Si bos membuat aturan tidak boleh berpacaran ditempat kerja.
Tapi bagaimana jika bos itu sendiri yang melanggar aturan tersebut?
Bahkan si bos itu sendiri jatuh cinta pada sang sekretaris cantik yang baru saja direkrut. Akhirnya si bos pun memutuskan untuk pacaran secara sembunyi-sembunyi ditempat kerja.
Penasaran? ikuti yuk, dan baca ceritanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Abbey menghampiri keduanya. Sunita pun menoleh. Begitu juga dengan Raksa. Kemudian ia tersenyum, tanpa perlu bertanya, Raksa sudah tahu jika itu adalah keponakan nya.
"Ma, ini siapa?" tanya Abbey.
"Ini kakak laki-laki mama, maaf jika mama tidak pernah cerita sebelumnya," jawab Sunita.
"Sini dekat paman, paman sudah bertahun-tahun mencari kalian. Akhirnya bertemu juga," kata Raksa.
Mata Sunita masih sembab karena sehabis menangis. Bagaimana tidak. Lebih 20 tahun tidak pernah bertemu.
Saat Sunita di usir, dan memutuskan hubungan dengan keluarganya dan mengikuti Patrio sebagai kekasih yang dicintainya.
Ketika itu Raksa sedang dalam perjalanan bisnis. Jadi tidak mengetahui kejadian seperti itu. Saat ia kembali, ternyata sang adik sudah pergi dari mansion milik keluarganya.
Sunita lebih memilih hidup sederhana dan meninggalkan harta demi hidup bersama orang yang dicintainya.
"Dek, apa perlu aku hancur perusahaan mantan suamimu?" tanya Raksa.
"Tidak perlu mas, biarkan saja. Dia sudah bahagia dengan kehidupan yang dia pilih," jawab Sunita.
Abbey tidak memberitahu sang Mama, kalau dia bertemu dengan papanya semalam. Abbey tidak mau mamanya sedih. Biarlah dia sendiri yang melihat bagaimana perlakuan Papanya, yang seolah tidak mengenalinya.
Abbey menjadi akrab kepada sang paman, apalagi Abbey memang butuh kasih sayang dan figur seorang ayah. Meskipun Abbey orangnya mandiri dan dewasa.
Namun kedewasaan Abbey karena karena keadaan. Keadaan lah yang membuat nya matang sebelum waktunya.
Diusia 10 tahun, Abbey sudah harus mencari uang sendiri dengan caranya sendiri. Selama uang itu halal. Namun pernah satu kali yang Abbey takut untuk memberikan uang kepada sang Mama.
Yaitu waktu ia mengikuti pertandingan ilegal melawan petinju, petinju itu cukup disegani di daerah tersebut. Makanya petinju itu menjadi sombong dan merasa paling hebat.
"Paman menginap disini ya?" pinta Abbey.
Raksa tersenyum, ia benar-benar bahagia bisa bertemu kembali dengan sang adik plus keponakan.
"Lain kali saja," jawab Raksa.
"Bagaimana kabar Papa dan Mama?" tanya Sunita.
"Mereka baik, tapi mereka masih enggan menyebut namamu, dek," jawab Raksa lesu.
"Semua itu salahku mas, andai saja aku mengikuti keinginan mereka untuk menerima perjodohan tersebut. Mungkin semuanya tidak akan seperti ini."
"Sudahlah, setiap kejadian ada hikmahnya. Adikku yang dulu tengil dan manja, kini berubah lebih dewasa. Dan keponakan ku juga." Raksa mengelus rambut adiknya.
"Mbak Nita, ini siapa?" tanya tetangga mereka yang biasa membeli gado-gado padanya.
"Saudaraku mbak," jawab Sunita.
Wanita itu memperhatikan wajah Raksa dengan seksama, kemudian beralih ke Sunita. Yang ternyata keduanya benar-benar mirip. Hanya versi pria dan wanita yang membedakannya.
"Kami kembar mbak," ucap Sunita seolah tau arti tatapan wanita si mbak tetangga nya itu.
"Oalah, pantas saja sangat mirip sekali," jawab si mbak.
Kemudian Raksa pun pamit, setelah cukup lama ngobrol dengan sang adik, dan akan datang lagi nanti jika ada waktu.
Sunita dan Abbey pun segera menutup warungnya. Sebenarnya sejak tadi ia ingin tutup, karena ada sang kakak jadi mereka ngobrol terlebih dahulu.
...****************...
Waktu terus berjalan, tidak terasa sudah satu bulan Abbey bekerja di perusahaan milik Alvaro. Orang yang mengikuti nya selalu gagal, tapi mereka tetap gencar untuk mengikuti Abbey.
Hari ini adalah hari para karyawan menerima gaji. Abbey juga akan menerima gaji pertamanya.
