Kisah seorang pemuda yang meninggal akibat terlalu lelah bekerja dan dia bereinkarnasi ke dalam novel favoritnya. Namun dia tidak berinkarnasi menjadi main character, heroine, villain atau bahkan mob sekalipun, dia menjadi korban pertama sang villain yang akan membuat sang villain menjadi villain terkejam dan menggerakkan seluruh alur di novelnya.
Tapi ketika dia baru bereinkarnasi, dia langsung melakukan plot twist yang sudah pasti akan mengubah jalan nya alur cerita atau malah menghancurkan alur cerita yang sudah tersusun rapi, dia tidak mati dan malah membunuh villain yang seharusnya membunuhnya. Jadi selanjutnya apa yang akan terjadi dengan alur cerita novel yang di sukainya itu ?
Genre : Fantasi, komedi, drama, action, sihir, petualangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
Keesokan paginya, “ugh,” Ray terbangun, dia membuka matanya dan melihat langit langit dari kayu palang yang melintang. “Huh,” Ray terkejut, dia langsung ingin bangun tapi dia merasa ada yang mengganjal dirinya. Tangannya terangkat dan dia menarik selimut untuk membukanya,
“Hah....apa yang mereka lakukan di ranjang ku ?” tanya Ray.
Ternyata Charlotte dan Laura tidur di kanan kirinya sambil memeluk dirinya sedangkan Ignesia tidur di atas dirinya dalam wujud gadis kecil.
“Uh...kenapa begini, gimana pertempuran kemarin, gimana Orgon....aku hanya ingat aku memutuskan tangannya dan aku kehilangan kesadaran,” ujar Ray yang tidak bisa bergerak.
“Kreeek,” pintu barak di buka, Liam melangkah masuk ke dalam bersama Olivia kemudian menghampiri ranjang Ray di tengah,
“Sudah bangun Ray ?” tanya Liam.
“Iya...bagaimana Orgon....pertempuran nya gimana ?” tanya Ray.
“Tenang dulu, kamu baru bangun kan, kamu sudah tidur seharian dari kemarin,” jawab Liam sambil menarik kursi dan membiarkan Olivia duduk.
“Loh putri Olivia ?” tanya Ray.
“Iya Ray, ini aku, terima kasih, berkat kalian aku selamat dari serangan monster dan iblis kemarin,” jawab Olivia yang sudah duduk di sebelah ranjang Ray.
“Lalu bagaimana dengan Orgon, Liam ? kalian berhasil membunuh nya ?” tanya Ray.
“Dia kabur Ray, menggunakan portal, kamu tidak ingat ?” tanya Liam.
“Uh...kabur, aku hanya liat mulutnya bergerak seperti berkata sesuatu dan merentangkan tangannya, setelah itu aku tidak sadar lagi,” ujar Ray sambil memegang keningnya dan menatap ke langit langit.
“Hmm gitu ya, berarti kamu tidak mendengar apa apa setelah itu, tapi aku masih melihat mu berbalik memeluk Char,” ujar Liam.
“Itu benar, aku memang merasa aku berbalik karena melihat Orgon yang merentangkan tangannya untuk melindungi Char,” balas Ray.
“Hmm berarti itu reflek setelah kamu pingsan, ya sudah tidak usah di pikirkan, Orgon melarikan diri, dia membuka portal dan masuk ke dalamnya, setelah itu pasukan monster dan iblis lari keluar dari dalam mansion, ketika kita keluar kota sudah sepi tapi awan masih merah di langit,” ujar Liam.
“Gitu ya, trus sekarang kita di mana ?” tanya Ray.
“Kita di kapal laut yang berlabuh di pelabuhan, kapal laut dari kekaisaran,” jawab Liam.
“A..apa ? kapal kekaisaran ? lalu bagaimana perkembangannya ? apa sudah tahu kemana pangeran Brandon dan baron Krombalt pergi ?” tanya Ray.
“Itu kita tidak tahu, tapi....menurut analisa paman Matthew, kekaisaran sudah jatuh ke tangan iblis,” ujar Liam.
Kemudian Liam menceritakan pembicaraan dirinya dengan Matthew, Tully, Olivia, Frill dan Jerome kemarin kepada Ray. Wajah Ray langsung berubah, tangannya yang memegang keningnya turun menjadi menutup matanya, mulutnya bergetar dan terlihat seperti ingin menangis.
“Tenang Ray, aku tahu ini berat, tapi kamu sudah berusaha semaksimal kamu,” ujar Liam sambil memegang tangan Ray yang menutupi wajahnya.
“Terima kasih Liam (tunggu dulu, coba ingat ingat lagi, pangeran Brandon di bunuh Frill beberapa hari setelah mereka di tangkap oleh pasukannya, berarti kalau di tangkap nya kemarin dan pangeran akan kembali beberapa hari lagi, berarti kalau sekarang Orgon melarikan diri seperti yang di katakan oleh Liam, masih ada kesempatan, pangeran kedua belum di rubah menjadi iblis),” balas Ray.
“Ugh,” Charlotte bangun sambil mengucek matanya, dia membuka matanya perlahan melihat Ray,
“Char, kamu sudah bangun ? kamu tidak apa apa ?” tanya Ray yang melihat Charlotte karena dia merasakan Charlotte bergerak di tangannya.
“Ray,” Charlotte langsung merebahkan dirinya kembali memeluk Ray dan menempelkan kening nya di kening Ray. Ray mengangkat tangannya dan mengelus rambut Charlotte yang sedang memeluknya.
“Maaf Char, aku pingsan lagi,” ujar Ray.
