NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Hot Daddy

Menikah Dengan Hot Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Balas Dendam / Ibu Pengganti / Anak Kembar / Cinta Paksa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:114.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Kacan

Sheila Cowles, seorang anak yatim piatu, menjalani kehidupan sederhana sebagai cleaning service di sebuah toko mainan anak-anak.

Suatu hari, karena kecerobohannya, seorang wanita hamil besar terpeleset dan Sheila menjadi tersangka dalam kejadian tersebut.

"Kau telah merenggut wanita yang kucintai. Karena itu, duniamu akan kubuat seperti di neraka," kata Leonard dengan penuh amarah.

"Dengan senang hati, aku akan menghadapi segala neraka yang kau ciptakan untukku," jawab Sheila dengan tekad yang bulat.

Bagaimana Sheila menghadapi kehidupan barunya sebagai ibu sambung bagi bayi kembar, ditambah dengan ancaman Leonard yang memendam dendam?


🌹Follow akun NT Othor : Kacan🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MDHD 19 (Uang Bukan Segalanya. Tapi ...?)

Bayaran?

Darah Sheila terasa seperti mendidih, kalimat penghinaan yang dilontarkan Leonard membuat hatinya seakan tersayat belati tajam.

Wajah yang awalnya terlihat bingung, kini berubah datar. Sheila menghirup udara setenang mungkin, ia berjongkok, mengutip satu per satu lembaran uang yang berhamburan di atas lantai.

Leonard mendengus menyaksikan kelakuan Sheila yang dianggapnya murahan. Matanya senantiasa mengikuti ke mana Sheila bergerak.

Dahi pria itu mengernyit saat melihat Sheila bedecak sambil menghitung uang yang dirinya hamburkan.

“Ck, hanya dua ribu dollar?” Sheila berdiri sambil menujukkan uang yang ada di tangannya ke hadapan Leonard.

Rahang tegas Leonard mengeras saat mendapatkan layangan protes dari Sheila, ia pikir wanita itu akan menangis serta berteriak marah karena diperlakukan seperti seorang ja-lang. Namun, reaksi wanita di hadapannya sungguh di luar dugaan.

“Tambah tiga ribu dollar lagi.” Sheila mengadahkan tangannya ke depan Leonard dengan bibir mencebik.

“Sudah kuduga, kau adalah wanita gila harta.” Leonard bersedekap dada seraya menajamkan pandangan matanya.

Sheila memutar bola mata malas sambil tersenyum miring, “Terserah kau mau menyebutnya apa. Sini tiga ribu dollar-nya!” serunya sambil menggerak-gerakkan tangan di depan wajah Leonard.

Leonard mendengus. Namun, tangannya bergerak mengeluarkan sebuah kartu bewarna hitam dari dalam dompetnya.

“Bayaran selama kau menjadi penghangat ranjangku!” ucap Leoanrd ketus sembari meletakkan sebuah black card ke atas telapak tangan Sheila yang menengadah ke arahnya.

Dengan wajah puas Sheila menerima black card yang diberikan pria itu. Ia menatap sejumlah uang serta kartu berharga di tangannya sambil tersenyum senang.

Melihat senyum sumringah sang istri membuat Leonard berdecih. Di pikirannya, Sheila adalah sosok wanita murahan yang tidak lebih dari sekadar penghangat ranjangnya.

Sheila mendengar suara decihan Leonard. Namun, ia tidak perduli. Ah! Lebih tepatnya berusaha tidak perduli.

“Berapa pin-nya?” tanya Sheila sambil mengipas-ngipaskan uang ke arah wajahnya, membuat helaian rambutnya yang tidak terikat terhembus kecil ke belakang.

Raut wajah Leonard berubah kaku, pancaran matanya semakin gencar menunjukkan kebencian yang teramat besar ke pada wanita di depannya. Namun, walau begitu mulut Leonard tetap terbuka dan bersuara menyebut sesuatu yang Sheila ingin ketahui.

“Oke, terima kasih suami—ups! Maksudku, Tuan pelanggan.” Sebelah mata Sheila mengerling genit ke arah suaminya.

Niat hati ingin membuat hati Sheila semakin terbakar. Sialnya! Malah ia terbakar oleh api yang diciptakannya sendiri.

Merasa tak tahan lagi, Leonard melenggang pergi begitu saja. Langkahnya terlihat tergesah, hal itu tak luput dari tatapan mata Sheila.

Blam!

Tubuh Sheila terjengkit, ia mengurut dadanya dengan mata terpejam. Suara pintu yang dibanting kuat oleh suaminya sungguh memekakkan telinga.

Seketika tubuh Sheila luruh, kedua tangannya bertumpu di atas lantai. Pertahanannya hancur, air mata berdesakkan keluar, menitih membasahi lantai yang dingin.

