seorang pemuda yang ingin merasakan kasih sayang sangat ayah.... "ayah peluk aku sekali saja" aku hanya ingin disayang aku rindu pelukanmu!?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon thehope, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tertarik
"Hai, Arya" zia menghampirinya ditempat biasa Arya berdiri entah kenapa zia sungguh tertarik pada sosok didepannya, zia sangat menyayangkan kalau memang Arya bunuh diri, tapi ia akan berusaha membantu Arya agar bisa mengingat semuanya.
"Hai, zi tumben udah datang" jawab Arya tanpa menoleh pada zia ia hanya fokus ke depan.
Saat zia dan Arya sama-sama melihat taman andre yang baru saja datang menyapa zia, entah kenapa Arya selalu saja merasakan hal aneh, zia melihat aura kemarahan dari sosok Arya, apa ini mungkin ada hubungannya.
"Zi, kenapa kamu tidak langsung masuk kelas?"
Tanya andre
"Gak kok, aku cuma pengen liat bunga aja, ya udah aku duluan" zia meninggalkan andre sendiri
Arya selalu saja marah, pada anak di depan nya tapi ia tidak tau kenapa, Arya sudah coba untuk menyentuhnya selalu saja tidak bisa. Arya pun tidak ingat sejak kapan ia ada di sekolah ini. Kenapa ia selalu kembali ke tempat yang sama dan ia juga tidak pernah melihat sosok lainya. Mungkin ia harus bertanya pada zia, dia hantu tapi kenapa ia tidak bisa melihat hantu lainnya di tempat ini ia selalu saja seorang diri kesepian mungkin saat ini hanya zia yang ia bisa ajak bicara.
POV VALENZIA
ZIA hanya anak kecil, biasa entah sejak kapan ia bisa melihat yang orang lain tidak bisa lihat, zia selalu saja menangis kala ada sosok hantu mengerikan yang ia lihat, orang tua zia sudah berusaha menutup mata batin putrinya tapi ini memang anugrah dari ilahi semua usaha yang dilakukan orang tua zia gagal, mereka hanya membekali zia dan melatih zia agar tidak takut pada mereka yang tak kasat mata.
Beranjak dewasa zia mulaii bisa menerima kelebihan yang Tuhan berikan, ia sudah tidak menangis atau pun berteriak ketakutan.
Zia kadang membantu hantu yang tidak bisa pergi dengan tenang, zia sudah bisa mengendalikan kemampuan nya itu, meski terkadang ada hal yang membuat nya takut
Kembali ke sekolah zia berencana akan berbicara pada hantu Arya setelah jam istirahat, zia tidak fokus belajar ia hanya menatap hantu Arya, entah mengapa ia tertarik padanya. Jam istirahat tiba ia akan bersiap akan keluar kelas.
"Zi, apa kamu mau ke kantin bersamaku? " ajak andre
"Maaf aku sibuk ajak yang lain saja, mona bukannya kamu mau ke kantin ajak andre sekalian juga" ucap zia dan berlalu pergi
Andre merasa kesal, kenapa sulit sekali untuk mendapat zia.andre meninggalkan mona sendirian dikelas. Ia segera menyusul zia, andre hanya melihat zia berbicara sendirian, dan apa yang dibicarakan sehingga mengacuhkan dirinya.
"Apa kamu sudah ingat sesuatu? " tanya zia
"Aku tidak ingat apapun, aku sudah mencobanya tapi aku benar-benar tidak ingat"
"Apa kamu melihat hantu lainya disini, atau kamu pernah menanyakan pada mereka? "
"Aku tidak pernah melihat hantu apapun, selain diriku"
"Ini aneh sekali padahal yang aku lihat bukan kamu saja, baiklah sepulang sekolah aku akan menanyakan tentang kamu pada hantu lainya"
Arya mulai menghilang perlahan, zia yang melihatnya berlalu pergi ia segera menyusul mona ke kantin.
