NovelToon NovelToon
Ratunya Sang Mafia

Ratunya Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Warning: Hiatus

Alana anastaya, gadis malang yang memiliki kisah tragis, setelah kepergian ayahnya Alana menjadi sebatang kara, sang bibi dan kedua anaknya yang jahat dengan tega mengusirnya dari rumahnya sendiri.

Takdir mempertemukannya dengan mafia paling kejam Alexander jaiden yang memiliki penyakit aneh dan penyakit itu justru sembuh saat dirinya dan Alex saling bersentuhan.

Bagaimana kisah mereka berdua?


Ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps: 19

Malam itu akhirnya Alana merawat alex yang sedang sakit.

Suasana di luar yang di tampilkan dari kaca kamar alex yang besar, nampak terlihat mendung, di sertai angin yang menggoyang kan dahan- dahan pohon di sekitarnya.

Alana yang melihat itu bangkit untuk menutup kaca jendela. Lalu kembali ke sisi tempat tidur, di mana alex masih terbaring sakit.

Sejak tadi Alana sudah mengkompres dahi alex dengan handuk kecil yang sudah dia basahi dengan air hangat. Tapi suhu badan laki-laki itu belum juga turun.

Alana memeriksa kembali dahi alex dengan telapak tangannya, "Masih sama," gumamnya, menghela nafas sekilas.

"Kamu tunggu ya, aku akan membuatkan bubur untuk mu, " ucap Alana meski ragu apakah Alex akan mendengarnya atau tidak. Alana kemudian menuju ke dapur hanya seorang diri, karena tidak enak jika harus membangun kan para pelayan di jam seperti ini.

Di pantry, Alana mengambil semua bahan yang di butuhkan untuk membuat bubur, yang tersedia di dalam kulkas. Dia juga memasak bubur itu dengan penuh ketelatenan, Alana masih ingat, dulu ayahnya sering membuat resep bubur ini ketika dirinya sedang sakit, jadi Alana mencoba membuatkan nya lagi untuk Alex.

Saat di rasa bubur sudah matang, Alana mencicipinya sedikit untuk mencoba rasanya, apakah sudah pas atau belum. Setelah di rasa sudah pas oleh lidahnya, Alana mengangguk- ngangguk puas lalu memindahkan bubur yang sudah siap di sajikan itu ke mangkuk yang lebih kecil.

Tidak lupa dia juga mengambil air hangat- hangat kuku dan obat untuk Alex. Hanya untuk berjaga-jaga, jika demam nya tidak kunjung turun juga, baru ia akan memberitahukan hans tentang kondisi Alex.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

"Alex." panggil Alana pelan sambil menggoyangkan lengan pria itu, membuat Alex yang semula menutup mata perlahan membuka kelopak matanya.

Alana menarik senyum, lalu membantu lelaki tersebut untuk bersandar di bahu kasur. Alex melihat jam digital nya di atas nakas yang sudah menunjukkan pukul lima pagi dini hari.

"Kau masih di sini? " Alex pikir Alana sudah kembali ke kamarnya.

Alana menganggukkan kepala, singkat. "Iya. Aku sudah membuatkan bubur untuk mu, ayo di makan dulu, lalu minum obat mu. "

Alex membuang pandangan lantas berdecak. "Aku tak suka makanan lembek. " pungkasnya, nampak menolak.

"Kamu tidak mau memakannya? " Muka Alana nampak meredup, sendu.

Menyadari betapa Alana sangat bersungguh-sungguh dalam menyiapkan bubur itu, membuat Alex tidak bisa untuk menolak lagi.

"Baiklah, tapi hanya sedikit. " pungkasnya.

Seketika Alana mengulum senyum tipis, "Baiklah." walaupun sedikit, asal ada makanan yang masuk ke dalam perut nya, itu sudah bagus.

"Tapi aku tidak bisa memakannya sendiri. " cetus Alex membuat Alana seketika tersadar.

"Kau mau di suapi? " tanyanya.

Wajah Alex yang terlihat sayu sebelumnya kini berubah tegang. Alex membuang muka lalu berdehem singkat. "Ya seperti yang kau lihat, kondisi ku masih lemah bahkan untuk mengambil sendok."

"Baiklah, aku akan menyuapi mu, " ucap Alana tanpa mencurigai sikap pria itu yang aneh.

Alana pun akhirnya menyuapi Alex. Awalnya pria itu sedikit ragu untuk membuka mulut namun ekspresi Alana yang terlihat lembut seperti sedang membujuk anak kecil membuat Alex akhirnya menerima suapan itu.

Mereka terlarut dalam hening. Bahkan saking sunyinya suara dentingan sendok yang beradu pada mangkuk keramik kini bisa terdengar jelas. Bahkan mungkin detak jantung mereka juga.

Sampai suapan kelima, Alex menyerah. "Sudah cukup, aku tak tahan lagi, " elaknya saat Alana menyodorkan suapan berikutnya. Dari kecil Alex memang tidak menyukai makanan yang bertekstur encer.

Alana pun mengangguk, walaupun sayang karna buburnya tidak di habisi, ia akhirnya menaruh kembali mangkuk itu di atas nakas.

Alana lalu memberikan air hangat dan tak lupa obat untuk Alex. Awalnya biasa saja, Alex menerima nya dan meminum obatnya.

