Dewi Auristella gadis mungil berwajah lugu harus menerima kenyataan pria yang selama dua tahun belakangan ini dia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri
benang takdir mulai terbentuk, tahun lalu dewi bertemu seorang gadis memiliki hobi yaag sama dengannya, Aleana Abraham
mereka berdua mulai akrab satu sama lain. karena itu Alea menjodohkan Dewi dengan kakanya Zain Malik D' Abraham.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi ervendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Zain sedang sibuk dengan tumpukan dokumen didepannya sesekali dia merenggangkan tubuhnya yang sedukit kaku
Ting...
'Hay honey aku merindukanmu' Zain hanya melihatnya kemudian menekan tombol deletet.
''Tuan...'' Aiden masuk tergesa-gesa.
''Bisakah kau mengetuk pintu dulu Aiden?
''Maaf tuan..!''
''Katakan''
''Seseorang berusaha meng-hack data perusahaan kita di Rusia, kali ini sepertinya orang handal' Jelas Aiden,
''Sambungkan aku pada Jack'
Setelah mendapat alamat IP sipenyerang Zain mulai berkutik dengan leptopnya ''*S*iapa kau berani sekali menentang seorang Zain Abraham' Ucap Zain dengan seringai iblisnya Aiden hanya menatap ngeri, tuannya adalah orang yang sangat membenci ketika dia diusik apalagi jika kepunyaannya di sentuh tidak segan-segan dia akan melenyapkannya
dua jam akhirnya keadaan normal kembali Zain benar-benar lelah perutnya pun berbunyi cacing didalam minta jatah makan.
sedangkan diseberang benua sana seorang pria tersenyum sinis dia melangkah meninggalkan ruangan yang penuh layar LCD. 'ternyata rumor itu benar, tidak ada yang bisa menembus pertahanan *mad'aye'
mad'aye adalah perusahaan senjata ilegal terbesar dirusia milik roger d abraham yang di pegang langsung oleh zain selama tiga tahun zain memperkuat kekuasaannya dirusia dia memasang segala benteng pertahanan yang tidak muda dimasuki siapa pun, geng manfia dan pembunuh profesional sangat bergantung padanya, sudah berapa kali FBI dan iterpol Rusia melacak keberadaan Mad aye hasilnya Nihil mereka kembali dengan tangan kosong
zain meninggalkan gedung corps.co menggunakan lamborghini aventador merah miliknya tujuannya ingin kembali kerumah utama tapi entah mengapa stir mobilnya membawa kerumah kontrakan kecil milik dewi. dari arah berlawanan dia melihat dewi berjalan pincang zain mengerutka alisnya.
'Tuan Zain apa yang Anda lakukan disini?' ucap dewi shok ketika melihat zain sudah berdiri kokoh di depannya
'tidak aku hanya lewat dan melihat mu jadi aku singgah' sebenarnya itu alasan yang dibuat-buat olehnya, zain juga tidak tahu mengapa bisa dia sudah sampai begitu saja dirumah dewi
'kenapa dengan kakimu?
'hanya lecet kelamaan memakai Heels Tuan'
'sini aku lihat' ucap zain seraya membukuk meraih kaki dewi.
'Tuan apa yang anda lakukan' dewi mencoba manrik mundur kakinya tapi tangan kekar Zain menahannya sangat kuat
deg
deg
deg
ada apa ini, ada apa denganku kenapa ini berdetak sangat kencang
'ini pasti sangat perih' zain mengambil handdiplas dari saku jasnya
'terimakasih tuan, kalau begitu saya permisi dulu'
baru saja dewi melangkah suara yang sangat dia tahubsering dia dengar ketika lapar. ini pertama kalinya selama hidup zain sesuatu yang sangat memalukan disaat seperti ini kenapa perutnya tidak bisa diajak kerja sama? mata mereka seling beradu dewi berusaha menahan tawanya sedangkan zain berdehem berusaha menetralkan rasa malunya..
*
dewi dengan lihai membuat nasi goreng untung saja tadi pagi sempat memasak sebelum berangkat kerja. sedangkan Zain yang sibuk melihat beberapa foto yang menempel sudut rumah dia melihatnya satu persatu.
disana tampak sebuah foto dewi bersama adiknya mereka sedang di sebuah taman hiburan tersenyum lepas,
bukannya ini mantan kekasihnya, ck.. dia masih mencintainya, lihat dia tersenyum sangat bahagia difoto ini
dewi yang keluar dengan sepiring nasi goreng, melihat zain memegang bingkai berisi fotonya dengan riko sukses membuatnya kaget dia dengan cepat merebut foto itu kemudian menaruhnya di dalam laci.
'silahkan tuaan, hanya ini yang saya punya,' ucap dewi dia mendudukkan bokongnya dengan lembut.
'panggil aku Zain, jangan Tuan lagi!' ucapnya tegas
kenapa tiba-tiba?
zain mulai menyendok makanan dipiring hanya dentingan sendok yang terdengar sesekali dewi menguap seharian dia lelah ditambah peredebatan dengan isabel, entah mengapa dewi merasa tamunya ini sangat lamban makan dia sudah tidak bisa menahan kantuknya perlahan lahan dewi mulai mutup matanya
zain tersenyum melihat dewi yang sudah tertidur dalam keadaan duduk, secara perlahan dia membaringkan tubuh kecil calon istrinya diatas kursi. 'apa yang kau lakukan seharian sampai kau selelah ini?' ucap zain matanya fokus ke bibir mungil merah ceri milik dewi. Cup... dia mendaratkan ciuman singkat di bibir itu dengan lembut 'kau milikku, hanya milikku,' ucap zain yang masih menatap dewi yang sudah memasuki dunia mimpinya
Bersambung....
**Jangan lupa kasi saran kalian karena itu sangat penting buat Aku🥰
etsss.... jangan lupa tinggalin jejak hati kalian juga ya ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤**