Nesya menolong seorang pria asing, tetapi dia meninggalkan pria itu setelah pria itu sudah di rawat dengan baik.
Sekian lama mereka berpisah di pertemukan kembali di tempat kerja
Apakah Mereka akan bersama akan berpisah.
Cinta tulus dari pria tersebut apakah bisa meluluhkan hati Nesya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhayati 11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19
"Kamu gak ikut?" tanya Sinta sambil menunjuk Nando yang masih berdiri tak bergerak sedikit pun.
Tapi anehnya kenapa harus mengunakan masker kaca mata dan juga topi, Apa dia sakit pikir Sinta. Seluruh karyawan yang ikut 40 orang tetapi kenapa ini lebih satu pikir Sinta lagi. Dia nampak bingung sendiri
Nando tak merespon perkataannya, dia mengabaikan kembali masuk.
"Aneh!" Gerutu Sinta kesel, dia berjalan masuk ke Bus."Sudah siap kalin?"
"Ya Bu."jawab Nereka kompak.
Dalam perjalanan mereka sangat sangat Heppy, termasuk karyawan lama yang belum merasakan liburan bersama.
Meraka menikmatinya dengan bersenandung, ada juga menukmati cemilan ada juga hanya bercerita.
Sinta yang menjadi Ketua Tim senang melihat anak buahnya begitu bahagia.
"San, aku mau lanjut tidur ya. Bangunin aku jika sudah sampai." Ujar Nesya membuang kebosanan yang melanda selama 30 menit. Ponselnya ia sengaja matikan, agar tak menganggunya
"Hem, aku juga." Sandra juga menguap, padahal tadi pagi sempat lanjut tidur selama dua jam lebih. Tetapi sekan belum puas.
"Baik lah kita tidur bersama."Ujar Nesya
"Oke, tapi bentar aku minta tolong Tomi saja untuk membangunkan kita." ujar Sandra
Nesya mengangguk kemudian dia menutup matanya menggunakan eye mask sleep cover sebelum dia tidur.
Sandra dia menepuk pundak Tom yang duduk di jok depannya"Tom,Nanti kalo sudah sampai bangunin aku dan Nesya ya." Ujar Sandra setelah pria itu menoleh dan dia mengangguk.
Sandra melakukan yang sama seperti yang di lakukan Nesya.
...----------------...
Seharusnya meraka sudah sampai di tempat tujuan tetapi karena kendala ban bus boncor membuat mereka sedikit kesal. Apa lagi tubuh mereka sedikit pegel.
"Ya,,, ampun ini panas sekali,"keluh salah satu wanita yang bermakeup terbilang sangat cetar.
Hanya Nesya dan Sandra saja yang nampak biasa saja, karena mereka berdua sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini
"Emangnya kamu saja yang kepanasan,"Bentak Sinta sedikit menurunkan resleting jaketnya.
Mereka banyak yang turun untuk mencari angin agar hawa panas bisa menurunkan suhu panas pada tubuhnya
Nesya berjalan berdampingan dengan Sandra, Tomi mengikuti mereka hinga ke sisi Nesya tetapi Sandra menyadarinya jadi Sandra menganti posisinya
"Kamu tidak boleh terlalu dekat dengan sahabatku." ujar Sandra sudah berapa kali Sandra memperingati Tomi namun pria itu tak nampaknya tak perduli.
"kenapa sih kamu slalu melarangku mendekati Nes?" tanya Tomi sedikit merasa sebel dengan tingkah bar bar Sandra, tak ada manis manisnya wanita di sampingnya ini.
"Nesya sudah punya suami, mau kamu di cap orang ketiga?"celutuk Sandra itu membuat Nesya menatap Sandra dengan mata mengecil.
"Apa itu benar Nes?" tanya Tomi sekarang ini dia berhadapan kedua wanita.
"ehh,,, it,,,," belum selesai Nesya melanjutkan ucapannya sudah di dahului oleh Sandra lagi
"Ini buktinya!" Sandra mengangkat tangan Kiri Nesya yang tersemat cicin di jari manis."Sudah paham kan?"
Mata Nesya membulat sempurna, kapan dirinya memakai cincin ini. Terlebih lagi dia tidak pernah membeli perhiasan.
Nesya bahkan tak berminat membeli seperti itu, karena gajihnya di berikan oleh sang ibu untuk mencukupi kebutuhanya. Sisanya di gunakan untuknya, itu pun harus ngirit.
Nesya bekerja dari dia sekolah SMA hingga kuliah. Ayahnya yang hanya tukang kebun dan hanya bekerja tak tentu dia menjadi tulang punggung kelurga. Untung saja sang kakak sedikit demi sedikit bisa membantunya. Usai bercerai dengan suaminya.
Sehat sehat untuk kalian 😊😊😊
Selamat membaca, jangan lupa dukunganya
