NovelToon NovelToon
CHANCE Memanfaatkan Waktu

CHANCE Memanfaatkan Waktu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Reinkarnasi / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: choirunnisa

💕 Apa yang kamu lakukan jika di berikan kesempatan kedua untuk hidup? 💕



Tasya dan Alexander di berikan kesempatan kedua untuk kembali ke masa dimana mereka harus memperbaiki masa muda mereka dan segala kesalahan yang mereka lakukan.

Dapatkan mereka memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan? Haruskan mereka mengorbankan seseorang yang mereka sayangi?



DISCLAIMER: Cerita ini murni karangan Pena dua jempol. Segala bentuk foto ilustrasi baik tokoh maupun property bukan milik pena dua jempol namun sudah mendapatkan izin untuk menggunakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon choirunnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Mencari simpati

Bianca berusaha mengganggu Tasya. Seperti menabrak bahu gadis itu ketika mereka berpapasan.

Namun, Tasya tidak menggubrisnya. Gadis itu hanya menatap Bianca sekilas lalu melanjutkan jalannya.

Bianca terkejut bahkan teman-teman Tasya ikut terkejut. Biasanya Tasya tidak akan melepaskan Bianca yang sudah menabrak dan menghalang jalannya.

"Are you okey? Lo kenapa nggak bales Bianca?" Friska yang berjalan di tengah menanyakan kejanggalan di hatinya.

"Bales Bianca? Emang ada apa sama dia?" tanya Tasya bingung.

Friska dan Laura melirik Tasya. Ekspresi Tasya nampak biasa saja tidak terlihat kesal.

Biasanya Tasya berjalan dengan wajah angkuh dan dingin. Bahkan tatapan sinisnya tidak pernah lepas dari wajahnya.

"Lo beneran mau berubah jadi ibu peri baik hati, Sya?" tanya Laura.

"Iya...."

'Gue harap kebaikan gue bisa membuat Lukas dan Bianca berhenti membenci gue.' batin Tasya.

"Why? Lo di ancam sama Alex?"

"Engga, Fris. Gue emang pingin berubah. Nggak mau merundung orang lagi. Gue gak mau bikin orang sakit hati apalagi sampai dendam ke gue."

Mereka sudah sampai di kelas. Tasya meletakan tas nya. Di ikuti Friska dan Laura yang juga meletakkan tasnya di meja mereka.

Setelah itu mereka kembali ke meja Tasya untuk kembali melanjutkan pembicaraan mereka.

"Lo takut kalau Bianca nyakitin Lo, Sya?"

"Bukan itu yang gue takutkan, Laura."

"Lalu apa?"

"Gue cuma nggak mau ada orang yang menaruh dendam ke gue. Bagaimana kalau suatu saat dia bakal jadi guru anak gue? Mengingat hubungan gue dan dia buruk, bisa-bisa anak gue di buat sawan tiap hari sama dia." Tasya tertawa geli.

Laura dan Friska mengerutkan keningnya bingung.

"Sawan artinya apa, Sya?"

Tasya mengehentikan tawanya. Ia ingat, Laura dan Friska mana paham kosa kata yang ia gunakan.

"Sawan itu seperti epilepsi... Kejang-kejang."

Barulah Friska dan Laura tertawa.

"Lagian mana mungkin Lo sekolahin anak Lo di tempat biasa. Minimal internasional School kaya disini atau kalau bisa di Alexandra. Biar kalau lulus bisa gampang kuliah di LN."

"Bener kata Laura. Kalau aja bokap gue kerja samanya bareng Harrison atau Aditama mungkin gue sekolahnya di sana."

"Nah ... Makanya kita harus menjalin relasi yang baik dengan orang-orang di sekitar kita. Supaya pas udah masuk dunia bisnis, kita nggak punya track record yang buruk."

"Bener juga sih ... Tapi Lo mikirnya kejauhan. Segala ke anak. Sekolah aja belum lulus!" Friska tertawa geli yang di ikuti Tasya dan Laura.

Mereka tidak tau jika sedari tadi tangan Tasya menggoreskan pena di buku sketsa nya. Menggambar dua buah hatinya yang selalu ia rindukan.

'Mommy berharap kalian terlahir kembali menjadi anak mommy, Prince ... Princess ...'

💕💕💕💕💕💕

Alexander memasuki area kantin. Berjalan bersama Ibrahim dan Lukas dengan dirinya yang berada di tengah.

