NovelToon NovelToon
Ketegaran Hati Raisya

Ketegaran Hati Raisya

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Bunda RH

Raisya adalah seorang istri yang tidak pernah diberi nafkah lahir maupun batin oleh sang suami. Firman Ramadhan, adalah seorang arsitektur yang menikahi Raisya setelah empat tahun pertunangan mereka. Mereka dijodohkan oleh Nenek Raisya dan Ibu Firman. Selama masa perjodohan tak ada penolakan dari keduanya. Akan tetapi Fir sebutan dari seorang Firman, dia hanya menyembunyikan perasaannya demi sang Ibu. Sehingga akhirnya mereka menikah tanpa rasa cinta. Dalam pernikahannya, tidak ada kasih sayang yang Raisya dapat. Bahkan nafkah pun tidak pernah dia terima dari suaminya. Raisya sejatinya wanita yang kuat dengan komitmennya. Sejak ijab qobul itu dilaksanakan, tentu Raisya mulai belajar menerima dan mencintai Firman. Firman yang memiliki perasaan kepada wanita lain, hanya bisa menyia-nyiakan istrinya. Dan pernikahan mereka hanya seumur jagung, Raisya menjadi janda yang tidak tersentuh. Akankah Raisya menemukan kebahagiaan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertunangan Sofi

Tiba Di mana hari yang sangat dinantikan oleh Sofi, hari pertunangannya. Setelah dua hari ini kami melakukan banyak persiapan yang cukup menguras tenaga. Sofi sudah dirias oleh temannya sendiri yang kebetulan memang MUA di salah satu salon besar di kota, namanya Anggi. Aku dan ummi memakai gamis warna senada yang berbahan maxmara polos yang berakses payet warna dusty sipadu dengan hijab motif warna hitam kombinasi dusty.

Aku masuk ke kamar Sofi untuk melihat kesiapannya." Gimana dik, udah selesai?" kulihat Sofi sudah rapi dengan balutan kebaya modern dan hijab dusty yang senada dengan warna kebayanya. Make up yang natural, menambah aura kecantikan adikku. "Masyaallah Cantik sekali kamu dik, Irfan pasti pangling lihat kamu nanti."

"Kan emang cantik dari dananya mbak." Dengan percaya dirinya Sofi berkata sambil menampakkan muka imutnya, dan menaruh kedua punggung telapak tangannya di dagunya.

"Halah, kumat! nggak bisa dipuji dikit." Anggi menimpali.

Sepertinya Iring-iringan dari keluarga pihak Irfan sudah datang. Aku segera kelua dari kamar Sofi untuk menyambut tamu. Cukup banyak orang yang dibawa oleh pihak calon pria. Kami memasukkan hantaran yang mereka bawa ke ruang keluarga. Maklum kami orang kampung, sanak saudara banyak jadi harus diundang semua. Meski hanya acara pertunangan, tetap dilakukan hajatan besar-besaran.

Tiba di acara Inti, Perwakilan calon pria mengutarakan niatnya. Dilanjut dengan penerimaan dari pihak kami. Dan akhirnya pemasangan cincin pertunangan. Cincin Irfan dipakaikan oleh Abi, sedangkan cincin Sofi dipakaikan oleh Ibunya Irfan. Selanjutnya acara foto bersama Aku terharu dengan kebahagiaan adikku.

Semoga kamu menemukan kebahagiaan dengan pasangannya dik. Mbak yakin Irfan adalah jodoh terbaik untukmu. Ada rasa sesak di hati, tapi bukan karna iri. Aku hanya sedikit ingat pada masa lalu. Wajar bukan sebagai manusia biasa, aku begini?

Acara istirahat diisi dengan ramah tamah. kami menghidangkan makanan dan minuman kepada para undangan. Acara penutup do'a bersama yang dipimpin oleh Ustadz Shobri, guru ngaji di komplek kami.

