NovelToon NovelToon
Private Tutor

Private Tutor

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:733.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Untuk mengisi waktu senggang diawal kuliah, Om Raka menawari Alfath untuk menjadi tutor anak salah satu temannya. Tanpa fikir panjang, Alfath langsung mengiyakan. Dia fikir anak yang akan dia ajar adalah anak kecil, tapi dugaannya salah. Yang menjadi muridnya, adalah siswi kelas 3 SMA.

Namanya Kimmy, gadis kelas 3 SMA yang lumayan badung. Selain malas belajar, dia juga bar-bar. Sudah berkali-kali ganti guru les karena tak kuat dengannya. Apakah hal yang sama juga akan terjadi pada Alfath?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

S2 ( Bab 23 )

Untuk beberapa saat, Kimmy dan Alfath saling menatap. Keduanya larut dalam fikiran masing-masing. Tujuh tahun tak bertemu dan lost kontak, hari ini takdir kembali mempertemukan mereka. Kerinduan yang menggunung itu, akhirnya terobati hari ini. Keduanya seolah tak ingin mengakhiri adegan tatap tatapan itu, sampai Sinta merusak momen tersebut.

"Kok malah diem-dieman sih?" Sinta mengerutkan kening. "Kim, duduk sini," dia menepuk kursi di sebelahnya. "Ini Kimmy, yang pesan design hunian pada Pak Alfath. Saya hanya merekomendasikan saja karena sudah pernah lihat hasil kerja Pak Alfath. Rumah Pak Tirta di JakSel, masih inget gak?"

Alfath sama sekali tak mendengarkan apa yang dibicarakan Sinta. Saat ini, seluruh fokusnya hanya tertuju pada Kimmy. Gadis itu menyita seluruh perhatiannya, semakin cantik dan dewasa. Rasanya seluruh dunia kosong, hanya ada dia dan Kimmy, gadis cantik yang dia rindukan bertahun-tahun.

"Pak Al," panggil Sinta saat menyadari jika Alfath tidak fokus mendengar kata-katanya.

"I-iya, ada apa?"

Sinta melihat Alfath dan Kimmy bergantian, dia merasa ada yang salah di sini.

"Rumah Pak Tirta, yang anggota dewan. Itu hasil design Pak Alfath kan?"

"Oh iya," Alfath mengangguk. Dia mencoba mengumpulkan kembali fokusnya yang berceceran akibat pertemuan kembalinya dengan Kimmy.

"Dia Om saya. Sumpah, rumahnya keren banget. Makanya pas Kim bilang mau bikin rumah, saya nyaranin pesen design sama Pak Alfath. Tapi dia ngeyel mau bikin design sendiri, jadi saya yang maju buat hubungi, Bapak. Eh.. setelah saya tunjukin design hasil Pak Al, Kimmy malah langsung cocok. Katanya cuma sedikit saja yang perlu diubah. Makanya hari ini saya ngajakin dia ketemuan langsung sama, Bapak."

Terimakasih, ingin sekali Alfath mengucapkan kata itu pada Sinta. Karenanya, dia bisa melihat lagi Kimmy-nya yang dia rindukan selama 7 tahun.

Dia benar-benar tidak menyangka, jika design yang dia buat untuk calon rumah Kimmy.

"Sin, bisa tinggalin kita berdua," pinta Kimmy.

"Hah!" Sinta bingung sendiri.

"Ada yang pengen aku obrolin berdua dengan... Pak Al."

Sinta garuk garuk kepala, tapi akhirnya setuju juga untuk meninggalkan mereka. Banyak sekali pertanyaan yang berkelebatan di kepalanya, terutama ada apa dengan Kimmy dan Pak Al? Dia bukan orang bodoh yang tak bisa memahami tatapan mata. Melihat seperti apa keduanya saling menatap tadi, dia yakin, ada apa-apa.

"Apa kabar?" Kalimat itu di pilih Alfath sebagai pembuka obrolannya dengan Kimmy setelah bertahun-tahun.

"Alhamdulillah, baik. Kamu?"

"Aku tidak baik-baik saja." Sayangnya, kalimat itu hanya diucapkan Alfath dalam hati. "Aku juga baik."

"Oh... " Ada raut kecewa di wajah Kimmy, dia berharap, Alfath tidak baik-baik saja tanpanya.

"Kapan keluar dari pesantren?"

"2 tahun yang lalu. Karena Papa pindah ke US, jadi aku langsung kesana setelah keluar dari pesantren."

"Apa kabar Om Bram dan Tante Ratih?"

Mata Kimmy seketika berkaca-kaca saat nama kedua orang tuanya disebut. Dia menggigit bibir bawahnya, menahan laju air mata. "Mereka udah gak ada."

"Innalillahi."

Untuk beberapa saat, Kimmy tak bisa berkata-kata selain hanya menangis. Sekuat apapun dia mencoba untuk tegar, tapi kehilangan mereka adalah dukanya yang paling dalam.

Mungkin jika dulu, Alfath akan langsung memeluknya, namun melihat saat ini Kimmy sudah memakai hijab, rasanya kurang tepat jika dia meminjamkan bahu. Hanya bisa menyodorkan selembar tisu yang dia ambil dari atas meja.

"Aku turut berduka cita."

Setelah menyeka air mata dan menyusut hidung, Kimmy berusaha untuk menormalkan kembali perasaannya.