Sampai tiba-tiba mata elang Alex menyadari luka di lengan Alana membuat dahi pria itu seketika mengernyit.

Grep! Alex menarik lengan Alana agar lebih dekat padanya, hal itu sontak membuat Alana memekik sampai terbelalak kaget.

"Ada apa? " tanya Alana melihat raut wajah Alex yang mendadak berubah.

"Kenapa tangan mu terluka? apa saja yang kau lakukan?!" tanya laki-laki itu beruntun.

Astaga! Alana sendiri bahkan baru menyadari luka di lengan kirinya itu. Ia baru mengingat saat membuat bubur di dapur tadi, lengannya memang tidak sengaja bersentuhan dengan wajan yang panas, alana tidak tahu jika kecerobohannya itu meninggalkan luka.

"Ah mungkin karna aku tidak berhati-hati saat di dapur tadi," ujar alana memberikan alasannya.

Mata alex justru semakin mendelik. " Kau ke dapur sendiri? kenapa tidak memanggil pelayan?! " sentaknya.

Alana tentu sangat terkejut dengan perubahan sikap pria tersebut yang tiba-tiba. Entah, seperti ada kekhawatiran juga dari tindakan dan ekspresi pria berbadan kekar itu.

"Aku tidak enak, ku pikir tidak perlu sampai memanggil pelayan selarut ini hanya untuk membuat semangkuk bubur. "

Wanita aneh. Itulah pemikiran Alex untuk Alana, padahal dengan hanya gadis itu yang bilang kepada pelayan tentang kondisinya saja, sudah pasti satu mansion akan heboh karena dia sakit. Tapi gadis ini berkata tidak enak katanya dan lebih memilih menyusahkan dirinya sendiri.

Alex menghela nafas pelan. "Buka laci di sebelah mu, ada kotak salep, ambil dan berikan pada ku. "

Alana menurut, ia membuka laci lalu mengambil benda yang di maksud Alex dan memberikannya pada lelaki itu.

Alex mengambil nya lalu menarik lengan Alana lebih dekat. Awalnya Alana ingin berontak tapi melihat ternyata Alex hanya berniat untuk mengolesi lukanya dengan salep itu, membuat Alana akhirnya diam saja.

"Lain kali lebih berhati-hati dan panggil saja pelayan jika kau kesulitan, " ujar Alex seperti memberi wejangan untuk gadis itu, setelah mengobati lengannya.

Alana hanya mengangguk.

"Sudah selesai. Kau kembali saja ke kamar mu, " ucap Alex, menaruh kotak salep di atas nakas.

"Lalu bagaimana dengan mu? bukankah katanya kamu masih sakit? "

Mendengar penuturan Alana, membuat Alex diam selama beberapa detik lalu seperti berakting, pria itu berpura-pura melenguhhh sakit.

"Ah ya kau benar. Aku masih sangat lemah, sebaiknya kau memang di sini saja dulu. " pintanya lalu.

"Memang niat ku seperti itu, kau istrahat saja biar aku menunggu mu di sini, baru pagi aku akan kembali ke kamar ku, " kata Alana sambil mengangguk.

"Baiklah." sahut Alex manggut-manggut, lemah.

Pria itu merebahkan kembali dirinya di atas kasur dan menarik selimut lalu menutup mata nya.

Sebenernya Alex hanya berpura tidur, ia masih bisa menyadari apakah Alana masih ada atau tidak di samping nya.

Dan ternyata gadis itu benar-benar menemani nya hingga pagi menjelang.

Alex mengamati Alana yang tertidur dengan menekuk tubuh nya, sementara kedua tangannya terlipat untuk menjadi tumpuan kepala.

Sejak tadi yang di lakukan Alex adalah terus menatap Alana yang sedang tertidur tanpa mengalihkan pandangan.

Alex menyadari sakit di dadanya kambuh kembali. Penyakit sialan ini memang tidak mengenal waktu untuk datang.

Namun sekarang dia sudah memiliki obatnya. Obat yang paling ampuh dan mujarab.

Saat telapak tangan Alana terbuka, Alex menyentuh nya dan mengenggam nya erat.

Di saat bersamaan, sakit di dadanya dengan cepat menghilang dan berangsur pulih kembali.

Alex menarik sudut bibirnya.

"Karna alasan inilah aku tetap mempertahankan mu."

*****

Bersambung...

1
Umi Yati
lanjut
panty sari
q ikutan kaget ter tangkap basah
panty sari
dasar kakek ga berr prasaan cucunya mau nikah harus dg keinginnnya
panty sari
alana kenapa kamu tdk mencoba membuka hati untuk Alex kasian dia sudah memperjuangkan mu dari kakek nya tapi kamu mau meninggalkan Alex
panty sari
thor kenpa mc cw nya lemah
Rusni
ya Allah jahat benar yg namanya rusni ap jahat y karn namaku Sm dgn Tante alana
Aylaa: ya ampun bun, tidak kok ini cuma fiksi😊🤭, btw terimakasih sudah mampir ya bun
total 1 replies
Via Fitriani
sumpah novel mu bagus bangetttt thor🔥
Aylaa: terimakasih komen baiknya kak, dukung terus ya
total 1 replies
Aylaa
charis@ŕŕa
paling 💕
Sunarti
ceritanya menarik 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Sunarti
lanjut Thor update terbaru 👍👍👍
Yati
kasihan Alana
Yati
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!