NovelToon NovelToon
Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Enemy to Lovers
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Mara, gadis yang terbaring koma berbulan-bulan, terpaksa harus menerima tawaran sesuatu yang disebut "sistem", yang di mana dia harus pergi ke dunia novel untuk meningkatkan nilai baik antagonis sebagai ganti tubuh aslinya tersembuhkan perlahan. Hanya saja, sang target merupakan orang sangat sulit didekati, paranoid, dan dibenci banyak orang.
______

Suatu hari, Mara menyelesaikan tugasnya dan akan pergi. Tapi tiba-tiba dia ditangkap pria menakutkan yang telah dia jinakkan.

"Jangan berpikir kamu bisa memanjat jurang gelap yang telanjur kamu lompati sesuka hati!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

'Gadis Bodoh'

"Bip—Nilai baik Luri menurun 5. Sisa: 45."

"Bip—Nilai baik Melody menurun 15. Sisa: 34."

Nilai mereka turun beruntun, namun Mara yang tenggelam dalam emosinya tidak memperdulikan.

Tangan Wilson gemetar dan mendekat untuk menggapai dan memeluk putrinya. Namun, Mara menepisnya kasar dengan emosi yang tidak stabil. "Jangan sentuh aku! Ayah hanya menyayangi mereka bukan? Baiklah, aku akan pergi! Ayah tidak pernah berada di pihakku!"

Mara turun dari tempat tidur dan akan berlari keluar, namun Wilson mengambil tangannya sampai berlutut. Wajahnya sangat pucat sampai berkeringat. "Tidak, tidak. Ayah selalu di pihak kamu, Sayang. Ayah selalu menyayangimu. Jangan pergi. Jangan tinggalkan Ayah, Mara."

Wilson terus berpikir dengan wajah pucat. Ini semua salahnya! Tidak seharusnya ia menikah lagi tanpa persetujuan putrinya! Ia merasa sangat ketakutan melihat putrinya menangis dan mengatakan semua keluhannya yang diderita. Mengapa ia baru tahu? Mengapa orang yang dia tulus nikahi dan anggap anak malah berbuat jahat pada putri kandungnya?

"Bip—Nilai baik Luri menurun 15. Sisa: 30."

"Bip—Nilai baik Melody menurun 11. Sisa: 23."

Mara terdiam lama sembari menunduk. Lalu suaranya yang sengau terdengar kembali. "Baiklah. Aku percaya Ayah. Tapi untuk sekarang, bisakah Ayah biarkan aku pergi. Aku ingin sendiri."

"Baiklah. Jangan pergi terlalu jauh."

Setelah mendengar suaranya yang lemah, Mara melirik Luri san Melody yang gemetar pucat sembari berdiri kaku di sana. Ia langsung keluar dari ruang VIP itu dan segera berlari mencari ruangan Rahan sembari menghapus air matanya yang tersisa.

Tadi benar-benar bukan akting sama sekali, namun entah kenapa Mara terbawa emosi, apalagi saat ingatan yang ia alami dulu membuat semua emosinya lepas kendali. Sekarang-sekarang ia merasa semakin sulit mengendalikan tubuh itu.

Namun, atas kejadian ini, bonusnya ia mendapati nilai Luri dan Melody turun. Saat suara sistem bergema sampai kedua kalinya, saat itu Mara baru bisa mengendalikan diri lagi dan menjadi tenang kembali. Keluar dari situasi merepotkan, dia akan memakai kesempatan ini untuk menemukan keberadaan Rahan dan mengetahui kabarnya.

Mara menemukan resepsionis rumah sakit dan menanyakan kamar Rahan berada. Setelah diberitahu, ternyata kamarnya tidak jauh dari kamarnya sendiri.

Mara merasa gugup tanpa sadar. Mungkin agak rindu karena tidak bertemu hampir seminggu. Saat tiba di depan kamarnya, Mara mengingat perkataan Wilson bahwa dia telah mengurus segalanya yang berkaitan dengan kejadian malam itu tanpa khawatir, dan bahkan Wilson memberikan ruang VIP lainnya untuk perawatan Rahan.

Apa katanya saat itu? Dengan syarat ia harus menjauhinya? Itu tidak mungkin! Ia akan tetap mengejar Rahan dan meningkatkan nilai meskipun harus dibenci Wilson atau bahkan jika harus dibenci semua orang di dunia ini.

"Bip—Peringatan! Nilai Target turun 5! Nilai saat ini: 29. Segera meningkatkan nilainya kembali dalam 7 jam agar terhindar dari hukuman."

Apa?! Tiba-tiba saja?!

