【Bos Cantik×Pria idaman+Berjuang demi Keluarga+Cinta Manis】Sebelumnya mohon maaf jika karya ini ada kesamaan tokoh,tempat dan isi cerita.Karena ini adalah karya pertamaku. Cerita ini menggambarkan bagaimana seorang pelajar dengan segala kesibukannya,mengingat jarang sekali anak remaja sekarang memikirkan hal-hal positif untuk di kemudian hari,seperti bekerja paruh waktu atau diwaktu libur sekolah. Panggil saja Marga,remaja 17 tahun,yang memilih memulai menata masa depan dengan bekerja,lebih tepatnya membuka usaha sesuai hobynya,disela-sela kesibukan Marga sebagai pelajar tentu saja lelah letih selalu menyerang,tapi dengan tekat yang bulat serta selalu berfikir positif Marga tidak pernah menyerah.Meskipun banyak drama dalam perjuangannya kini Marga berhasil meraih apa yang diimpikan dan dia menjadi contoh para remaja masa kini untuk lebih berkarya.Dan mungkin akan bertemu dengan cinta sejatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laksa_Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 Gabutku yang setara anak TK
Beberapa hari berlalu setelah acara pembuatan iklan,aku sibuk sekolah kerena kegiatan belajar mengajar semakin padat sampai tidak sadar bahwa aku jarang sekali membuka ponsel,terlebih kadang juga ada kerjaan dadakan.Kalaupun membuka ponsel hanya untuk melihat pesan masuk yang penting-penting saja.
Malam ini sepulang kerja,dengan sadar aku membuka ponsel.Mengingat besok hari sabtu di akhir bulan,sesuai yang sudah di sepakati bahwa aku dan Nuga akan kerja sama di hari minggunya.Begitu membuka halaman chat,aku kaget luar biasa saat melihat nama Nuga di barisan paling atas,yang artinya baru beberapa menit lalu mengirim pesan.Segera aku membuka pesannya.
Nuga : Ga.
Nuga : Loe marah ?
Nuga : Loe sibuk ?
Nuga : Gue sakit Ga.
Nuga : Segitunya loe mau jauh dari gue ternyata.
Nuga : Maaf.
Dan masih banyak banget pesan yang entahlah,padahal aku ngga marah seperti yang dia kira.
Mie : Gue cuma ngga mau loe makin ngga sadar diri.Gue sibuk.
Mie : Kalo bahas kerjaan ayo kalo yang lain,mending ke yang lain.
Setelahnya,aku tertidur sampai pagi.Dan kembali nyuekin si ponsel.
Adzan Subuh terdengar.Setelah solat aku duduk di ruang tengah sambil memejamkan mata.
" Ga ,loe sakit ?." tanya Mahest mendekatiku dari arah dapur.
" Cuma lelah " jawabku yang kembali memejamkan mata.
" Nuga nelepon gue semalem " adu Mahest.
" Ohh terus ?."
" Gue cuma bilang loe sibuk dan jarang di rumah semenjak selesai bikin iklan."
" Lain kali kalo nanyain aneh-aneh cuekin aja," jawabku sambil berdiri untuk pergi ke kamar.Belum juga melangkah Mahest langsung menarik tanganku dan aku pun kembali terduduk.
" Apa sih Hest,ngagetin tau ngga."
" Peluk donk ,kangen loe yang ceriwis tau ngga."
" Halah paling cuma alesan biar di kasih duit." jawabku ketus tapi tetap melakukan yang dia minta.
" Haha ketebak banget ya dramanya " jawabnya sambil membalas pelukanku.
" Loe besok jadi kerja ? "
" Jadi lah."
" Hati-hati loe,cukup gue yang loe peluk jangan Nuga." ucapnya melepas pelukannya.
" Lambemu weh ".
Setelahnya aku beranjak masuk ke kamar.Bersiap untuk berangkat sekolah.
" Ya Allah apa dia sesakit ini,aku yang diam tanpa mengatakan saja sakit,seperti pembohong yang lihai,bagaimana dia yang berkali-kali mengatakan perasaanya." batinku.
...****************...
Sesampainya di sekolah,aku buru-buru masuk kelas,entah rasanya badan seperti tidak begitu fit,mungkin karena banyak aktifitas sampai kadang lupa makan.Pelajaran pertama di mulai,saat mendengarkan penjelasan Guru,tetiba ada pengumunan.
" Pengumuman,mohon menyita waktunya sebentar,hari ini pihak sekolah sepakat membubarkan jam pelajaran lebih awal dari biasanya karena sebagian Guru akam memenuhi undangan rapat.Untuk itu jam pelajaran hari ini cukup sampai jam 12.00.Terima kasih."
