Dibunuh oleh suaminya sendiri dikehidupan sebelumnya, lalu dia kembali sebelum semua pengkhianatan dari sang suami dia rasakan.
Kembali untuk membalas rasa sakit dan kematiannya dengan cara yang cantik, memabalas dengan begitu tenang namun mematikan.
"Aku tidak akan menyia-nyiakan kehidupanku lagi. Kau pernah membunuhku demi wanita itu, jadi aku akan membuatmu dan wanita itu bersama menikmati apa yang pernah aku rasakan!"
Jangan lupa memberi dukungan pada karya-karya Ana ya 😄
Dukungan kalian memberikan semangat untuk Ana.
Terima kasih atas semua dukungan-dukungan kalian 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"Aku akan membawamu menaiki tangga istana," ucap Zhao Yan dengan pelan.
Jian Ying hanya dapat mengangguk pelan, kepalanya sudah terasa sangat pusing saat ini.
Dengan pelan dan hati-hati, Zhao Yan membawa Jian Ying menaiki tangga istana satu persatu. Dia tidak melepaskan pandangannya dari kaki Jian Ying, karena takut jika Jian Ying akan terjatuh.
Ada lebih dari 20 anak tangga yang harus mereka naikin, sebelum akhirnya mereka tiba di depan pintu aula istana.
"Yang Mulia Putri Chen dan Yang Mulia Pangeran Hong memasuki aula istana!"
Mendengar ucapan kepala pengawal, semua tamu undangan yang berada di dalam aula istana berdiri, untuk menyambut kedatangan sepasang pengantin yang telah berada di depan pintu aula itu.
Kedua Pangeran dari kerajaan Kin mengepalkan tangannya, terlebih Putra Mahkota Kin yang selalu ingin menjadi suami Jian Ying dan menjadi Kaisar di kerajaan Chen itu.
Kedua mata mereka menatap tajam pada Zhao Yan yang masuk bersama Jian Ying.
Zhao Yan dan Jian Ying melangkahkan kaki mereka bersamaan, namun di bawah kaki Jian Ying terdapat sebuah wadah berisi bara api yang harus dilangkahi oleh Jian Ying.
Dengan hati-hati Zhao Yan memegangi tangan Jian Ying yang tengah mengangkat sedikit pakaian pengantinnya ketika melangkahi bara api itu.
Setelah melewatinya, kedua pengantin berjalan bersama melewati para tamu undangan yang membungkukan badannya, memberikan rasa hormat terhadap Jian Ying dan Zhao Yan.
Tiba di depan Kaisar dan Ratu, Zhao Yan dan Jian Ying berhenti.
Kaisar mengangguk pada kasim kepala, untuk memulai upacara pernikahan putrinya dan Zhao Yan.
Kasim kepala pun mengerti lalu menganggukkan kepalanya, kemudian dia pun memulai upacara pernikahan sang pewaris tahta kerajaan Chen.
Satu demi satu ritual pernikahan dilakukan oleh kedua mempelai. Mulai dari memberi hormat kepada leluhur, hingga akhirnya Jian Ying diantar kembali ke dalam kamarnya yang sudah kembali dihias dengan indah dan serba merah.
Jian Ying duduk dengan gugup di atas tempat tidurnya, menanti kedatangan Zhao Yan masuk ke dalam kamar pengantin mereka.
Krieet!
Pintu kamar terbuka, dan langkah kaki pun terdengar dengan pelan mendekati Jian Ying.
Jian Ying dapat melihat sepatu yang di pakai oleh Zhao Yan sudah berada di depannya, dan itu membuat jantungnya berdetak jauh lebih cepat.
Jian Ying mengepalkan tangannya dengan pelan, "Bagaimana ini, aku sangat gugup. Aku pikir setelah hidup kembali, aku akan memiliki keberanian mengambil tindakan ini. Tetapi ternyata aku masih sangat takut!"
Dengan perlahan, Jian Ying merasakan jika penutup kepalanya terangkat ke atas. Dan dengan sendirinya Jian Ying pun turut ikut sedikit mendongakan kepalanya.
Setelah penutup kepala terbuka, kini wajah cantik Jian Ying terlihat. Dan Zhao Yan sangat terpesona akan kecantikan Permaisurinya yang saat ini berada di depannya.
