NovelToon NovelToon
Xuan Ji Season Tiga

Xuan Ji Season Tiga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Spiritual / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain
Popularitas:190k
Nilai: 5
Nama Author: Bang Regar

Kultus Iblis telah menunjukkan taringnya, mereka merekrut pengikut di mana-mana. Demi keselamatan Xue Yao yang diincar oleh Kultus Iblis, Xuan Ji membawanya ke Benua Tianwu. Namun, Kultus Iblis ternyata sudah mengakar kuat di sana, sehingga Xuan Ji memutuskan memamerkan kekuatannya.
”Aku adalah Pendekar yang mengalahkan Kaisar Iblis. Jika kalian bosan hidup, datanglah pada Kakek Ji! Dengan senang hati aku akan mengirim kalian ke dunia bawah,” cibir Xuan Ji sembari menyeringai lebar.

Catatan Penulis: Sebelum membaca Xuan Ji Season Tiga, baca dulu Xuan Ji dan Xuan Ji Season Dua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nan Ge

Lu Ming mendengus dingin, kesabarannya habis karena terus diprovokasi oleh Zhao Tian.

Kemudian ia mengabaikan ucapan Zhao Tian dan mengalihkan pandangannya kembali ke arah Xuan Ji. “Bagaimana dengan tawaranku itu, leluhur?”

Xuan Ji tersenyum lebar dan menjawab, “Apakah kalian sedang melakukan panggung sandiwara. Pertunjukannya sangat menarik sekali, penjiwaan kalian sangat nyata sekali.”

Lu Ming, Zhao Tian, Nan Ge, dan yang lainnya terkejut mendengar jawaban Xuan Ji.

“Wuahahaha ... selera humor leluhur menarik sekali, aku hampir kencing di celana.” Zhao Tian tertawa terkekeh-kekeh sambil memegang perut buncitnya.

“Hei, bocah tua bau. Kau mengejekku?” sahut Xuan Ji mengerutkan keningnya.

Melihat raut wajah Xuan Ji itu, Zhao Tian langsung menutup mulutnya. Entah mengapa tatapan mata Xuan Ji mengingatnya pada leluhurnya di Sekte Huayang, jika ia salah bicara sekali lagi—mungkin dia akan dikirim ke dunia bawah.

“Maaf-maaf leluhur, aku salah bicara. Aku akan menyerah mendapatkan nona Nan Chi,” sahut Zhao Tian sembari mengangkat kedua tangannya.

“Pilihan yang bijaksana,” kata Xuan Ji sambil mengunyah daging monster rusa panggangnya. Tak lama kemudian, ia menatap Lu Ming yang masih berdiri di hadapannya. “Hei, kau menghalangi pandanganku. Nona Qing Yi sebentar lagi akan bernyanyi!”

Lu Ming mengerutkan keningnya dan tidak menyangka pria tua tampan yang sebagian rambutnya sudah memutih itu akan mengabaikan seruannya.

Dia hendak mengatakan sesuatu, tetapi suara telepati tiba-tiba muncul dibenaknya dan menyuruhnya untuk kembali ke mejanya.

Suara telepati itu berasal dari Tetua Klan Lu yang menyamar sebagai pengawalnya. Tetua itu juga menggunakan Jurus rahasia menekan Kultivasinya, sehingga orang lain akan mengira ia hanyalah Pendekar Ranah Kaisar Surgawi.

“Nah, pertunjukan sandiwaranya sudah selesai. Nona Qing Yi, ayo mainkan musiknya!” seru Xuan Ji.

Namun, setelah Lu Ming pergi, Nan Ge yang kini berdiri di depan Xuan Ji.

“Ah, apalagi ini?” keluh Xuan Ji.

Nan Ge bersujud di depan Xuan Ji dan membenturkan keningnya berkali-kali hingga berdarah. “Leluhur, tolong jangan bawa adikku. Dia satu-satunya keluarga yang kumiliki! Jika Leluhur melepaskannya, aku bersedia menjadi budakmu!”

Semua orang terkejut mendengarnya dan tidak menyangka Nan Ge akan memohon seperti itu.

Xuan Ji menyeringai lebar, kemudian ia melirik Nan Chi yang masih menundukkan wajahnya. Gadis itu masih berpura-pura tidak mengenal saudaranya walaupun Nan Ge sudah bersujud di depannya.

“Aku suka dengan sikapmu. Akan tetapi ke mana kamu akan membawa adikmu? Setelah aku pergi dari tempat ini, rumah bordil bunga malam tidak mungkin akan membiarkan benih yang ia rawat dengan sepenuhnya hati pergi begitu saja. Kalau pun mereka melepaskanmu, orang-orang seperti Lu Ming dan si gendut itu akan memangsa adikmu,” sahut Xuan Ji.

Nan Ge sudah mengetahui kenyataan itu sejak dulu, makanya ia berlatih sangat keras siang dan malam agar mencapai Ranah Keabadian sebelum adiknya dewasa. Namun, usahanya itu ternyata gagal dan beberapa hari yang lalu ia mendengar Nan Chi akan dilelang oleh rumah bordil bunga malam.

Diapun memutus ikut pelelangan itu dengan meminjam 300.000 Koin Emas milik gurunya dan ditambah tabungan 50.000 Koin Emas. Dia berharap dengan uang sebanyak itu dapat menyelamatkan adiknya, tetapi siapa sangka para tuan muda Klan besar rela menggelontorkan jutaan koin emas demi mendapatkan tubuh Yin adiknya.

“Kami akan kabur dari kota ini dan bersembunyi di tempat terpencil,” sahut Nan Ge melalui telepati.

