NovelToon NovelToon
Revenge Ends In Love

Revenge Ends In Love

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai
Popularitas:27.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: farala

Oleh orang tuaku, aku di jadikan sebagai pelunas utang dan menikahkan ku dengan seorang pria kaya. Tidak ada cinta di antara kami. Suatu malam, tanpa sengaja, aku melakukan one night stand dengan bos ku hingga aku harus mengakhiri rumah tangga ku yang masih berumur jagung.
Ternyata, kejadian malam itu adalah jebakan. Jebakan balas dendam yang membuatku terluka dan trauma.
Lima tahun berlalu, aku bertemu lagi dengannya, bertemu dengan pria yang malam itu membuatku tak berdaya karena sentuhannya. Pria yang sangat aku benci dan ingin aku lupakan.
Tapi pertemuan itu kembali membuatku terseret oleh pesonanya.
Mampukah aku tetap membenci atau justru aku malah jatuh cinta padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19 : Pertanyaan aneh

" Belanda? Kenapa harus ke sana?" Tanya Heidi beruntun.

" Ku rasa itu tempat yang tepat untukku, biaya hidup di sana lebih rendah." Ucap Emilia.

Heidi terlihat manggut-manggut, " Betul juga katamu."

" Di sana, aku bisa memulai hidup baru bersama anakku. Hidup bahagia tanpa bayang bayang keluarga Weber dan tentu saja Smith. Meski aku masih menganggap mereka adalah orang tuaku, tapi jika keduanya menolak, aku bisa apa." Kata Emilia mengusap perutnya.

Dia terlihat sangat tegar. Tapi jauh di dalam relung hatinya, ia sebenarnya takut dan sedih. Takut dengan masa depannya dan anaknya. Sedih dengan cara orang tuanya sendiri memperlakukan dirinya seperti orang asing.

Heidi menatap sendu Emilia." Aku berharap kau bahagia dengan pilihanmu Emi. Yang harus kau ingat, aku selalu mendukung apapun keputusanmu."

" Terima kasih, kau memang sahabatku yang paling baik." Ucap Emilia sembari memeluk Heidi.

" Memangnya kau punya sahabat selain diriku? Tidak ada kan?" Protesnya kemudian.

Emilia tertawa kecil, " Iya kau benar."

" Apa ada seseorang yang kau kenal di Belanda?"

Emilia menggeleng. " Ini pertama kalinya aku akan ke sana."

" Kau memang wanita yang pemberani." Kata Heidi ambigu. Karena Emilia menganggap jika Heidi sedang mengejeknya, tidak benar benar menempatkan kata ' berani ' pada hal yang memang seharusnya.

" Apa kau baru saja mengejekku? Mungkin kau lupa kalau aku pernah tinggal di Berlin seperti anak yatim piatu, terlantar."

" Iya iya, aku paham, begitu saja tersinggung." Heidi memutar bola matanya malas.

" Setelah melahirkan, aku bisa kembali mencari pekerjaan sesuai keahlianku." Lanjut Emilia.

" Bagus, aku mendukungmu. Sebenarnya, saudara ibuku ada yang tinggal di Belanda."

" Benarkah?"

" Iya, tapi dia tinggal di desa. Kalau kau mau, aku bisa menghubunginya."

" Terimakasih Heidi sayang, kau memang malaikat yang di kirim Tuhan untukku." Emilia kembali memeluk Heidi erat." Aku tidak masalah mau tinggal di kota ataupun di desa, yang penting aku tidak tinggal di sini lagi." Lanjutnya.

" Baiklah, aku akan segera menghubunginya."

*

*

Wyn duduk menyilangkan kaki dengan tatapan yang sangat tajam. Dia belum berbicara sedikitpun. Tatapannya seperti seorang predator yang menemukan mangsa, memandangi musuh untuk mencari waktu yang tepat kapan ia akan langsung menyerang.

Tatapannya itu sangat kontras dengan dua orang yang duduk di depannya, mereka tampak sangat ketakutan dan lebih banyak menunduk dari pada mengangkat kepala dan menatap pria dingin yang terlihat sangat mengerikan.

" Kalian mengenaliku kan?" Tanyanya dengan suara berat.

Keduanya mengangguk bersamaan.

" Kalian benar orang tuanya?"

Mereka kembali mengangguk.

" Lalu di mana dia !?" Ucapnya dengan nada datar tapi sangat mengintimidasi.

Hening. Tak ada satupun dari keduanya yang menjawab.

