Path To Immortality

Dalam setengah tahun berlatih di pegunungan iblis, Ling Chen telah membantai banyak binatang buas tingkat tinggi hingga mengurangi populasi binatang buas di pegunungan iblis secara signifikan.

Sayangnya ada beberapa tempat yang tak terjamah yang bahkan Ling Chen sendiri tidak berani untuk memasukinya.

Tiga bulan yang lalu ketika Ling Chen melakukan perburuan, dia menemukan sebuah area hutan yang sangat sunyi. Bahkan ia tidak bisa merasakan hawa keberadaan makhluk hidup dari tempat itu.

Meski begitu, sistem meberi sebuah peringatan kepadanya untuk menjauhi tempat itu.

Bahkan setelah tiga bulan berlalu dengan kekuatannya yang telah mencapai ranah Foundation Estabilishment puncak, peringatan dari sistem masih ada ketika ia hendak memasuki area itu.

"Menarik.." Ling Chen menyeringai sambil melihat area gelap itu sebelum berjalan pergi menuju utara.

Target balas dendamnya yang pertama adalah keluarganya sendiri, Klan Ling!

Dia masih ingat dengan jelas semua ucapan yang ayahnya lontarkan ketika ia mengusirnya dan juga cedera yang di berikan oleh saudaranya saat ia pergi meninggalkan Klan Ling. Ling Chen tdak memiliki ingatan tentang ibunya karena dia telah meninggal saat melahirkannya.

"Klan Ling! tunggu saja kehancuran kalian."

Di bagian luar pegunungan iblis, Ling Chen sama sekali tidak menemukan adanya tanda-tanda dari binatang buas tingkat rendah.

Entah karena auranya saat ini atau sesuatu yang lain, semua binatang buas yang ia temui langsung berlari ketakutan seolah-olah sedang melihat predator yang memburu mereka.

Setelah meninggalkan hutan, Ling Chen berhenti sejenak di sebuah padang rumput untuk membeli sesuatu dari toko sistem.

"Setelah enam bulan menghilang dari kota, mungkin kabar kematianku telah menyebar sangat lama. Aku butuh identitas baru saat ini sebelum mengunkap identitasku pada semua orang."

Ling Chen menggeser layar di depannya hingga tatapan matanya terhenti pada sebuah teknik lanjutan tingkat tinggi yang memiliki harga 120.000 poin sistem.

Meskipun harganya sangat tinggi, tetepi Ling Chen tanpa ragu membeli teknik itu dan menggunakan 5000 poin untuk mempelajarinya.

[Ding!]

[Deskripsi : (Ilusi Iblis) sebuah teknik yang dikembangkan oleh seorang kultivator jahat sekitar 200 tahun yang lalu. Kultivator itu membuat teknik ini untuk menyusup kedalam salah satu keluarga terkuat di benua, sayangnya identitasnya di ketahui dan ia di eksekusi di tempat. Setelah meninggalnya kultivator itu, teknik ini menghilang tanpa seorangpun di dunia ini yang mengetahuinya]

[Harga : 120.000 poin]

Setelah pemahaman tentang teknik itu memasuki kepalanya, Ling Chen dengan tenang mengalirkan Qi melalui sirkulasi darah yang ada di sekitar wajahnya dan mengubah stuktur wajahnya saat itu juga.

Pada saat yang sama, Qi yang bergejolak di dalam tubuhnya menghilang dan hawa keberadannya menjadi samar.

"Oh teknik ini bekerja!" Ling Chen berdecak kagum melihat teknik itu bekerja seketika.

Ling Chen juga merasa Qi dalam tubuhnya terus berkurang selama dia mempertahankan teknik itu.

Tapi baginya yang telah melatih tubuhnya dengan berbagai herbal yang langka, dantian di dalam tubuhnya saat ini seluas lautan yang tidak tahu kapan habisnya. Ia telah mencoba melepaskan teknik tingkat tinggi dengan konsumsi Qi yang sangat besar, tetapi dantian di tubuhnya sama sekali tidak terlihat berkurang setengahnya.

Oleh karena itu, Ling Chen mengasumsikan jumlah Qi di dalam dantiannya setara dengan seorang kultivator di ranah Core Formation tingkat sembilan. Tidak mengherankan jika sistem mengukur kekuatan tempurnya setara dengan seorang kultivator di ranah Core Formation tingkat tiga.

***

Pegunungan iblis dengan kota petir berjarak sekitar 200 mil yang mana kereta kuda membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk sampai disana.

Sedangkan untuk Ling Chen sendiri, dia hanya perlu waktu 6 jam untuk sampai di kota petir tanpa istirahat.

Selama perjalanan, Ling Chen melewati berbagai desa serta tambang mineral dibawah kekuasaan kota petir. Salah satu tambang mineral yang ia ketahui adalah tambang besi yang berada di kedalaman hutan bambu.

