NovelToon NovelToon
Mantan Kekasihku, Pemilik Putraku

Mantan Kekasihku, Pemilik Putraku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Lari Saat Hamil / Berbaikan
Popularitas:31.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nagita Putri

"Bisakah kita segera menikah? Aku hamil." ucap Shea Marlove dengan kegugupan ia berusaha mengatakan hal itu.
Tak ada suara selain hembusan nafas, sampai akhirnya pria itu berani berucap.
"Jangan lahirkan bayinya, lagipula kita masih muda. Aku cukup mencintaimu tanpa perlu hadirnya bayi dalam kehidupan kita. Besok aku temani ke rumah sakit, lalu buang saja bayinya." balas pria dengan nama Aslan Maverick itu.
Seketika itu juga tangan Shea terkepal, bahkan jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelum ia gugup mengatakan soal kehamilannya.
"Bajingan kau Aslan! Ini bayi kita, calon Anak kita!" tegas Shea.
"Ya, tapi aku hanya cukup kau dalam hidupku bukan bayi!" ucapnya. Shea melangkah mundur, ia menjauh dari Aslan.
Mungkin jika ia tak bertemu dengan Aslan maka ia akan baik-baik saja, sayangnya takdir hidupnya cukup jahat. ......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nagita Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19

________

Tampak Matthew dan Shea berada di rumah duka, ada banyak yang hadir di sana termasuk seluruh rekan kerja orang tuanya Matthew.

Namun siapa sangka disana ada Yumna, wanita itu adalah bagian dari rekan kerja orang tua Matthew.

Saat ini Shea tak menjauh dari sisi Matthew, tampaklah Yumna mendekat.

“Aku turut berduka cita atas kepergian Nyonya dan Tuan Cassius.” Ucap Yumna.

Matthew mengangguk, ia tersenyum ramah hingga disusul oleh sosok lain. Yumna mengirimkan pesan pada Aslan saat tahu bahwa Matthew Cassius adalah suami dari Shea membuat Aslan akhirnya Ikut datang, siapa sangka Shea malah mendapatkan suami dari keluarga kaya raya. Yumna memang mencari tahu banyak hal tentang Shea apalagi saat Shea datang ke Los Angeles.

Cih! Yumna makin benci menatap wajah Shea, walau Shea cantik tapi bagi Yumna sosok Shea begitu rendahan.

“Jadi kau ini Putra tunggal Tuan dan Nyonya Cassius?” Tanya Yumna membiarkan Aslan kini berdiri di sampingnya, sorot mata Aslan hanya memandang Shea.

Ia tak peduli jika orang lain melihatnya seperti itu, nyatanya tujuannya saat ini memang Shea.

“Hmm, aku Matthew Cassius. Putra tunggal orang tuaku dan ini Istriku, Shea Marlove.” Ucap Matthew memperkenalkan.

Shea tak merespon, ia memilih diam membuat Matthew menoleh.

“Love.” Panggil Matthew.

Shea menoleh pada Matthew.

“Hmm? Kenapa Matt?” Tanya Shea.

Jujur saja Aslan benar-benar tak suka melihat komunikasi Shea dan Matthew tampak bagus sekali.

Dan apa tadi? Matthew memanggil Shea dengan sebutan Love sedangkan selama ini Aslan hanya memanggil nama Shea bukan Love.

“Ayo istirahat sebentar, kepalaku terasa pusing sekali.” Ucap Matthew.

Shea segera mengangguk.

“Itu karena kau belum makan sama sekali Matthew, aku akan menyuapimu. Ayo.” Ucap Shea.

Matthew menganggukkan kepalanya namun tiba-tiba Yumna berucap.

“Kau punya Istri yang baik, pasti kau sangat beruntung karena saat kau mengalami hal seperti ini ternyata kau punya dukungan hebat dari istrimu.” Ucap Yumna.

Matthew tersenyum.

“Hm, istriku sangat sempurna untukku.” Ucap Matthew.

Shea mengalungkan tangannya dilengan Matthew saat Aslan semakin menatapnya dengan tatapan yang cukup mengerikan. Baru saja mata mereka bertemu tampak Aslan seolah bicara melalui sorot mata itu.

Aslan seakan mengakui bahwa Shea hanya miliknya.

“Love, ayo kita makan. Aku juga tak mau kalau kau sampai sakit.” Ucap Matthew dengan lembut.

Shea mengangguk setuju.

Matthew dan Shea terlihat duduk, ada seorang pria yang membawakan paper bag lalu memberikannya pada Matthew.

