NovelToon NovelToon
Kebebasan Berahasia

Kebebasan Berahasia

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Suami ideal / Office Romance
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jojo ans

Kanesa Alfira, yang baru saja mengambil keputusan berani untuk mengundurkan diri dari Tano Group setelah enam tahun dedikasi dan kerja keras, merencanakan liburan sebagai penutup perjalanan kariernya. Dia memilih pulau Komodo sebagai destinasi selama dua minggu untuk mereguk kebebasan dan ketenangan. Namun, nasib seolah bermain-main dengannya ketika liburan tersebut justru mempertemukannya dengan mantan suami dan mantan bosnya, Refaldi Tano. Kejadian tak terduga mulai mewarnai masa liburannya, termasuk kabar mengejutkan tentang kehamilan yang mulai berkembang di rahimnya. Situasi semakin rumit dan kacau ketika Kanesa menyadari kenyataan pahit bahwa dia ternyata belum pernah bercerai secara resmi dengan Refaldi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jojo ans, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 19

Setelah menemani Mas Adi bekerja

seharian, kami akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah. Bukan rumah orang tuaku tapi rumah Mami Deasye dan Papi Daud, mertuaku. "Kamu nggak pengen makan apa gitu?"

tanya Mas Adi. Entah sudah berapa kali dia

menanyakan itu. Sejak kami dari kantor lelaki itu terus bertanya tentang makanan yang aku ingin makan. Tapi aku tidak ingin makan sekarang, aku hanya ingin segera sampai dan tidur dalam pelukan Mas Adi.

"Nggak Mas, aku lagi pengen makan kamu aja," ucapku ngasal. "Makan aku?" tanya Mas Adi dengan

pandangan menggoda. Astaga sepertinya aku salah bicara.

"Kamu tahu bukan itu maksudku Mas." Aku kesal.

"Iya sayang, aku tahu kok. Jangan marah gitulah. Baru aja baikan." Mas Adi membelokkan mobil ke arah pekarangan rumah kediaman keluarga

Tano. "Selamat datang Tuan putri," ujar Mas Adi setelah membukakan pintu mobil.

Aku berasa masuk ke dalam istana, entah kapan terakhir kali aku di rumah ini, rasanya sudah lama sekali. Rumah nampak ramai.

"Mas kok rame banget? Mami sama. Papi ada tamu?" tanyaku dengan nada

bingung sambil turun dari mobil. "Katanya Mami mau buat syukuran kembalinya menantu kesayangannya," Jawab Mas Adi yang langsung membuatku terhenyak dengan rahang

yang hampir jatuh. Syukuran? Apa itu nggak berlebihan? Aku dan Mas Adi memutuskan untuk langsung naik ke lantai atas melalui tangga depan, kata Mas Adi kita ganti

pakaian dulu. Lagi pula aku juga

sudah gerah dengan pakaian yang kugunakan sejak pagi tadi.

"Kita nggak usah turun ke bawah deh," cetus Mas Adi saat kami sudah bersiap-siap untuk turun dan menemui keluarga besar Tano di lantai bawah.

"Kok gitu Mas? Mas nggak lihat nih aku udah siap?" Aku sedikit kesal. Aku sudah

berdandan cantik dan dengan seenaknya Mas Adi berkata bahwa nggak usah turun. Enak aja.

"Baju kamu terlalu terbuka Fira."

Mas Adi kembali menatap gaun

biru yang sedang aku pakai malam ini. Gaun itu model sabrina hingga menampilkan pundakku. Memang gaun itu hanya sebatas paha yang tentu akan mengekspos kakiku. Namun kupikir tamu undangan

syukuran yang Mami Deasye adakan

hanya keluarga tidak ada tamu yang lain.

"Oh My God, Mas aku udah biasa pakai

kayak beginian. Yang lalu juga kamu Jarang protes tapi sekarang kenapa jadi posesif kek gini sih Mas?"

"Kamu itu hanya milik aku Fir." Mas Adi mendekat dan mengecup pundak terbukaku. Seketika aku langsung menjerit pelan saat

merasakan gigitan di bahuku. Aku langsung menghadap cermin dan melihat kissmark di sana.

"Mas!!"

Aku berteriak kesal. Bisa-bisa dia membuat tanda di tempat yang memang tidak bisa aku tutupi dan jalan satu-satunya adalah ganti gaun.

Menghabiskan waktu saja.

"Ganti baju kamu."

Mas Adi menampakkan senyuman miringnya. 15 menit kemudian kami sudah

menuruni tangga, aku memasang wajah cemberut. "Kamu marah?" tanya Mas Adi.

