NovelToon NovelToon
MENIKAHI KAKEK TUA

MENIKAHI KAKEK TUA

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Savana Alifa

Tidak pernah Jingga bayangkan bahwa masa mudanya akan berakhir dengan sebuah perjodohan yang di atur keluarganya. Perjodohan karena sebuah hutang, entah hutang Budi atau hutang materi, Jingga sendiri tak mengerti.

Jingga harus menggantikan sang kakak dalam perjodohan ini. Kakaknya menolak di jodohkan dengan alasan ingin mengejar karier dan cita-citanya sebagai pengusaha.

Sialnya lagi, yang menjadi calon suaminya adalah pria tua berjenggot tebal. Bahkan sebagian rambutnya sudah tampak memutih.

Jingga yang tak ingin melihat sang ayah terkena serangan jantung karena gagalnya pernikahan itu, terpaksa harus menerimanya.

Bagaimana kehidupan Jingga selanjutnya? Mengurus suami tua yang pantas menjadi kakeknya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Alifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEBAB TRAUMA

"Minumlah.." ucap Jingga dengan lembut. Ia duduk di sisi ranjang, menatap suaminya yang mulai meminum air yang ia sodorkan.

"Terima kasih," lirih Langit. Ia menyimpan gelas kosong itu di atas nakas. matanya kembali terpejam, sesekali nafasnya masih terlihat tersengal.

"Tuan, maaf kalau aku lancang. Emmm, apa yang sebenarnya sudah tuan alami? kenapa setiap malam tuan seperti ini, bahkan malam ini sangat parah. jika tuan menganggap aku teman, berbagilah denganku. Aku akan mendengarkan mu, hatimu akan lebih tenang jika kamu mau membagi kesulitan yang sedang kamu alami."

Jingga memberanikan diri mengutarakan isi hatinya. Ia mencemaskan Langit, bagaimana pun juga, Langit adalah suaminya. Meski selama ini kehidupan rumah tangga mereka tak seindah rumah tangga lainnya.

Sejenak Langit berfikir, mungkin benar, ia memang membutuhkan seseorang untuk berbagi. Ia membutuhkan tempat untuk pulang, benar-benar pulang untuk menenangkan dirinya.

Selama ini, Langit tak berani ke dokter psikolog, ia tak siap mengutarakan kejadian kelam yang dulu ia alami. Mengungkit kejadian itu hanya akan semakin membuatnya tersiksa, tapi sepertinya ia sudah tak tahan.

"Aku tidak akan memaksa, kalau begitu Tuan istirahat saja. Aku akan terus menemani mu," ucap Jingga lagi. Ia beranjak, hendak kembali ke tempatnya semula, tapi tanpa ia duga, Langit menahan tangannya, membuatnya menoleh menatap tangannya lalu berganti menatap Langit, pria itu mengangguk memberi isyarat agar Jingga kembali duduk.

Pria tua itu menghela nafas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. menyiapkan mental, hati dan pikirannya untuk membuka kembali lembaran kelam di hidupnya.

"Saat usia saya tujuh belas tahun, kedua orang tua saya menyiapkan pesta ulang tahun kejutan untuk saya. Di daerah puncak, Vila pribadi keluarga saya." Langit kembali menghembuskan nafas panjang, sejenak matanya terpejam, ia mengeratkan genggaman tangannya pada Jingga. Lalu melanjutkan kalimatnya..

"Awalnya pesta itu sangat meriah, kami bahagia. Kami tertawa, merayakan hari kelahiran saya yang menjadi hari paling saya benci. Keributan terjadi di luar vila, entah keributan apa. Saya menuruti permintaan papa saya untuk bersembunyi di tempat yang aman dan jangan keluar apapun yang akan terjadi nanti. Saya yang saat itu tidak mengerti hanya menurut, tapi dari tempat saya bersembunyi, saya masih bisa melihat dengan jelas kejadian di sekitar saya. Kamu tahu Jingga, mereka membunuh orang tuaku.."

Langit menunduk dalam, bahunya bergetar hebat. Pria tua itu menangis. Terlihat rapuh, bahkan sangat rapuh. Kerapuhan yang selalu terlihat saat Langit mengalami mimpi buruk dan mengigau. Peristiwa itu benar-benar menorehkan luka yang begitu dalam, luka yang sangat sulit untuk Langit sembuhkan. menyisakan kenangan buruk yang akhirnya menjadi sebuah trauma untuknya. Langit terguncang, baru saja beranjak remaja yang harusnya di isi dengan hal-hal yang indah, tapi ia justru mendapat luka seumur hidup akibat peristiwa itu.

Jingga pun tak dapat menahan air matanya, ia balas menggenggam tangan dingin suaminya, melihat Langit begitu tersakiti, entah mengapa hatinya juga begitu sakit.

"Mereka menembak kedua orang tua saya beberapa kali. Saya tidak mengenali mereka, mereka datang tiba-tiba Jingga. Sampai sekarang saya bahkan tidak bisa menemukan mereka, pelaku pembunuhan kedua orang tua saya. Saat itu, saya hanya diam. Dunia saya seperti berhenti saat itu juga. Saya bahkan tidak bisa berteriak. Saya hanya menangis dalam diam, saya pengecut. Penyesalan terbesar saya adalah kenapa saya tidak keluar dan melawan mereka, padahal saya sudah besar. Hanya karena kata-kata papa yang melarang saya keluar apapun yang terjadi nanti, saya diam menjadi seorang pengecut yang membuahkan kedua orang tua saya tewas tanpa perlawanan. Saya anak yang tidak berguna!"

