NO.14 I'M LEGENDS

Hari demi hari Tobias lalui dengan pelatihan tim dan pelatihan tambahan dari ketiga staf pelatih lainnya.

Pelatih Maxi mengatur pelatihan fisik dan otot yang mempengaruhi pada perkembangan tubuh Tobias sendiri.

Sementara 2 asisten pelatih lainnya adalah yang membantu Tobias untuk berkembang menjadi lebih baik dari berbagi teknik permainan sepak bola.

Mulai dari meningkatkan ball control, short pass, long pass dan tembakan.

Entah itu tembakan penalti, tendangan bebas atau tendangan jarak jauh.

Di bawah bimbingan kedua asisten pelatih ini, menu pelatihan tambahannya berbeda yang membuat Tobias semakin percaya diri bahwa dirinya semakin meningkat.

Sayangnya Tobias tidak tahu sebesar apa peningkatannya, jika atribut atribut nya sudah terbuka, pasti semuanya akan terlihat dengan jelas seberapa besar peningkatan peningkatan tersebut.

Di dalam rumah, Tobias melihat atribut terbarunya yang di tampilkan pada layar sistem.

Ada beberapa yang belum meningkat tapi ada yang meningkat.

Stamina : 70 >>> 71 (+1).

Acceleration: 59 >>> 61 (+2).

Speed : 59 >>> 61 (+2).

Meski peningkatan nya tidak ke semua atribut, Tobias masih sangat puas. Apalagi Tobias juga menemukan hal baru bahwa peningkatan ini berbeda.

Seperti acceleration dan speed, peningkatannya langsung terasa hanya dalam waktu 3 hari.

Tobias langsung menilai bahwa atribut yang bernilai kecil pasti akan sangat mudah untuk mengalami peningkatan dan berbeda dengan atribut yang sudah memiliki nilai cukup besar, dimana peningkatan membutuhkan usaha lebih banyak dan ini terasa oleh Tobias sendiri.

Dimana atribut strength dan balance tidak meningkat padahal selama pelatihan untuk meningkatkan kecepatan lari, Tobias melakukan latihan untuk meningkatkan kekuatan tubuh dan keseimbangan juga tapi nilai atribut nya tidak meningkat.

Pada tanggal 23, hari keempat Tobias latihan setelah pertandingan terakhir melawan Niendorf.

Tobias pergi ke gym dan merupakan jadwal pelatihan ke gym terakhir di Minggu ini bersama pelatih Maxi.

Tobias masih melanjutkan menu yang sudah di atur oleh pelatih Maxi dan tubuhnya mengeluarkan keringat dengan sangat banyak.

"Oke cukup Tobias! Kamu bisa kembali."

"Isilah dengan makanan yang ada di kantin." Tobias segera mengelap keringat nya dan menunggu keringat sedikit habis sebelum mandi.

Kembali ke ruang ganti, Tobias langsung mandi dan menyelesaikan ganti bajunya setalah mandi selesai dengan sangat cepat.

Berjalan menuju kantin dan menghabiskan makanan yang telah di buatkan.

"Tobias, kamu bekerja sangat keras setelah kecelakaan saat itu." Ujar bibi yang memasak di kantin.

"Haha, aku harus melakukannya karena aku ingin menjadi pemain profesional."

"Oke bibi harap kamu sukses di masa depan."

"Makasih bibi." Tobias segera pulang setelah menghabiskan makanan yang di siapkan oleh bibi kantin itu.

Kembali ke rumah, Tobias langsung beristirahat.

Sementara itu, dua orang duduk di kafe dan sedang berdiskusi mengenai situasi yang sangat penting.

"Ayo Kallas, ada apa kamu memanggil ku kesini?"

"Tuan Schmidt, saya sudah menemukan pemain muda yang bagus tapi jika saya mengontraknya apakah anda akan menerima saya bekerja di perusahaan agensi anda?"

"Itu tergantung Kallas. Ayo beritahu aku dulu bagaimana dia, jika aku menganggapnya menarik kamu bisa bekerja di agensi ku dan menggunakan koneksi perusahaan agensi ku untuk mengoperasikan pemain yang kamu tanda tangani itu." Schmidt menyeruput kopinya dengan tenang dan menatap mata Kallas.

Stephen Kallas merupakan agen baru yang baru saja mendapatkan lisensi dari FIFA sebagai agen pemain sepak bola.