Saat Ling Chen melewati hutan itu, dia berniat menghancurkannya tanpa sisa agar sumber pendapatan Klan Ling menghilang. Sesaat sebelum Ling Chen hendak menghancurkannya, dia merenung sejenak dan menemukan sebuah rencana bagus untuk itu.

"Daripada menghancurkannya, bukankah lebih baik aku sendiri yang mengelolanya di masa depan?"

Di kota petir, selain Klan Ling yang telah berkuasa selama lima puluh tahun, ada satu kekuatan lain yang mendapat dukungan dari Klan Ming dari wilayah utara.

Kekuatan itu adalah Paviliun Jingsu.

Meskipun kekuatan serta akomondasi sumberdaya masih tertinggal jauh dari Klan Ling, tetapi Paviliun Jingsu tidak menyerah dan terus berusaha untuk mengambil alih kota petir menggantikan Klan Ling.

Sayangnya, usaha mereka terus gagal karena tambang besi yang ditemukan oleh Klan Ling dua tahun yang lalu. Kini ketertinggalan mereka semakin jauh hingga Klan Ming dari utara menghentikan dukungannya.

***

Setelah menempuh perjalanan selama 6 jam penuh tanpa istirahat, Ling Chen tiba di depan sebuah gerbang kota yang begitu besar. Ia mendengar suara derak kereta kuda, tawa anak-anak, serta teriakan para pedagang yang menjual dagangan mereka.

Ada sekitar 10 penjaga yang menjaga gerbang kota, diantara kesepuluh penjaga itu salah satu di antaranya adalah orang yang Ling Chen kenal.

"Hmm, kenapa bajingan ini bisa menjadi penjaga kota?" batin Ling Chen yang mengantri di antara kerumunan.

Orang yang Ling Chen maksud tidak lain adalah penjaga yang membawa pedang dua tangan di tangan kirinya. Pria itu tidak begitu besar, tetapi wajahnya benar-benar terlihat seperti seorang bajingan.

Orang itu tidak lain adalah salah satu pelayannya saat ia masih menjadi tuan muda dari Klan Ling di masa lalu, jika ia tidak salah mengingatnya nama bajingan itu adalah Guan Li.

Saat dirinya masih menjadi jenius terbaik di kota petir, Guan Li bertingkah seperti penjilat dengan selalu mengikuti Ling Chen dan menyebarkan rumor tentang kehebatannya dimana-mana.

Ling Chen juga selalu memperlakukannya dengan setara dan mengajarinya beberapa teknik pedang dasar.

Tapi begitu dirinya menjadi sampah yang tidak bisa berkultivasi, Guan Li secara terang-terangan menghinanya dan menyebarkan rumor buruk Ling Chen selama ia bekerja di bawahnya.

Dia bahkan pernah membawa sekelompok orang untuk menghajar Ling Chen hingga menyebabkan beberapa tulangnya patah.

"Kekeke, beraninya bajingan ini hidup dengan bahagia setelah melakukan hal kejam padaku di masa lalu. Tunggu saja Guan Li, giliranmu akan tiba tak lama lagi."

Ketika Ling Chen akan memasuki kota, dia di tahan oleh salah satu penjaga disana.

"Berhenti!" seru penjaga itu pada Ling Chen.

"Apa ada yang salah?" Ling Chen mengerutkan keningnya sambil menatap penjaga itu dengan tajam.

"Wajahmu terlihat sangat asing pengembara, apakah ini pertamakalinya kau datang kesini?" tanya penjaga itu.

Ling Chen mengangguk, "Ya, apakah ada masalah dengan itu."

Ia ingat dengan jelas bahwa penjagaan kota petir tidak seketat itu hingga tidak memperbolehkan kultivator lepas untuk memasuki kota.

Penjaga itu diam-diam tersenyum sinis sambil berkata dalam hati, "Jackpot! orang ini terlihat sangat muda dan cukup bodoh. Aku bisa mendapatkan uang ekstra darinya."

"Ekhem! Karena ini adalah pertama kalinya kau datang kesini, kau harus membayar 100 koin emas sebagai biaya masuk. Jika tidak, kau bisa menukar pedangmu itu untuk membayarnya." ucap penjaga gerbang itu dengan arogan.

Ling Chen bisa melihat keserakahan dari tatapan matanya, dia menghela nafas dan menjawab dengan tenang.

"Apa kau pikir aku bodoh, sejak kapan masuk ke kota memerlukan biaya masuk."

Karena Ling Chen tidak ingin membuat keributan lebih jauh, dia mengabaikan penjaga itu dan berjalan masuk kedalam kota.

"Sialan! kubilang berhenti-"

Saat penjaga itu berniat menghentikan Ling Chen, tubuhnya terdiam untuk beberapa detik sebelum tergeletak tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir keluar dari mulutnya.

Ling Chen terus berjalan bahkan tanpa menoleh kebelakang untuk melihat apa yang terjadi.

***

Tbc~