Di tengah reruntuhan planet Zefia, Arez terbangun dari tidur panjangnya—sebuah dunia yang hancur akibat bencana besar yang dikenal sebagai Bang. Setiap seratus tahun, planet ini mengalami Reset, sebuah siklus mengerikan yang membawa kehancuran, memunculkan monster, dan membangkitkan kejahatan dari masa lalu. Dunia di mana perdamaian tak pernah bertahan lama, di mana peradaban selalu bangkit hanya untuk jatuh kembali.
Arez, seorang pahlawan yang terlupakan, bangkit tanpa ingatan tentang masa lalunya. Digerakkan oleh naluri untuk melindungi Zefia, ia harus bergabung dengan para Refor, pejuang pilihan yang memegang kekuatan elemen untuk menjaga keseimbangan dunia. Namun, Arez tidak menyadari bahwa ia adalah kunci dari siklus kehancuran yang terus berulang. Monster dan musuh dari masa lalu mengenali jati dirinya, tetapi Arez terjebak dalam kebingungan, tak memahami siapa dirinya sebenarnya.
Apakah di@ adalah penyelamat dunia, atau justru sumber kehancurannya? Apakah Arez akan berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daffa Rifky Virziano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arc Penyelamatan : Part 6 Kekuatan yang menyelimuti
Setelah perjalanan Arez, Erlana, dan Hanzen akhirnya sampai di area Lembah Hijau. Mereka segera merasakan perubahan suasana. Tanah yang lembap dan bau busuk yang menyengat menandakan kedekatan dengan bahaya.
Tidak lama setelah mereka memasuki area lembah, monster-monster mulai muncul dari berbagai arah. Seekor monster berbentuk belut raksasa meluncur dari dalam tanah dengan kecepatan yang mengesankan, menyerang mereka dengan gerakan melingkar yang cepat. Selain itu, monster burung setengah anjing dengan cakar tajam dan mata merah menyala menyambar dari langit, sementara berbagai jenis monster lainnya muncul dari kegelapan, menambah kekacauan di sekeliling mereka.
Arez, Erlana, dan Hanzen langsung siap tempur. Mereka memutuskan untuk tetap di atas kuda mereka dan menerobos maju, berusaha menghindari serangan-serangan dari monster-monster tersebut sambil tetap melawan dengan penuh semangat.
Erlana segera menarik busurnya dan meluncurkan serangan dengan panah api yang menyala. "Fire Arrow!" serunya. Panah-panah api itu mengenai monster-monster burung setengah anjing yang terbang, menghanguskan bulu mereka dan membuat mereka jatuh dari langit.
Sementara itu, Hanzen mengarahkan kudanya ke arah monster belut yang meluncur cepat. Dengan tombaknya yang terlapisi elemen angin, Hanzen menyerang dengan gerakan gesit, menusuk dan memutar tombaknya untuk menciptakan angin kencang yang menghancurkan belut raksasa itu. "Air Blower!" teriaknya saat angin melingkar di sekeliling monster, melumpuhkan belut itu.
Arez, dengan pedangnya yang telah siap, berfokus pada serangan jarak dekat. Dia menghindari cakar monster dan serangan dari monster lainnya dengan keterampilan bertarung yang tinggi. Saat menghadapi monster belut, Arez menggunakan jurusnya, "Twilight Slash," memadukan cahaya dan kegelapan dalam serangan pedangnya. Serangan ini melukai belut raksasa itu secara signifikan dan membuatnya terjatuh ke tanah.
Pertarungan menjadi semakin intens ketika lebih banyak monster muncul. Erlana terus melancarkan panah apinya untuk mengatasi musuh-musuh dari jarak jauh, sementara Hanzen dan Arez bertarung di depan, mengatasi monster-monster yang mencoba mendekati mereka. Mereka saling bekerja sama dengan sangat baik, saling melindungi dan mengatur strategi untuk menghadapi berbagai jenis monster yang menyerang mereka.
Arez memerintahkan timnya untuk terus maju meskipun pertarungan terus berlanjut. Dengan keahlian bertarung mereka yang terkoordinasi dengan baik dan semangat yang tak tergoyahkan, mereka berhasil mengatasi monster-monster yang menghadang dan menerobos maju lebih dalam ke dalam Lembah Hijau, terus melawan dan bergerak menuju tujuan mereka.
