Mommy Untuk Baby Arsha

Arlan terkejut saat mendapati sang Kakak berada di ruang makan pagi ini.Tapi pria itu tidak melihat keberadaan Nisa.

Arlan tak ada niat untuk menyapa Dion karena ia masih merasa sakit hati karena gara-gara ulah Kakaknya menjadi penyebab Papanya mengusirnya dari perusahan.

Dion pun sama,pria itu tampak lebih dingin daripada biasanya.Pria itu lebih fokus pada sarapan yang ada dihadapannya.

"Dion...kamu benar-benar tidak ingin mengatakan dimana Nisa berada saat ini sama Mama?.Mama itu rindu sama Nisa dan Arsha,Dion,"tanya Raisa usai mereka melaksanakan sarapan pagi.

Arlan menatap tajam sang Kakak,ternyata Kakaknya pulang tanpa membawa serta anak dan istrinya.

Dion yang merasa di tatap oleh Arlan hanya tersenyum miring."Maaf Ma,aku tidak bisa mengatakannya sekarang pada Mama,"jawab Dion dengan tatapan datarnya.

"Aku harus berangkat ke kantor Ma,ada meeting penting pagi ini,"sambung Dion.

Dion menatap sekilas pada sang Papa lalu mengangguk pelan.Ternyata Papanya menempati janjinya untuk tidak mengatakan dimana keberadaan Nisa dan Arsha saat ini.

Sepeninggal Dion,Raisa sang Mama tampak mengehela nafas panjang.Ia ingin sekali bertemu dengan cucunya dan juga menantunya.Tapi anaknya menyembunyikan keberadaannya.

"Mas...kamu bujuk Dion ya untuk mengatakan di mana Nisa dan Arsha sekarang,"ujar Raisa pada Dirga sang suami.

"Kamu tau Dion seperti apa bukan sayang.Aku yakin ada yang berusaha menyakiti Nisa sehingga Dion menyembunyikan keberadaan dari semua orang termasuk kita keluarganya,"jawab Dirga.

"Siapa Mas yang akan menyakiti Nisa?,"tanya Raisa.

"Aku juga tidak tau.Mungkin bisa jadi ada hubungannya dengan Arumi yang juga membenci Nisa karena meninggalnya Via,"jawab Dirga asal karena ia juga tidak tau siapa yang berusaha untuk menyakiti menantunya itu.

Sementara itu Arlan hanya menyimak pembicaraan kedua orangtuanya.Ia memutuskan untuk bangkit karena percuma ia duduk berlama-lama di meja makan.Dia juga tidak akan mendapatkan informasi apapun tentang Nisa.

"Ma...Pa.Aku berangkat dulu,"ujar Arlan pamit pada kedua orangtuanya.

"Ya... bekerjalah dengan benar Arlan,"jawab Dirga.

"Ya...,"jawab Arlan ketus.

"Huffhhh...anak itu benar-benar membuat aku pusing,"keluh Dirga memijit pelipisnya saat Arlan sudah pergi.

"Oh ya Mas.Bagaimana dengan perusahan cabang yang di pimpin oleh Arlan dulu.Apa sudah kembali stabil?,"tanya Raisa.

"Belum...aku harus bekerja keras lagi karena banyaknya investor yang memutuskan kerja sama,"jawab Dirga yang wajahnya terlihat lelah.

"Tidak seharusnya Arkan menginvestasikan dana sebesar itu Mas.Tapi mau bagaimana lagi,semua sudah terjadi,"ujar Raisa.

"Aku berangkat dulu,"jawab Dirga.

"Ya hati hati ya Mas,"balas Raisa mencium punggung tangan sang suami.

"Ya...,"jawab Dirga mengecup kening sang istri dengan lembut.

***

"Tuan...ini berkas yang anda butuhkan,"ujar Yudi saat memasuki ruangan Dion.

"Hmm... letakkan disitu,"jawab Dion menunjuk meja kerjanya.

"Oh ya... apakah ruang meeting sudah siap.Aku tidak ingin ada satu kesalahan apapun Yudi.Dan kamu tak akibatnya bukan?,"tanya Dion.

"Ruangan meeting sudah selesai di siapkan Tuan dan kita tinggal menunggu klien kita datang,"jawab Yudi.

"Oh ya Tuan ini hasil penyelidikan saya atas Nona Nisa,"ujar Yudi menyerahkan map yang ia bawa.

"Secepat itu?,"tanya Dion menaikkan sebelah alisnya keatas lalu membuka map berisi penyelidikan Yudi dan membacanya.