Setelah mendapatkan lisensi nya, Kallas langsung memulai pekerjaannya dan mencari pemain, akhirnya menemukan yang cocok dan teringat janji dengan tuan Schmidt yang membuat ya mengambil jalan sebagai agen.

"Ini tuan Schmidt!" Kallas mendorong sebuah laporan dengan informasi lengkap dan statistik pemain tersebut.

Schmidt mengambil laporan yang merupakan sebuah kertas yang diisi dengan laporan dari hasil cetakan ini.

Mengangguk puas karena di buat dengan sangat rapih.

Schmidt mulai melihat nama pemain, kebangsaan, umur, posisi bermain dan tim nya.

"Asia?"

"Ya, selama proses pencarian informasi pemain ini, saya juga menemukan bahwa anak ini sudah 7 tahun kurang lebih berada di Jerman dan tergabung dengan klubnya juga sudah selama 7 tahunan."

Mendengarkan penjelasan dari Kallas, Schmidt melanjutkan membaca laporan yang di berikan Kallas.

Saat jatuh pada statistiknya, Schmidt menatap Kallas.

"Ini benar?"

"Iya, aku sudah mengikuti nya di pertandingan terakhir dan pemain ini mencetak hattrick yang membuatnya mendapatkan statistik seperti ini."

"Bagaimana permainannya?" Schmidt langsung mengabaikan statistik dan menanyakan bagaimana permainan dari pemain yang ada dalam laporan ini.

"Mau kerja keras, disiplin, dan tidak egois. Memiliki kemampuan lebih yaitu tendangan keras seperti roket, jika memiliki pelatih yang bagus dan tim yang cukup untuk mendukungnya fokus pada serangan, pemain ini bisa tumbuh menjadi pemain yang luar biasa." Kallas menjelaskan.

Schmidt memijat dahinya sambil menatap laporan yang ada di tangannya.

"Bisakah kamu menanganinya?"

"Aku akan berusaha tuan Schmidt. Aku juga takut di colong oleh orang lain karena saat itu bukan hanya saya saja yang memperhatikan pemain ini."

"Kalau begitu kamu lakukan saja, perusahaan kita saat ini memiliki sedikit pemain tapi koneksi nya luar bisa luas, manfaatkan hal ini. Setelah kamu mengontraknya kamu akan resmi bergabung dengan perusahaan agensi kita."

Perusahaan agensi milik Schmidt di miliki oleh 2 orang yaitu Schmidt dan Louis Downing yang beroperasi di Inggris.

Schmidt sebagai orang Jerman beroperasi di Jerman, keduanya bekerja sama untuk membangun sebuah perusahaan agensi yang luar biasa.

"Terima kasih tuan Schmidt, aku akan melakukannya dengan baik." Kallas bersemangat.

...****************...

Keesokan harinya, Tobias kembali berlatih dan berlatih intensitas ringan di bawah perhatian pelatih Andre.

Tobias dan para pemain berfokus pada pelatih taktikal secara langsung dan tidak melakukan latihan lainnya.

Ini juga menjadi pelatihan terakhir sebelum besok melaksanakan pertandingan liga pemuda laga ke 13.

Menyelesaikan pelatihan, Tobias dan para pemain yang awalnya ingin menonton pertandingan tim utama di sore hari di minta pelatih untuk istirahat saja di rumah.

Jadi Tobias hanya bisa menuruti permintaan pelatih saja.

Kembali ke rumah, Tobias melakukan panggilan vidio dengan Emilia yang sedang bermain di sebuah villa bersama teman teman sekolahnya.

Hanya bertukar kabar sebentar, Tobias mematikan panggilan vidio nya dan mulai tidur siang.

Bangun di sore hari, Tobias tidak memiliki kegiatan apapun dan hanya menonton film atau memainkan ponselnya.

Malam harinya, Tobias makan malam bersama ibunya.

"Bu, jangan lupa bahwa ibu akan mengambil cuti nanti."

"Tenang saja nak, ibu ingat. Lagian masih ada 2 Minggu lagi sebelum pertandingan terakhir mu tahun ini kan?" Tanya ibunya sambil tersenyum.

"Ya memang, kan hanya mengingatkan ibu saja. Tidak ada yang salah kan?" Tanya Tobias dengan tatapan penuh keraguan.

"Yayaya." Keduanya melanjutkan mengobrol dengan beberapa bahasan.