"Jangan salahkan takdir, terkadang jodoh itu datang di waktu yang kita tidak pernah duga sama sekali. -Darren
-----------------------------------------------------------------------
Kini ia harus menerima perjodohan itu, Darren Baron Alexi anak kedua dari keluarga zafano. Apalagi saat ia tahu siapa perempuan yang akan menikah dengannya nanti....?
By: manikutami.
Aku tidak peduli, ada ataupun tidak yang membaca novelku.- by author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Manikutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
Flashback..
Restoran begitu ramai sore ini, terlihat wanita paruh baya tetapi sedikit modis duduk di bangku paling ujung. Ia hanya memesan secangkir kopi panas, sepertinya ia sedang menunggu seseorang.
"Tante." panggil seorang wanita yang masih terlihat sangat muda sebaya dengan usia putra satu satunya.
Merina pun menatap pada wanita itu, "Akhirnya kamu datang juga elena. silahkan duduk.." ujar wanita itu.
Elena pun duduk di tempatnya, sebelum itu Merina pun memanggil pelayan untuk segera memesankan elena minuman. setelah dirasa pelayan itu sudah pergi, Merina pun kembali serius.
"Bagaimana dengan rencana itu...?"
"Rencananya tidak perlu di susun, aku seyakin-yakinnya jika Darren mencintaiku apapun yang aku inginkan Darren pasti melakukannya." ujar Elena penuh percaya diri.
"Baguslah, jika seperti itu aku cukup lega.. aku hanya takut jika darren yang akan menjadi pewaris tahta keluarga Alexi. aku ingin ryanlah yang akan meneruskannya."
"Tenang saja tante, selagi ada aku dan sebelum Darren mencintai gadis miskin itu aku yang akan turun tangan menghancurkan rumah tangganya dan Tante bisa mendapatkan apapun yang Tante inginkan dan sebaliknya dengan ku mendapatkan Darren seutuhnya." ujarnya tersenyum sinis.
"Tidak sia sia aku mengenalmu, kamu cukup gadis yang pintar... aku senang dengan kerja samamu.."
"Terima kasih Tante.." ujar elena merasa begitu di percayai. "Demi darren, gue gak mau darren di miliki wanita manapun hanya gue yang boleh memiliki Darren.." gumam Elena dalam hati.
..
Ting
pesan notifikasi berbunyi terus menerus, Darren menjadi sangat begitu risih.
"Hemm.. Darren mau ke toilet sebentar." pamitnya pada Delia. Anna yang melihat gerak gerik Darren hanya tersenyum kecil.
"Gue tahu lo mau kabur dari acara ini demi ketemu sama pacar lo itu Darren.. apa lo gak mau buka sekali aja hati untuk mencintai gue dan melepas pacar lo itu Darren.." gumam Anna dengan hati begitu pedih.
"Anna, " Delia membuyarkan lamunan Anna. "Kamu kenapa ?" tanya Delia.
"Tidak apa - apa ma, Anna cuma pengen makan.." Anna terpaksa berbohong.
"Anna!" panggil seseorang terlihat sedang melambaikan tangannya sedikit jauh dari nya.
"Mama, Anna ke sana dulu ya." ujar Anna.
"Ya udah, sekalian kamu makan.. nanti maag nya kambuh kalau gak segera makan." ujar Delia yang tidak ingin membuat menantunya terjatuh sakit.
"Iya ma.." ujar Anna lalu memilih berjalan di mana Ryan memanggilnya.
"Ada apa Ryan...?" tanya Anna.
"Nih, " Ryan menyodorkan segelas minuman berwarna putih didalamnya sedikit ada soda nya seperti minuman sprite tetapi ini lebih keras dibanding sprite.
Anna pun mengambilnya, ia hanya menatap minuman itu. "Apa ini?" tanya Anna.
"Sudah minum aja, itu hanya minuman-" belum saja Ryan menyelesaikan kata-katanya Anna sudah meminumnya terlebih dahulu sampai minuman itu benar benar habis.
"ya na, ngapain di minum sampai habis langsung pelan pelan dong nanti lo mabuk..." Baru saja Ryan mengatakan itu, Anna menyentuh kepalanya terasa berputar. Penglihatan nya begitu buram.
anna menggelengkan kepalanya, menghilangkan rasa pusingnya tapi rasa pusingnya begitu sangat kuat menyerang.
"Anna lo gak apa - apa...?" Ryan merasa bersalah karena sudah memberikannya minuman itu.
"Kepala gue sakit Ryan.. pusing banget.." ujar Anna membuat Ryan menahan tubuh gadis itu.
Merina melihat kala itu, menatap pada putranya mengisyaratkan sesuatu padanya.
Bahkan Darren masih ada dalam toilet belum juga kembali. apa yang akan terjadi pada Anna kali ini.
•
•
Jangan lupa like jempolnya dan dukung terus karya aku sekian terima kasih banyak 🌼