" Aku beri waktu dua kali dua puluh empat jam. Jika tidak berhasil menemukannya, kalian akan rasakan akibatnya !! " Wyn pergi setelah memberikan ancaman pada kedua orang tua Emilia. Dia sangat marah setelah mengetahui jika kedua orang tua tersebut mengusir Emilia.

" Bagaimana ini?" Kata nyonya Karolina.

" Seperti katanya tadi kita harus segera mencari Emilia." Lanjut Tuan Smith sembari sesekali menghela nafas kasar.

" Bukankah dia anak tertua keluarga Weber?"

Tuan Smith mengangguk.

" Hubungan apa yang di miliki tuan Wyn dengan Emi? Kenapa dia terlihat sangat marah?" Nyonya Karolina bertanya tanya, karena menurutnya ini sangat aneh. Walaupun anaknya pernah menjadi adik ipar tuan Wyn, tetap saja tidak harus seikut campur itu saat adiknya dan Emilia sudah bercerai.

" Aku juga tidak yakin. Yang pasti apa yang dia katakan adalah sebuah perintah yang harus kita laksanakan. Kau tidak mengenal tuan Wyn Adrian dengan baik, tapi kami para pengusaha sangat paham bagaimana dia menjalankan bisnisnya selama ini, W Grup bisa sesukses sekarang karena berada di bawah kendalinya."

*

*

Gerrard POV

Aku terbaring lemas di tempat tidur, sudah beberapa hari ini, aku merasa tidak enak badan. Akhir akhir ini tubuhku tidak terlalu mampu melakukan aktivitas yang menguras banyak tenaga dan pikiran. Terkadang aku mual hanya karena mencium bau tertentu, terkadang tiba tiba perutku terasa kram dan nyeri. Entahlah, mungkin aku harus check up ke rumah sakit.

Aku menghubungi Arthur, memintanya mengantarku ke rumah sakit. Ya meski aku tau jika pekerjaannya sangat banyak, tapi aku juga tidak mampu pergi sendiri ke tempat yang sebenarnya tidak terlalu aku sukai.

Arthur tiba tidak lama setelah aku menghubunginya.

" Bagaimana keadaan anda tuan?" Arthur menghampiri ku yang sedang duduk di sofa kamar tidurku.

" Masih seperti kemarin kemarin. Maaf karena membebani mu pekerjaan yang harusnya menjadi tugasku."

" Jangan sungkan tuan, itu adalah pekerjaan saya juga." Lanjut Arthur.

Aku berdiri dan berjalan melewatinya, " Tolong antar aku ke rumah sakit."

Ku lihat Arthur mengikuti ku. Terlihat jelas di wajahnya jika ia banyak menyimpan pertanyaan untuk sakit ku ini.

" Kenapa tuan tidak menghubungi dokter Willy?" Tanya Arthur sebelum menyalakan mesin kendaraan.

" Malas, dia terlalu cerewet." Kataku lalu menutup mata sembari menyenderkan tubuhku.

Arthur tak lagi bertanya setelah mendengar ku barusan, mungkin dia berpikir jika apa yang ku katakan benar. Willy adalah sahabatku sejak kecil sekaligus merangkap menjadi dokter pribadi ku.

Jika Willy yang datang dan memeriksa keadaanku, sudah bisa ku pastikan bukannya sembuh, aku malah akan semakin sakit. Untuk ukuran laki laki, dia termasuk yang paling banyak mulut. Ya, tak ku pungkiri jika dari kecil sifatnya memang tidak pernah mau diam. Tapi ku pikir seiring berjalannya waktu, dia akan berubah, ternyata aku salah. Bawelnya makin menjadi jadi.

Dan mungkin karena memang profesinya adalah seorang dokter, sehingga mengharuskannya banyak bicara saat berinteraksi dengan berbagai macam karakter pasien yang datang menemuinya.

Aku melangkahkan kaki ku masuk ke dalam ruangan dokter. Aku tidak perlu menunggu atau mengantri terlebih dahulu karena sebelumnya Arthur sudah menghubunginya.

" Ada keluhan apa tuan Gerrard?" Dokter paruh baya itu bertanya padaku.

" Entahlah, beberapa hari ini, aku seperti tidak bersemangat. Tubuhku terasa lemas dan tidak bertenaga." Ucapku terus terang.

Dokter Gio menatapku dengan tatapan aneh.

" Kira kira aku sakit apa dok?" Tanyaku semakin penasaran setelah melihat ekspresi wajahnya.