Saat Arez, Erlana, dan Hanzen berhasil menerobos lebih dalam ke Lembah Hijau, mereka tiba-tiba diserang oleh ancaman baru. Kudakuda mereka berhenti secara tiba-tiba saat sebuah monster ogre raksasa muncul dari balik pohon-pohon besar, disertai dengan segerombolan serigala hitam raksasa yang memancarkan kekuatan petir. Ogre tersebut memiliki tubuh yang sangat besar dan kuat, dengan kulit yang tebal dan bersisik, sementara serigala-serigala hitam itu mengeluarkan kilat dari tubuh mereka, siap untuk menyerang.
Arez segera memerintahkan timnya untuk siap menghadapi ancaman baru ini. "Bersiaplah! Kita harus menghadapi mereka dengan strategi yang hati-hati."
Erlana segera menarik busurnya dan melancarkan panah apinya ke arah serigala-serigala hitam. "Fire Arrow!" panah-panah api tersebut mengenai serigala-serigala itu, menyebabkan beberapa dari mereka terjatuh. Namun, kilat dari tubuh serigala-serigala hitam itu membuat mereka cepat pulih dan melancarkan serangan balasan dengan gelombang listrik yang kuat.
Hanzen, dengan tombaknya terlapisi elemen angin, melompat dari kudanya dan mengarahkan serangannya ke arah ogre. "Air Blower!" serunya, menciptakan angin kencang yang menghantam ogre. Namun, ogre itu tampak hanya sedikit terganggu oleh serangan tersebut dan segera membalas dengan pukulan besar yang menghancurkan tanah di sekitarnya.
Sementara itu, Arez melompat dari kudanya dan mengarahkan pedangnya ke arah ogre. "Twilight Slash!" dia mengeluarkan jurusnya, Meskipun serangan tersebut melukai ogre, tampaknya ogre itu sangat kuat dan terus bergerak maju, menghancurkan segala yang ada di jalannya.
Serigala-serigala hitam mulai menyerang dengan cepat dan terkoordinasi, mengirimkan gelombang petir ke arah Arez, Erlana, dan Hanzen. Erlana berusaha untuk menghindari serangan listrik dengan gerakan gesit, sementara Hanzen menggunakan angin untuk menangkis serangan serigala yang datang.
Arez, dengan tekad yang kuat, terus menerjang ogre sambil menghindari serangan-serangan besar dari monster tersebut. Dia memutuskan untuk fokus pada kelemahan ogre, mengatur serangannya dengan hati-hati untuk menghindari serangan balik yang mematikan. Dengan keterampilan bertarungnya yang terampil, Arez mencoba menargetkan bagian-bagian yang lebih rentan dari ogre.
Hanzen, melihat perlunya koordinasi tim, berteriak kepada Erlana dan Arez, "Kita harus bekerja sama! Gunakan serangan kombinasi untuk mengatasi mereka!"
Erlana, memahami strategi tersebut, meluncurkan panah api yang diarahkan langsung ke ogre untuk mengalihkan perhatian dan melemahkan pertahanannya. Pada saat yang bersamaan, Hanzen menggunakan angin untuk menciptakan pusaran yang menghantam serigala-serigala hitam, mengganggu serangan mereka.
Arez memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melancarkan serangan baru. Dengan fokus dan kekuatan penuh, dia menggabungkan semua kekuatan elemen yang dimilikinya untuk melancarkan "Shadow Fury," serangan berdaya tinggi yang menembus pertahanan ogre. Serangan tersebut akhirnya membuat ogre terjatuh dan hancur, dan serigala-serigala hitam yang tersisa mulai berlarian pergi meninggalkan mereka.
Dengan monster-monster besar tersebut akhirnya dikalahkan, Arez, Erlana, dan Hanzen berhenti sejenak untuk beristirahat dan memulihkan tenaga. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, tetapi kemenangan mereka atas musuh-musuh ini memberi mereka dorongan semangat
Setelah pertempuran sengit melawan ogre dan serigala-serigala hitam, Arez, Erlana, dan Hanzen berhenti sejenak untuk beristirahat. Sambil memeriksa area sekitar, Hanzen menemukan tiga permata kecil yang berkilauan di antara reruntuhan dan sisa-sisa pertempuran. Permata-permata tersebut memancarkan cahaya lembut yang memikat perhatian mereka.
