" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Senior
" Kamu yakin akan menikah dengan Aira " Bara menatap ke arah depan lalu mengaguk " Iya Opa ,doakan Bara semoga ini pernikahan Bara yang terkahir " Jawabnya lirih .
" Karena Bumi ? " Tanya Jose .
"Apa pun alasannya yang Bara akan lakukan sekarang itu tetap salah Opa seharus nya sejak dulu bukan bertanggung jawab sejak saat itu " Jawabnya tersenyum kecut .
" Jika yang kamu lakukan sekarang karena Bumi lebih baik jangan ,kalian bisa mengasuh nya bersamaan tanpa ikatan pernikahan " Erick menatap Henry bingung "Seperti ucapan mu barusan apa pun yang kamu lakukan sekarang itu akan terlihat salah di sebagian orang karena kamu meninggalkan Aira dan menikah dengan Naomi saat itu tanpa kamu sadari jika di antara kalian ada Bumi, Opa hanya tidak ingin kamu menyakiti Aira jadi jangan jadikan Bumi sebagai alasan mu menikah dengan nya " Erick paham ke mana arah pembicaraan Opa Henry .
" Bara akan belajar mencintai nya Opa begitu juga dengan Aira ,kami akan belajar sama² " Jawabnya tersenyum.
" Jadi kalian sudah membahas hal itu " Tanya Alan .
" Iya, sekalipun aku masih mencintainya tapi aku akan berusaha untuk melepaskan perasaan itu " Yang di maksud Bara adalah Naomi ,ya sampai saat ini dia masih mencintai wanita itu dan itu dia akui pada Aira tanpa menutupi apa pun .
Tapi dia juga berjanji pada Aira tidak akan menutupi hatinya untuk nya jad Aira bisa melakukan apa pun untuk nya .
" Buktikan ucapan mu jangan hanya omongan " Ujar Rif'at .
" Iya Uncle ,dan semoga kedepannya jalan kami selalu lurus " Jawab Bara penuh harap .
" Itu doa yang sangat susah untuk di kabulkan tuhan " Jawab Jeje membuat mereka tertawa .
" Bawah Aira ke makam Naomi setelah itu ketemu keluarga nya minta izin pada mereka ,jangan lupa bawa Embun karena setelah kepergian Naomi mereka tidak pernah ke sini lagi walau hanya untuk melihat Embun " Bara menarik napas panjang.
" Mereka malu bertemu dengan kita Opa " Jawab Bara menunduk .
" Bara sudah sering memberi tahu mereka tapi alasannya selalu sama " Lanjut nya , setelah kejadian itu keluarga Naomi seolah menjauh bahkan mereka memblokir nomor siapapun yang berkaitan dengan keluarga Bara .
" Apa pun itu temuai mereka minta izin " Bara mengaguk sebagai jawaban nya .
" Ah iya kamu harus hati-hati " Ujar Reza membuat Bara menatap ke arah nya begitu juga yang lainnya .
" Maksud Uncle " Tanya Bara menaikan alisnya sebelah .
" Di banding yang lainnya di sini ada senior mu " Reza melirik Erick yang sejak tadi hanya diam saja membuat mereka tersenyum.
" Uncle benar ,apa aku harus bersujud " Ucap Bara tertawa kecil .
"shit, Jangan mengusik ku "Umpat Erick kesal .
" Ya kamu harus memberikan sesajen padanya " Timpal Edward membuat mereka tertawa lepas .
Mereka terus bercerita bertukar pikiran dan saling menasehati, entah jam berapa mereka kembali ke kamar masing-masing .
Namun saat Bara masuk dalam kamarnya untuk membersihkan diri Aira dan kedua anaknya sudah berada di alam bawah sadarnya .
" Makasih Ra " Gumam Bara tersenyum lalu masuk dalam kamar mandi untuk membersihkan diri,malam ini dia akan kembali tidur di kamar tamu .
💐
💐
💐
Bara mengentikan langkah nya yang akan keluar dari kamar mandi saat matanya bersitatap dengan salah satu penghuni kasur besar .
" Kakak " Panggil Aira pelan .
" Apa aku mengganggu tidur mu " Tanya Bara penuh sesal .
" Tidak ,aku kebangun mau buang air kecil " Jawabnya cepat .
" Maaf " Bara menjauh dari pintu kamar mandi " Ayo nanti perut mu sakit " Dengan pelan Aira turun dari tempat tidur lalu berjalan ke arah kamar mandi .
" Mau Aira siapkan baju ganti nya " Tanya saat di dekat Bara .
" Boleh ,jika kamu tidak keberatan " Jawab Bara tersenyum lembut .
" Aira buang air kecil dulu ya " Bara mengaguk lalu berjalan ke arah tempat tidur menunggu Aira .