"Kau sangat cantik, Ying'er," ucap Zhao Yan dengan lembut.
Wajah Jian Ying terlihat lebih merah saat ini, terlebih kamar itu dihiasi oleh barang-barang bernuansa pernikahan yang serba merah.
Zhao Yan duduk di samping Jian Ying, "Kau ingin minum arak terlebih dulu?"
Jian Ying menatap Zhao Yan.
"Permaisuriku, apa kau ingin menemani suamimu ini minum arak pernikahan, di malam pernikahan kita?" ucap Zhao Yan lagi.
Jian Ying mengangguk dengan pelan.
Zhao Yan berdiri lalu berjalan ke arah meja dan menuangkan arak untuk mereka berdua.
Setelah dua gelas kecil terisi, Zhao Yan kembali berjalan mendekati Jian Ying.
"Ini untukmu!" Zhao Yan memberikan salah satu gelas berisi arak pernikahan kepada Jian Ying.
"Apakah kita harus meminumnya?"
"Aku tidak tahu pasti, tetapi banyak orang tua berkata kita harus meminumnya. Karena arak ini merupakan arak yang disediakan khusus untuk sepasang pengantin,"
Jian Ying mengangguk, Zhao Yan duduk di samping Jian Ying lalu tersenyum.
Zhao Yan dan Jian Ying meminum arak dari gelas mereka masing-masing, namun dengan tangan yang saling melintang.
(Entah bagaimana jelasinnya, Ana harap kakak semua mengerti maksud tangan mereka 😭)
Zhao Yan menatap Jian Ying yang tengah meneguk arak pernikahan mereka, lalu dengan cepat menarik tengkuk Jian Ying agar lebih dekat dengannya.
"Kau sangat cantik, lebih cantik dari Dewi kecantikan di langit," ucap Zhao Yan dengan sangat pelan.
Jian Ying hanya bisa diam dan menatap suaminya yang terlihat jauh lebih tampan dari sebelum.
Kedua wajah mereka semakin mendekat, bahkan mereka dapat merasakan deru napas mereka masing-masing.
Cup!
Kecupan singkat Zhao Yan lakukan pada Jian Ying, dan membuat kedua mata Jian Ying membulat.
Terlihat wajah kedua orang itu sangat merah saat ini.
Zhao Yan menatap gelas arak pengantin yang telah kosong di tangannya, "Arak ini, sepertinya ada sesuatu di dalam arak ini!"
Sret!
Cup!
Kerah pakaian Zhao Yan ditarik oleh Jian Ying, lalu bibirnya dicium oleh wanita yang baru saja menjadi istrinya.
Kedua mata Zhao Yan terbuka lebar, namun detik berikutnya kedua matanya tertutup dan membalas ciuman Jian Ying.
[Arak pengantin adalah arak yang khusus dibuat untuk sepasang pengantin. Agar mereka dapat melewati malam pengantin mereka dengan baik dan hangat].
Zhao Yan dan Jian Ying saling memeluk dengan penuh kehangan, kedua tangan Zhao Yan tidak serta merta diam. Dengan pelan dia menarik satu demi satu jepitan rambut yang berada di atas kepala Jian Ying lalu melemparkannya ke lantai.
Dan setelah semua jepitan terlepas, Zhao Yan dapat melihat Jian Ying dengan rambut tergerai bebas.
"Kau benar-benar sangat cantik, Permaisuriku," Zhao Yan mengusap pipi Jian Ying yang sudah memerah.
Wuush!
Tirai meluncur menutupi kedua pengantin itu, dan hanya meninggalkan bayangan keduanya di balik tirai.
Bulan malam ini nampak begitu indah, menghiasi malam yang penuh kebahagiaan rakyat kerajaan Chen yang tengah menikmati pesta pernikahan Pangeran Hong Zhao Yan, dan Permaisuri Chen Jian Ying.
Angin malam pun berhembus begitu lembut menerpa mereka semua, seolah turut berbahagia.
Alunan musik yang merdu juga masih terdengar dengan merdu, menambah kebahagiaan bagi semua orang.
Aku ga relaaaaàaaaaàaaa.... 😭😭😭😭
jadi lahiranya agak susah