Kimberly tidak menyangka keluarganya akan tega dan sejahat itu menjadikan dirinya sebagai gadis pelunas hutang, sedangkan kekasihnya dinikahkan dengan adik tirinya.
Kimberly lebih terpukul ketika mengetahui calon suaminya buruk rupa dan lumpuh, di tambah sikap lelaki itu sangat kejam serta Arogant. Tak peduli yang dia siksa lelaki atau perempuan, yang calon suaminya tahu hanya menindas.
Apakah pernikahan mereka berjalan harmonis atau berakhir perceraian?
Ikuti yuk Novelku yang Ke 41
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maukah kamu berjanji?
"Kamu ingin menikah dengan mewah atau sederhana?" Tanya Ray tanpa menjawab pertanyaan Kimberly.
"Aku tidak masalah mengadakan pernikahan secara mewah ataupun sederhana karena yang terpenting aku resmi menjadi istri Kak Ray." Jawab Kimberly.
"Kalau begitu kita menikah secara sederhana, apakah kamu setuju?" Tanya Ray.
"Setuju saja Kak." Jawab Kimberly.
"Maaf Kakak melakukan ini karena Kakak ingin menyelesaikan sesuatu dan jika sudah selesai Kakak janji akan mengadakan resepsi pesta pernikahan secara mewah." Ucap Ray.
"Kakak tenang saja karena Kimberly mengerti kenapa Kakak mengadakan pesta secara sederhana." Ucap Kimberly.
"Kalau begitu lusa kita menikah dan nanti Kakak akan meminta Paman Donald untuk mengurus pernikahan kita." Ucap Ray.
Grep
"Terima kasih." Ucap Kimberly sambil memeluk tubuh kekar Ray.
"Terima kasih untuk apa?" Tanya Ray sambil membalas pelukan Kimberly.
"Terima kasih mau menikah denganku." Jawab Kimberly.
"Justru Kakak yang seharusnya berterima kasih karena kamu mau menikah dengan Kakak." Ucap Ray.
Kimberly tersenyum dan tidak berapa lama mereka melepaskan pelukannya kemudian Kimberly turun dari ranjang dan berjalan ke arah pintu.
"Mau kemana?" Tanya Ray yang melihat Kimberly membuka pintu kamarnya.
"Mau mandi setelah itu masak." Jawab Kimberly sambil keluar dari kamar Ray dan berjalan ke arah kamarnya.
Ray hanya tersenyum kemudian turun dari ranjang kemudian berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.
Skip
Kini Kimberly sudah selesai mandi dan memasak hingga setengah jam kemudian Kimberly sudah selesai masak. Ray, Kimberly dan Paman Donald makan bersama hingga lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan dan minum.
"Paman Donald, tolong urus pernikahan kami karena lusa kami akan menikah." Pinta Ray ketika melihat Kimberly mencuci piring dan gelas.
"Baik Tuan, apakah Tuan mengadakan pesta pernikahan secara mewah atau sederhana?" Tanya Paman Donald.
"Sederhana saja Paman karena aku masih menyamar menjadi pria buruk rupa dan jika sudah selesai urusanku maka aku akan mengungkapkan pada keluarga besar ku." Jawab Ray.
"Maaf Tuan, apakah Nona Kimberly sudah tahu kalau Tuan menggunakan ..." Ucap Paman Donald menggantungkan kalimatnya.
"Kimberly sudah tahu dan aku percaya padanya kalau Kimberly tidak mungkin menyakiti diriku." Jawab Ray yang mengerti perkataan Paman Donald.
Paman Donald hanya menganggukkan kepalanya dan dalam hatinya sangat bahagia karena sebentar lagi Ray dan Kimberly akan menikah.
Setelah beberapa saat Kimberly sudah selesai mencuci piring dan gelas kotor. Mereka kembali mengobrol secara bergantian hingga dua jam kemudian mereka berjalan ke arah kamar masing-masing untuk istirahat.
Dua Hari Kemudian
Tidak terasa hari yang di tunggu datang, Kimberly dan Ray kini sudah resmi menikah secara sederhana.
Ray sangat kecewa dengan ke dua orang tuanya karena sama sekali tidak datang di hari bahagia Ray. Hanya dihadiri oleh bodyguard setianya dan beberapa pelayan yang membersihkan mansion milik Ray.
"Lihatlah, orang tuaku sama sekali tidak datang padahal saat ini aku menikah dengan dirimu." Ucap Ray dengan wajah sendu.
"Aku pun juga sama tidak ada satupun keluargaku yang datang. Ke dua orang tuaku lenyap tanpa ada kabar berita dan terakhir kita bertemu dengan ke dua orang tuaku beberapa hari yang lalu setelah aku mengetahui sebuah kebenaran kalau aku ternyata bukan anak kandung Ayahku." Ucap Kimberly dengan perasaan sangat sedih.
"Kimberly." Panggil Ray.
"Ya." Jawab Kimberly singkat.
"Maukah kamu berjanji?" Tanya Ray dengan wajah serius.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
pdhl ga harus setiap dialog ada suara hati jadi feel-nya kurang