“Ini Tuan.” Ucap pria itu.

“Kau bisa pergi.” ucap Matthew usai menyambut paper bag itu.

“Baik, saya permisi Tuan.” Balas pria itu.

Selama ini Shea tak pernah memberitahu pada Matthew siapa sosok pria masa lalunya. Yang tahu pria di masa lalu Shea hanya Jane.

“Love.” Ucap Matthew mengusap rahang Shea dengan lembut.

Lagi dan lagi sorot mata Aslan tak berhenti menatap Shea padahal tubuhnya sudah duduk di bangku tamu.

“Hmm? Kenapa Matt?” Tanya Shea.

Matthew meraih sesuatu dalam paper bag itu, rupanya ada dua burger disana.

“Makan Love, aku tak mau membuatmu kelaparan. Kalau sampai Sean…”

Cup!

Shea malah memberikan kecupan di bibir Matthew membuat Matthew tersenyum.

Jujur Shea hanya tak mau kalau Matthew bahas soal Sean.

“Matt, jangan bahas Sean okey. Apapun itu, disini hanya tentang kita berdua.” Ucap Shea.

Matthew langsung mengangguk, tangannya terulur menyerahkan satu burger buat Shea setelahnya tangannya menarik rahang Shea dengan lembut.

Ciuman singkat terjadi.

“Maafkan aku Love, aku terlalu kacau.” Ucap Matthew.

Shea membalas dengan senyum.

Sebenarnya keduanya tak pamer kemesraan didepan umum, mungkin yang melihat aksi romantis itu hanya Aslan dan Yumna.

Yumna senang melihat Aslan seperti itu, ia harap Aslan mau sadar kalau Shea tak lagi bisa dimiliki lagi.

Terlihat Shea dan Matthew makan burger bersama, sesekali Matthew bersihkan sudut bibir Shea. Benar-benar terlihat kalau Matthew begitu mencintai Shea.

“Kau bisa melihatnya kan? Jadi cepatlah sadar Aslan, semuanya tak lagi sama seperti dulu. Wanita itu bukan lagi milikmu, dia milik orang lain.” Ucap Yumna.

Tangan Aslan terkepal dibawah meja itu.

“Kata siapa dia milik orang lain? Bagiku sampai dia mati pun, dia tetap milikku!” Tegas Aslan.

Aslan bangkit dari posisinya, ia memang selalu merindukan wajah Shea dan jujur ia betah memandangi wajah Shea dalam waktu yang lama tapi ia lebih terluka saat melihat Shea dicintai oleh pria lain.

Aslan tak terima, bagi Aslan hanya dirinya yang berhak buat Shea.

Aslan pergi dari dalam rumah duka namun ia bukan pergi dengan benar karena nyatanya ia malah berakhir di dekat mobil miliknya.

Aron setia berada disana.

“Berikan aku rokok, Aron.” Ucap Aslan membuat Aron mendekat lalu memberikan sekotak rokok bersama pemantiknya.

Hanya perlu hitungan detik rokok itu sampai ke mulutnya.

Kalau Shea melihat dirinya seperti ini, apa tanggapan perempuan itu? Maukah Shea memarahinya? Rokok tak baik untuk Aslan dan Aslan ingin Shea menegurnya.

Fuck! Aslan menggeram mengingat Matthew dengan mudahnya mengusap rahang Shea dengan lembut. Bahkan mencium bibir Shea.

‘Shea, apa cintamu telah usai untukku? Tak bisakah kita kembali seperti dulu Shea? Jika perasaan yang kau miliki untukku telah habis maka cintaku makin besar untukmu. Apa kau pikir aku akan melepaskanmu setelah aku tahu kau telah memiliki suami hm? Itu tak mungkin Shea, pahamilah perasaanku. Aku terluka seiring kau pergi meninggalkanku selama ini.’ Ucap Aslan membatin.

Senyum Aslan terukir, puntung rokok itu tampak Aslan buang.

“Mau bagaimana lagi? Aku akan tetap memilikimu Shea, aku yakin bahwa kau dan aku akan tetap bersama seperti dulu.” Ucap Aslan.

Tak lama setelahnya Yumna muncul mendekati Putranya itu.

“Aslan pulanglah ke kediaman Mommy, Flora sering menanyakan kabarmu. Coba bersantailah beberapa saat waktu, agar pekerjaan yang kau jalani…”

“Mom, kenapa Mommy tak mencoba melanjutkan perusahaan itu? Jujur saja, sekarang ini aku lebih suka menikmati pekerjaan yang aku jalani terlebih aku tak suka diatur oleh Mommy lagi. Hidupku ya hidupku.” Ucap Aslan menatap wajah Yumna.