Sebagian tamu undangan pulang, sebagian ibu-ibu komplek membantu mencuci piring. Keluarga inti dari Irfan belum pulang, ada Orang tuanya, Paman dan Bibinya, serta Kakak dn Adiknya. Mereka masih berfoto dan mungkin akan membicarakan pernikahan Sofi dan Irfan. Aku dan Sofi ikut duduk mendengarkan pembicaraan mereka.

"Begini Pak Aji tentang pernikahan anak kita, gimana keputusan Pak Aji dan Ibu? apakah setuju dengan tanggal yang kami tetapkan?"

"Saya sudah tanya ke Sofi Pak, Bu. Sofi sudah setuju, Insyaallah kami siap dengan tanggal yang ditetapkan." Abi menoleh ke Sofi." Benar kan Sof, kamu setuju?" tanya Abi.

"Iya Abi." jawab Sofi mantap.

"Alhamdulillah kalau begitu Pak Aji, kami senang mendengarnya. Berarti mulai hari ini kita sudah harus mempersiapkan semuanya ya. Pernikahannya tanggal 20 bulan depan, jadi kira-kira 40 hari lagi."

"Iya Pak, semoga persiapannya lancar tidak ada kendala nantinya."

"amin.." kami meng-amini bersama.

"Untuk masalah dokumen yang perlu diajukan ke KUA biar Irfan nantik yang mengurus."

"Baik Pak, kami percayakan pada Nak Irfan."

Akhirnya mereka berpamitan pulang, dan kami mengantar sampai depan.

FLASH BACK ON

H-1 pertunangan Sofi, pada malam hari setelah isya kami berkumpul di rumah. Kue yang kami bikin belum selesai, malam ini kami lanjut membuat panada isi abon. Aku dan Sofi kebagian menggoreng, Ummi dan yang lain bagian mengisi dan membentuk panada. Mereka mengerjakan di ruang keluarga. Kebetulan untuk menggoreng dilakukan di dapur. Jadi aku dan Sofi saat ini berada di dapur.

"Dik mbak mau ngomong, tolong jangan dipotong sebelum mbak selesai."

"Serius amat mbak, jadi takut! mau ngomong apa?"

"Katanya keluarga Irfan ingin pernikahan kalian dilaksanakan bulan depan, kamu jangan menolaknya. Pihak perempuan harus menerima ketetapan dari pihak laki-laki, itu sudah menjadi tradisi di lingkungan kita. Apa yang kamu tunggu? kuliahmu yang baru akan smester 4 itu? kamu bisa menikah sambil kuliah dik. Irfan dan kamu sudah pasti pernah membicarakan hal ini. Mbak yakin Irfan orang yang pengertian, apa lagi kalian berhubungan atas dasar cinta bukan perjodohan.Jadi mbak mohon jangan menolak kalau besok keluarga Irfan menanyakan lagi.

Sambil membalik panada yang kugoreng di wajan, aku menasehati Sofi.

"Tapi apa kata orang nantinya mbak? aku nggak mau orang mencibir keluarga kita, terutama mbak."

"Jangan dengarkan kata orang, kita tidak minta makan dari orang. Selama yang kita lakukan baik dan tidak merugikan orang lain, jangan takut untuk melangkah."

"Aku juga nggak enak sama mbak." Sofi berkata dengan sangat lirih, hampir tidak kudengar.

"Dik, jodoh, maut, dan rizki sudah ada yang mengatur. Kita sebagai manusia harus menjalan, tentu diiringi dengan ikhtiar. Mbak sudah pernah menikah, meskipun jodoh mbak cuma sebentar. Tidak masalah kamu mendahului mbak, karna semua ini sudah Qodarullah. Jangan buang-buang waktu untuk menunda hal yang baik. Irfan laki-laki yang bertanggung jawab, mbak yakin kamu akan jadi istri yang beruntung."

"Awas gosong tuh mbak! bisa diangkat kayaknya." Sofi mengingatkan. Aku pun segera mengangkat panada yang sudah kuning kecoklatan.