" Semenjak ada Bunda kamu melupakan Ayahmu ini sayang " Bara menatap lembut pada Embun lalu berahli pada sosok pria kecil yang berada di samping nya " Terimakasih Son sudah menemani Bunda selama ini ,maafkan ayah karena tidak mengetahui kehadiran mu ,ayah janji setelah ini kita akan bersama² seperti yang lainnya ayah akan bayar waktu yang selama ini Mas lewatin tanpa ayah " Bara mengelus lembut kepala putranya .
Bara mengalihkan pandangan nya saat mendengar pintu kamar mandi terbuka.
" Tunggu ya kak " Ucap Aira berjalan ke ruangan ganti .
" Iya Dek " Jawabnya membuat Aira tertawa ,bukan kah terdengar lucu jika Bara memanggil nya seperti itu tapi itu hanya untuk mereka berdua jika di depan anak² memanggil seperti anak² memanggil mereka .
"Besok pesawatnya siang " Ucap Bara.
" Kenapa tidak pagi saja kak ? " Tanya Aira .
" Paginya aku masih ingin dengan kalian " Jawab Bara sambil memakai pakaian yang di berikan Aira.
Aira langsung membalikkan badannya "Kaka libur lagi kerjanya " Tanya Aira membelakangi Bara .
" Hebm " Tanpa rasa bersalah Bara meletakan jubah mandi nya di kepala Aira membuat wanita itu mencibir kan bibirnya kesal .
" Ayo temani aku " Bara menarik tangan Aira ke arah pintu penghubung dengan balkon .
" Simpan ini dulu " Bara mengikuti langkah Aira yang menyimpan jubah mandi setelah itu kedua nya ke arah balkon .
" Ini sudah larut kak " Bara hanya tersenyum " besok kita tidak ada waktu berdua lagi Ra " Jawab Bara mendudukkan Aira lalu diri nya .
" Memang Kaka belum mengantuk " Bara menggeleng menatap Aira yang duduk di samping nya " Kamu masih mengantuk ya " Aira menggeleng.
" Kan tadi aku sudah istirahat " Jawab Aira .
" Tadi Opa memintaku ke rumah orang tua Naomi,terlepas dari semua hal yang terjadi aku harus minta izin juga dengan mereka , Menurut mu gimana ? " Bara menatap serius ke arah Aira .
" Tidak papa ,kan yang bermasalah kaka sama Kaka Naomi , bagaimana pun aku juga harus memperkenalkan diri dan meminta izin pada mereka untuk menggantikan posisi Kaka Naomi menjadi ibu dari Embun cucu mereka" Jawab Aira tenang.
" Mereka tidak perna bertemu lagi dengan Embun Ra ,semenjak kejadian itu " Jawab Bara dengan helaan napas panjang.
" Tidak papa ,kan kita ke sana niatnya baik " Jawab Aira tersenyum.
" Untuk tempat tinggal bagaimana ? Soalnya rumah yang kami tepati dulu mahar dariku untuk Naomi ? Apa aku jual saja ? " Tanya Bara .
" Jangan itu punya Embun ,dia yang lebih berhak atas rumah itu bukan Kakak " Jawab Aira cepat .
" Kalau kakak tidak keberatan kita kontrak saja, rumah yang itu hak Embun karena hanya itu peninggalan Ibu nya jadi biarkan itu nanti jadi Embun nanti sesekali kita ke sana untuk membersihkan atau nginap juga tidak papa " Jawab Aira
" Bukannya Aira tidak suka hanya tidak enak saja karena itu mahar bukan rumah bersama,selain Embun keluarga kakak Naomi juga berhak atas rumah itu " Lanjut nya bijak .
" Kalau apartemen bagaimana ? " Tawar Bara .
" Apartemen ku sudah ku jual " Jawab Aira polos .
" kamu jual ? Kapan ? " Bara bukan berniat tinggal di apartemen Aira ,dia hanya kaget saja mendengar ucapan wanita itu karena Bara sendiri juga punya apartemen.
"4 tahun yang lalu " Bara hanya bisa terdiam itu berarti sebelum Aira meninggalkan kota ini dan kemungkinan itu Aira sedang hamil Bumi .
" Kenapa di jual Ra " Tanya Bara heran .
" Tidak tahu ,saat itu pikiran ku pergi sejauh mungkin dari kota ini jadi dari pada di biarkan begitu saja mending aku jual " Jawab Aira .
"Kamu bisa menyewakannya Aira,kenapa kamu bodoh sekali " Aira langsung menatap Bara cemberut.
" Kakak " Rengek Aira cemberut membuat Bara tertawa .
" Ah maaf " Bara menarik Aira dalam pelukan nya .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
yg bnr yg mana
lanjuuut teruuus