Dave Grohl Mahardika pria berusia 28 tahun yang merupakan mafia yah terkenal kejam dan pembawaan yang sangat dingin.Tak ada wanita yang bisa menaklukkan kulkas dua pintu itu.
Hingga suatu hari kejadian tak terduga membuatnya harus menikahi seorang gadis.Prinsip menikah setelah adiknya menikah itu hancur sudah.
Bagaimana rumah tangganya?, apakah akan ada cinta atau justru berpisah?.Yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi
Dave pagi ini sudah siap dengan setelan kerjanya.Beruntung pagi ini kepalanya tidak lagu terasa pusing.Dave sebenarnya merasa aneh pada tubuhnya karena rasa pusing itu tiba-tiba datang dan kini menghilang begitu saja.Mungkin saja ia sudah sembuh, begitu pikirnya.
Dave menuruni tangga Mansionnya dengan langkah tegap.Hanya ada pelayan dan dirinya,sang adik saat ini tengah menginap di rumah keluarga Iskandar.Zaki dan Kinar memutuskan untuk tinggal dirumah ke
tinggal di rumah kedua orangtuanya semenjak kelahiran baby twins.Kedua anak Zaki gak bisa tinggal di ruang mereka, entah kenapa Zaki pun tak tau.Setiap mereka datang kerumah mereka kedua anak mereka selalu rewel.
Kembali kepada Dave,pria itu telah ditunggu oleh sekretarisnya di depan Mansionnya.Mereka akan berangkat menuju kawasan yang akan dibangun Mall yang berada di luar kota.
Keduanya berangkat degan Hans sebagai supir.Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.Dave yang juga tak begitu banyak bicara membuat Hans kikuk sendiri.Ia bosan menyetir dalam kesunyian seperti ini.
Dave,pria itu sibuk dengan ponselnya membalas beberapa email yang masuk.Pria itu semakin hari semakin menutup diri.
Ting
Theo
[Tuan...tawanan kita kabur dari tempat lokalisasi]
**Biarkan saja**...
Dave menghembuskan nafas beratnya, kejadian malam itu kembali mengeruak dipikirannya sehingga membuat Juwita pergi dari Mansionnya dan kini wanita itu memilih untuk menyendiri disuatu tempat.Ya Dave sudah menemukan keberadaan Juwita beberapa hari yang lalu.Dia hanya memantau keadaan wanita itu melalui orang kepercayaannya.Dave membiarkan gadis itu untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu.Untuk soal tanggungjawab,ia akan bertanggungjawab jika Juwita mau.Entahlah jika hal itu terjadi entah seperti apa pernikahan yang akan mereka lalui.
Hans menatap sang atasan dengan sudut matanya buah terlihat gelisah.Tak biasanya atasannya bertingkah seperti itu membuat Hans bingung.
"Hans, berhenti!",ujar Dave dan langsung diangguki oleh sekretarisnya itu.Hans menghentikan mobilnya dipinggir jalan yang cukup sepi.
Dave langsung turun dari mobil dan berjalan sedikit menjauh dari mobil.
Hoek hoek hoek
Dave memuntahkan isi perutnya yang sedari tadi bisa tahan.Pria itu sejak tadi menahan gejolak perutnya.Tapi kini ia betul betul tidak tahan dan akhirnya mengeluarkannya.
Dave terlihat begitu sangat lemas,ia makin bingung dengan tubuhnya.Tak biasanya ia mabuk saat perjalanan jauh.Pria itu kembali mengeluarkan isi perutnya saat tiba-tiba rasa mual itu kembali datang.
Dari kejauhan Hans yang melihatnya segera turun dari mobil membawa sebotol air mineral untuk Dave.
"Pak...ini!",Hans memberikan sebotol air mineral pada Dave dan langsung diterima pria itu.
"Bapak baik baik saja?",tanya Hans dengan sorot mata tampak kuawatir dengan keadaan Dave yang terlihat lemas.
"Ya ..",jawab Dave seadanya.
