NovelToon NovelToon
Antidote

Antidote

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu / Roman-Angst Mafia
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: little turtle 13

"Aku akan membantumu!"

"Aku akan mengeluarkan mu dari kehidupanmu yang menyedihkan itu! Aku akan membantumu melunasi semua hutang-hutang mu!"

"Pegang tanganku, ok?"

Pada saat itu aku masih tidak tahu, jika pertemuan ku dengan pria yang mengulurkan tangan padaku akan membuatku menyesalinya berkali-kali untuk kedepannya nanti.

Aku seharusnya tidak terpengaruh, seharusnya aku tidak mengandalkan orang lain untuk melunasi hutangku.

Dia membuat ku bergantung padanya, dan secara bersamaan juga membuat ku merasa berhutang untuk setiap bantuan yang dia berikan. Sehingga aku tidak bisa pergi dari genggamannya.

Aku tahu, di dunia ini tidak ada yang gratis. Ketika kamu menerima, maka kamu harus memberi. Tapi bodohnya, aku malah memberikan hatiku. Meskipun aku tahu dia hanya bermaksud untuk menyiksa dan membalas dendam. Seharusnya aku membencinya. Bukan sebaliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little turtle 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Penagih Hutang

"Sialan, preman itu kuat sekali. Aku sudah gak kuat berlari lagi.." gumam Luna setelah menoleh kebelakang dan mendapati orang-orang itu masih mengejarnya tanpa lelah.

Didepan sana sudah tidak ada pemukiman lagi. Di jalan yang sepi ini jika dia nekat melewati persawahan yang ada di depan sana, di waktu yang hampir menunjukkan pukul tengah malam ini, jika Luna tertangkap tidak tahu apa yang akan mereka lakukan ditempat itu.

Sebuah pohon besar di sebelah sana menarik perhatian Luna. Tanpa pikir panjang dia langsung lompat dari atas jalan ke semak-semak yang ada dibawah sana.

"Argh~" seru Luna.

Dia mendarat dengan posisi yang salah dan keseleo.

"Kemana perginya jalang itu?!"

Luna langsung berjongkok dan bersembunyi dibalik semak-semak. Namun preman itu belum juga melanjutkan langkahnya.

"Lihat, disebelah sana ada yang bergerak.." ucap salah satu dari mereka.

Luna membelalakkan matanya saat para preman itu berjalan kearah semak-semak dimana dia bersembunyi.

"Jalang sialan keluar kau!"

Mereka semakin mendekat. Luna pun hanya bisa memejamkan matanya dengan harapan sebuah keajaiban akan menolongnya.

Meeoowww~

"Argh sialan! Makhluk apa itu, kenapa matanya menyala?!"

Mereka berlarian keluar dari semak-semak. Luna membuka matanya dan mengendap-endap keluar dari persembunyiannya.

"Mereka sudah pergi?" gumamnya sambil celingak-celinguk memeriksa sekitar tempat itu.

"Argh~ sialan kau mengagetkanku!"

Dia menatap kucing hitam yang bermanja di bawah kakinya.

"Jadi kau yang sudah menolong ku?"

Luna mengangkat kucing itu, lalu menggendongnya. Kucing itu mengeong saat Luna membelainya.

Hembusan angin malam, membuat tubuhnya cukup menggigil. Dia mendekap kucing itu dalam pelukannya, lalu melanjutkan perjalanannya untuk pulang.

"Kenapa kamu sendirian malam-malam seperti ini?" ucapnya sambil membelai kucing itu.

Dia bicara tanpa sadar diri, seolah dirinya tidak sendirian saja. Dan seperti yang diharapkan dari seekor kucing, dia hanya mengeong.

Luna berhenti di sebuah bangku yang ada di pinggir jalan. Menghempaskan tubuhnya yang lelah karena berlari untuk beristirahat sejenak.

"Apa ada angkutan jam segini?" gumamnya.

Ya, karena biasanya dia pulang bersama Erika.

Erika Marion, anggap saja dia adalah penyelamat bagi Luna. Di tahun itu, tiga tahun yang lalu saat hujan badai mengguyur Kota.

Luna yang telah kehilangan segalanya berjalan tanpa alas kali di tengah derasnya hujan, dengan menenteng sepatunya dan mengenakan seragam sekolahnya.

Hidupnya yang seolah tak ada artinya lagi membuat dia mencoba untuk mengakhiri hidupnya. Luna yang baru saja lulus sekolah menengah atas di tahun itu berdiri di tengah jalan, berharap pengendara yang tidak dapat melihat jalan dengan jelas akan menabraknya.

Di sanalah mereka bertemu. Erika menginjak rem mobilnya dengan kuat, sehingga mobil berhenti dengan tepat waktu.

Erika memarahinya habis-habisan karena aksi bodohnya itu. Melihat Luna yang masih mengenakan seragam sekolah membuat Erika merasa iba, seolah melihat dirinya yang dulu dalam diri Luna.

