Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 17
"Bagaimana kejutannya apa kah sudah menghebohkan ?"tanya Dahayu pada orang yang ditelponnya.
"Benar benar membuat heboh,bukankah ini terlalu cepat.tidak seru jika kita akan menghabisi mereka langsung"ucap orang yang di sebrang sana.
"Dia mengganggu,aku tidak menyukainya.bisa jadi dia akan melakukan sesuatu"sahut Dahayu pada sang Abang.ya yang di telponnya adalah Abangnya.
"Buat wanita itu lumpuh permanen dan depresi karena cacat,jadi kita gk perlu turun tangan untuk menyingkirkannya.sedangkan remaja laki laki itu buat dia buta dan lumpuh juga"lanjut Dahayu lagi.tanpa menunggu jawaban lawan bicara dia langsung menutup panggilan.
"Ha...sayang sekali padahal dia belum menyapa,remaja laki laki itu.yang sialnya adik kandungku.sulit ditebak selalu mendapatkan ide yang cemerlang"monolog Abimanyu.sembari melangkah untuk melakukan sesuatu.
Dirumah sakit Nyonya Utari masih shock atas apa yang menimpa kedua anaknya.sekarang dia duduk termenung memikirkan bagaimana kehidupan anaknya kedepannya.asik melamun sampai tidak sadar kedatangan seseorang.
"Ehemm..ini karma mu karena kau telah menghancurkan kehidupan orang lain"setelah mengatakan itu orang itu pergi begitu saja.dan sengaja menjatuhkan amplop yang entah apa isinya.
Meninggalkan Nyonya Utari yang terpekur ditempatnya.mengambik amplop itu dari bawah kakinya dan membuka isinya.
"Tidak mungkin,aku sudah menghilangkan buktinya kenapa masih ada yang tertinggal"Nyonya Utari terkejut kenapa bukti pembakaran rumah istri dari suaminya masih ada yang menyimpan.dianatara foto itu ada satu kertas kecil terlipat.
(Ini hanya salinannya masih ada lagi yang aslinya)→isi kertasnya.
"Sial ! Siapa yang ingin bermain main denganku.dia tidak tahu siapa aku rupanya"monolognya setelah itu dia menyimpannya.dan akan dia bakar foto foto itu.
Sedangkan Tuan Dariano,dia sedang mngurus administrasi kedua anaknya.setelah selesai dia kembali keruangan sang anak untuk menemani sang istri.tapi ketika ditengah jalan dia tertabrak seseorang,bukan sih lebih tepatnya orang itu yang menabraknya.
Dan sama seperti yang tadi orang itu meninggalkan amplop ketika Tuan Dariano memunguti berkas anak anaknya yang jatuh.tak sengaja matanya melihat amplop itu.diamplop itu tertulis namanya,jadi bisa dipastikan amplop itu untuknya.
"Apa isinya jika untuk ku kenapa tidak diberikan langsung pada ku"gumamnya sembari membuka isi amplopnya.setelah tahu isi nya.dia terhenti dan terdiam.
"Tidak mungkin mereka masih hidup,dan tidak mungkin mereka berdua ada disekitar ku"ucapnya ketika membaca isi suratnya.setelahnya dia ingat siapa yang meretas perusahaannya dan pesan yang ditinggalkan untuknya.
Dia buru buru menyimpan amplop itu dan bergegas menemui istrinya.setelahnya dia akan pergi keperusahaan.
Diperusahaan Tuan Dariano menemui asisten pribadinya.untuk menghentikan pencarian data hacker yang mencuri uang perusahaannya.
"Hentikan pencarian.biarkan saja jika si hacker kembali mencuri uang perusahaan.dan rahasiakan ini"titah Tuan Dariano.
"Baik Tuan.sebentar lagi anda harus bertemu klien yang dari Singapura Tuan.untuk menjalin kerja sama"beritahu sang asisten.dia tahu seperti keadaan keluarga Tuan nya.
"Hm.lakukan"sahut nya tanpa menoleh dan asik memeriksa tumpukan kertas yang menggunung dimeja kerja nya.karena sudah dua hari dia tidak masuk kantor.
"Jika tidak ada yang diperlukan,saya mohon pamit kembali bekerja Tuan"izin sang asisten yang merangkap sebagai sekretaris.
"Ya keluarlah,aku akan mengerjakan ini dulu"jawab Tuan Dariano.kembali memeriksa berkas berkas itu.
Dirumah tampak sepi karena Tuan rumahnya pergi kerumah sakit.dan para maid beraktivitas seperti biasa.
"Kasihan sekali bukan Nyonya Utari,dia hampir kehilangan kedua anaknya"obrolan pembuka di pagi hari.para maid.
"Iya bahkan dia tidak pulang selama beberapa hari ini"sahut si Siti sebut saja namanya itu.
"Sudah sudah jangan mengobrol,nanti tidak cepat selesai pekerjaannya"lerai mbok Darmi.jika tidak dilerai maka obrolan akan merambat kemana mana.