Delisha adalah seorang Gadis yang ingin membahagiakan ibu dan adiknya, namun perjuangan Delisha tak mudah karna kakak iparnya selalu mencari cara untuk memanfaatkan sang ibu untuk kesenangannya sendiri, sedangkan kakak laki lakinya sangat bucin pada sang istri,bagaimana kah cara Delisha menghadapi kakak iparnya yang sangat serakah dan egois itu...kita baca bersama sama yukk marii...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dehas Ryuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tetangga julid
Menjelang dhuhur bu.Aini sudan menyelesaikan semua masakannya, lalu menatanya dalam kardus denngan di tambah kan buah jeruk sebagai pelengkap, tepat pukul 12 siang 70 kardus siap di bagi bagikan ke para tetangga, semua bu.Aini kerjakan sendiri sejak pagi.setelah menata semua kardus itu bu.Aini sholat dulu sebelum mengantarkan nya kepada para tetangga. 15 menit kemudian bu.Aini sudah siap mengantarkan kotakan makanan tersebut ke rumah para tetangganya.setelah memasukkan kedalam kresek masing masing 15 kotak, dengan meminta bantuan, bu.Annisa tetangga sebelah rumahnya, bu.Aini dan bu.Annisa membawa keresek besar yang diangkat berdua mulai berjalan menghampiri rumah tetangganya satu persatu, kini mereka menuju rumah bu Hana tetangga mereka yang terkenal julid bin pedes banget mulutnya cabe 1kilo masih kalah pedas dengan mulut nya,dari kejauhan tampak wanita paruh baya itu sedang menyuapin cucu laki lakinya, "Assalamualaikum bu.Hana" ucap salam ibu, bu Hana yang sedang menunduk memperhatikan cucunya yang entah lagi bermain apa, mendongak "ehh bu.Aini..." "waalaikum salam" jawab bu.Hana "ada apa nih siang siang kemari" tanya bu.Hanna sambil tersenyum " Sementara bu.Annisa tengah memperhatikan ucok cucu bu.Hanna yang ternyata sedang bermain cacing yang dia pungut di tanah, bu.Annisa tampak bergidik geli, Pasalnya cacing itu sekarang sudah berpindah ke dalam piring makan siang nya, yang diletakkam bu Hanna di sebalah tempat ucok duduk.dan sekarang cacicng hidup itu perlahan bergerak dan menghilamg diantar lauk nya "ohh ini bu saya mau nganter nasi kuning"jawab bu.Aini sopan seraya memberikan sebuan kotak nasi kuning, "ooohh..." Kata bu Hanna singkat sambil membuka kotaknya dan melihat isinya "ohh cuma begini aja bu isinya,wahh kalau isinya kayak gini sih di rumah saya paling nanti yang makan pembantu" kata bu Hanna sambil tersenyun Sinis "appan ini ayamnya juga kecil "ucap bu Hanna "iya bu adanya cuma begitu" jawab bu.Aini merendah " harusnya kalau gak mampu gak usah gegayaan pakai syukuran syukuran segala,ya Gini jadinya gak layak sama sekali" hina bu Hanna lagi,bu.Aini cuma menunduk sambil beristigfar dalam hati "ya sudah bu, ini saya terima meskipun nanti ujung ujung nya saya kasihkan pembantu saya, karna kalau untuk keluarga saya makana sampah seperti ini sih gak level" kata bu.Hanna "baiklah bu, saya mohon maaf jika tidak berkenan, saya mohon pamit dulu ya bu" pamit bu.Aini dengan sopan, sebelum pulang bu.Annisa mendekat pada bu.Hanna dan perlahan berkata "maksud bu.Hanna yang layak buat bu.Hanna itu makan lauk cacing seperti itu ya?" Sindir bu.Annisa,mendengar kata kata bu.Annisa sontak bu Hanna menoleh ke arah sang cucu "ucoookkk" teriakan bu.Hanna melangking saat melihat seekor cacing berada di dalam mulut bocah usia 3tahun itu, separuh badan cacing itu sudah berada di dalam mulut sang cucu di makan bareng nasi,sedang kan separuh badannya masih menggantung di luar mulutnya, mendengar namanya di panggil ucok menoleh cuek pada sang nenek,tak perduli dengan tatapan panik sang nenek, sementara bu.Annisa pergi dengan bergidik jijik "hiiii.." setelah hampir sembilan puluh menit mereka sudah semua kotak sudah selesai diantarkan.saat mereka sampai di rumah nampak mobil Ryan sudah terparkir disana ,setelah berpamitan pada bu.Annisa dan memberikan 2 kotak nasi ,bu.Aini pun segera pulang.
