Sarah seorang wanita yang dibenci dan di pandang buruk oleh semua orang, karena berhasil menikahi seorang pria kaya raya dengan cara yang licik.
Semua orang membencinya dan menghinanya, hingga suatu hari ia bertemu dengan orang yang sangat membencinya tapi akhirnya orang itu malah terobsesi kepadanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OSP : Bab 25
Dara kini duduk dengan tangan yang memeluk Dina, calon adik iparnya itu sangat baik kepadanya bahkan rela datang hanya karena Dara ingin mencurahkan isi hatinya.
"Dina, jika seperti ini terus aku tidak bisa menikah dengan Kakak mu." Ucap Dara dengan wajah yang sedih, pamannya memang sangat keras dalam hal apapun.
Dara awal nya tidak menyangka jika Andrew akan bersikap seperti ini pada akhirnya, karena di awal-awal Andrew sangat baik kepada Reno bahkan dengan tegas menitipkan Dara pada Reno. Tapi sekarang Reno malah menjadi di benci oleh pamannya hanya karena pria itu masih berstatus suami orang lain.
"Tenang Kak Dara, aku pasti akan membantu Kakak untuk menikah dengan Kak Reno. Semua ini gara-gara wanita itu, aku tahu dia pasti menggunakan cara licik untuk tetap bertahan di samping Kakak ku." Jelas Dina dengan tatapan kesal, meski ia tidak menceritakan tentang pertengkaran antara Sarah dan Reno tadi pagi yang membuat Sarah mengajukan cerai.
"Kau janji yah akan membantu ku?" Tanya Dara dengan tatapan serius.
"Tentu saja aku berjanji, dan aku juga lebih senang jika Kak Dara yang menjadi kakak ipar ku bukan wanita sialan itu." Jelas Dina dengan tatapan serius.
Dara tersenyum senang, ia menatap ke arah Dina. Wanita di depannya memang sangat baik dan perhatian.
...
Sarah mengemudikan mobilnya dengan sedikit kekesalan, ia ingin segera bisa mengakhiri semua hubungannya dengan Reno. Tapi pria itu malah dengan tegas menolak perceraian dengannya, Sarah memijat pelipisnya yang terasa sangat pusing. Hingga ia lebih memilih untuk menghentikan mobilnya sebentar di pinggir jalan.
Sarah mengambil air minum miliknya, untuk menenangkan sedikit pikiran tentang Reno. Sarah memilih untuk minum banyak air putih, ia mulai berpikir kembali untuk tidak terlalu menghiraukan hubungan dengan Reno. Baginya sekarang keadaan ayahnya lebih penting, ayahnya saat ini adalah prioritas utama dalam hidupnya.
Ia tidak ingin hanya karena sebuah masalah, ia tidak bisa menghabiskan banyak waktu dengan ayahnya.
Hingga mata Sarah menatap sosok yang mengetuk kaca mobilnya, ia mengerutkan keningnya saat melihat Andrew tersenyum ke arahnya dan mengetuk pintu mobil dengan jari telunjuk.
Sarah enggan untuk membuka dan memilih untuk menghiraukan pria itu. Tapi suara ketukan semakin keras terdengar membuat Sarah sedikit kesal, ia perlahan membuka kaca mobilnya. Matanya menatap tajam ke arah Andrew.
"Ada apa?!" Tanya Sarah dengan nada yang tidak ramah.
Andrew tersenyum saat melihat Sarah, wanita itu tetap seperti biasa selalu galak dan tidak ramah kepadanya.
"Apa yang sedang kau lakukan di jalanan sepi seperti ini, apa kau tak takut ada orang jahat?" Tanya Andrew dengan senyuman di wajahnya.
"Sebaiknya kau ucapkan kalimat itu kepada dirimu sendiri, apa kau tidak bercermin! Kau orang jahat yang dengan tega menculik seorang wanita." Jelas Sarah dengan nada tak bersahabat.
Andrew tertawa hambar saat mendengar hal itu, lalu Sarah langsung menutup kembali pintu mobilnya dan segera melajukan mobilnya meninggalkan Andrew.
Andrew tersenyum mengejek, ia langsung kembali masuk ke dalam mobil dan segera mengikuti kemana Sarah pergi.
Andrew yang berada di dalam mobil terus mengikuti kemana mobil wanita itu pergi, hingga berhenti di sebuah rumah yang bernuansa cukup sejuk. Andrew melihat Sarah keluar dari mobil, wanita itu memasang sebuah senyuman yang nampak sangat tulus. Bahkan Andrew belum melihat senyuman Sarah yang seindah saat ini.
Sarah berjalan keluar dari mobil, ia sama sekali tidak memperhatikan jika ada seseorang yang mengikuti nya dari belakang. Sarah tersenyum lebar saat melihat ayahnya tengah duduk di teras dengan kursi roda.
"Selamat siang ayah.." Sapa Sarah yang memeluk Ayahnya dengan lembut, seakan ini adalah hari yang paling bahagia untuknya.
Dodi tersenyum lembut pada putrinya, tapi tatapan mata Dodi tertuju pada sosok pria yang berdiri cukup jauh dan melihat ke arah mereka berdua.
Sarah sedikit heran dengan ayahnya yang hanya diam dan tidak merespon, "Ayah ada apa?" Tanya Sarah dengan tatapan mata yang khawatir, mengingat kesehatan Dodi sudah mulai memburuk.
"Siapa laki-laki itu?" Tanya Dodi seraya menunjuk ke arah Andrew.
Sarah langsung berbalik dan melihat sosok pria yang Dodi maksud, mata Sarah seketika membulat sempurna saat melihat Andrew berdiri di depan rumahnya.
"Mau apa pria itu datang ke sini." Pikir Sarah dengan sedikit rasa kesal di benaknya.
😠😠😠
hehehe