Alana Ketlovly seorang pengusaha yang harus menelan pil pahit karena cinta yang bertepuk sebelah tangan. Untuk itu Alana memutuskan untuk menghibur dirinya dengan pergi ke Bar, yang berakhir dengan sebuah malapetaka. Dimana dirinya menjalan hubungan cinta satu malam dengan seorang mafia bernama, Arthur Stanley.
Arthur Stanley sendiri merupakan seorang mafia yang memiliki kelainan dalam hubungan seksual. Banyak cewek yang ingin tidur dengannya namun dirinya hanya menginginkan teman tidur yang membuat nyaman dan tergila-gila.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahidah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Alana terdiam sedari dia menatap laptopnya namun pikirannya masih memikirkan tawaran dari Arthur. Entah kenapa tawarin Arthur untuk tinggal bersama dengannya, membuat Alana terus memikirkannya. Hingga dirinya seolah tidak bisa fokus dalam bekerja. Meski dirinya sudah menjawab tidak, namun Arthur seolah tidak mau menerima jawaban tersebut.
" Permisi, Bu Alana." seru maya ketika pintu ruangan kantor terbuka.
" oh, Maya!"
" Ini dokumen yang ibu inginkan." ucap Maya.
" Enggak usah panggil ibu, Alana saja. Kenapa jadi formal gini sih!"
" Hehehe.. Maaf Alana. Biar kelihatan kamu terlihat seperti ibu direktur gitu loh." ucap Maya.
" Apaan sih, kamu! Kita ini teman enggak usah bertingkah aku ini seperti bos mu deh!"
Alana masih memikirkan tawaran Arthur. Hingga dia butuh saran untuk tawaran tersebut sebelum dia bertindak.
" Maya, ada yang ingin aku bicarakan." ucap Alana.
" Mau bicarakan apa, Alana? Ada masalah pekerjaan?" tanya Maya.
" Bukan, ini ada teman ku, kebetulan dia tengah curhat gitu. Jadi, ada cowok yang mau nawarin dia untuk tinggal bersama. ceritanya mereka itu pernah one night stand gitu. Menurut kamu gimana?" ujar Alana.
" Oh, kirain soal pekerjaan. Menurut ku sih lebih baik kenal dulu lebih dekat. Toh, dia belum tahu sikap cowok itu seperti apa. Apalagi mereka hanya kejadian satu malam saja, kan. Jadi, alangkah lebih baiknya kenalin dulu lebih dekat satu sama lain." saran Maya.
Alana terdiam, memikirkan apa yang dikatakan Maya memang ada benarnya. Seharusnya dia lebih mengenal Arthur terlebih dahulu sebelum ia menerima tawaran tersebut.
Tiba-tiba pintu ruangan kerja Alana di ketuk, dan masuklah Jessica dengan wajah khawatir.
" Ada apa, Jess?" tanya Alana.
" Alana, dibawah lobi, ada beberapa pria dengan jas hitam memasuki kantor." jawab Jessica dengan cemas.
Segera Alana diikuti Maya dan Jessica menuju lobi kantor mereka. Dan benar apa yang dikatakan Jessica, jika ada lima orang pria yang berdiri di lobi dan ada pula yang berdiri didepan pintu masuk.
" Ada apa ini?" tanya Alana, dia sudah menduga siapa para pria ini.
" Jangan khawatir Bu Alana. Kami disini hanya untuk menjaga sesuai dengan perintah." ucap salah satu pria berjas hitam tersebut.
Alana sudah tahu perintah siapa yang mereka ikuti itu. Akan segera berjalan menjauh dan menelepon kontak Arthur.
" Kamu sudah enggak bisa menahan rindu ya, tiba-tiba menelepon begini."
" Berhenti membual! Dan suruh anak buah mu pergi! Aku ingin hidup normal!" tukas Alana dengan kesal langsung memutuskan sambungan telepon itu.
Arthur yang berada di kantor tersenyum. Dirinya merasa jika Alana terlalu keras kepala. padahal niat Alana baik hanya untuk melindungi serta menjaga Alana di kantor agar pria yang seperti kemarin tidak datang lagi.
" Permisi bos." ucap Kevin yang masuk keruangan kerja Arthur.
" gimana?"
" Ini ada video cctv dibalik kebakaran gudang kemarin. aku sudah mencari tahu, dan ternyata benar dua orang tersebut adalah suruhan dari Daniel." ujar Kevin.
" Oh, jadi dia ingin bermain-main dengan ku. Kevin, segera bersiap. dia sudah ingin bermain-main dengan kita. Kita harus tunjukkan padanya jika bukan lawan yang mudah di permainkan." ucap Arthur.
***
Cintia tiba-tiba saja datang ke kantor Arthur.
" Dimana Arthur?" tanyanya kepada dua pengawal yang tengah menjaga di pintu depan.
" Bos tidak ingin diganggu." jawab pengawal tersebut.
Cintia sempat memaksa, namun Arthur keluar dari ruangan. Hingga Cintia akhirnya bertemu pula dengan Arthur.
" Arthur. Lihat mereka, tidak mengizinkan ku untuk bertemu dengan mu." ucap Cintia mengadu kepada Arthur.
" Kenapa kamu kesini?" tanya Arthur kepada Cintia.
" Aku hanya ingin mengajak mu malam malam bersama."
" Aku sedang sibuk." ucap Arthur melepaskan tangan Cintia yang memeluk lengan tangannya.
Arthur memilih pergi, namun Cintia tiba-tiba mengatakan jika Arthur sudah berubah.
" Apa maksudmu?" Arthur berbalik dan bertanya.
" Dulu kamu baik padaku."
" Aku bukan orang baik." ucap Arthur.
" Kamu itu baik. kamu enggak ingat waktu pertama kali kita bertemu. Kamu menolongku saat aku hampir kecelakaan." ucap Cintia.
" Kayaknya niat ku menolong, sudah salah. Sehingga kamu salah menilai ku. aku minta maaf."
" Tapi, Arthur..."
" Kalian berdua, tolong biarkan tamu ini pergi. Pokoknya aku tidak mau menerima tamu hari ini." perintah Arthur kepada kedua pengawalnya.
Arthur lalu pergi. Cintia ingin mengejar, namun ditahan oleh dua pengawal yang tengah berjaga di pintu depan.