Suara isakan meluncur dari bibir indahnya. Bohong bila dirinya tidak sakit hati atas apa yang telah dilakukan oleh Leoanrd. Wanita mana yang bahagia dipaksa melayani kebutuhan biologis seorang suami, dan gilanya hal itu dilakukan di antara foto-foto mendiang istri pria itu!

“Apa dia pikir aku seorang jalang yang membuka paha untuk mendapatkan uang?” Suara Sheila bergetar seiring dengan bibirnya yang melengkung membentuk senyuman miris.

Kedua tangan Sheila terkepal, napasnya terdengar memburu. Sesak di dadanya menciptakan percikan api kebencian yang semakin menggebu.

“Hahaha.” Sheila tertawa kencang diiringi dengan air mata yang mengalir semakin deras.

Sheila mengangkat kepalanya, ia menoleh ke arah nakas. Sebuah bingkai berisikan foto Zora tengah tersenyum lebar.

Dirinya merasa seakan sedang ditertawakan oleh sosok yang sudah meninggal itu. Sheila menyeka air mata dengan menggunakan lengannya. Ia merangkak menghampiri foto Zora yang terpajang indah di atas nakas.

Dengan tangan bergetar Sheila meraih bingkai foto tersebut, “Suami kamu jahat, kamu lihat kan semalam dia memaksaku untuk melakukan itu.”

Dia juga suami kamu!

Suara hati Sheila menampar telak, menyadarkannya pada kenyataan bahwa ia adalah istri dari seorang Leonard Smith.

Sial! Sheila sungguh benci fakta itu.

Sheila meletakkan foto Zora kembali ke tempatnya, lalu ia berdiri dengan berpegangan pada sudut nakas.

“Cukup lega, terkadang menangis bagus juga.” Sheila menghembuskan napas kasar, ia menghapus jejak kesedihan di wajahnya tanpa sisa.

Wajah yang semula mendung, kini berganti menjadi ceria. Apalagi ada banyak uang di tangannya.

“Uang bukan segalanya. Tetapi, segalanya butuh uang. Aku suka uang … dan aku benci Leonard Smith!” ucapnya menggebu-gebu seraya mengangkat tinggi kepal tangannya.

***

Sheila menatap ke sekeliling ruang keluarga yang tampak sepi. Hanya ada beberapa pekerja yang berlalu lalang.

Tanpa disadari olehnya, Hanny sudah berada di belakangnya sambil bersedekap dada.

“Mau ke mana kau?”

Suara tegas itu membuat Sheila berbalik, dilihatnya Hanny tengah menatapnya dari atas sampai bawah.

“Kenapa kau memakai masker?” Wajah Hanny mengernyit, tatapannya lekat membidik Sheila yang berada di hadapannya.

“Pertanyaannya terlalu banyak, aku jadi bingung mau menjawab apa?” Sheila tersenyum dari balik masker yang digunakannya. Jawaban yang meluncur dari mulutnya selalu berhasil membuat Hanny menggeram marah.

Buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya, pikir Sheila.

“Lupakan tentang masker! Kau mau ke mana?” tanya Hanny penuh selidik. Suaranya terdengar begitu lantang, persis seperti mertua jahat yang ada di sebuah serial drama.

Sheila menyelipkan rambut ke balik daun telinganya sembari menatap ibu mertuanya dengan mata berkedip-kedip polos.

“Aku ingin pergi,” jawab Sheila sembari mengeluarkan black card yang diberikan oleh Leonard. Ia menggoyang-goyangkan tangannya, memamerkan benda persegi tipis nan mewah itu ke pada mertuanya.

Mata Hanny mendelik lebar bersamaan dengan mulutnya yang menganga.

“B-bagaiman bisa ….” Tangan Hanny bergerak maju, hendak merampas black card itu dari tangan Sheila. Namun, Sheila lebih dulu menariknya masuk ke dalam tas kecil.

“Eits! Ini punyaku,” ucap Sheila dengan suara terdengar mengejek.

Seketika wajah Hanny memerah, matanya menatap tajam seakan-akan ingin menguliti Sheila. Namun, Sheila tampak tak takut sama sekali.

Sheila balik menatap Hanny. Bukan dengan tatapan tajam, melainkan tatapan senang.

“Huh! Jangan melotot begitu dong, Mom. Aku jadi teringat mamaku,” ucap Sheila pelan.

Mendengar ucapan Sheila tak merubah tatapan tajam Hanny. Kekesalannya sudah di ujung ubun-ubun, ia sungguh menyesal telah memberi ide konyol pada putranya untuk menikahi wanita aneh seperti Sheila.

Grep!

Tiba-tiba saja Sheila memeluk Hanny sejenak, lalu mengurai dan berlari pergi keluar dari rumah begitu saja.

