama siapa..
tapi klo tulis seorang gadis ,, pas klo di bilang Siswi..
walau gadis n wanita itu sama2 perempuan. tapi konteks nya beda.. itu menurut aye.