NovelToon NovelToon
JANGAN KELUAR MAGRIB

JANGAN KELUAR MAGRIB

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Duda / Tumbal
Popularitas:158k
Nilai: 4.7
Nama Author: Desy kirana

Lintang yang baru pulang ke kampung halamannya setelah 2 tahun merantau ke kota menjadi baby sitter merasakan kampungnya sangat mencekam. Ia melihat sosok mahluk menyeramkan saat Maghrib karena tidak percaya dengan cerita Doni bahwa kampungnya sedang terjadi teror oleh hantu Seruni.
Siapa Seruni sebenarnya, mengapa ia meneror warga kampung Sedap Malam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"Shita bangun Shita,ayo bangun Shita. Aku nggak bisa kalo kamu tinggalin, Shita bangun." triak Andre sambil memeluk jenazah Shita yang akan di masukkan ke dalam ambulan. mereka yang melihat pemandangan itu merasa sangat sesak. Semua seolah merasakan rasa sesak yang Andre rasakan.

Jenazah Shita di bawa ke rumah sakit di kota guna di lakukan otopsi. Keluarga Shita merasa kematian Shita sangat tidak wajar. Mereka akan memastikan jika pembunuh putri mereka harus di adili seadil-adilnya.

"Pak, kasihan ya emak, baru mau punya cucu eeh malah ninggal menantunya." kata Darmi pada suaminya ketika mereka sedang makan malam.

"Mau gimana buk, namanya takdir. Lagian kita kan udah ngomongin ke Andre dan istrinya untuk kembali aja ke kota, malah ngeyel, pake bilang nggak akan terjadi kalo nggak di percaya. Akhirnya sekarang kalo udh kaya gini nyesel kan." kata Surya sambil menghisap cerutu nya.

"Jangan ngomong gitu ah pak, nggak baik, tanpa kita bilang begitu Andre udah pasti nyesel dan ngerasa bersalah banget sekarang." ucap Darmi mengingatkan. Ia tak ingin hal buruk itu menimpa keluarga nya. Saat sedang membereskan bekas makan malam, tiba-tiba di luar terdengar suara orang yang menggaruk dinding bambu rumah mereka.

Sraaak

Sraaak

Sraaaakkk.

Darmi merinding seketika, ia langsung berlari ke depan menyusul suaminya.

"Ada apa sih buk?" kata Surya kesal.

"I-itu pak, di belakang ada yang garukin gedek lagi." jawab Darmi dan memeluk erat suaminya karena takut.

"Astaghfirullah ya Allah." ucap Surya. Ia lalu meletakkan telunjuknya di bibir agar Darmi diam karena mendengar suara kidung Jawa dari luar rumah.

Tubuh Darmi semakin gemetar kala terdengar suara tawa yang samar-samar terbawa angin. orang bilang jika ada suara tawa kuntilanak yang terdengar pelan, itu berarti ada di dekat kita.

"Banyak zikir buk." kata Surya Mengingatkan Darmi. Saat mereka sedang fokus berzikir terdengar suara triakan dari seseorang yang memekakkan telinga.

"Aaaaaaaaaa, toloooong."

Surya dan Darmi saling tatap, keringat keluar dari pelipis mereka berdua.

"Suara siapa itu pak?" bisik Darmi di telinga suaminya.

"Besok kita akan tau buk." jawab Surya.

Terdengar suara gedoran dari pintu belakang rumah Darmi dan Surya.

Dug dug dug.

"Pak Surya, buk Darmi tolong buka pintunya." kata seseorang disana. Jantung Darmi dan Surya berdetak kencang ketika mendengar seseorang menggedor pintu belakang.

"Pak,buk, tolong pak. Saya Andre."

Surya merasa penasaran akan melihat siapa yang menggedor pintu belakang, karena semakin lama semakin sering. Apakah benar Andre atau bukan, karena di sekitar rumah mereka tidak ada rumah lainnya, rumah mereka adalah rumah terakhir yang berada di dekat perbatasan hutan larangan.

"Pak, jangan. Itu pasti jebakan." kata Darmi menarik tangan Surya.

Surya berbalik badan dan menenangkan istrinya.

"Tenang buk, bapak cuma mau ngintip aja." kata Surya lalu berjalan menuju arah belakang. Darmi memegangi baju bagian belakang suaminya dan ikut mengintip melalui celah dinding bambu.

mereka sangat terkejut ketika melihat Andre sedang memegangi lehernya yang sepertinya terluka. Andre duduk bersandar di pintu belakang memakai pakaian hitam.

"Pak, itu beneran Andre?" bisik Darmi pelan di telinga Surya.

Surya hanya menggedikkan bahunya karena tak tau benar atau tidaknya.

"Pak, buk, saya Andre. tolong buka pintunya pak, buk." kata Andre lemah yang mulai putus asa.

"Benarkah kamu Andre." tanya Surya dari balik pintu.

"Benar pak, sumpah demi Allah saya Andre."

"Lalu kenapa kamu malam-malam berada diluar?" tanya Surya.

"Saya akan ceritakan pak, tapi saya mohon buka pintunya. Saya nggak mau mati sia-sia di tangan setan keparat itu." kata Andre.

"Baiklah." Surya kemudian membuka pintu belakang dan memapah Andre yang kesulitan berjalan.

"Ya Allah Andre, apa yang terjadi sama kamu le, kenapa sampe kaya gini?" tanya Darmi dan membantu Surya membawa Andre ke ruang depan lalu mendudukkannya di kursi bambu.

"Ibu jaga Andre disini, bapak cari ramuan di belakang rumah dulu." kata Surya, saat akan berbalik belakang Darmi mencekal tangan Surya.