" Saya belum tau, kita lakukan pemeriksaan menyeluruh agar saya bisa menegakkan diagnosa untuk anda tuan."

Aku pun mengangguk dan memilih mengikuti semua arahannya.

Aku menunggu di luar ruangan untuk beberapa saat, dan ku lihat Arthur menampakkan wajah kesalnya dengan menatap lurus ke depan.

" Kenapa ekspresi mu begitu?" Kataku mengerutkan kening.

" Rumah sakit di Amsterdam bukan hanya di sini saja kan tuan?" Tanyanya menatapku.

" Tentu saja, kenapa pertanyaan mu jadi aneh?"

Ku dengar helaan nafasnya." Ku rasa tuan yang aneh. Aku mau cari minum dulu. Hadapilah pria yang berdiri di sana, karena sebentar lagi dia pasti akan menghampiri anda."

Arthur pergi, aku mengalihkan pandanganku ke tempat yang di maksud asisten ku tadi, dan aku pun melakukan hal yang sama, menghela nafas.

" Apa yang kau lakukan di sini?" Tanyaku pada pria ber snelli dokter itu.

" Kau lupa ingatan ya? Ini tempat kerjaku Gerrard." Kata Willy mendudukkan tubuhnya di tempat Arthur sebelumnya duduk.

" Sh....it." Aku mengumpat dalam hati.

" Kau sakit?"

" Tidak, hanya check up biasa."

" Tapi ku lihat wajah mu pucat."

Aku terdiam, si Willy sudah mulai mengoceh, melarang ini dan itu. Telingaku sudah hampir penuh. Dia yang aku hindari ternyata takdir tak memihak padaku.

Beruntung, seorang perawat datang dan memanggilku menemui dokter Gio.

" Apa anda sudah menikah tuan Gerrard?"

...****************...

1
putri anggiamurni
kak lama banget update novel yg ini? sedih rasanya, padahal yg novel Zara hampir tiap hari update lo.. huhuhu

btw, semangat nulisnya dan sehat selalu /Kiss//Kiss/
Eva Wahyuni
semangat Thor 💪💪💪.. Akhir nya yang ditunggu up juga 😄..
semoga Gerrad bisa terus melindungi Emilia dari bahaya..
Sidieq Kamarga
Duh Thor kemana aja atuh lama ditengoooook lagi tengooook lagi eh akhirnya muncul juga 🥰🥰🥰🥰🥰. Wyn sepertinya belum puas karena belum bisa menaklukan Emillia, jadi dia selalu berusaha agar dapat dekat bankam enaklukan Emillia !!!
SasSya
klo dalangnya lagi2 wyn
maka dia benar-benar monster
yellya
emi,jgn lngsng nerima gerard ya,biar dia usaha yg keras dulu buat dapetin kamu lagi 😏😏😏😏
dwi fenny
up thor
dwi fenny
bagus willy...
Sidieq Kamarga
Halaaaah Willy tahu Geral sedang sakit hati dan fisiknya, eeeh dibilang suaminya Emillia mati, makin sakit dong hatinya !!!
SasSya
jawabannya lebih sarkas Will
mati! 😃😁
yellya
jleb ga tuh gerard 💔💔💔
Bunda Wati
alur cerita yang apik ,seperti ikut di dlm cerita kyk lihat film...
SasSya
sengajakah ini mobil mau menabrak Emy🤔
selama wyn blm di kasih syok terapi hidup Emy tidak akan tenang kayanya
kabar Ludwig gimana zaaa
Sidieq Kamarga
Akhirnya Othor up date, Itu siapa yang mau mencelakai Emilia ? Gerald yang terkena imbasnya !
Okta Kartika
Luar biasa
SasSya
mom Daisy lebih pintar dan bijak gerr
enak sajaaaa
susah2 bujuk Emy untuk tinggal bersama, rencana baru di mulai malah mau di recokin...
yellya
gerard kurang usaha nih, pepet trs emi nya 😁😁
Hilda Yanti
lanjut author, please
Sidieq Kamarga
Benar juga untuk Emilia jangan terjebak dengan masa lalu, hadapi dengan lapang dada, kemudian biarkan semua berlalu tanpa harus tertekan karenanya. Sakit hati itu akan selalu ada, tapi jangan dikuasai oleh rasa sakit itu !!
Yeni Bagonk
Bagus banget alur ceritanya.
Novie Achadini
maua nyumpahin gerard mati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!