“Itu bukan solusi terbaik, diluar sana kalian tetap dikejar oleh orang-orang seperti Lu Ming,” sahut Xuan Ji. “Akan tetapi aku tetap akan menyerahkan dia padamu asal kamu memberikan informasi tentang Kultus Iblis atau Paviliun Serigala Iblis padaku.”

Selain memburu pengikut Kultus Iblis, Xuan Ji juga ingin membantu meringankan balas dendam muridnya pada Paviliun Serigala Iblis yang telah memusnahkan Klan Mu.

Nan Ge berpikir sejenak, informasi tentang Kultus Iblis sangat sulit didapatkan bahkan oleh Sekte-Sekte besar sekalipun. Namun, saat ia masih kecil, ia pernah mendengar seorang tamu yang sedang berbincang-bincang mengatakan kepala keamanan rumah bordil adalah ketua cabang Paviliun Serigala Iblis kota Huayang.

“Aku tidak tahu tentang pengikut Kultus Iblis, tetapi aku mengetahui siapa ketua cabang Paviliun Serigala Iblis Kota Huayang,” sahut Nan Ge.

Xuan Ji tersenyum lebar, ternyata tidak sia-sia ia datang ke rumah bordil ini. “Baiklah, ayo tuntun aku ke anggota organisasi pembunuh bayaran itu.”

Xuan Ji mengeluarkan kantong kulit berisi koin-koin emas dan meletakkannya di atas meja.

“Le-leluhur ... apakah Anda akan pergi?” tanya wanita penghibur berambut merah.

Lu Ming dan yang lainnya langsung menoleh ke arah Xuan Ji.

“Ya, ada sedikit urusan yang harus kuselesaikan,” sahut Xuan Ji. “Ayo Nan Chi, ikuti aku!”

Nan Chi bingung kenapa hanya dirinya saja yang disuruh mengikuti leluhur Mu Ji dan kenapa saudara laki-lakinya malah tersenyum cerah.

Dia mulai berspekulasi mungkin saudara laki-lakinya sudah membuat kesepakatan dengan leluhur Mu Ji.

Saat Xuan Ji hendak melangkah keluar dari lantai tiga, tiba-tiba Pria tua pengawal Lu Ming muncul di depannya.

“Oh, pak tua yang menyembunyikan basis Kultivasi-nya akhirnya menampakkan diri juga!” cibir Xuan Ji menatap sinis Pria tua itu.

“Jadi, kau sudah mengetahui identitasku, tetapi kenapa kamu masih berani menentang Klan Lu kami?” sahut pria tua itu.

“Klan Lu sungguh tak tahu malu! Seorang Tetua menyamar menjadi pengawal pribadi, pantas saja Lu Ming sangat percaya diri sekali!” cibir Zhao Tian.

“Diam kau tuan muda Tian! Ini adalah urusan Klan Lu dengan leluhur tak dikenal ini,” sela pria tua itu.

“Aku Mu Ji, leluhur Klan Mu.” Xuan Ji memperkenalkan diri sambil menepuk pundak pria tua itu. “Sekarang suasana hatiku sedang buruk, jangan sampai kota Huayang ini menjadi reruntuhan pak tua jika kamu memperburuk suasana hatiku,” bisiknya.

Pria tua itu mengerutkan keningnya, apa yang dikatakan oleh Xuan Ji memang benar. Jika Ranah Keabadian bertarung, seluruh kota akan hancur walaupun pada akhirnya dia akan kalah karena ada banyak Ranah Keabadian di kota ini.

“Oh, ya, satu lagi. Katakan pada para pemuda itu, menjadi tuan muda memang sangat membanggakan. Akan tetapi itu juga bisa menjadi pisau bermata dua,” bisik Xuan Ji sambil berjalan melewati pria tua itu. “Dan ... hari ini aku akan memaafkan ketidak sopanan mereka.”

Pria tua itu berkeringat dingin mendengar ancaman Xuan Ji. Baru kali ini ia bertemu serigala pengembara yang berani mengancam di sarang singa.

“Paman, kenapa kamu membiarkan mereka pergi?” tanya Lu Ming mengerutkan keningnya, padahal tugas Tetua itu adalah agar tidak ada yang menghalanginya mendapatkan tubuh Yin Nan Chi.

“Ha-ha-ha ... ternyata Klan Lu tidak segarang yang kupikirkan. Ah, lebih baik aku pulang saja, toh ... tidak ada pemilik tubuh Yang yang mendapatkan gadis Yin itu.” Zhao Tian tertawa terbahak-bahak dan berjalan keluar dari lantai tiga bersama pengawal pribadinya.

1
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
/Facepalm//Slight//Slight//Facepalm/ ada ada sajaa ni mah satuu.. tumurr bergoyangg. itu kan gunungg kembarr
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
master ini awass itu banyak orang. kan kasian
Abing Blues 82
yaaach 😪😪😪
Abing Blues 82
lanjut 😄
Bagasjionju
jozzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Bagasjionju
jozzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Bagasjionju
jozzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Ardi Muhammad
wah hebat dapat Phoenix kira apa yang terjadi nanti saat mereka tiba di gunung hua
Roni Yakub
terimakasih sudah up boskuhhh ditunggu kelanjutannya sehat selalu dan tetap semangat ya boskuhhh
Ardi Muhammad
ha dasar guru dan murid semuanya tak tau malu
Roni Yakub
wehhhhh makin seru aja nih
lanjutkan boskuhhh semangat
Roni Yakub
mantappp boskuhhhh gaskeunnnn
terimakasih sudah up
Maz Tama
semangat thor selalu jaga kesehatan.. terimakasih update nya
Maz Tama
wah malah di namain ayam jago jadi inget yg dulu/Joyful//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!