Hanzen menunjukkan permata tersebut kepada Arez dan Erlana. "Lihat ini. Ada sesuatu yang istimewa tentang permata ini."
Mereka bertiga mengambil satu permata masing-masing dan dengan hati-hati memeriksanya. Tanpa diduga, permata-permata itu mulai berkilauan lebih terang dan secara misterius mulai melebur ke dalam tubuh mereka. Sementara itu, tanda segitiga Refor di tubuh mereka menyala terang, seakan-akan merespons kehadiran permata tersebut.
"Apa yang terjadi?" tanya Erlana, terkejut melihat sinar dari permata yang mengelilingi tubuh mereka.
Arez mengamati fenomena ini dengan penuh rasa ingin tahu. "Sepertinya permata ini berhubungan langsung dengan kekuatan kita. Lihat, sinar dari permata itu seolah-olah masuk ke dalam tubuh kita melalui tanda Refor."
Dalam sekejap, sinar-sinar itu meresap ke dalam tubuh mereka dan mengalir melalui tanda segitiga, seolah-olah menyatu dengan kekuatan elemen masing-masing. Arez merasa tubuhnya pulih dengan cepat dari kelelahan pertempuran sebelumnya. Erlana merasakan kekuatan api dalam dirinya menjadi lebih kuat dan terasah, sedangkan Hanzen merasakan kekuatan angin yang mengalir lebih deras melalui tubuhnya.
Setelah proses tersebut selesai, mereka merasa segar dan mendapatkan peningkatan kekuatan yang signifikan. Arez dengan percaya diri merasakan kekuatan elemen kegelapan dan cahaya yang baru mengalir dalam dirinya. Erlana merasa kontrol atas elemen api menjadi lebih tajam dan bertenaga. Hanzen merasakan kekuatan angin yang mengalir lebih lancar dan kuat.
"Ini luar biasa," ujar Arez sambil memeriksa kekuatannya. "Sepertinya permata ini adalah atribut sihir yang dijatuhkan oleh monster tadi. Mereka meningkatkan kapasitas elemen kita."
Erlana tersenyum, merasakan kekuatan api yang meluap dalam dirinya. "Ini sangat membantu. Kita bisa menghadapi tantangan berikutnya dengan lebih siap."
Hanzen memandang permata yang kini telah hilang dari pandangannya dan berkata dengan tulus, “Jujur saja, aku baru tahu ada atribut seperti ini yang dijatuhkan oleh monster. Perjalanan ini memberi kita pengalaman dan pengetahuan baru yang menarik. Semoga ini adalah keberuntungan kita.”
Arez mengangguk setuju, merasakan dampak positif dari kekuatan tambahan yang mereka peroleh. “Kita memang tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi pengalaman seperti ini akan sangat berharga. Kita harus memanfaatkan semua pengetahuan dan kekuatan yang kita dapat.”
Dengan kekuatan yang baru diperoleh dan tubuh yang pulih, mereka melanjutkan perjalanan mereka dengan semangat baru. Mereka tahu bahwa perjalanan menuju gunung tertinggi akan penuh dengan tantangan, tetapi dengan kekuatan tambahan ini, mereka merasa lebih siap untuk menghadapi apa pun yang menanti di depan.
Untuk tulisan bagus dan rapi melebih standar tulisan author2 di sini kebnyakan. Pendeskripsian juga sudah bagus namun aku saran lebih menerapkan showing ke konten yg ada di cerita.
Untuk Alur termasuk lambat, World Building ada untuk pengenalan cukup, ada beberapa narasi yg janggal namun untuk tidak terlalu mengganggu keseluruhan bacanya.
Saranku, lebih eksplor setting Post Apocalyptic-nya dlu baik sebelum bertemu Elara ataupun ketika baru bertemu dengannya.
Feelnya menurutku bukan seperti novel Post Apocalyptic kebnyakan dan malah seperti Novel isekai pada umumnya.
Skrng jadi emas /Facepalm/