PEMBALASAN PENGKHIANATAN

Aula Ratusan Herbal.

Pemilik Aula Ratusan Herbal ini adalah Raja Tabib Kota Dakarta yang terkenal, Damon San. Akupunktur dia luar biasa dan

meremajakan, dia sangat terkenal di Kota Dakarta.

Omong-omong, meskipun Yoga sudah menggunakan jarum untuk membangunkan ibunya dari tidur lelap

selama lebih dari tiga tahun, tubuhnya terlalu lemah.

Jadi dia berencana membeli beberapa obat tradisional dan

memasaknya untuknya.

Karena dia sendiri memiliki keterampilan medis yang luar biasa, dia tidak perlu Aula Ratusan Herbal meresepkan obatnya.

Ketika sampai di sana, dia racik sendiri. Kategori dan bobotnya sangat akurat, dia bahkan tidak perlu menimbangnya.

"Tap! Tap! Tap!"

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki yang tidak teratur di luar pintu.

Segera setelah itu, seseorang bergegas masuk ke Aula Ratusan Herbal dan berteriak dengan cemas:

"Tolong!"

"Cepat...cepat undang Raja Tabib untuk mengobati tuanku!"

Kehadiran rombongan ini langsung menarik perhatian penonton.

Dipimpin oleh seorang pria berjas berkacamata, sekelompok orang yang membawa tandu bergegas ke lobi Aula Ratusan Herbal dengan wajah cemas.

Di tandu tergeletak seorang pria paruh baya, berbaju mewah dan dengan pembawaan yang luar biasa, tapi sayangnya dia sangat lemah dan sekarat.

"Ya Tuhan! Ini Pak Gery!"

Tidak tahu orang bermata tajam mana yang mengenalinya dan berseru.

Orang ini adalah Gubernur dari Kota Dakarta Gery Satya!

Apa?!

Setelah mendengar ini, penonton langsung menjadi gempar.

"Itu Pak Gery?"

"Bagaimana dia bisa menjadi seperti ini?"

"Sepertinya dia sakit parah!" Yoga juga mengenalinya.

Tiga tahun lalu, ketika dia masih berbisnis di Kota Donghai, dia cukup beruntung bertemu dengan Pak Gery di

beberapa acara publik seperti makan malam dan pertemuan.

Hanya saja saat itu belum ada komunikasi.

Tak disangka, setelah tiga tahun tidak bertemu dengannya, Pak Gery sakit parah, dilihat dari wajahnya yang pucat,

terlihat jelas nyawanya dalam bahaya, dan mungkin hanya tersisa satu nafas.

"Raja Jarum!"

Di sampingnya, laki-laki berkacamata yang mirip sekretaris itu berteriak cemas,

"Di mana Raja Jarum, cepat keluar, Pak Gubernur Kota tidak sanggup lagi!"

"Bentar!"

Segera, pemilik Aula ratusan herbal, Damon San, mendengar berita itu dan bergegas keluar.

Dia adalah Raja Tabib Jarum Kota Dakarta yang terkenal, dan keterampilan akupunkturnya luar biasa. Bahkan orang

datang ribuan mil dari ibu kota untuk meminta pengobatan kepadanya.

Ada dia turun tangan secara pribadi, Pak Gery seharusnya bisa

diselamatkan!

Saat ini, semua orang berpikir demikian.

"Gawat!" Melihat keadaan Pak Gery saat ini, Raja Jarum Damon San pun menunjukkan ekspresi kaget.

Terlalu serius, tidak boleh ada penundaan!

Jadi, Damon buru-buru meminta muridnya untuk membawa kotak obat, membukanya, mengeluarkan beberapa jarum perak, dan langsung melakukan terapi akupunktur yang dibanggakannya.

"Syut! Syut! Syut!"

Dalam waktu singkat, lebih dari selusin jarum perak menembus berbagai titik akupunktur tubuh Gery Satya.

Segera, hanya jarum penting terakhir yang tersisa!

Raja Tabib Damon juga sangat gugup, dengan keringat dingin di seluruh kepalanya, dan muridnya menyekanya berulang kali.

Lagi pula, ini Pak Gery, dengan status terhormat dan status khusus, kalau ada kesalahan, dia tidak mampu bertanggung

jawab!

"Huh...."