"Pak, jangan keluar, ibu takut pak." kata Darmi dengan wajah cemas.

"Ibu tenang aja, minta perlindungan sama Allah, bapak nggak akan lama." kata Surya melepaskan tangan Darmi dan berjalan menuju belakang. Ia ingin mengambil tumbuh-tumbuhan yang sengaja ia tanam untuk obat-obatan. Surya di kenal sebagai orang yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit di kampung ini.

Darmi lalu melihat kondisi luka yang ada di tubuh Andre.

"Aaah, sakit buk." rintih Andre ketika Darmi menyentuh pinggang Andre yang berdarah.

Darmi membuka pakaian yang di pakai Andre dengan mengguntingnya, karena tangan dan leher Andre juga terluka.

"Astaga, ini mah luka karena di tusuk Andre. Siapa yang menusukmu?" kata Darmi dengan wajah terkejut.

"Nanti semuanya Andre akan ceritakan buk, sekarang Andre haus, boleh aku minta minum." ucap Andre, ia merasa tenggorokan nya sangat kering sekali, Darmi yang melihat bibir Andre putih pucat merasa kasihan, ia lalu mengambil air di dapur.

Surya sedang menumbuk dedaunan yang bisa meredakan rasa nyeri dan menahan pendarahan.

"Pak, luka nya Andre kaya luka bekas sabetan senjata tajam pak, bukan seperti luka putri anaknya pak RT." kata Darmi pada Surya ketika mengambil air.

"Sebaiknya nanti kita tanya apa yang terjadi sama dia, ibu temani dia dulu, bapak sebentar lagi selesai." kata Surya. Darmi mengangguk dan langsung menuju ke ruang depan. Ia memberikan air minum pada Andre.

Setelah puas minum Andre merebahkan tubuhnya diatas kursi bambu panjang karena Darmi memberikan batal pada Andre.

setelah beberapa menit Surya kembali dengan membawa 2 ramuan untuk Andre.

"Andre, ini di minum dulu ya, untuk mengurangi rasa sakit." Surya membantu Andre untuk meminum ramuan buatannya.

"Pait pak, huwek." Andre hampir memuntahkan minuman itu tapi ia tahan, dan cepat-cepat minum air gula aren untuk menetralkan rasa pahitnya.

"Sekarang berbaring lah, bapak akan olesi luka mu dengan ramuan ini." Surya membantu Andre untuk berbaring dan mengoleskan ramuan berbau daun yang khas ke bagian tubuh Andre yang luka. Rasanya dingin dan membuat Andre sedikit melupakan rasa sakitnya.

"Bagaimana ceritanya kamu bisa ada disini, bukannya kamu dan emakmu ikut ke kota untuk otopsi jenazah istrimu?" tanya surya sambil mengoleskan ramuan.

"Aku kembali ke desa ini karena ingin mencari orang yang membunuh istriku pak, kata dokter forensik, istriku meninggal karena perutnya sengaja di robek untuk mengambil janinnya. Aku nggak sanggup membayangkan rasa sakit yang Shita alami pak, dia masih bernyawa dan perutnya di koyak dengan senjata tajam dan janin kami diambil." Andre bercerita dengan diiringi Isak tangis yang sangat memilukan. Darmi yang mendengar berkali-kali beristighfar dan ikut menangis.

"Ya Allah, kok ada sih manusia Setega itu. Aku nggak ngerti lagi sebutan apa yang pantas untuk orang seperti itu." kata Darmi menimpali.

"Aku sampai di sini ketika sudah malam, aku masuk ke kampung ini diam-diam karena ingin menyelidiki bukit belakang kelurahan. Mak ku pernah cerita waktu nelpon aku pas masih di kota, kalo Mak liat ada banyak sesajen di bukit. Aku pikir bukit itu pasti menyimpan rahasia. Aku yakin jika pemuja iblis yang membunuh istriku memiliki markas yang tidak jauh dari bukit itu. Dan benar saja, aku melihat kumpulan orang berpakaian serba hitam sedang berbaris mengelilingi api unggun yang di tengahnya ada seorang yang berjubah merah. mereka sedang merapalkan mantra." kata Andre pelan, karena ia takut ada yang mendengarnya dari luar.

"Astaghfirullah, sejak kapan kampung kita jadi markas pemuja iblis pak?" ucap Darmi dan mengusap dadanya.

1
Hamliah Lia
mantap
Zara Rahmi
kok bisa, edannnn
Ajeng Sripungga
Luar biasa
Suci Fatana
apakah pak surya tdk curiga ya..
Ekayadi
ternyata oh ternyata umi fatiah adalah pemain juga udah pro malah
Ekayadi
apakah rumi juga salah satu dri anteknya...
Ekayadi
ternyata benar dugaan ku emang ustadz Danu ...d episode yg membahas org itu sudah mengambil rambut Surya, Doni dan Andre d situ lah hanya ad ustadz danu yg dekat dengan mereka..
arniya
luar biasa kak
arniya
sama Doni aj lintang
arniya
apa pak lurah ya??!
arniya
doni gentle dan tanggung jawab....
arniya
takut tapi penasaran
arniya
pak lurah yang pesugihan??!
Ekayadi
terkuak sudah
Ekayadi
hncur sudah perasaan orang tua mu lintang.. anak nya sibuk d gagahi sedangkan orang tuanya ketakutan
Ekayadi
bapaknya percaya bnget sama anak dan org baru itu... semoga doni gk akan mengecewakan lintang
Ekayadi
Buruk
Ekayadi
semoga aj endingnya andre dan lintang bersama
xylaa.
keren uy/Sweat/
Ekayadi
nah loh dondon ternyata ad udang di balik bakwan kannnn.... aduh lintang kelar dah lu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!