Sorak sorai pun terdengar riuh di dalam kelas,dan aku hanya menjadi pendengar saja,benar-benar tidak mood sama sekali.Sampai jam istirahat tiba,yang lain bubar keluar kelas,aku malah merebahkan kepala di meja dengan berbantal lengan dan memejamkan mata.
" Ga loe oke ? " tanya Aghis menghampiri ku dari arah luar kelas.
" Aman Ghis ,cuma ngga tau kok berasa lelah banget hari ini." Jawabku sembari menoleh ke arahnya.
" Loe kebanyakan aktifitas dan jarang istirahat deh kayanya Ga ."
" Bisa jadi,tapi daripada banyak nganggur gue malah bingung." ujarku dengan tersenyum.
"Ohh ya yang lain kemana ? sibuk sama gebetan baru lagi ?." lanjutku menanyakan Kamboja dan Ayu.
" Haha ,gue kira loe ngga bakal tau kelakuan gabut mereka yang makin menjadi,secara loe apa-apa serba cuek."
" Gue tau semua ya ,meskipun jarang on apapun dari sosmed kan ada Mahest.Dia serba tau soalnya." jawabku mantab.
" Haha ,adek loe bener-bener aneh,tapi sumpah baik banget,ohh ya gue ngga cerita ya ke loe soal Mahest yang jadi kambing conge gue." Ucap Aghis.
" Udah ,gila sih Mahest beneran punya hati seluas samudra,loe ketemu gebetan baru,yang jadi tumbal Mahest gara-gara dia kebetulan nyapa loe doang pas di Cafe.Ehh malah nungguin loe pacaran sampai malam."
" Haha,tapi dia ngga marah kan ke gue ?."
" Ngga ,cuma cerita doang," ucapku yang disenyumi Aghis.
Tak terasa obrolan kami berakhir,kini saatnya memulai pelajaran kembali.Dua jam berlalu,sekolah waktunya di bubarkan sesuai pengumuman.
...****************...
Di rumah,gabutku makin menjadi ditambah hujan deras.
" Duhh hujan gini enaknya ngapain ya ?" batinku.
Seperti ada lampu bohlam di kepala sebuah ide terlintas.Segera aku bangun dari rebahan dan menemui mamak di ruang kerjanya.Sebenarnya ruangan kosong yang biasanya hanya di isi barang-barang bekas,cuma sekarang di rubah jadi tempat kerja mamak juga.
" Mak kira-kira ada yang bisa aku kerjain ngga ? " tanyaku nyelonong masuk.
" Heh tumben banget nanyain kerjaan lain selain mengurus semua kebutuhan mu sendiri,apa gabutmu udah nyampe ubun-ubun Ga ? " tanya mamak heran.
" Haha ,iya Mak ,ada ngga nih kalo ngga ya udah mau tidur aja,sambil nungguin asar."
" Ngga ada ,mamak udah mau selesai kok ini,coba deh ke Mahest Ga,biasanya tuh bocah banyak ide kan kalo gabut." ujar mamak dan membuat aku langsung lari keluar.
" Mahest," teriakku macam di hutan.
" Apa ? " jawab Mahest.
" Lah gue kok ngga liat loe di sini sih ,sejak kapan emang ?" tanyaku heran.Kemudian ikut duduk di karpet bulu depan tv
" Dari loe keluar kamar buat nemuin mamak,sampai loe teriak manggil gue kaya di hutan."
" Hah serius ?".
" Hmm,periksa mata loe deh Ga ,gue takutnya malah bikin loe buta." jawab Mahest seenaknya.
" Hihh gue kuncir tuh lambe,Hest gabut nih main yok." ajakku pada Mahest
" Hujan-Hujanan deh kalo loe mau."
" Yok lah,dek Mahest emang bisa di percaya kalo masalah per gabutan.
" Jijik gue Ga liat loe," ucapnya menarik tangan ku keluar rumah dan itu membuat ku tertawa ngakak.
Hujan lebat yang belum terlihat akan mereda,aku dan Mahest asik main dan bercanda di bawah guyuran air hujan.Berteriak tak jelas yang membuat tetangga melihat keluar rumah seperti penasaran ada apa dan kenapa kami teriak-teriak seperti orang gila.Setelah mereka melihat keadaan kami ,mereka hanya menggelengkan kepala dan kembali masuk ke rumah.Haha.Mungkin mereka heran dengan kelakuan kami yang mirip bocah TK.
