Sinopsis : Nama ku David Taufan seorang kurir paket yg rela mendonorkan satu ginjal ku untuk papah dari wanita yg ku cintai .tetapi dia sangat kasar ,mudah emosian dan tak mencintaiku secara tulus .tetapi diriku rela memberikan semua nya yg ku mampu untuk nya .diriku berusaha menjadi kekasih yg baik dan sabar .tetapi suatu saat diriku menerima pil hitam ketika hari ulang tahun kekasih ku itu dia diberi kado istimewa sebuah mobil bagus dari lelaki lain .
diriku sangat hancur .semua pengorbanan ku sia sia setelah melihat itu .hingga kondisi ku drop karna hanya memiliki satu ginjal saja .
kedua orang tuaku telah tiada .kenapa diriku memberikan ginjal ini pada papah kekasihku itu?"jawaban nya adalah diriku pernah di bantu dalam materi sewaktu ayah ku sakit keras diriku tak punya biaya banyak .sebagai balas budi nya diriku rela mendonorkan ginjal ini .tetapi semua itu tiada artinya .karna dia memilih lelaki lain
di saat detik terakhirku , aku menuliskan sebuah surat untuk nya .simak di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 19 " pulang ke rumah
Hari ini aku sudah boleh pulang ke rumah , abang masih cuti untuk mengurusku abang begitu sayang padaku hingga tak mau jika aku sakit lagi.
Lalu abang mengemasi pakaian kotor ku dengan bahagia , aku duduk di kursi roda menunggu abang selesai mengemasi pakaian .
Setelah beres abang menebus obat lalu kami pulang di antar oleh Ditya.
" vid gua senang karna elu bisa pulang ke rumah " Ditya tidak masuk ke kantor karana ingin menjemputku .
" iyah, harus nya kau tidak usah libur " aku menatap matanya sambil duduk di sampingku abang.
" no problem , gua mau elu pulang ke rumah dengan selamat " Ditya memandangi ku dari kaca.
" terimakasih ya dit , abang malu.dengan membuat repot keluarga mu terus" abangku melihat ke arah Ditya.
" tenang bang , gua udah menanggap kalian keluarga , lagian gua suka berteman dengan David" Ditya memarkirkan mobil nya di tanah kosong sebelah rumah ku.
Lalu aku di papah oleh abang sebelah kiri di kanan nya Ditya.
Abang membuka pintu dengan lebar lalu aku di papah lagi ke kamar .
" jangan banyak main ponsel!" abangku mengambil ponsel ku memasukan nya ke laci.
" iyah bang , aku mau istirahat dulu kok" aku menyelimuti diri sambil tersenyum ke arah nya.
" abang mau bikin bubur dulu , jangan tidur , dit ajak ngobrol dulu" abangku menepuk pundak Ditya.
" oke siap" Ditya tersenyum sambil duduk menghadap ku.
Abang menuju ke dapur untuk membuatkan bubur dengan bahagia dia membuat nya .
Ditya mengajak ngobrol aku .
" vid abang elu itu begitu posesif ya dia takut jika kau kenapa - kenapa" Ditya memulai topik tentang abang.
" iyah benar , mungkin aku orang satu - satunya yg dia miliki di dunia ini sebagai keluarga terakhir" aku menjawab sambil tersenyum memainkan selimut itu.
" iyah juga sih , hanya elu yg dia punya di dunia ini maka dari itu dia berusaha membuat elu bahagia dengan cara nya sendiri" Ditya mengambil bungkusan dari tas selempamg nya.
" hemmmm" abangku masuk membuat ku dan Ditya tersentak kaget.
" udah matang aja nih bubur nya" Ditya menggeser duduk nya.
" iyah lah , gak butuh lama - lama" abangku menyuapi ku dengan senyuman manis nya .
" bang , gua pengen seperti David yg selalu di manjakan oleh abangnya " Ditya menatap ku dan abang.
" memang abang mu tidak pernah memanjakan mu dit?" abangku menatap nya sambil memberikan aku minum.
" pernah sih , cuma jarang dia sibuk dengan menjaga pabrik bokap" Ditya menjawab sambil menatap abang.
" kenapa merasa tidak di manjakan?" aku sambil menatap matanya.
" karna jarang , tidak seperti elu yg tiap hari di manjakan " Ditya tersenyum sambil membuka bungkusan itu lalu memberikan nya pada ku.
" ini apa ?" aku menerima nya sambil tersenyum.
" jam tangan dan set pakaian nya untuk elu pakai di saat ulang tahun gua besok" Ditya tersenyum .
" wih yg ke berapa nih?" abangku tersenyum
" 24 tahun gua dan David hanya beda 2 bulan bang" Ditya menjawab sambil tersenyum .
" semoga di tahun ini dapat jodoh ya" abangku mengelus pundak Ditya.
" iyah , amin gua ingin nikah dengan wanita yg mencintai gua secara tulus " Ditya membenarkan posisi duduk nya.
" semoga tercapai ya , abang yakin jodoh mu yg terbaik" abangku menyimpan mangkuk yg kosong karna bubur nya sudah habis.
" iyah ,ini untuk mu juga bang , datang ya" Ditya mengelus abangku sambil memberikan bungkusan yg sama.
." oke siap" abangku menerimanya dengan senyuman.
Aku hanya diam sambil tersenyum melihat nya.