"Assalamualaikum " salam bu.Aini dari ketika masuk rumah "Waalaikum salam "jawab ryan yang duduk di sofa ruang tamu sendiri "ibu dari mana?" Tanya Ryan "ini lo nak ibu baru nganter kotaknasi ke rumah tetangga" "ohh ada yang bisa saya bantu,barangkali ada yang masih perlu diantar" tawar Ryan "apakah nak Ryan tidak repot" tanya bu.Aini "enggam kok bu,siang ini sayang sudah free"jawab ryan apa adanya "baiklah jika begitu, ibu minta tolong untuk mengantarkan kotak nasi ke panti asuhan di jalan raya depqn itu lo nak" "ohh panti asuhan Al-Ihklas itu ya bu" kata Ryan memastikannya "nahh iya bener nak sama sekalian ngantar ke rumah kakak nya Delisha" "baiklah bu"jawab Ryan "nanti biar Delisha ikut mengantarkan" ujar sang ibu, lalu ibu kedalam dan meminta Delisha segera bersiap sementara ibu menyiapka bungkusan nasi kotaknya di pisah pisah agar tak bingung saat mengantarkannya,lalu pada kantong plastiknya di tempeli tulisan masing masing, buat panti asuhan, buat Baim kakak Delisha, setelah ibu membawa kedepan semua kotak dala. kantong besar itu, lalu di tata oleh Ryan di dalam mobil, tak lama kemudian Ryan dan Delisha pun berangkat,setelah dari panti Asuhan merka lanjut ke rumah Rena,Rena menatap Delisha denga sinis, saat itu yang turun hanya Rena,hanya sebentar Delisha pun segera pamit karna tak enak pada Ryan jika menunggu lama,tak lama kemudian mereka berdua sudah sampai kemvali di rumah Delisha, Ryan pun langsung berpamitan pada bu.Aini "bu saya langsung pamit saja" kata Ryan denga sopan "ohh sebentar" kata bu Aini sambil kembali kedalam, sesaat kemudian bu.Aini kembali ke depan dengan membawa kantung plsatik berisi 2 kotak nasi, 1 mika ayam kecap, dan 1 kantong buah jeruk,di berikannya plastik itu pada Ryan "ini buat kamu nak, seadanya saja semoga kamu berkenan" kata bu Aini "wahh kok banyak sekali bu"jawab Ryan "ini sekalian buat makan malam nanti ya nak" kata bu.Aini ,kembali hati Ryan menghangat merasakan perhatian tulus dari Bu.Aini. Ryan pun mengangguk "Terimakasih bu" kata ryan "sama sama nak" kata bu Aini sambil menepuk tangan Ryan "Baik bu saya mohon pamit" kata Ryan sambil mengambil tangan bu.Aini dan mencium punggung tangannya denga takzim "iya nak Hati hati di jalan" jawab bu.Aini, Delisha dan Bu.Aini mengantar Ryan sampai depan "Del kakak pulang dulu ya" pamit Ryan pada Delisha "iya kak hati hati ya" jawab Delisha ,Ryan memasuki mobilnya dan perlahan mobil itu melaju dan menghilang di balik tikungan.Setelah Ryan pulang, Bu.Aini dan Delisha kembali masuk, namun tiba tiba terdengar suara wanita dari belakang, "wahh Delisha pintar ya cari cowok tajir,lumayan bisa numpang hidup" sindir wanita itu, sontak Delisha dan bu.Aini menoleh, dan di hadapan mereka kini berdiri Sarah sepupu Delisha anak bude Lasmi."Maksud kamu apa sarah?" Tanya bu.Aini "gak ada maksud apa apa kok bulek, cuma heran aja Delisha kan pendiem ya tapi kok pinter cari pacar" jawab sarah dengan nada meremehkan " maaf ya, laki laki itu bukan pacar saya" jawab Delisha tegas "masak sih? Dia tampan lo, kaya lagi" jawab sarah "dia cuma teman" tegas Delisha dengan suara yang naik 1 oktaf "sudah lah sarah jika kamu tidak tau janganlan sok tau,dan kamu kesini mau apa?" Tanya ibu " ini bulek disuruh ibu minta cabe rawit" jawab sarah sambil cemberut "ya sudah kamu petik sendiri di belakang" lalu sarah pun langsung menuju kebun belakang untuk mengambil cabe rawit. Sarah adalah sepupu dari Almarhum ayah Delisha, tapi sifat nya yang culas tak jauh beda dengan sang ibu bude Lasmi, Sarah pun selalu iri dengan Delisha sehingga menganggap Delisha sebagai saingannya.
Semangat ya