Damon menarik napas dalam- dalam, memusatkan pikirannya, dan berencana untuk menusuk jarum terakhir.

"Tunggu!"

Saat ini, Yoga mengerutkan kening,

dan mengingatkan, "Kalau kamu tidak ingin membunuh Pak Gery, sebaiknya kamu tidak menusuk jarum ini!"

Apa?!

Mendengar ini, penonton gempar!

Semua orang serempak memandang Yoga di tengah kerumunan, mata mereka terkejut.

Mereka tidak mengerti kenapa bocah penonton itu tiba-tiba menyela Raja Tabib

dan mengucapkan kata-kata yang tidak masuk akal.

Damon bahkan lebih marah, dia dengan tegas menegurnya.

"Lancang!, apa maksudmu dengan itu?"

"Apakah kamu mempertanyakan teknik jarumku dan keterampilan medisku?!"

"Katakan padaku, apa yang salah dengan teknikku? Mungkinkah kamu bisa lebih kuat dariku?!"

Di bawah pengawasan semua orang, Tabib Damon dibantah dan ditegur tanpa ampun.

"Hehe!"

Yoga tidak rendah hati atau sombong, dia mendesah dingin dan

berkata, "Aku tidak pernah berpikir bahwa yang disebut Raja Tabib jarum Kota Dakarta sebenarnya adalah seorang dukun. Bukan hanya keahliannya yang buruk, tapi dia juga tidak mendengarkan kata-kata yang baik!"

"Sialan!"

Ketika Tabib Damon mendengar ini, dia semakin kesal, janggutnya hampir terbakar.

Pada saat ini, sekretaris mendesaknya dengan cemas, "Raja Tabib, sudah waktunya, jangan berdebat dengan anak

ini, yang terpenting selamatkan Pak Gery!"

Damon mengangguk setelah mendengar ini.

Dia memelototi Yoga dengan kesal, mendengus yang dingin, dan memasukkan jarum terakhir tanpa ragu!

Sekarang, semua orang tegang, menunggu keajaiban terjadi!

Mungkin jurus aja Jarum Damon itu luar biasa!

Segera, rona merah muncul di wajah pucat Pak Gery, dia tampaknya membaik.

"Tuhanku!"

"Kulitnya sudah pulih!"

"Seperti yang diharapkan dari Raja Tabib Kota Dakarta!"

"Keterampilan luar biasa, peremajaan yang luar biasa!"

Melihat perubahan Pak Gery, semua orang yang hadir kaget dan berseru lagi.

Mereka sangat mengagumi keterampilan medis Tabib Damon!

Damon juga sangat bangga, dia melirik Yoga dengan angkuh, dan bertanya dengan bangga, Hei, bagaimana, apakah kamu sudah membuka mata?"

"Jangan cepat puas, itu hanya sementara!" Yoga berkata dengan dingin.

"Sialan!" Hidung Damon mendengus karena marah, dia tidak menyangka anak ini begitu merajalela, dia masih berkata sinis

pada kondisi ini.

Dia sangat kesal dan akan terus berteriak. Tiba-tiba, sesuatu yang tidak terduga terjadi

"Pfft!"

Gery Yang di tandu tiba-tiba gemetar hebat dan memuntahkan seteguk darah. Kondisinya memburuk dengan cepat!

"Pak Gubernur!"

"Ada apa denganmu, bertahanlah!"

Karena ketakutan, sekretaris itu buru-buru bertanya kepada Damon, "Apa yang terjadi? Raja Tabib, apa yang kamu lakukan pada Pak Gery?"

"Ah, ini ...." ekspresi Damon juga berubah

dengan liar, dia panik, dia bergegas merasakan denyut nadi Gery Yang, tidak tahu apa yang dia rasakan, dia merasa seolah-olah dia disambar petir!

"'Sudah berakhir! Tidak ada harapan!" Damon sangat terkejut hingga dia merosot ke lantai, bergumam tanpa henti.

"Bagaimana...bagaimana ini bisa terjadi?!"

"Kamu dukun!" Sekretaris itu marah dan mencengkeram kerah Damon, "Kamu tidak hanya tidak bisa menyembuhkan

Pak gubernur, kamu juga membuatnya seperti ini!"

Damon tahu dia salah, jadi dia hanya menangis dengan wajah sedih.