Dari arah belakang, Bianca meraih tangan Alexander. Membuat lelaki itu berbalik badan berhadapan dengan gadis berdarah India.

"Please, Alexander. Jangan seperti ini. Aku nggak tau salah aku di mana. Kamu mengabaikan aku seperti ini membuat aku jadi bulan-bulanan untuk di bully terutama oleh Tasya dan teman-temannya."

Alexander menatap ke arah meja dimana Tasya dan teman-temannya sedang menikmati makan siang mereka.

Ia ingat jika Tasya sangat membenci Bianca. Ia ingin tau apakah Tasya akan merundung gadis di depannya ini atau tidak.

Alexander masih merasa janggal dengan sikap Tasya belakang ini. Gadis yang Alexander kenal dengan sikap angkuh dan dingin berubah menjadi gadis manis dan -- keibuan.

'Ya ... Tasya berubah menjadi gadis natural yang keibuan. Apa Tasya juga dari masa depan? Tapi jika dia dari masa depan kenapa dia tidak menjauh dari Lukas?'

"Alex ... Kamu dengar aku?"

Alexander melepaskan tangan Bianca dari lengannya.

"Nanti kita bicara lagi. Jangan ganggu gue!"

Bianca menuruti kemauan Alexander. Ia akan mengalah agar Alexander tidak lagi emosi padanya.

"Kita makan bareng mereka?" tanya Alexander saat meletakan tray makannya di hadapan Tasya dan teman-temannya.

"Iya ... Lagian Laura dan Ibra makan di sini. Masa kita berduaan aja. Nanti di sangka homo." Canda Lukas.

Alexander berhadapan dengan Tasya yang baru saja memulai makannya.

'Banyak juga neh cewek makannya. Gak takut gemuk apa?' batin Alexander menatap Tasya.

Tak lama Bianca melintas di meja mereka. Tasya segera memanggil Bianca.

Bianca sudah senang, ia mengira Tasya akan mengerjainya kali ini yang berujung akan membuat Alexander iba padanya.

"Iya, Tas. Ada apa?"

"Duduk sini! Makan di sini aja bareng kita. Xander juga di sini."

Alexander membulatkan matanya. Bukan karena Bianca akan duduk di sebelahnya melainkan ia baru sadar jika Tasya memanggilnya dengan nama 'Xander'

Seingat Alexander, Tasya memanggil namanya dengan sebutan Alex atau Al. Bukan Xander.

Xander adalah nama yang biasa di gunakan keluarganya untuk menyebut namanya.

Tasya memanggilnya dengan nama Xander setelah mereka saling mengenal dengan baik saat makan malam kelulusan yang di adakan di kediaman Melviano.

Saat malam kelulus sekolah, keluarga Melviano mengundang keluarga Sanjaya untuk makan malam.

Melanjutkan obrolan perjodohan mereka. Namun keduanya -- Tasya dan Alexander menolak. Tasya sedang hamil anak Lukas saat itu.

Apa Tasya kembali dari masa depan seperti dirinya?

Merasa Alexander sedang menatapnya lekat, Tasya berdehem.

"Ekhemmm ... Boleh kan, Xander? Gue nggak ada maksud mau bully cewek Lo kok!"

Alexander menatap Tasya lekat. Gadis itu nampak berbeda. Lebih ceria dan hangat. Alexander enggan menjawab, merespon pun tidak.

Ia masih menatap Tasya hingga tidak menyadari jika Bianca sudah duduk di sampingnya. Berhadapan dengan Lukas.

"Oh iya ... Minggu depan Alex ulang tahun. Lo mau party di mana, Lex?" tanya Ibrahim membuka obrolan.

Pertanyaan Ibrahim membuat Alexander memutus kontak matanya dengan Tasya.

Tasya sedikit lega setelah Alexander memutus kontak mata mereka. Tatapan Alexander membuatnya terintimidasi.

"Kaya biasa aja lah, markas Xalumara," sahut Lukas.

Alexander ingat, jika mereka mengadakan party disana pasti berujung having sx, minum-minum dan di sana awal Lukas memperkenalkannya dengan barang-barang haram itu.

"Jangan!" ucap Tasya dan Alexander bersamaan.

Sontak seluruh teman-teman mereka menatap ke arah Tasya dan Alexander bergantian.

Tasya menatap mata Alexander. Mata tajam yang tiba-tiba saja membuat dada Tasya sakit.

