Cinta Pertama Mafia Tampan

Beberapa saat yang lalu. Alex sudah memarkirkan mobilnya di garasi,posisinya berada sudah jauh dari tempat Rania yang terakhir ia lihat berjalan pelan memasuki halaman. Saat ini Sarah sedang pergi ke dapur untuk memerintahkan para koki membuat hidangan untuk di sajikan pad Kennat dan Rania.

"Ahhhh kenapa jiwa detektif ini harus aktif di saat seperti ini sih?" Alex yang kesal pada dirinya sendiri, karena ia merasa sangat penasaran dengan apa yang di bicarakan oleh Rania dan Kennat. Dengan penuh antusias tapi juga sedikit merasa bersalah, Alex melangkahkan kakinya untuk mencari dimana keberadaan mereka, halaman yang luas membuat Alex memerlukan waktu untuk menemukannya.

Ternyata mereka berada tak jauh dari gerbang utama. mereka duduk bersama di bawah pohon yang cukup teduh. Alex yang khawatir akan ketahuan jika ia terlalu dekat, akhirnya memutuskan untuk mengamati dari jarak sekitar sepuluh meter. Akan sangat terlihat jika dia berdiri di sana. Alex memutuskan untuk menaiki salahsatu pohon yang cukup besar dan kuat. Dia duduk di antara dahan pohon tersebut, sambil matanya tak lekat menatap ke arah Rania berada.

"Cihhh Dengan penampilan seperti itu kau mencoba untuk menggoda Nyonya." Ucap Alex lirih karena ia juga takut ketahuan oleh Rania. "Setidaknya kau harus lebih unggul dari Tuan, jika ingin bersanding dengan Nyonya.

Saat sedang asik menguping Alex melihat kendaraan mobil yang tak asing untuknya. " Jan berapa ini? Tuan sudah pulang? " Kini Alex bergegas turun untuk segera melapor pada Althaf, bahwa sang dokter tampan itu sedang bersama Rania.

Begitu masuk ke dalam Mansion, Alex mencari-cari dimana keberadaan Althaf. sampai seorang pelayan memberitahu dirinya jika Althaf berada di kamarnya. Alex berjalan menuju dimana kamar Althaf berada, ia mengetuk pintu kamar tersebut sebelum akhirnya Althaf membuka pintu kamarnya.

"Ada apa? Tanya Althaf.

" Dokter yang semalam datang. Dan saat ini sedang menemui Nyonya di taman.

"Biarkan saja mereka. Bagimana dengan tugas yang ku berikan? apa kau sudah selesai dengan penyelidikan itu?

" Tunggu sebentar. Ucap Alex.Lalu Alex berjalan untuk mengunci rapat kamar Tuannya.

Setelah dia memastikan bahwa tidak akan ada orang yang mendengar suara mereka, Alex mengeluarkan sebuah map coklat dari balik bajunya. Dan ia mulai menjelaskan hasil penyelidikan yang diam-diam dia lakukan.

"Menurut infoman. Arjuna, akan melakukan pembangunan di tepian pantai Pulau X, dia membeli tanah hampir di sepertiga pulau tersebut. rencananya dia akan membangun resort mewah di sana, dan membuat pelabuhan di dekat dengan pantai bukit pelangi.

" Apa pelabuhannya sudah di buat?

"Belum, mereka masih bernegosiasi harga dan perijinan dengan pihak pemerintah Daerah tersebut.

" Bagus, Belilah tanah di pulau X yang belum mereka beli. bayar dengan harga yang lebih mahal agak bisa segera kita dapatkan. Lakukan hal yang sama di sepanjang pantai yang membentang di sekitar bukit pelangi. buat mereka tidak bisa memiliki akses dari arah sana. Kita bisa memanfaatkan ini dan memperluas hotel di bukit pelangi sampai ke tepian pantai. Dan mereka jika memaksa untuk membuat resort tersebut harus memakan dana yang lebih besar karena harus membuat dermaga lebih jauh, karena harus memutar dari pantai bukit pelangi. dengan kata lain mungkin saja mereka akan gagal membangun di wilayah itu.

"Baik tuan.saya akan mulai bergerak malam ini juga.