“Harusnya aku yang minta maaf, aku membuat kamu menggunakan sihir berlebihan karena kelemahan ku, terima kasih Ray sudah menyelamatkan ku dari Orgon dan tidak di bawa Orgon untuk di jadikan jendral iblis,” ujar Charlotte.
“Kamu....barusan bilang apa ?” tanya Ray.
Charlotte menceritakan kalau Orgon tertarik pada elemen petirnya dan mengajak Charlotte bergabung ke pasukan iblis, tapi Charlotte meludahinya dan Orgon ingin mengambil magisac nya, namun Ray mengagalkannya dan menolong Charlotte.
“Be..begitu (tentu saja dia tidak ingat kalau sebenarnya tangan Orgon sudah masuk ke dalam tubuhnya, berarti Orgon mengincar magisac milik Charlotte),” ujar Ray tertegun.
Ray mendorong Charlotte perlahan kemudian melepaskan pelukan Laura yang masih tidur dan duduk sambil memangku Ignesia kecil yang masih tertidur. Dia langsung merenung,
“Tidak salah lagi, berarti aku benar, Char adalah Cagalia, jendral iblis yang berelemen petir....berarti di novel Orgon mengambil tubuhnya (menoleh melihat Ignesia dan kaget karena menyadari sesuatu) oh jadi begitu, coba aku buktikan,”
Ray menoleh melihat Olivia yang duduk di sebelahnya dan sedang berbicara dengan Liam yang duduk di sisi ranjang tepat di sebelah Laura,
“Putri Olivia, elemen pangeran Brandon adalah es dan nama lengkapnya Brandon Celcius Agares, benar tidak ?” tanya Ray.
“Eh...kamu tahu ? benar, elemen dia es yang merupakan hasil penggabungan elemen air dan elemen angin tingkat atas,” jawab Olivia.
“Buak,” tiba tiba Ray memukul bantalnya dengan kencang dan membuat semuanya kaget, Laura dan Ignesia juga menjadi terbangun karenanya,
“Ada apa Ray,” ujar Liam menghampiri Ray yang wajahnya terlihat kecewa dan memegang pundak nya.
“Sudah terlambat, kita tidak bisa menolong pangeran Brandon, arrrgh...kenapa aku pingsan kemarin,” ujar Ray kecewa.
“Huh...apa maksudmu ?” tanya Liam.
“Iya, tolong jelaskan Ray ?” tanya Charlotte yang juga bingung.
“Di masa depan....pangeran Brandon akan menjadi satu dari lima jendral iblis yang akan membekukan hampir separuh kerajaan Farness menggunakan kekuatannya, namanya akan menjadi jendral iblis Celcius sang ksatria es,” jawab Ray gemetar.
“A..pa ?” teriak Liam, Charlotte dan Olivia bersamaan.
“Seharusnya kita habisi Orgon kemarin supaya semua tidak terjadi....aku baru sadar siapa Orgon sebenarnya, dia bukan jendral iblis,” ujar Ray kecewa.
“Ke..kenapa kamu bilang begitu Ray ?” tanya Laura yang baru bangun.
“Ignes, menurut kamu siapa yang kita lawan kemarin ?” tanya Ray kepada Ignes yang baru bangun.
“Azroth, aku mencium dia memiliki bau yang sama dengan Azroth yang membunuh mama,” ujar Ignes kecil lantang sambil mengucek matanya.
“Ra..ja iblis Azroth,” ujar Liam, Laura, Charlotte dan Olivia bersamaan.
“Ya, itulah identitas sebenarnya dari Orgon, dia bisa membuka portal berarti dia berelemen sama dengan ku, seharusnya aku habisi dia kemarin, aku menyesal aku pingsan (aduh kenapa aku ga sadar, saat ini semua alur di novel belum terjadi, di novel Liam dan Laura menemukan kepala Jonah, Elena, Edward dan Charlotte di meja, tapi tidak tubuhnya, di tambah Brandon, merekalah lima jendral iblis, Char adalah Cagalia, Brandon adalah Celcius, Edward adalah Edin yang memiliki elemen kayu, Elena adalah Lanara yang memiliki elemen api neraka berwarna biru yang kemudian di bunuh Desmond yang mengambil kekuatannya dan menggantikannya menjadi jendral iblis sedangkan Jonah adalah Yurgen, ksatria berelemen besi yang sangat kuat, yang paling menyedihkan adalah Liam dan Laura, di novel, tidak sadar kalau yang mereka bunuh adalah keluarga mereka sendiri),” ujar Ray kecewa.
Liam, Laura, Charlotte, Ignesia dan Olivia terdiam, mereka tidak bisa berkata apa apa melihat Ray yang mengepalkan tangannya dan wajahnya terlihat sangat menyesal karena membiarkan Orgon lari kemarin. Tapi tiba tiba “bruk,” Charlotte kembali memeluk Ray yang duduk di ranjang, di ikuti Laura dan Ignes kecil yang memeluknya dari depan, Ray menoleh melihat wajah ketiganya dan menoleh melihat Liam juga Olivia yang tersenyum, Ray menoleh kembali melihat Charlotte dan menyadari sesuatu,
“Benar, sekarang Char di sini bersamaku, aku hidup dan Desmond mati, alur cerita di novel tidak akan terjadi, semua sudah berubah, aku sudah tidak perlu mengacu kepada novel lagi, ini dunia ku sekarang, aku harus menjadi lebih kuat lagi supaya tidak sering pingsan dan aku akan gunakan seluruh pengetahuan ku untuk membantu dunia baru ku,” ujar Ray geram sambil mengepalkan tangannya.