NovelToon NovelToon
Sumpah 100 Hari

Sumpah 100 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: RatihShinbe

Lihat saja, aku bersumpah, aku akan membuatnya memohon untuk menikah dengan ku kurang dari 100 hari ini.

Luna mengucapkan sumpah di depan sahabatnya, Vera yang hanya menganga menatap ke arahnya, merasa sumpahnya itu konyol dan takkan pernah terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatihShinbe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

Luna masuk ke rumah Abel, dia melihat bos nya itu sedang kesusahan membuka susu.

"Sini Pak, saya bantu" Luna mengambilnya dan membuka lalu menuangkannya ke gelas.

Abel menunjukkan kedua tangannya. Luna menghela.

"Iya saya tahu Pak, dua tangan Pak Abel sakit karena saya" ucap Luna seraya membantunya minum.

Tak biasanya Luna memperhatikan wajah Abel, hari ini, bulu janggut dan kumisnya sudah panjang. Tatapan Luna turun ke leher Abel yang bergerak meneguk sedikit demi sedikit susunya.

Luna menelan salivanya. Dia mengalihkan tatapannya.

"Bantu aku keramas" ucap Abel sembari melap mulutnya dengan lengan bajunya.

"Apa? " Luna terkejut dengan permintaannya.

"Kepala ku gatal" keluh Abel dengan menunjuknya.

Luna mengikutinya ke dalam kamar lalu ke kamar mandi.

"Mungkin banyak kutunya Pak" ucap Luna.

"Enak saja, mana mungkin Alberto Suryo punya kutu! " Abel tak menerima candaan Luna.

Luna tersenyum sambil mengambil handuk Abel.

Abel masuk ke dalam bathtub dan menengadah membiarkan rambutnya terurai.

Dengan lembut, Luna membasahi rambut Abel yang panjang.

'Lembut, bahkan rambutnya lebih halus dari rambutku' puji Luna dalam hati.

"Pijat sedikit" ucap Abel sambil memejamkan matanya.

"Kenapa ga ke salon aja sih Pak" ucap Luna mengambil shampoo.

"Malas, nanti wanita di sana menatap ke arah ku semua dan bertanya, apa kau sudah punya pasangan?, malas" keluh Abel.

"Makanya nikah Pak, kan jadi ada yang ngurusin, masakin, beresin pakaian, ngatur rumah, keramasin, mandiin" ucap Luna sedikit memijat kepalanya.

"Kenapa harus menikah kan ada kamu" ucap Abel.

Mata Luna membulat, merasa aneh dengan nada bicaranya.

Luna membilas rambutnya, dengan lembut juga mengeringkan dengan handuk.

"Saya kan cuma asisten, sekarang sekretaris, beda Pak" ucap Luna meluruskan pikirannya sendiri.

Abel berdiri dengan bantuan Luna. Matanya menatap ke arah Luna yang tak menatapnya.

"Hati-hati licin" ucap Luna pelan dengan tangan tetap memegang tangan Abel agar tak jatuh.

Kemudian, Abel menunjukkan baju dan celananya yang basah. Luna tersenyum merasa bodoh karena sudah membuat Abel basah kuyup.

"Jangan tersenyum seperti itu, bagaimana aku menggantinya?" Abel berdiri kaku tak ingin pakaiannya mencetak lekukan perutnya.

Luna baru tersadar, dia mundur perlahan, tak mau melakukannya.

"Hei mau kemana? " seru Abel.

"Mau panggil Arul Pak! " seru Luna.

Luna langsung menelpon Arul untuk naik.

Tak berapa lama, Arul naik dengan Devan yang juga datang bersama Vera.

"Hai! " sapa Vera.

"Kenapa panggil Arul? " tanya Devan.

"Tuh! " tunjuk Luna ke arah kamar Abel.

Devan masuk kemudian tertawa, suaranya terdengar sampai keluar. Mereka ribut lagi mempermasalahkan cara Devan memegang dan membantunya.

Luna menunduk merasa obrolan mereka benar-benar p@rno. Vera malah merasa terhibur.

"Kamu sama aja kek bu Sheila, tertawa denger yang kek gitu" ucap Luna sembari menyiapkan kopi untuk Devan.

"Lucu! " ucap Vera.

"Apanya yang lucu? " Luna kesal seraya mengaduk kopi.

"Mau donk! " pinta Vera.

"Bikin sono sendiri" Luna malah pergi setelah menaruh kopi Devan.

Devan keluar.

"Lun, dia dah pakai baju Lun, ga mau saya yang cukur janggutnya katanya" ucap Devan sambil tertawa.

Luna menghela, malas tak mau melakukannya.

"Cepet ntar dia marah lagi" Devan duduk sambil menyeruput kopinya.

Luna kembali ke dalam, tapi dia melihat Abel duduk dan terlihat kesal di ranjangnya.

"Coba kalau kamu yang bantu tadi, kan ga usah ribut" ucap Abel sangat terdengar kesal.

"Mau bantu seperti apa Pak, masa mau lihat Pak Abel telanjang" ucap Luna mengambil foam untuk cukur dan alat cukurnya.