Yumna langsung emosi, ia tak terima mendengar ucapan Aslan.

“Aslan! Jangan lupa kalau Mommy ini adalah wanita yang telah melahirkanmu!” Ucap Yumna.

“Oh, benar. Namun aku tak lupa Mom, karena perbuatan Mommy lah hidupku telah hancur. Mommy yang membuat aku dan Shea berpisah. Sampai saat ini hanya Shea yang aku cintai.” Ucap Aslan.

Yumna makin emosi, tatapannya tajam membuat Aslan menghembuskan nafasnya lelah.

“Pulanglah Mom, jangan membuatku mempermalukan Mommy. Apa Mommy mau aku menenui Shea dan membawa Shea pergi dari sini hm? Aku bisa saja mempermalukan nama keluarga kita kalau Mommy mau.” Ucap Aslan dengan enteng.

Yumna benar-benar kehabisan kesabarannya, tangannya menampar kuat wajah Aslan.

Tawa Aslan terdengar setelah tamparan itu.

“Aku semakin suka seperti ini Mom, lampiaskan setiap hari amarahmu agar aku bisa merasa tak bersalah setiap melawanmu Mom dengan ucapan.” Ucap Aslan.

“Kau bukan lagi Aslan yang Mommy kenal.” Ucap Yumna lalu pergi.

Aslan terkekeh saat Yumna pergi, bersamaan itu ia melihat Shea melangkah menuju ke sebuah mobil. Mungkin ada sesuatu yang akan Shea ambil dan Aslan mau mengambil kesempatan yang baik itu pula.

Aslan bersumpah dalam hatinya, bahwa Shea akan jadi miliknya. Ia tak akan melepaskan Shea begitu saja.

***

Shea mencoba mencari sesuatu dari dalam koper, ia masih belum menemukannya sampai langkah kaki mendekat.

Selalu saja Shea begitu, ia tak pernah memastikan.

"Matt kenapa menyusul, aku masih mencarinya. Memangnya dimana kau meletakannya?" Tanya Shea terus mencari sampai ia menemukan benda yang ia cari.

Ada sebotol obat disana.

Saat tubuhnya hendak berbalik, tiba-tiba kukungan tubuh lain mengunci Shea dari belakang.

Shea berdecak pelan.

"Matt, aku..." Detik itu juga Shea melotot, wangi tubuh yang tak asing itu lagi.

Shea langsung berontak, ia marah dan tak suka pada pelukan itu. Shea mengakui kalau ia bodoh sekali.

"Menjauh dariku brengsek!" Ucap Shea marah saat Aslan makin lama makin menempelkan tubuh mereka.

"Aku merindukanmu Shea, aku mau mendengar suara indah mu seperti dulu. Jujur aku benci sekali pada suamimu itu, berani-beraninya ia menyentuh milikku. Kau itu milikku Shea, hanya milikku." Bisik Aslan.

"Aslan menjauh! Aku tak sudi bersentuhan denganmu! Menjauh!" Pekik Shea.

"Akhh!" Shea terperanjat, tubuhnya dibalik secara kasar bahkan bibirnya langsung dicium kasar oleh Aslan.

Bohong kalau Aslan tak melihat tanda kepemilikan di leher Shea.

Fuck! Aslan rindu sekali dengan Shea. Kalau bisa Aslan ingin melakukan hal seperti dulu pada Shea saat itu juga.

Plak!

Ciuman terlepas, Shea langsung menampar wajah Aslan.

"Bajingan!" Ucap Shea yang setelahnya langsung meninggalkan Aslan begitu saja.

Aslan terdiam, bukan karena tamparan tapi obat yang baru saja Shea bawa sempat terlihat oleh matanya.

Obat depresi? Tidak mungkin Shea yang mengkonsumsi obat itu, bisa jadi itu milik Matthew. Begitu Aslan berpikir.

Bersambung…

1
Bandar Jayalampung
aku jd bingung . klo Mathew anaknya athur artinya shie sodara kandung sama matew ya 🙏
Bandar Jayalampung
smga shea slmt
Bandar Jayalampung
hRusnya kalian sadar she hanya untuk aslan
Lee Mba Young
lanjutt
Epijaya
pasti mommy Aslan yg memintak penjahat td utk mencelakankan Shea dgn memfitnah Aslan.
muna aprilia
lanjut
LISA
Aq mampir Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!