" Bawalah Tania bersamamu untuk memudahkan negoisasi di sana.

"Apa? lalu bagaimana dengan Nyonya?

" Dia harus mulai belajar untuk mengelola perusahaan. Kondisi kakeknya semakin memburuk. besok aku akan membawanya ke perusahaan.

"Ide bagus" Jawab Alex kegirangan, bagaimanapun juga Kennat tidak mungkin berani menemui Rania jika Rania bersama Althaf.

"Bagimana dengan hasil pencarian Rara? Tanya Althaf penuh harapan.

" Sampai saat ini, anak buah saya masih terus bergerak mencari informasi. tapi belum ada informasi aurat sejauh ini.

"Baiklah kau bisa keluar sekarang.

" Haisssh Anda benar-benar anehh. anda memiliki istri yang begitu cantik dan memiliki segalanya, tapi justru merepotkan diri sendiri untuk mencari seseorang yang Anda sendiri tidak mengenalnya dengan baik"

"Keluarlah, sebelum ku lempar kau." Althaf merasa tersinggung dengan ucapan Alex.

"Mungkin saja wanita yang Anda cari, Saat ini sudah menikah dengan laki-laki tampan dan hidup dengan bahagia. berhentilah untuk melakukan sesuatu yang tidak pasti hasilnya." Sahut Alex menimpali jawaban Althaf

"Sudah ku bilang lakukan saja apa yang aku perintahkan.

" Ya ya... baiklah. Aku jadi sangat penasaran akan secantik apa wanita itu? Apa dia akan lebih cantik dari Nyonya?

Tukkk. sebuah pulpen menyasar ke atas kepala Alex.

Alex hanya tersenyum mendapat perlakuan itu dari Althaf, orang yang dia anggap sudah seperti saudaranya sendiri. Dan segera berlalu meninggalkan Althaf yang sudah terlihat kesal.

Di malam hari, Rania bertemu Althaf di meja makan. meja makan yang panjang itu hanya di isi oleh mereka berdua, sedangkan beberapa orang pelayan bersiaga di dekatnya untuk berjaga-jaga jika suatu waktu di butuhkan orang Nyonya dan Tuan rumah mereka.

Di tengah-tengah waktu makan Althaf berinisiatif memulai percakapannya.

"Kau sedang sibuk apa belakangan ini?

Mendengar suara Althaf, Rania menolehkan wajahnya untuk melihat sosok Althaf, ia memastikan bahwa laki-laki itu tengah berbicara kepadanya.

" Tidak ada. Jawab Rania singkat

"Ikutlah denganku besok." Lanjut Althaf

"Kemana?

" Hotel di bukit pelangi! Kau tidak pernah lagi datang ke sana setelah pernikahan kita. yang hampir satu tahun berlalu.

"Jadi kau berencana membuat ulang tahun pernikahan kita di sana?

" Tidak. itu aku belum memikirkannya. Aku hanya ingin memperlihatkan hasil pengembangan tempat itu. Untuk perayaan pernikahan kita kau saja yang memilih lokasinya. Aku bisa menyuruh orang mendekorasi tempat sesuai keinginanmu.

Rania sejenak terdiam, ia mulai memikirkan ucapan Kennat sore tadi.

"Jika kau ingin lepas dari bayang-bayang suamimu, bukankah kau harus memulai mencoba mengelola perusahaan mu sendiri "

Benar, aku harus mulai belajar mengelola perusahaan. Untuk bisa lepas dari laki-laki itu. Rania menatap ke arah Althaf yang sejak tadi melihat ke arahnya menunggu jawabannya.

"Baiklah aku akan ikut.

" Bagus. kita akan berangkat pukul lima pagi. bersiaplah untuk itu.

"Apa katamu? Itu terlalu pagi apa kau tidak tahu, orang lain masih tertidur di jam itu." Omel Rania yang tidak setuju

" Baiklah kita bisa berangkat sekarang dan tidur di dalam pesawat " sahut Althaf yang kembali menyulutkan kekesalan Rania.

"Apa kau gila? Aku tidak segila dirimu yang harus pergi di tengah malam.

" Baiklah sudah di putuskan, kita akan berangkat pukul lima pagi ini.

.