Hanny terpaku sejenak karena ulah menantu yang tak dianggapnya itu. Tidak berapa lama kemudian, dirinya tersadar, ia langsung berjalan keluar menyusul Sheila yang ternyata sudah hampir sampai di gerbang utama.

Mata Hanny semakin terbelalak saat dengan mudahnya satpam menekan tombol otomatis pada gerbang untuk terbuka, sehingga Sheila dengan mudah berlari keluar dari kediaman keluarga Smith begitu saja.

Buru-buru Hanny mengeluarkan ponselnya, ia menggulir layar benda pipih itu, setelah menemukan nama sang putra yang berada pada kontak teratas, dirinya langsung menekan tombol ‘panggil’.

“Wanita itu pergi dari rumah,” ucapnya begitu panggilan tersambung.

Tak ada sahutan apa pun dari Leonard, hanya suara geraman kasar yang terdengar oleh Hanny.

Hanny sangat yakin jika saat ini putranya sedang menahan emosi, dan semua itu terjadi karena ulah Sheila.

“Leo, apakah kau yang memberi sebuah black card pada wanita itu?” Hanny menyuarakan rasa penarasannya.

Namun, Leonard tak menjawab.

Bip!

Panggilan diakhiri sepihak oleh Leonard.

Hanny meremas ponselnya dengan sekuat tenaga, melampiaskan kekesalnnya yang membuncah. Diamnya sang putra merupakan jawaban tanpa suara yang sangat ia ketahui.

“Kenapa Leo memberi wanita itu sebuah black card?” Hanny memijit pelipisnya yang terasa berdenyut. "Lalu, mau pergi ke mana wanita itu?"

Bersambung ….

Hai-hai Zeyengku, maaf baru update 🤗 Ada beberapa pekerjaan di RL yang tidak bisa Othor tinggalkan, jadi disaat padat jadwal Othor terkendala update.

Besok Othor double up ya 😍😍😍😍jangan lupa tinggalkan jejak🤗🤗🤗🤗

1
Mitha Ali
kk kok lama x ga up2...tiap hari nunggui notif nya kk
Faulinsa
Selamat malam kkk, kapan up ini? di dunia nyata Leo beneran masih nyari Sheila ini.. muter2 kota sampai pelosok desa dengan badan sempoyongan, mual, letih, lesu..kena kau Leo..kena kehamilan simpatik../Joyful//Joyful//Joyful/ Di lain pihak Sheila baru menikmati masa hamil mudanya ya?? .. semoga debay nya kembar juga ya.. cowok semua.. ketemuannya 4 tahun kemudian.. /Hey//Hey//Hey//Hey/
mama fia
Thor..kok up lagi?
Ripah Ajha
Thor kok GK update2 😭
ovimalik
thor kmn
Ripah Ajha
Thor kok GK update2, ayok Thor semangat 🥰
mama fia
dear author, semoga cepat up ya...
kori fvnky
Kecewa
ovimalik
dh tamat ya thor ????
Nidaul Fitri
thor, kelanjutannya mn, 😭😭😭
Nia Black
kak ko blom uf lagi,, sehat selalu ya kak 💪💪💪
di tunggu kelanjutan ya
Mia Syara
ceritanya sangat bagus..kenapa lambat up thor..?salam dari Malaysia/Heart/
Ripah Ajha
Thor lanjut dong up-nya🥰
Mitha Ali
kk knp ga up 2
Qodri Kiflie Kiflie
up lg nggek neeehhhh nungggu q lg nunggu up kak aurhor nya sehat2 ya biar cepet up lg
harwanti unyil
kok up nya lama
Naruto Uzumaki family
mana lanjutannya
Faulinsa
wah ini kalau dunia pernovelan sudah jalan, Pak Leo baru pusing tujuh keliling tambah luas kali panjang 🐱🐱🐱 lagi kebakaran jambang, ngomel-ngomel macam orang baru PMS, Bangun-bangun gendang telinganya terasa berdenging mendengar tangisan baby twins yang nyaring, makin pusing karena Sheila dicari-cari tak ketemu juga, ke kiri ke kanan sampai halaman belakang tak ada, benar saja istrinya telah menghilang..makin pusing lah ketika Bang Halley sudah ngirim rekaman CCTV ke pak Leo, dan terjadilah keguncangan yang tak terhindarkan
Ema Swiri Ema Switi: Up selanjutnya dong ka kami penasaran kira" si leo pusing nga ya nyari" sheila semoga pusing ya si leo 🤔🤔🤔 ayo ka up nya jngn lama kami lgi nunggu loh up nya
Faulinsa: Ayolah kakk up.. ini malam minggu, sudah berminggu-minggu kami tunggu kemunculan mu..
total 2 replies
Siti Amanah
love bagus tuh ceritanya AQ baca .selamat menulis ♥️
Siti Amanah
UD lama banget y author ny kpn up UD nungguin selalu AQ cek tiap hari
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!