NovelToon NovelToon
CEO : Arav Dan Kayla

CEO : Arav Dan Kayla

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Arav Hayes Callahan, seorang CEO yang selalu dikelilingi wanita berkelas, terjebak dalam situasi yang tak terduga ketika hatinya tertambat pada Kayla Pradipta, seorang wanita yang statusnya jauh di bawahnya.

Sementara banyak pria mulai menyukai Kayla, termasuk kakaknya sendiri, Arav harus menahan rasa cemburu yang terpendam dalam bayang-bayang sikap dinginnya. Bisakah Arav menyatukan perasaannya dengan Kayla di tengah intrik, cemburu, dan perbedaan status yang menghalangi mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Menemukan Jawaban

Bab 19

Pikiran Kayla semakin berkecamuk. Ia merasa seperti sedang berjalan di atas tali tipis, di antara perasaannya yang campur aduk terhadap Arav dan tekanan dari lingkungan barunya. Ia membutuhkan jawaban, dan satu-satunya orang yang mungkin bisa memberikannya adalah Mira, rekan kerja yang sudah menjadi teman dekatnya selama beberapa bulan terakhir. Mira adalah tipe orang yang memiliki pengetahuan luas tentang gosip di kantor, dan mungkin ia tahu lebih banyak tentang latar belakang Arav.

Tanpa membuang waktu, Kayla menghubungi Mira melalui pesan singkat dan mengatur pertemuan di kafe kecil dekat kantor saat jam makan siang. Mira dengan cepat merespon dan setuju untuk bertemu. Kayla berharap pertemuan ini bisa memberinya kejelasan yang ia butuhkan.

###

Di kafe, suasana cukup tenang dengan alunan musik lembut yang mengiringi percakapan ringan para pengunjung. Kayla tiba lebih dulu dan memesan secangkir teh hijau, mencoba menenangkan pikirannya yang sedang kalut. Tak lama kemudian, Mira datang dengan senyum ceria yang selalu menjadi ciri khasnya.

“Kayla! Kamu kelihatan stres. Ada apa?” tanya Mira sambil menarik kursi dan duduk di hadapan Kayla.

Kayla menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. “Aku butuh bantuanmu, Mir. Aku ingin tahu lebih banyak tentang Arav... maksudku, Pak Arav. Ada sesuatu yang terjadi hari ini, dan aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana.”

Mira mengangkat alis, tertarik dengan topik yang dibawa Kayla. “Hah, soal Pak Arav? Ini menarik. Ceritakan dulu, ada apa?”

Kayla menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya di kantor, mulai dari kehadiran keempat wanita misterius itu, hingga tindakan Arav yang tiba-tiba mengumumkan bahwa mereka bertunangan. Mata Mira melebar saat mendengar cerita itu, terutama bagian di mana Arav mencium kening Kayla di depan semua orang.

“Wow, jadi dia benar-benar bilang kalian tunangan?” Mira tampak kaget. “Itu kejutan besar! Aku tahu dia punya banyak pengagum, tapi aku nggak nyangka dia akan melakukan hal seperti itu di depan orang-orang.”

Kayla mendesah. “Itulah yang membuatku bingung, Mir. Dia bersikap seolah-olah aku adalah miliknya, tapi di sisi lain, dia sama sekali tidak pernah berbicara serius tentang hubungan kami. Ini seperti permainan baginya, dan aku tidak suka dipermainkan.”

Mira terdiam sejenak, seolah mempertimbangkan kata-kata berikutnya dengan hati-hati. “Kay, aku akan jujur padamu. Dari apa yang aku dengar, Pak Arav memang selalu punya cara unik dalam menangani situasi. Dia bukan tipe pria yang mudah didekati, dan banyak orang yang mencoba mencari tahu tentang latar belakangnya akhirnya menyerah karena pria itu sangat tertutup. Tapi yang jelas, dia punya alasan sendiri kenapa memilih kamu dibanding wanita-wanita lain di sekelilingnya.”

“Aku tidak peduli jika dia punya alasan, tapi dia seharusnya menanyakan pendapatku sebelum membuat keputusan sepihak seperti itu,” ucap Kayla dengan nada frustrasi. “Aku tidak mau jadi bagian dari permainan ini tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.”

"Bentar," lanjut Kayla. Dia ingin melihat pesan masuk di ponselnya. "Huft...." Kayla menarik napas berat.

"Ada apa?" tanya Mira penasaran dengan reaksi temannya.

"Pak Arav."

"Kenapa katanya?"

"Dia menanyakan aku di mana."

"Wow! Spektakuler sekali. Seorang CEO yang tak tersentuh selama ini, menanyakan bawahannya di mana?"

"Paling kerjaan."

"Ini jam makan siang loh. Sekakunya dia, tetap profesional dalam disiplin waktu pekerjanya. Dia tidak akan mengurus pekerjaan saat bukan waktunya. Kecuali... dia marah mungkin, kerjaan tidak beres."

"Kalau ini tentang ucapannya tadi yang minta aku makan siang dengannya... Huft ... Kamu lihat sendiri kan, Mir?"