"Hai, mon kamu kenapa sendiri bukannya aku suruh sama andre"tanya zia
" andre gak mau zi, padahal aku naksir sama dia tapi dia malah ngajak kamu terus "mona hanya mengaduk makanannya saja
" aku kok gak ngerasa ya"ucap zia
"Ghimna mau ngerasa, kamu aja selalu sibuk ngomong sendiri, aku juga mau tanya ghitu sama kamu soalnya kamu aneh tau zi"
"Kamu jangan kepo ntar kamu takut mon, " ejek zia
"Serius, emang hantu nya ganteng ya sampe kamu cuekin andre? " tanya mona kepo
"Gak akan aku bilang sama kamu ntar kamu naksir"
"Ihhhhh.... Zia kamu pelit amat sih cuma kasih tau dia ganteng gak" rengek mona
Zia yang seperti diberi jalan untuk bertanya prihal hantu Arya ia mencoba menanyakannya pada mona, mungkin saja mona tau sesuatu.
"Mon, apa kamu tau sesuatu gak tentang anak murid sini yang meninggal gak wajar" tanya zia ragu
Mona coba mengingat ngingat, siapa saja murid meninggal disekolah dan ia ingat teman sekelasnya yang hilang dan dinyatakan meninggal.
"Ada namanya Zian di teman sekelas aku, tapi dia hilang terbawa arus sungai hingga sekarang jasad tidak ditemukan" ucap mona
Zia terdiam, apakah sosok itu benar benar-benar Zian, seperti yang dikatakan mona zia masih mencerna setiap cerita dari mona, ia akan mencari tau nya nanti itu sudah memberinya sedikit petunjuk.
"Zia, apa kamu pulang denganku" ajak andre
"Aku dah bilang aku gak bisa ndre, kamu jangan maksa" tolak zia
Andre terus saja memegang tangan zia, andre tidak melepaskan tangan valenzi. "Dre lepas sakit, atau aku akan teriak" ringis zia
Andre melepaskan tangan zia, ia sungguh menyukai gadis itu, andre pulang kerumah nya sejak Zian dinyatakan meninggal rumah yang dulu di anggap tempat ternyaman bagi andre kini sepi, semua orang sibuk dengan pekerjaannya, ia hanya bisa bercengkrama dengan angga dan hanya angga yang selalu menemani nya.
Reno hanya menyibukkan diri di resto nya saja, surya dan zean selalu pulang larut malam. Reno masih merasa kehilangan Zian, ia sudah mencoba menyelidiki andre tapi tidak menemukan apa apa.
"Pah, aku dan andre pamit dulu" ucap angga
Angga dan andre perginya sebuah kafe, mereka tidak mau terlibat dalam pembicaraan tentang Zian, angga selalu saja menghindari.
"Pah, kapan kita akan sungai untuk tabur bunga" tanya Zean
"Mungkin minggu ini, reno apa mau ikut? " tanya surya
"Maaf pah, aku masih gak percaya Zian meninggal, karna sampai sekarang jasadnya belum ditemukan aku yakin Zian masih ada"
Reno masih melakukan pencarian tentang Zian dan masih belum menyerah, ia yakin adiknya masih hidup. "Dek, kamu dimana kakak yakin kamu masih ada, tapi semua orang bilang kaka udah gak waras, kakak akan tetap mencari n kamu dek" gumam reno
Hari minggu gadis itu pergi ke sekolah, ia berpamitan pada kedua orang tuanya untuk bermain ke taman, padahal ia ingin menemui hantu itu dan menyelidikinya agar tenang.
"Neng, ngapain kesini ini hari minggu? " tanya penjaga sekolah
"Pak bisa pinjam kuncinya saya mau masuk," ucap zia
"Buat apa neng, serem tau apalagi pas bapak liat neng bisa liat yang aneh. Ihhhhh sereemmm.... "
"Pak, bapak dah lama kerja jadi penjaga sekolah disini? "
"Bapak kerja belum ada setahun neng, penjaga yang dulu katanya keluar karna dia mau pindah sekeluarga"
Zia hanya mangut-mangut, mendengar cerita pak ujang dan menyimpulkan bahwa pak. Ujang gak tau soal anak hilang itu.
makasih ya kak udah up
up nya jangan lama lama ya kak
semangat ya kak
zian/biru itu pintar, soleh, penurut dan sangat baik, pokoknya bahagia selalu untuk zian/biru🥰
atau kalo ga buat reinkarnasi nya ws.....