Abel duduk di kursi dan sedikit mendongak.

"Kita sudah tinggal bersama selama 5 tahun, kenapa masih canggung?" ucap Abel.

Luna tak menjawab meskipun dia melilitkan handuk ke lehernya.

"Apa kamu suka sama saya sampe canggung gitu? " lanjut Abel.

Luna terdiam saat memasang penjepit di handuknya. Posisinya memeluk leher Abel, meski tak menyentuh.

Abel terdiam karena Luna berhenti bergerak.

"Cepat, nanti terlambat ke kantor" bisik Abel.

Luna mengusapkan foamnya pelan, Abel memejamkan matanya tak ingin menatap wajah Luna, takut dia merasa canggung.

Luna sendiri perlahan mencukur janggutnya.

Ya, selama 5 tahun bersama Abel, dia tak pernah sakit sampai harus menbantu keramas dan mencukur janggutnya.

Abel sehat, kalaupun demam, dia lebih senang minum obat dan ditinggalkan sendiri saja.

Luna mengingat semua masa-masa yang mereka lewati selama 5 tahun terakhir. Tapi kemudian, Luna menjadi kesal, setelah semua yang dia lakukan, tetap saja Abel selalu berteriak di depan semua orang padanya.

Kemudian dia menatap pada Abel dengan kesalnya.

'Suka apanya, ada juga kesal, aku tusuk juga gitu? ' ucap hati Luna sambil menatap alat cukur.

Abel membuka matanya karena merasa Luna lama sekali.

"Kau mau apa? " tanya Abel karena Luna menatap pisau cukur dengan aneh.

Luna tersenyum, Abel merasa tatapannya aneh.

"Tidak Pak, aku hanya suka membantu anda" jawab Luna.

Abel semakin merasa aneh.

Pelan tapi pasti, Luna mencukur dengan hati-hati.

Selesai, Luna membersihkan wajah Abel.

Mereka keluar dan mendapati tatapan aneh dari Vera dan Devan.

"Senyap sekali" ucap Devan.

"Begitu cara membantu ku, bukannya berteriak-teriak tentang hal aneh" Abel kesal mendelik padanya.

"Kau ini, kalau tidak ada aku kau tidak akan ganti pakaian sampai sekarang" ucap Devan.

Mereka pergi ke kantor bersama.

Vera duduk didepan bersama Arul, Sementara itu, Luna berdiri terpaku melihat tempat duduk dibelakang yang sudah ada Devan dan Abel.

"Duduk dekat ku Lun! " seru Devan.

Abel langsung menarik blazer Luna dengan dua jarinya yang tak terluka. Luna menatap, merasa lucu dengan tingkah bosnya.

"Sempit tak Pak, biar saya naik taksi saja" ucap Luna.

"Ada juga si Devan yang disuruh keluar bukan kamu" Abel bergeser sedikit.

Devan menepuk dahi Abel.

"Kan aku dah bilang, mobil ku dipakai Sheila, mobil Sheila masuk bengkel" ucap Devan.

"Naik taksi sana! Pake bawa si Vera segala" Abel terus menjawab ucapan Devan.

Begitu juga Devan, padahal Arul sejak tadi sudah menjalankan mobilnya. Dan mereka sudah di jalur tak boleh berhenti.

"CUKUP! " Luna berteriak.

Abel menutup telinganya karena dekat dengannya dan Devan terdiam.

Vera melipat bibir, menahan tawa, Arul malah terkejut.

Luna memeriksa ponsel yang berdering.

"YAA! " Luna terbawa suasana menjawab dengan keras.

Tapi kemudian melemah.

"Baiklah, pukul 13.00, aku akan ke sana" jawabnya.

"Siapa? " tanya Abel.

Luna menatap nya sebelum menjawab, Abel mengalihkan tatapannya.

"Lucas kecelakan, dia di rumah sakit sekarang" jawab Luna.

"Ah, dia pasti mabuk semalam, aku lihat status IG nya, dia pergi dengan temannya" ucap Devan.

"Dia ini, tak bisa mengendalikan diri, sudah tahu hari ini akan show, seharusnya bisa membuat perhitungan" ucap Abel.

Luna diam saja sambil mengetik sesuatu pada Vera.

"Ok! " Vera malah menjawab dengan riang.

Abel dan Devan terkejut.

"Apanya yang Ok? " tanya Abel.

Dia melirik ke Luna yang buru-buru menaruh ponselnya.

Abel merasa Luna menyembunyikan sesuatu.

\=\=\=\=\=\=\=>>

1
Aul soobin
semngt yaa
Shinbe: /Good/
total 1 replies
Ini cinta
lanjut
Ini cinta
hmmm begitu awalnya....
Ini cinta
🤦‍♀️pingsan terooos
Ini cinta
🤣🤣🤣
Ini cinta
/Facepalm/
Suka Baca
/Smile/
Ini cinta
selamatkan Luna!
Ini cinta
ada aja lucunya
Ini cinta
lanjut
Ini cinta
ini kek romcom yang pernah aku lihat
Ini cinta
Hadir thor, semangat banget bikin banyak novel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!