NovelToon NovelToon
Zero: Tahta Oyama

Zero: Tahta Oyama

Status: tamat
Genre:Tamat / Tokyo Revengers
Popularitas:769
Nilai: 5
Nama Author: pralam

Kota Toagi terbagi menjadi lima wilayah, masing-masing dikuasai oleh kekuatan yang berbeda. Di timur, SMA Oyama memegang kendali, dikenal sebagai sarang para berandalan. Di barat, Geng Hakkai memerintah. SMA Mishima di selatan dan SMA Tokuji di utara terus-menerus bersaing untuk memperluas pengaruh mereka. Di tengah semua wilayah ini, terdapat daerah netral yang dikuasai oleh Geng Takagawa, menjaga keseimbangan rapuh di kota tersebut.

Kaito Takeda, seorang siswa baru di SMA Oyama, datang dengan ambisi besar. Dia ingin menyatukan sekolah yang terpecah belah ini dan membawa semua berandalan di bawah satu bendera. Namun, untuk mencapai tujuannya, Kaito harus menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam SMA Oyama maupun dari geng-geng lain yang tidak akan menyerahkan wilayah mereka begitu saja.

Pertarungan sengit, pengkhianatan, dan aliansi yang tak terduga menjadi bagian dari perjuangan Kaito untuk menguasai Tahta Oyama dan menyatukan Toagi dalam satu kekuatan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pralam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Serangan SMA Mishima (Lanjutan)

Di Lapangan Utama

Malam semakin larut, dan situasi di lapangan utama SMA Oyama semakin mencekam. SMA Mishima terus menerjang dengan brutal, menghancurkan pertahanan yang dibuat Kaito dan anak buahnya. Suara benturan, jeritan, dan hantaman keras mengisi udara, membuat suasana semakin kacau.

Kaito memimpin serangan balik dengan kekuatan penuh, menerobos barisan musuh dengan pukulan dan tendangan yang telak. Namun, SMA Mishima ternyata lebih siap dari dugaan. Mereka datang dengan jumlah yang luar biasa, menggerogoti pertahanan SMA Oyama sedikit demi sedikit.

"Taik! Kita nggak bisa terus-terusan kayak gini, Kaito!" teriak Mokoto, napasnya terengah-engah sementara darah menetes dari luka di pelipisnya.

Kaito melihat ke sekeliling, menyadari situasi mereka semakin kritis. "Gua tahu, Mokoto! Tapi kita harus tetap bertahan! Gua yakin Hiroshi dan Geng Hakkai bakal datang!"

Meskipun Kaito berusaha menjaga semangat pasukannya, kenyataan di lapangan semakin brutal. Banyak siswa SMA Oyama yang mulai kehilangan tenaga. Mereka kelelahan dan semakin terpojok oleh serangan-serangan brutal dari SMA Mishima.

Di sisi lain lapangan, Taro, meskipun wajahnya penuh luka dan darah, masih bertarung dengan semangat pantang menyerah. Dia berjuang melawan dua musuh sekaligus, mencoba mempertahankan wilayahnya dengan segala daya. "Kaito, gua nggak akan biarin mereka nginjek kita begitu aja! Lu cuma perlu bilang apa yang harus gua lakuin!"

Kaito, yang tengah menghantamkan siku ke wajah seorang musuh, menoleh ke Taro. "Jaga formasi, Taro! Jangan sampai kita terpecah lebih jauh!"

Namun, Ryota dan pasukannya tidak memberikan kesempatan sedikit pun. Mereka sudah memasang jebakan di berbagai sudut lapangan, membuat SMA Oyama semakin terpecah dan terisolasi. Beberapa ledakan kecil terdengar lagi, memecah konsentrasi siswa-siswa SMA Oyama.

Rika, yang berlumuran darah akibat ledakan, mendekati Kaito dengan napas terengah-engah. "Kaito, kita nggak bisa terus kayak gini. Mereka udah berhasil bikin kita terpojok!"

Kaito mengepalkan tinjunya, menahan amarah yang membara di dalam dirinya. "Anjing! Bajingan ini udah rencanain semua ini dari awal! Tapi gua nggak bakal mundur."

Dia segera meraih ponselnya dan menghubungi Hiroshi dengan tangan yang sedikit gemetar, bukan karena takut, tapi karena ketegangan yang semakin memuncak. "Hiroshi, gua butuh lu sekarang juga! Kita udah hampir kehabisan waktu!"

Suara Hiroshi terdengar tenang dan tegas dari seberang telepon. "Tenang, gua udah di jalan. Tahan sebentar lagi. Gua bakal segera datang."