Dengan semangat juang Abbey berangkat bekerja. Ia sudah terbiasa dengan perlakuan bos nya yang selalu mencari kesempatan kala ada kesempatan.
Ya hubungan mereka sudah makin akrab, namun sang bos belum berani mengungkapkan perasaannya. Mereka saat ada karyawan berbicara layaknya bos dan asisten.
Namun saat berdua, sang bos sudah berani menggodanya. Meskipun tidak ada romantis romantisan. Semua karyawan tidak ada yang tahu kedekatan mereka.
Bahkan Dary yang satu lantai dengan merekapun tidak tahu kedekatan keduanya. Ajaib memang, mereka begitu pandai menyimpan rahasia mereka berdua.
Abbey seperti biasa, selalu diikuti oleh dua buah motor. Biasanya Abbey selalu menghindar, tapi kali ini Abbey ingin melayani mereka.
"Huuff, aku capek diikutin terus. Sebaiknya aku selesaikan sekarang saja," gumam Abbey.
Abbey sengaja memilih jalur lain, bukan kearah perusahaan tempatnya bekerja. Tapi menuju tempat sepi yang tidak banyak kendaraan yang lewat.
Motor yang mengikutinya pun melaju hingga jarak mereka cukup dekat. Abbey berada ditengah-tengah dua motor tersebut.
"Sebenarnya apa sih mau mereka?" gumam Abbey. Merasa cukup, Abbey menghentikan motornya. Kemudian ia turun dari motor tersebut.
Empat orang yang mengikuti nya pun turun dari motor. Dua orang langsung menghampiri Abbey dan ingin menangkapnya. Abbey menepis tangan tersebut.
"Jangan galak-galak neng, sini sama Abang," ucap salah satu dari mereka.
Abbey mundur mencari posisi yang tepat untuk melawan mereka. Keempat pria itu menyeringai, seperti singa sedang mengincar mangsanya.
Abbey kini seperti kijang kecil yang terpojok dimata mereka. Mereka tidak tahu, gadis yang mereka anggap kijang itu sebenarnya singa betina yang ganas.
Wajah lembut dan cantik, serta pinggang ramping mampu menutupi sifat Abbey yang sesungguhnya. Tidak ada yang menduga jika Abbey seorang ahli beladiri.
"Tangkap saja, mangsa kita sudah terpojok dan tidak bisa lari lagi," kata si bos. Mereka semua menyeringai karena Abbey mundur dan mereka maju mendekat.
"Bos kita apakan dia?" tanya salah satu rekannya.
"Bukankah nona menyuruh kita bermain-main dengan nya?" Mereka tertawa senang.
"Siapa yang menyuruh kalian? Aku juga bisa bayar kalian," tanya Abbey.
"Kami tidak ingin mengatakan nya," jawab si bos.
"Bos, bukankah yang menyuruh kita nona Mustika?" tanya salah satu rekannya.
"Goblok! Mengapa kamu kasih tahu?" si bos memukul kepala bawahan nya itu.
"Tapi dia juga tidak bisa melawan," jawabnya sambil mengusap kepalanya yang dipukul tadi.
Abbey menyeringai, kali ini Abbey akan menunjukkan taringnya. Dan tidak akan bersikap manis lagi kepada musuhnya.
"Mustika, ternyata kamu dibalik semua ini," gumam Abbey.
"Heh, tunggu apalagi? Tangkap dia dan bawa padaku!" perintah si bos.
Dua orang maju hendak menangkap Abbey. Abbey memasang kuda-kuda dan siap melawan mereka. Abbey melambaikan tangannya kedepan agar mereka semakin mendekat.
"Wow, dia siap berkelahi, bos," ucap salah satu mengejek Abbey.
Mereka mentertawakan Abbey, namun detik berikutnya. Satu orang terpental ke tanah akibat tendangan dari Abbey. Mereka seketika melongo dan berhenti tertawa.
Yang satu orang mundur mendekati bos mereka. Sementara yang terpental ke tanah berusaha untuk bangkit. Sambil memegangi dadanya yang terasa sakit.
Cuuiih ... Orang itu meludah, tapi yang keluar bukan ludah melainkan darah. Si bos masih berdiri mematung ditempat. Ia tidak menduga, ternyata gadis yang mereka incar begitu kuat.
"Siapa lagi? Ayo maju kalian semua!" tantang Abbey.
Mereka semua saling pandang, salah satu dari mereka sudah gemetar. Apalagi saat melihat temannya yang terpental beberapa meter.
teirma kasih sdh memberikan kita kisah ini...
kisah yg memberikan semangat untuk para wanita di luar sana supaya kuat menghadapi rintangan apapun di kehidupqn nyata...
terima kasih sakali lagi dan terus semangat thor...
kasar bangat kata2nya
ini ada sedikit gado2tu mama mu itu LBH bagus dr PD kata2sisa
MUSTIKA DASAR WANITA CULAS MURAHAN