Dave berjalan pelan menuju mobilnya setelah rasa mual itu hilang dikuti Hans dari belakang.Keduanya kembali melanjutkan perjalanan yang masih cukup jauh.
Dave memejamkan kedua matanya, tubuhnya lemas saat ini.Ini adalah pertama kalinya dalam hidupnya mengalami mabuk perjalanan.
Sementara itu disebuah rumah kontrakan seorang wanita duduk dengan tatapan kosong.Ia tak tau harus apa saat ini, pagi tadi ia pamit pada Eyangnya untuk kembali ke kota.Tapi tidak ke kediaman orangtuanya tapi ia memilih mencari sebuah kontrakan saat sampai di kota.Ia akan melanjutkan hidupnya disini tanpa ada satu orangpun yang mengenalinya.
Drt
Daveena
[Kak... sebelum aku berangkat aku mau menemui Kakak di desa]
Wanita itu mengusap air mata yang jatuh di pelupuk matanya saat membaca pesan dari Deveena.Ya wanita itu adalah Juwita,ia memilih untuk tinggal ditempat baru ini tanpa ada orang yang tau akan dirinya.Ia akan memulai kehidupan barunya disini.
**Maaf Daveena...Kakak lagi pergi bersama Eyang ke suatu tempat**.
Daveena
[Yah...nanti aku telepon ya Kak,lagi ngasuh di Arsa dan Queen ini]
Daveena mengirimkan foto baby Arsa dan Queen yang lagi aktifnya merangkak.
Juwita tersenyum tipis melihat kedua anak dari sepupunya itu.Ia ingin juga berkunjung ke rumah Unclenya itu tapi keadaan yang membuatnya tak bisa pergi ke sana.
Drt
Sebuah pesan kembali masuk ke ponsel wanita itu.Juwita membuka pesan itu dan tersenyum miris.
Mama
[Juwi...kata Eyang kamu sudah pulang ke kota,kamu pulang ke sini kan?.Ke rumah kita?]
Juwita menekan tombol block pada nomor Mamanya.Untuk saat ini ia tak ingin berhubungan dengan keluarganya dulu.Ia ingin sendiri menikmati hidupnya tanpa adanya tekanan dari keluarganya.
Tok tok tok
Juwita menatap pintu kontrakannya yang diketuk dari luar.Wanita membukakan pintu kontrakannya.Seorang wanita bertubuh gempal berdiri dihadapannya dengan tatapan sinis.Juwita tak mengenali wanita itu karena ia baru disini.
"Maaf Mbak cari siapa ya?", tanya Juwita.
"Jadi kamu penghuni baru di kontrakan ini?",tanya wanita itu dengan tatapan penuh selidik.
"Iya ..ada apa ya Mbak?",tanya Juwita.
"Tinggal sendiri?",tanya wanita itu tanpa menjawab pertanyaan Juwita.
"Iya...",jawab Juwita dengan mode malasnya karena wanita ini terlihat begitu ingin tahu tentang dirinya.
"Saya ingatkan sama kamu untuk tidak menggoda laki laki yang ada di sekitaran sini",ujar wanita itu tiba tiba.
Juwita mengerutkan keningnya, menggoda bagaimana menurut wanita ini.Ia bahkan belum bertegur sapa dengan tetangga dekat sini.
"Maaf maksud Mbak apa ya?",tanya Juwita.
"Para laki-laki disini membicarakan kamu tau katanya sexy dan cantik",jawab wanita itu.
"Maaf ya Mbak...saya tidak ada menggoda siapapun.Saya baru beberapa jam yang lalu disini",jawab Juwita lalu menutup pintu kontrakannya kembali.Terdengar umpatan dari wanita itu tapi Juwita memilih tak menghiraukannya.
***
Ting
081345xxxxxx
[Tuan...Nona Juwita kembali ke kota]
Dave yang baru saja sampai di tempat yang dikunjunginya terlihat mengeraskan rahangnya.Ia kembali kehilangan jejak Juwita, harusnya kemarin ia menemui wanita itu.
**Kalian selidiki kembali**!
...****************...