Semakin erat genggaman tangan Langit pada Jingga, Jingga semakin bisa merasakan penderitaan yang suaminya itu alami.

"Dan sampai sekarang kamu ketakutan?" lirih Jingga. Langit mengangguk, ia semakin menunduk dalam. Isak tangisnya masih terdengar jelas. "Aku disini, aku akan selalu menemani mu. Jangan takut lagi, cobalah mengendalikan dirimu, alihkan rasa takutmu ini pada sesuatu yang bisa membuat kamu bahagia. Kalau perlu, aku akan menemanimu ke dokter. Kita berjuang sama-sama agar kamu bisa sembuh."

Langit menatap Jingga, tatapan pria itu begitu sendu. Banyak luka yang pria itu sembunyikan di balik matanya, kini Jingga dapat melihatnya. kemudian Langit mengangguk, jika ia terus diam, mungkin sampai kapanpun trauma itu akan menggerogoti dirinya. Ia ingin sembuh, ia membutuhkan tenaga ahli untuk bisa mengeluarkannya dari masa kelam di masa lalunya.

mendapati anggukan dari suaminya, Jingga pun tersenyum meski air matanya masih menetes. Ia lalu mendekat, entah keberanian dari mana, gadis itu memeluk tubuh lemah suaminya yang juga masih terisak.

"Ada aku, kita akan berusaha bersama.." lirih Jingga.

Langit sedikit terkejut saat Jingga memeluknya. Tapi entah mengapa, pelukan gadis itu mampu membuatnya tenang. Rasanya hangat dan nyaman. Tiba-tiba saja ia teringat sang mama, pelukan gadis itu sama hangatnya dengan pelukan Viona. Perlahan kedua tangannya terulur, membalas dekapan Jingga dengan erat.

***

1
Juniarsih Hariany
Luar biasa
Ning Suswati
puas deh
Ning Suswati
tuhkan jadi merasa bersalah se umur2, tapi gk juga harus meningg
Ning Suswati
kasian sekali naas melihat suami berpelukan dg mantan terindah, sapa juga yg kuat, buat esta pergi aja menjauh, biar an gkasa puas menyakitinya sekalian
siti Hasanah
Luar biasa
Ning Suswati
gk penting banget esta memikirkan yg lain, sdh nikmati aja sampai kisahnya melaju dg lancar, yg penting suaminya bertanggung jawab, masalah hatinya masih memikirkan bulan ya biarin aja, gk usah sakit hati
Ning Suswati
masa malam pertama dilakukan di dalam gubuk derita, apa gk mau melakukannya di tempat yg sedikit romantis dan layak, ya tapi terserah deh, situ yg punya kuasa mau malam pertama dimana aja
Ning Suswati
udah gab gub jantungan eh malah di skip
Ning Suswati
lanjut, sangat menegangkan dan mengharukan, horang kaya dan baik hati
Ning Suswati
nah gitu dong biar belum cinta tapi kan sdh sah secara agama, lanjut, biar hubungan mereka benar2an bukan main2an
Ning Suswati
esta harusnya tetap pada posisinya sadar diri siapa dirinya, malah mengajak berdebat dan mengeluarkan unek2 dan perasaan hatinya, malah sakit sendiri jadinya, harusnya bersyukur walau tdk diakui yg sebenarnya tapikan tetap bisa ikut hidup enak
Ning Suswati
esta esta sadar dirilah, biarkan semuanya berjalan sebagaimana mestinya biar gk sakit, masih harus banyak2 bersyukur ounya suani bertanggung jawab walaupun keadaannya tdk sesuai dg kejadian seharusnya
Ning Suswati
lanjut, biarkan proses yg akan membawa mereka pada status yg sebenarnya, karena awalnya juga angkasa bukan siapa2, dia juga anak hasil diluar nikah hanya saja keberuntungannya diakui sebagai anak yg membawanya diatas puncak hidup mewah
Ning Suswati
kalau jodoh gk kemana semua pasti ada campur tangan sang pencipta, tdk bisa mundur dan tawar menawar, ini mungkin jalan untuk mengangkat derajat esta
Ning Suswati
kaya gk ada kerjaan banget tuh tetangga pada kepo urusan tetangga, tapi bagus juga sih tuk memperbaiki kisah hidup dan mengangkat derajat nya esta, udah dinikahin aja
Ning Suswati
jadi ikutan ketawa dan ceritanya jadi lucu padahal kondisinya lagi galau
Ning Suswati
gila tuh anak gedongan, masa melayani orang kecil, sedikitpun gk prihatin, salah2 mau nyalahin orang lain, ciri2 manusia yg gk punya hati dan gk punya tanggung jawab
Tiarasubandri Tiara
lah klu aku diposisi mega jg kabur nyesal kan skrg
Ning Suswati
bikin baru aja thor, bosan kalau kepanjangan
Tiarasubandri Tiara
tingalin aj tu laki kesel gue
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!