"Paham kan dengan pesan mbak, dik? Jangan kecewakan orang tua kita! Mbak sudah pernah membuat mereka kecewa dengan rumah tangga Mbak yang hanya seumur jagung." Aku melanjutkan percakapan.

"Iya Mbak, aku faham. Terima kasih mbak sudah mau berlapang hati mengikhlaskan keadaan. Love you sekebon buat mbkku ini!" Sofi memelukku dari samping.

"Udah ah! jangan bikin melow, nantik mbak jadi mewek. Gantiin mbak dulu goreng nih! mbak mau ke kamar mandi, awas jangan sampai gosong." Aku beranjak dari duduk, dan pergi ke kamar mandi.

"Iya iya, tenang saja!"

Di kamar mandi aku membasuh muka, bukan tanpa alasan aku melakukannya. Ketika masuk ke kamar mandi, tak terasa air mataku jatuh di pipi. Mungkin aku terbawa suasana dengan percakapan tadi.

FLASH BACK OFF

Setelah selesai beres-beres rumah dan merapikan perabotan, kami beristirahat. Hari ini sangat melelahkan, rasanya badanku pegal-pegal pergi ke sana dan kemari.

Seperti kemarin malam, aku tidur dengan Bibi. Saudara Ummi banyak yang hadir, tapi tidak ada yang menginap.Karna terlalu lelah tidak butuh waktu lama untuk memejamkan mata.

Di sepertiga malam aku bangun dan melakukan ritualku. Mengadu pada Dzat penguasa alam. Kucurahkan segala gundah dalam hatiku.

"Ya Allah, ampuni dosa hamba, dan dosa kedua orang tua hamba. Limpahkan segala rahmatmu kepada keluarga hamba. Terima kasih atas segala nikmat yang engkau berikan hari ini. Hamba mohon berikan hamba kelapangan hati, dan kekuatan iman agar hamba tak mudah terpengaruh dengan silaunya dunia. Sesungguhnya hamba hanyalah manusia munafik yang gampang mengingkari nikmatimu. Pertemukan hamba dengan jodoh yang tepat, yang akan menemani hamba hingga ke surgaMu kelak. Amiin... "

...****************...

-

-

See you again Kakak, ceritanya masih lanjut. Jangan lupa mampir ya, thanks.

1
Ervina
Dah panggil sayaaang aja nih /Smile/
Bunda RH: iyalah , biar makin cinta kak😁
total 1 replies
Ervina
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Andriyati
astaghfirullah,, tapi aku setuju sich
Bunda RH: hehe... iya kak
total 1 replies
Eka
thor masak ndak ada bonus dikit thor
Eka
ayah haris cemburunya jangan kelewatan ya
Danny Muliawati
smga ini yah Thor jodoh Rai kasian loh JD bahan org2 julit
Bunda RH: InsyaAllah kak
total 1 replies
Nini Tuti
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Indah Dwi AH
Kecewa
Indah Dwi AH
Buruk
Danny Muliawati
salut SM Raisya BS tegas d menohok SM si ani
Bunda RH: iya kak
total 1 replies
Danny Muliawati
kan bener
Danny Muliawati
Luar biasa
Danny Muliawati
jangan2 Ical msh sdr dg istri nya firman yah inget mimpi nya Rai
Danny Muliawati
Ical yg datang hihihi
Eka
ada2 saja ayah haris ini kalau ada maunya
Bunda RH: Laki mah begitu kak 😁
total 1 replies
Eka
lanjut thor,rai udah risain saja semi2 anak2 papa haris tanggung jawab kok
Bunda RH: lanjut kak
total 1 replies
Sella Darwin
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Danny Muliawati
waspada lah yaa Rai curiga SM andi
Eka
alhamdulillsh rico sama riki hadir
Danny Muliawati
prihatin yah SM Rai 😭😭
Bunda RH: itulah kenyataannya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!