Mata yang selalu membuat Tasya mengingat kematian kedua buah hatinya dan membuatnya kembali ke masa lalu.

Tidak ada yang bisa Tasya ubah di masa lalunya ini. Ia hanya bisa merubah penampilannya dan sikapnya. Tapi, tatapan orang-orang terhadapnya tetap sinis dan takut.

Di masa sebelum pengulangan waktu, Bik Parti memiliki luka bakar karena tersiram air panas.

Di masa sekarang, Tasya berusaha menolong Bik Parti yang hampir tersiram air panas. Berhasil.

Namun sebagai gantinya anak Bik Parti yang akhirnya memiliki luka bakar itu

"Kompak banget kalian! Biasanya kaya kucing sama anjing. Apalagi elo, Tas!" timpal Ibrahim.

Alexander berdehem. "Gue nggak mau di markas. Kali ini party nya di rumah gue aja."

"Gue setuju!" sahut Tasya cepat.

Lukas menatap Tasya bingung. "Memang kenapa?" tanyanya.

"Rumah ku jauh dari markas Xalumara, Luke. Pesta Xander pasti sampai tengah malam bahkan pagi. Sekarang papi punya jam malam buat aku."

"Kan ada aku, Tas. Nanti aku yang minta izin papi mami kamu. Lagi pula di Xalumara banyak kamar kos--"

"Enggak! Better di rumah Xander aja. Biar terpantau orang tua. Bener kan, Xander?" Tasya menatap penuh harap kepada Alexander.

"Iya betul. Orang tua gue minta acaranya di rumah."

"Oke baiklah... " sahut Ibrahim dan Lukas bersamaan.

"Nanti gue kabarin Matthew dan anak-anak Xalumara yang lain."

"Gue juga mau undang anak Pioneer dan Beastank!"

"Lo gila Lex? Lo mau bikin rumah Lo jadi arena tinju massal?"

Alexander menatap Ibrahim bingung.

"Kalau Lo mau undang Pioneer jangan undang Beastank begitupun sebaliknya." Lukas menimpali.

"What's wrong?"

Ibrahim mendesah kasar.

"Pioneer lagi perang dengan Beastank. Perkara cewek. Mending Lo cancel ngundang mereka. Black Sphinx dan Red Sphinx aja."

Alexander mengangguk paham.

"Gue undang Pioneer aja berarti. Gue ingin mengenal Kamandanu!" gumam Alexander yang masih di dengar Lukas dan Bianca.

TBC ....

1
Casillas Marko
mereka dapat pengulangan waktu bagaimana dengan prince dan princess
Casillas Marko
🌹 untuk author agar semangat up
Casillas Marko
lanjut kak author
Casillas Marko
lanjut thor
Casillas Marko
Thor ... keren bangett sih selalu di kasih visual
Casillas Marko
keren ... banyak pesan moral di sini! rekomendasi banget buat pembaca
samara betric
gede bgt dong
samara betric
Thor.... please lah keren banget kalau udah berkaya. Shasa dan Adrian aja belum kelar bapernya udah di timpa sampa Alex dan tasya
Pena dua jempol: happy reading kak Sam ... selamat merasakan kebaperan /Sob/ tapi karya ku yang ini nggak akan buat kak Sam menyiapkan tissue
total 1 replies
samara betric
gak Alex ...... gak Tasya ....... ngakak kalau udah ngomong
samara betric
nangis bisa colab ya... alex ... Alex...
samara betric
khas orang kabupaten banget klw bercanda /Facepalm/ ngakak
anggita
terus berkarya tulis, semoga novelnya lancar👍👌
anggita: sama". fokus saja dulu ke novelmu. semoga makin banyak pembacanya yah🙏.
Pena dua jempol: terima kasih kak Anggita. sukses juga untuk novelnya. aku bakal sering mampir 🫰🏾
total 1 replies
anggita
like👍☝iklan.
anggita
nama anaknya Prince dan Princes 👏👌
anggita
bayinya nangis tuh👶
anggita
gambar visual tokoh"nya keren👍
samara betric
uugghhh mantap dapat salam tempel pasti
samara betric
pena dua jempol kalau buat cerita selalu bikin baperrrrr 💐❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ cerita terthebezzz
Fa🍁
semangat!! kuy kuy cerita nya sangat menarik.
Pena dua jempol: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!