Mara yang panik langsung membuka ruangan Rahan, namun ternyata ruangan itu kosong! Saat ia berbalik, wajahnya langsung menabrak dada keras familiar sampai hidungnya sakit.

"Jika saja Adikmu tidak merebut orang yang kamu sukai, apakah kamu benar-benar tidak akan menyukaiku?" Suara rendah itu langsung menembus telinganya.

"A-apa?" Mara mendongak menatap dari dekat matanya yang muram.

Otaknya masih kaget dengan tabrakan sehingga tidak langsung mengerti apa maksud perkataannya! Lagian sejak kapan Rahan berdiri di belakangnya?!! Seperti hantu, tiba-tiba saja muncul!

Mereka berdua sangat dekat! Rahan maju satu langkah untuk menutup pintu, dan Mara mentok ke pelukannya!

"Apa menyukai seseorang menjadi permainan bagimu?"

Apa sih yang orang ini bicarakan tiba-tiba?

Mara menegakkan kepalanya dan berkata kesal karena hidungnya masih sakit. "Kapan aku bermain-main dengan orang yang aku sukai? Lagian itu hanya kamu! Aku tidak pernah menyukai orang lain selain kamu!"

"Pembohong. Lalu kenapa kamu mengatakan itu pada Adikmu? Apa kamu menjadi sangat menyesal setelah terlibat denganku sampai terluka seperti ini." Tangan besar Rahan merayap ke lehernya yang sudah kehilangan memar.

Mara merasa merinding karena mengingat rasa sakit tercekik. Tapi hanya ada sentuhan lembut ibu jari Rahan di sana. Lehernya yang rapuh dan tipis cukup muat dalam genggaman tangan itu.

Apa Rahan mendengar apa yang dia katakan pada Melody beberapa saat lalu? Bagaimana bisa?

Takut tangan itu tiba-tiba mencekiknya, Mara menarik baju Rahan dan bertingkah menyedihkan. "Itu karena Adik Tiriku sangat menyebalkan dan selalu memprovokasiku. Aku hanya mengatakan asal tentang masa laluku. Saat ini sebenarnya aku hanya menyukaimu."

"Bip—Nilai Target: 30."

Cih, hanya meningkat satu. Sangat pelit! Mara cemberut kesal, dan ekspresi itu dilihat Rahan. Terlihat lucu.

Tangan di lehernya berpindah pada hidung Mara yang memerah akibat tabrakan sebelumnya.

"Hei! Aku tidak bisa bernafas!" Mara mencoba melepaskan dengan manarik pergelangan tangan Rahan dari hidupnya.

Saat tangan itu melepaskan, Mara mendapati tatapan Rahan tidak sesuram sebelumnya. Meskipun tanpa ekspresi, entah bagaimana Mara bisa menebak bahwa suasana hatinya membaik.

Saat Mara tersenyum, keningnya di dorong dengan jari Rahan sampai ia berjalan mundur.

"Gadis bodoh."

"Aku tidak bodoh!"

"Bip—Nilai target: 35."

Kekesalan Mara langsung lenyap dan senyumnya perlahan mengembang.

1
Lippe
author hiatus atau emang mau berhenti bikin cerita? Aku rindu berat /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
selir Caesars
thorrrrrr upppppp ya Alloh
selir Caesars
thorr tenggelam kemana kau thorrr kok ga upp,thorrrrrrr uppppppo dongggggggg
fiza
Lumayan
Xi Feng Jiu
Gw bolak balik noveltoon cuman nunggu nih cerita doang, authornya kemana nih😭
Xi Feng Jiu
Kapan up kak😭
Alfiananda Puspita
author nya lagi bertapa
Alfiananda Puspita
Lamak juga ya gaes wkwk
Alfiananda Puspita
author nya ngilang lama banget ya hehehhee
Alfiananda Puspita
sabar banget Ya Allah ini
Alfiananda Puspita
masih menunggu author nya update
Alfiananda Puspita
masih menunggu update an
Alfiananda Puspita
yah belum update
putri dwi tania
lanjut kak
Alfiananda Puspita
dulu mba penulis nya sering update, sekarang kenapa ya?
Reni Purnama Sari
bagus lanjut kk
Alfiananda Puspita
gabut banget bolak-balik nungguin mba penulis update wkwk
Alfiananda Puspita
gara2 liat kim mingyu versi rambut cepak, ak slalu bayangin arhan kayak beliau wkwkwk
ganteng, gapura kabupaten, tiang listrik, bisa masak wkwkwk
Xi Feng Jiu: Rahan gak sih kak
total 1 replies
Alfiananda Puspita
rajin komen sama kasih gift, biar mba penulis rajin update wkwk
Alfiananda Puspita
masih memantau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!