"Menurut Ngana?" Terdengar jelas sekali nada kesal dalam ucapanku, keterlaluan kalau

Mas Adi bahkan tidak menyadarinya. "Iya deh maafin aku, aku cuma nggak mau tubuh kamu diliatin semua orang Fir."

"Nggak sekalian Mas kafanin?"

Mas Adi terkekeh mendengar

ucapanku.

"Yang di bawah kan cuma keluarga kamu Mas."

"Tapi tetap ada yang laki kan?" Aku menyerah karena merasa semakin

kesal

"Aku kesal sama kamu Mas." "Mas juga cinta kamu kok Fir."

"Masss!!!!"

"Menantu kesayangan Mami," teriak Mami Deasy heboh. Wanita itu menghampiriku dan

langsung memeluk erat tubuhku

hingga membuatku meringis. "MI. Fira lagi hamil. Meluknya jangan kekencangan gitu," teriak Mas Adi

panik.

"Kamu hamil Nes?"

Oh iya Mami dan Papi belum tahu

tentang kehamilanku. Aku yakin mereka pasti akan heboh. Aku menganggukkan kepala di

depan Mami yang sedang menunggu

jawabanku.

"Puji Syukur Mami bakalan dapet

cucul"

"Papi! Mami bakal dapet Cucu." "Alin, Lia, Yena. Aku bakal jadi nenek."

Mama mertuaku itu benar-benar super heboh. Dia bahkan memanggil saudara dan para sepupunya untuk

mendengarkan kabar kehamilanku. Astaga memalukan sekali. Dari arah selatan kulihat Gisha bersama suaminya.

"Mbak Nesa, Gisha kangen!" sahutnya

dan langsung memelukku.

"Berita Mas Adi sama Mbak Nesa

rujuk udah heboh di grup keluarga,

apalagi tadi dengar Mbak Nesa hamil

ya? Seneng banget deh bakal punya

ponakan."

Semua orang menyambutku

dengan baik dan itu membuatku

merasa terharu sendiri, mereka

benar-benar menyayangiku dan tetap

menginginkan posisiku berada di

tengah-tengah kehidupan mereka.

Syukuran berlangsung dengan lancar

dan terasa sangat menyenangkan.

Adi menatap kagum wajah istrinya

yang kini diterpa sinar matahari.

Pundak bersih perempuan itu terlihat

bersinar.

Telah lama ini menjadi mimpi-mimpi

Adi di beberapa bulan belakang ketika

dia mencoba hidup tanpa Kanesa

Alfira dan kini semuanya nyata. Ketika

dia membuka mata, ada seseorang

yang dia cintai tidur di sampingnya.

Adi mengecup pundak terbuka Kanesa

dan membuat perempuan itu terusik.

Kanesa perlahan-lahan membuka

matanya dan menatap Adi.

"Mas!"

Kanesa kembali menutup wajahnya

dengan selimut, dia malu tentu saja.

Semalam mereka baru saja....

Sial-sial! Wajah Kanesa memerah mengingat bayangan bagaimana tadi

malam mereka berbagi kasih.

"Kenapa Fir?"

Adi berusaha menarik selimut yang

menutupi wajah istrinya.

"Aku malu Mas," tutur Kanesa di balik

selimut.

"Malu kenapa?"

Adi semakin tersenyum melihat

tingkah menggemaskan Kanesa.

"Th Mas!"

Kanesa semakin merapatkan selimut

ditubuhnya.

Tapi semakin dia merapatkan semakin gencar Adi menariknya hingga akhirnya selimut itu sedikit terlempar dan menampilkan tubuh polos Kanesa sebatas perutnya. Dengan cepat

perempuan itu menyilangkan tangan

di depan dada.

"Mata kamu Mas," teriak Kanesa dan

kembali menarik selimut.

"Mataku baru saja mendapatkan

vitamin," ucap Adi terkekeh.

Laki-laki itu kemudian beranjak darı

ranjang menuju kamar mandi dan hal

itu berhasil membuat Kanesa berteriak

histeris.

"Masi!"

"Apaan sih! Aku udah lihat kali

semalam," tutur Adi sambil

senyam-senyum. Ternyata jatuh cinta

lagi itu, begini rasanya.

1
Kakashi Hatake
Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!
Jojo ans: baik, besok aku update ya😇❤️
total 1 replies
Yami CB
Ada apa thor, kok masih lama update? Aku berharap cerita ini tidak berhenti sampai di tengah jalan.
Jojo ans: besok update kok😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!