Mahest menjauh sekitar 2 meter dari tempatku berdiri,lalu meneriaki ku dengan sangat lantang.
" Marga Banyu Punggawa ,are you okey ?."
" Mahest Anggar Punggawa,Gue baik selama ada loe di samping gue." teriakku dengan tersenyum lebar.Setelahnya dia berjalan mendekat ke arah ku.
" Gue pusing liat loe ,tapi ngga ada loe gue bingung Ga " ucapnya sambil memelukku erat.
" Sama gue juga ,loe adek terbaik ,sorry ya gue belum bisa jadi Mba yang loe harapin," ucapku membalas pelukannya.
" Loe udah lebih dari cukup buat gue bahagia,gue yang harusnya minta maaf ke loe,".
" Udah gue maafin ,udah yuk udah mau reda nih kayanya."
" Oke ,beneran gue jadi gila gara-gara loe." jawab Mahest dan berlari masuk kerumah terlebih dahulu.
Setelah hujan-hujanan aku mandi lalu solat asar karena tadi kebetulan hujan reda dan terdenagar adzan asar.
" Makan mie yahut nih kayanya " monolog ku sambil keluar dari mushola.
" Hest ,loe ngapain ? " tanyaku saat melihat Mahest sibuk di depan kompor.
" Mau masak mie ,loe mau ngga ?."
" Lah kok bisa kebetulan ,gue juga mau masak mie."
" Oke kerjasama deal." ucap Mahest menjulurkan tangan untuk berjabat tangan
" Deal." jawabku membalas uluran tangannya.
Kami berkutat di dapur,aku menyiapkan toping dan Mahest meracik bumbu.Kenapa bisa ? karena mie rebus yang kami buat itu berbeda dari kebanyakan orang saat membuat,yang hanya di rebus lalu setelah matang di tiriskan di mangkuk dan di kasih bumbu instan yang sudah sepaket dari mie nya.Kalo aku dan Mahest lebih sering seperti di masak sebagaimana memasak sayur ataupun yang lain,yaitu ditambah bumbu racikan sendiri dan beberapa toping.Agak ribet tapi ini resep teryahut dari Bapak Ganendro Punggawa.Hihi.Dari dulu sampai saat ini dan mungkin nanti tiba ajalnya kedua orang tua ku,masakan bapak paling enak di banding mamak.Makanya ngga heran kenapa resep aneh bin ribet itu tercipta.Mantap bukan keluarga ku ? keluarga orang lain mau yang enak dan mudah sedang kan keluargaku harus ribet,ruwet,penuh kreatifitas baru dinikmati.Wek.
" Selesai juga akhirnya setelah penantian panjang." ucapku berbinar.
" Gaya loe Ga ,ini cuma makan waktu 10 menit itu aja kadang ngga nyampe " sahut Mahest sambil mencubit pipiku.
" Haha ,kan biar kelihatan drama Hest loe kenapa sih ngga mau gue ajak drama sesekali."
" Sesekali mbahmu,mau bukti yang gimana lagi loe ?."
" Hiih loe mesti gitu " ucapku manyun.
" Heran manusia kaya loe kok ada yang suka sampe segitunya ,istimewanya apa coba ? " heran Mahest sembari memberikan semangkuk mie ke hadapanku.
" Ngga tau mungkin yang suka gue rabun dekat atau ngga ya gila,lagian loe juga gitu kan ? banyak yang ngedeketin banyak yang suka tapi loe cuek aja," ucapku lalu memasukkan suapan pertama.
" Gue masih di bawah umur Ga ,lah loe udah legal tuh kalo nikah."
" Sekali lagi loe ngomong kaya gitu gue potong lidah loe ya Hest." ucapku sebal.
" Gue ngga mau kaya mamak,dia aja ngomong kaya ngga ada harga diri lah apalagi gue Ga ,seenggaknya ada yang bisa dibanggain sebelum masuk dunia nyata " sambungku
" Lah loe waras juga ya ternyata " ucap Mahest yang malah membuatku ingin menggorok pita suaranya.
Tanpa ada obrolan lagi kami terdiam menikmati makanan kami.Huh mantap gess ,abis hujan terus makan mie kuah.Kalian juga kan pasti ? ,eh cobain deh resep dari Pak Ganendro di jamin bikin nagih.
For your information ketikan dari penulis tentang resep mie rebus ,itu nyata dari suami penulis ya gaess,jadi boleh di coba,buat toping apa aja boleh sesuai selera.Oke.Selamat mencoba dan selamat menikmati.