"Nona Nisa hanya anak angkat dari Bapak Hasbi dan Bu Arumi.Saat malam dimana anak bungsu mereka meninggal ada seorang wanita yang meminta merawat Nisa,"jelas Yudi.

"Nisa dibuang kedua orangtuanya begitu?,"tanya Dion.

"Sepertinya tidak Tuan.Saya akan menyelidikinya lebih dalam lagi setelah ini,"jawab Yudi.

"Baiklah... lakukan saja,"angguk Dion.

Pria itu menggeleng pelan begitu banyak rahasia yang tidak ia ketahui tentang Nisa.Dulu Via cukup sering menceritakan tentang Nisa itu hanya sebatas Nisa adalah adik kesayangannya dan Aldo.

Kini satu persatu rahasia tentang istrinya mulai terkuak dan ia yakin akan banyak rahasia lagi.

Setelah selesai melakukan meeting,Dion berangkat menemui sahabatnya yaitu Vita kekasih dari Erlan dan juga Ronald yang kebetulan juga pulang ke tanah air.

"Wah... lihatlah Vita sahabat kita ini semakin bersinar saja setelah menikah kembali,"ledek Ronald saat Dion baru saja mendudukkan bokongnya di kursi.

"Berisik Lo,"ketus Dion membuat keduanya terkekeh.

"Jadi benar istri Lo hamil?,"tanya Vita.Tidak heran jika gadis itu tau kerena Elvan sang kekasih yang memberitahunya.

"Ya. Ternyata kekasihmu itu ember juga,"jawab Dion.

"Ck...Lo bilang pernikahan kalian diatas kertas tapi kenapa bisa jadi juga tuh Dion junior,"ledek Ronald.

"Semuanya karena kesalahan gue.Malam itu gue mabuk berat dan ya terjadilah,"jawab Dion blak-blakan.

"Gimana?masih virgin kah?,"tanya Ronald tersenyum tipis.

"Ck kepo Lo,"sungut Vita.

"Hahaha... seperti masih virgin kelihatan dari raut wajah Lo.Buktinya Lo ketagihan hingga Dion junior jadi,"gelak Ronald.

"Gue melakukan hanya malam itu asal kalian tau,"jawab Dion.

"Wah tokcer dong Lo atau Nisa yang subur?,"ujar Ronald.

Dion tidak lagi menjawab ocehan receh Ronald.Pria itu memilih membuang muka kearah lain.

"Oh ya Vit Lo mau minta tolong apa sama gue?,"tanya Dion karena pertemuan mereka bukan hanya semata bertemu kangen tapi Vita ingin meminta pertolongan pada kedua sahabatnya itu.

"Orangtua gue kembali menyelidiki hilangnya adik gue 23 tahun yang lalu.Dan menurut hasil penyelidikan mereka adik gue di bawah ke Indonesia.Dan gue ingin kalian menyelidiki orang yang menculik adik gue.Ini ada beberapa petunjuk,"ujar Vita memberikan sebuah map berisi petunjuk hilangnya sang adik.

"Lalu bagaimana dengan adik Lo.Masih hidup kah?,"tanya Ronald.

"Kemarin nyokap telepon gue dan bilang dia bertemu seorang gadis disana yang begitu mirip dengan almarhumah Nenek gue tapi orangtua gue masih menyelidikinya karena tidak ingin salah orang,"jawab Vita.

"Ini sedikit rumit Vit.Apalagi kejadiannya 23 tahun yang lalu.Gue gak yakin cctv gan merekam jejak pelaku masih ada,"ujar Dion.

"Nah loh kan punya tim pelacak yang handal.Bokap gue gak mau kejadian itu terulang lagi jika pelaku masih hidup,"jawab Vita.

"Akan gue coba,"ujar Dion.

"Berarti adik Lo kembali' ke Valencia?,"tanya Ronald.

"Mungkin.Nyokap belum cerita sampai kesana.Hanya saja orang kepercayaan kedua orangtua gue lagi menyelidiki dimana orangtua angkat adik gue.Mereka pasti bertemu langsung dengan pelaku,"jawab Vita.

"Orangtua Lo sudah yakin dong kalau cewek itu adik Lo,"ujar Dion.

"Gue juga tidak tau Dion.Tapi Nyokap bilang adik gue punya tanda lahir di tangan kanannya,"ujar Vita.

"Dan Nyokap gue saat itu tidak bisa melihatnya karena gadis itu memakai pakaian tertutup dan juga hijab,"sambung Vita.

...****************...