Mira menatap Kayla dengan pandangan prihatin. “Aku paham perasaanmu, Kay. Sejujurnya, aku juga nggak punya banyak informasi tentang apa yang ada di balik tindakan Pak Arav. Yang aku tahu, dia selalu berusaha menjaga jarak dari orang-orang yang mencoba mendekatinya. Kecuali... yah, kalau mereka punya sesuatu yang bisa menguntungkannya.”

Kayla menatap Mira dengan tatapan curiga. “Jadi maksudmu, aku ini cuma alat untuk tujuan bisnisnya?”

“Bukan itu maksudku,” jawab Mira cepat-cepat. “Tapi kita tidak bisa menutup mata kalau dunia bisnis sering kali melibatkan strategi seperti ini. Dan kalau benar dia melakukan itu, mungkin kamu harus lebih waspada. Tapi di sisi lain, kalau dia sampai mengenalkan kamu sebagai tunangan di depan orang-orang penting, berarti kamu punya nilai lebih di matanya. Itu bukan sesuatu yang bisa dianggap sepele.”

Kayla menghela napas panjang. Ia tahu Mira hanya mencoba membantunya melihat situasi dari sudut pandang yang lebih luas, tapi semua ini hanya membuatnya semakin bingung. Apa benar Arav serius, atau ini semua hanya permainan baginya?

“Terima kasih, Mir. Aku tahu kamu mencoba membantu, tapi aku masih belum bisa memutuskan apa yang harus kulakukan,” ucap Kayla akhirnya.

“Tidak masalah, Kay. Yang jelas, kamu harus tetap tenang dan jangan terburu-buru mengambil keputusan. Mungkin kamu bisa mencoba berbicara langsung dengan Pak Arav, dan lihat bagaimana reaksinya. Siapa tahu dia mau terbuka sedikit.”

Kayla mengangguk, meski dalam hatinya ia meragukan hal itu. Berbicara langsung dengan Arav selalu seperti berjalan di atas ladang ranjau—satu langkah salah, semuanya bisa berantakan. Tapi mungkin Mira benar, ini adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan jawaban yang ia butuhkan.

Sepulang dari pertemuan dengan Mira, dia berusaha menyelesaikan pekerjaannya dengan sebisa mungkin tanpa bertemu Arav. Dia kucing-kucingan untuk siang ini setidak sampai waktu pulang.

###

Sore hari, Kayla kembali ke apartemennya dengan perasaan yang campur aduk. Di satu sisi, ia merasa sedikit lega setelah bisa berbicara dengan seseorang tentang apa yang ia rasakan. Tapi di sisi lain, percakapan dengan Mira juga menambah beban pikirannya. Pertanyaan demi pertanyaan terus menghantuinya, dan ia tahu bahwa hanya Arav yang bisa memberikan jawaban.

Kayla akhirnya memutuskan untuk mengumpulkan keberanian dan berbicara dengan Arav keesokan harinya di kantor. Namun, ia juga sadar bahwa percakapan itu mungkin tidak akan berjalan seperti yang ia harapkan. Arav adalah pria yang sulit ditebak, dan Kayla harus bersiap menghadapi segala kemungkinan.

Di dalam hatinya, Kayla tahu bahwa apa pun yang terjadi, ia harus tetap memegang prinsipnya sendiri. Meski Arav memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar, Kayla tidak mau menjadi pion dalam permainan yang tidak ia mengerti. Jika Arav serius, ia harus membuktikan bahwa niatnya tulus. Namun jika tidak, Kayla sudah siap untuk mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya sendiri, tanpa membiarkan perasaannya dikendalikan oleh orang lain.

Di saat yang sama, ia tak bisa menepis perasaan aneh yang terus menghantuinya—perasaan bahwa Arav mungkin menyimpan sesuatu yang jauh lebih dalam dari sekadar urusan bisnis dan permainan kekuasaan. Sesuatu yang bisa menjelaskan semua keanehan ini... atau justru menambah kerumitan yang ada.

Dalam hati kecil Kayla juga menyadari bahwa dia tertarik dengan Arav. Siapa sih yang tidak suka dengan manusia spek sempurna di mata para wanita? Namun, bedanya Kayla bisa menahan diri dan sadar diri. Apalagi harus merendahkan diri demi cinta.

Bersambung...

1
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️
Biasanya CEO maksa nikah karena keluarga cewek punya hutang. Atau ceweknya punya salah.

Ini enggak loh. Kayla tidak ada sangkut paut tanggung jawab apa pun pada CEO/Arav atau pun keluarga. Namun, dia tetap harus nikah dengan Arav.

Kira-kira alasannya apa ya? Yang gak baca novelnya, pasti gak bakal tahu alasannya.
Aruna
Boleh jadi koleksi bacaan
Aruna
Teh early grey kaya apa sih
Neneng Aisyah
seru cerita lanjut kak,aku tunggu 😅😅😅👍🏻
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Terima kasih udah mampir. 🥰
total 1 replies
Daniel
tbiyuuyiiy gu
Sunrise🌞: Hallo kak mampir juga ya diceritKu

STUCK WITH MR BRYAN
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!