Diapun membawa Luna ke apartemen nya. Sejak itu Luna selalu mengikuti Erika, berkatnya pun Luna mendapat pekerjaan pertamanya di Minimarket tempat bekerjanya hingga saat ini.

Erika memang orang yang baik dan tulus. Tapi karakter nya yang harus diragukan. Dia sedikit liar dan ucapannya lumayan kasar. Tidak heran Luna tertular olehnya.

"Hei kucing! katakan padaku, apa yang saat ini orang-orang seusiaku lakukan di luar sana?"

"Apa mereka sedang bekerja? belajar? atau mungkin ada juga yang bernasib sama seperti ku?"

"Tidak memiliki tujuan hidup yang jelas dan hanya menjalani apa yang telah terjadi.."

Luna menegakkan tubuhnya dan meletakkan kucing itu di sampingnya.

"Seketika aku iri dengan mereka, para rumput liar.." gumamnya sambil menatap rerumputan yang ada di seberang sana.

"Mereka bebas, mereka bisa hidup dan tumbuh tanpa ada halangan. Jika seseorang memotong tubuhnya, dia akan tumbuh lebih tinggi lagi. Seakan mengatakan pada mereka, bahwa mereka tidak akan pernah bisa menghentikannya. Jika seseorang mencabut akarnya, maka dia akan tumbuh di tempat lain.."

Luna menghela napas beratnya, kemudian mendongak menatap langit berbintang di atas sana.

"Namun, jika seseorang membakarnya, anggap saja itu sebagai akhir hidupnya. Ya, semuanya pasti mempunyai kemalangan. Tidak hanya aku, kan?" gumamnya dibalik desiran angin.

Dia kembali menyandarkan tubuhnya, masih dengan menatap langit.

"Kau tau? Aku seperti seekor burung dalam lukisan. Tidak dapat terbang, dan hanya menunggu dikikis oleh kenyataan,"

"Seperti matahari yang bersinar setelah gelapnya malam, atau pelangi yang indah setelah turunnya hujan. Bisakah aku memiliki akhir seperti itu?"

Dia terus menggumamkan kalimat yang menyediakan. Tapi matanya tetap kering, setetes pun air mata tidak ada yang menetes dari matanya.

Apa kehidupan memang seberat itu baginya? Memang kehidupan seperti apa yang telah dia alami? Dan kehidupan seperti apa yang dia inginkan?

Harapan, impian, cita-cita. Semua orang memiliki nya. Namun sebagian orang hanya menggantungkan nya di angan. Dan, sebagain lagi bisa melangkahkan kakinya dengan mudah.

Setiap orang mempunyai alasan, setiap orang mempunyai motivasi. Alasan untuk menyerah, atau motivasi untuk bergerak. Namun, terkadang orang yang mempunyai motivasi pun berhenti karena sebuah alasan. Menyerah.

"Apa aku boleh menyalahkan Tuhan?"

"Atau apa aku harus menyalakan Ayahku?"

"Menyalahkan Ibuku?"

"Atau diriku sendiri.."

Mungkin karena semilir angin yang terus melewatinya. Matanya mulai perih dan memerah. Atau mungkin karena hal lain.

"Meoowww~"

Luna menoleh pada kucing yang menjilati tangannya itu. Kemudian tertawa kecil.

"Apa kau sedang menghibur ku?" Luna kembali membelai kucing itu sambil terkekeh.

"Ayo kita pulang, aku akan memberimu makan dan tempat tidur yang hangat.."

...****************...

Seperti biasa, rumah sepetak itu sangat sepi. Tidak ada yang berubah meskipun waktu terus berputar. Dari pagi berganti malam, dan malam berganti pagi. Mungkin hanya nyala dan mati lampu yang membuatnya berbeda.

Sama seperti penghuninya. Tidak ada yang spesial baginya, misalnya menanti sesuatu yang terjadi nanti, hari esok, atau lusa, dan seterusnya. Apa yang dinantinya hanyalah datangnya uang agar dia segera bisa melunasi hutang-hutangnya, dan terlepas dari genggaman orang-orang mengerikan yang terus saja mengejarnya karena uang.

Duduk di ruang tengah sambil menatap pintu adalah suatu hal yang menjadi kebiasaannya. Kemudian berhitung mundur setiap kali jarum jam hampir sampai di angka 12. Perasaan lega akan menghampirinya saat sosok itu tidak muncul dari balik pintu.

"Syukurlah, aku tidak harus mendapatkan rasa sakit lagi.." gumamnya sambil mengelus kucing yang sedang makan itu.

1
Yuna Ara
Haai kak.. aku sudah baca dan like karya kaka..
mampir juga dong ke karya terbaruku. judulnya "Under The Sky".
ditunggu review nya kaka baik... 🤗
lil' girl: Makasih ka.. Akan ku sempatkan mampir/Smirk/
total 1 replies
anggita
ikut ng👍+☝iklan saja. semoga lancar novelnya thor.
lil' girl: Terima kasih, ka/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!