"Mama meninggal karena kanker satu tahun yang lalu, dan Papa.... Tiga bulan setelah kepergian Mama, Papa kena serangan jantung dan... " lagi-lagi dia menangis. "Papa meninggal 3 bulan setelah kepergian Mama."

Alfath bisa melihat duka mendalam di kedua mata Kimmy. Gadis itu mendapatkan cobaan yang sangat berat beberapa tahun kebelakangan ini.

"Sekarang, kamu tinggal... "

"Di Jakarta," sahut Kimmy cepat. "Setelah aku mondok, Papa gak lagi memaksakan kehendak. Aku kuliah ambil bisnis, dan sekarang lagi mulai merintis perusahaanku sendiri."

"Keren," Alfath mengacungkan jempolnya. Sejak awal menjadi tutor, dia tahu kalau Kimmy itu sebenarnya pintar, hanya saja dia malas belajar sebagai ajang protes.

"Aku membuka bisnis hijab dan pakaian muslim. Alhamdulillah, sudah mulai jalan."

Sejak tadi mengobrol, Alfath baru sadar jika Kimmy belum memesan apapun. Sementara dia, sudah memesan bersama Sinta tadi, bahkan minumannya sudah tinggal setengah.

"Mau minum apa?" tanya Alfath. "Jus mangga?"

Kimmy tersenyum, "Kamu masih ingat kesukaanku?"

"Always."

Alfath memanggil pelayan, memesankan jus mangga dan salad sayur untuk Kimmy. Sambil memperhatikan Kimmy makan, Alfath senyum-senyum sendiri. Selain makin cantik, wanita di depannya itu juga makin dewasa, beda dengan Kimmy yang dulu, Kimmy yang bendel.

Merasa diperhatikan, Kimmy jadi salah tingkah. Minum saja, dia sampai tersedak.

"Pelan-pelan, gak usah buru-buru. Aku tungguin meski sampai besok."

"Hah!"

"A-aku salah ngomong ya?" Alfath tersenyum simpul. Kenapa jadi gugup gini sih, berhadapan dengan Kimmy. Bahkan saat ini, jantungnya berdegup tidak beraturan.

"Aku kecewa," ujar Kimmy sambil meletakkan kembali jus setelah dia minum.

"Hah, kenapa?" Alfath mengerutkan kening, sepertinya dia benar-benar salah ngomong.

"Aku fikir, kamu bakal mau nungguin sampai tua."

Alfath langsung tergelak, begitupun dengan Kimmy yang langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan karena tengah tertawa.

"Aku mau, tapi kafenya yang gak mau, mau tutup." Keduanya kembali tertawa. Dunia yang terasa hampa 7 tahun ini, mendadak terasa berwarna.

"Al, kamu masih inget gak? Aku pernah punya hutang sama kamu."

"Uang donat dan bensin?" Mana mungkin dia lupa. "Jangankan soal hutang kamu, soal kuutangg warna hitam juga masih aku inget. Ups," sadar udah keceplosan, Alfath langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan.

Wajah Kimmy bersemu merah. Astaga, dia malu sekali. Alfath bahkan masih ingat warnanya, semoga, ukurannya enggak, wkwkwk. Memorinya kembali ke malam itu, malam kala hujan, malam terakhirnya dengan Alfath.

"Kita ke minimarket yuk, aku tiba-tiba pengen donat," ajak Kimmy.

"Gak pengen bahas ini dulu," Alfath menunjukkan gambar design rumahnya.

Kimmy menggeleng, "Aku yakin, kamu yang terbaik."

"Dalam segi... "

"Apapun."

1
Bunda dinna
Kimmy,,dengarkan nasehat dr sahabatnya.
Mndg di obrolin drpd menyadap chat Alfath
Bunda dinna
Mama Nara sampai tepok jidat,,Kimmy polos amat 😂😂
Bunda dinna
Alfath orangnya setia,,Kimmy harus percaya
Ila Lee
harus percaya sa al 7 Thu masih setia menunggu mu kimyy
Ila Lee
mama nara mna bisa Masak kimmy
Hafifah Hafifah
cinta hadir didetik" terakhir perpisahan
Hafifah Hafifah
😁😁😁😁😁 si lula malah mendukung si aydin pasti seneng nih lw al sampe nikah jadi g ada yg perlu dicemburuin lagi nih
Sari Kumala
emang susah juga klu punya suami ganteng
Nur Yuliastuti
🥰🥰🥰
Nur Yuliastuti
terimakasih dobel up nya 🤗😍😍
Nur Yuliastuti
siyaap 👍
Rahmawati
jgn curiga gt kim nanti malah jd bumerang,, percaya deh al kan setia sm km
Rahmawati
otak pebisnis ya gt, semua mau di jual😂
Patrish
betul Kimmy... pakSu jalannya lurus.. tapi kalo tiap hari diresehi... bisa bengkok jalannya... baiknya dikupas tuntas saja nanti di rumah..
Linda Antikasari
Luar biasa
Ana_Mar
positif thinking ya kim...kepercayaan itu yg utama kim dalam rumah tangga.
sekali2 bikin surprise dengan dateng ke kampus suami kim...
Eka Kaban
udah deh jangan posesif cuma nambah beban pikiran jaman sekarang ibarat pepatah mengatakan bersatu kita teguh bercerai kita kawin lagi wkwk
Nur @
di bicarakan baik" aja kim....biar lega
ummah intan
itu suamimu sweet sekali ma kamu kim..Al Fath ma vio ga ada apa²
Mey-mey89
semangat thorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!