Kaito memutus panggilan dan kembali memandang ke arah pertempuran yang semakin kacau. Di kepalanya, dia tahu bahwa mereka tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Namun, dia tidak punya pilihan selain terus berjuang sampai bantuan tiba.

Tiba-Tiba di Gerbang SMA Oyama

Ketika harapan hampir pudar, suara raungan motor terdengar dari kejauhan. Kaito menoleh dengan cepat, matanya menyipit mencoba melihat siapa yang datang. Sinar lampu motor yang menerangi kegelapan malam semakin mendekat, dan tak lama kemudian, Geng Hakkai muncul di gerbang sekolah, membawa semangat baru bagi pasukan SMA Oyama yang hampir menyerah.

Hiroshi memimpin pasukan Geng Hakkai, wajahnya serius namun penuh determinasi. "Waktunya bikin SMA Mishima nyesel udah nginjek wilayah kita," katanya dengan nada dingin.

Geng Hakkai menerobos masuk dengan cepat, memotong barisan SMA Mishima dengan kekuatan brutal. Kedatangan mereka mengubah jalannya pertempuran, memberikan SMA Oyama ruang untuk bernapas. Kaito melihat kesempatan ini dan segera mengumpulkan sisa-sisa kekuatan pasukannya untuk melawan balik.

Hiroshi menghampiri Kaito di tengah pertempuran. Wajahnya sedikit berdarah akibat pertarungan yang dia lalui untuk mencapai sekolah, tapi semangatnya tak goyah. "Lu udah bikin mereka bertahan cukup lama. Sekarang, biar kita bantu lu habisin mereka."

Kaito mengangguk dengan penuh semangat, meskipun tubuhnya terasa lelah dan sakit. "Bajingan-bajingan ini nggak akan ambil SMA Oyama selagi gua masih berdiri. Mari kita selesaikan ini."

Pertempuran Memanas

Dengan tambahan kekuatan dari Geng Hakkai, pertempuran di SMA Oyama mencapai puncaknya. Serangan SMA Mishima yang sebelumnya dominan mulai dipukul mundur. Hiroshi dan anak buahnya bertarung dengan kejam, membuat SMA Mishima kehilangan banyak pasukan. SMA Oyama, meski kelelahan, kini kembali menyerang dengan semangat baru.

Namun, Ryota tidak tinggal diam. Dia memimpin serangan terakhirnya dengan penuh kemarahan. "Jangan kasih mereka nafas! Serang terus sampai mereka hancur!" teriaknya, mengarahkan pasukannya untuk menyerang lebih brutal.

Di sisi lain, Kaito dan Hiroshi bekerja sama dengan sangat baik. Mereka memimpin serangan balik yang menghancurkan barisan SMA Mishima, merebut kembali wilayah yang sempat dikuasai musuh. Setiap serangan kini dibalas dengan kekuatan ganda, membuat SMA Mishima kehilangan keseimbangan.

Pertarungan menjadi semakin brutal. Setiap sudut sekolah berubah menjadi arena duel berdarah antara siswa SMA Oyama dan SMA Mishima. Jeritan kesakitan, suara tulang yang patah, dan sumpah serapah terus menggema, menandai betapa sengitnya pertempuran ini.

Kaito dan Ryota, dua pemimpin yang tangguh, akhirnya bertemu di tengah lapangan, dikelilingi oleh siswa-siswa yang masih bertarung mati-matian. Mereka saling menatap dengan penuh kebencian, tahu bahwa pertarungan ini akan menentukan segalanya.

"Akhirnya, gua bisa hajar lu, bajingan!" Ryota berkata dengan seringai penuh kebencian, mengangkat tangannya yang sudah siap untuk bertarung.

Kaito hanya tersenyum dingin, wajahnya penuh luka tapi matanya tetap tajam. "Gua udah lama nunggu saat ini, anjing. Lu nggak bakal bisa keluar dari sini hidup-hidup."

Dengan penuh amarah, Ryota dan Kaito langsung bertarung satu lawan satu, sementara di sekeliling mereka, pertempuran terus berlanjut tanpa henti. Tinjunya yang keras menghantam tubuh lawan dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa, membuat setiap pukulan terasa seperti pukulan maut.

1
Pralam Basura
karena menurut saya cerita yang sekarang kurang menarik, saya berniat merombak novel ini dan memulainya lagi dari awal semoga kalian suka cerita yang baru ini 😅
Cliks Zuan
Baru Datang Mau Jadi Penguasa Wkwk Lawak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!