Di hari pertunangan, Emily mendapatkan kenyataan yang pahit di mana Adik Tirinya yang bernama Bertha mengatakan kalau tunangannya yang bernama Louis lebih mencintai Bertha dari pada Emily.
Untuk membuktikannya Bertha dengan sengaja mendorong Emily ke kolam renang kemudian Bertha ikut menyemburkan diri ke kolam renang.
Ternyata tunangannya lebih memilih menolong Bertha dari pada memilih Emily. Di saat krisis seorang pria tampan menolong dirinya dan membawanya ke rumah sakit.
Di saat itu pula Emily memutuskan pertunangannya dan ingin membalaskan dendam ke keluarganya serta mantan tunangannya. Di mana Emily menikah dengan pria penolongnya.
Apakah balas dendam Emily berhasil? Bagaimana dengan pernikahan Emily dengan pria penolongnya, apakah bahagia atau berakhir dengan perceraian? Ada rahasia tersembunyi di antara mereka, apakah rahasia itu? Silahkan ikuti novelku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Kasandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal Mula
"Selamat malam buat para tamu undangan, malam hari ini adalah pesta pertunanganku dengan Emily. Semua orang adalah tamu terhormat jadi silahkan menikmati makanan dan minuman yang sudah kami sediakan." Ucap Louis yang merupakan tunangan Emily.
Semua orang bertepuk tangan kemudian Emily dan Louis diberi ucapan selamat atas pertunangannya oleh para tamu undangan.
"Emily, Aku punya beberapa urusan yang harus Aku urus." Ucap Louis sambil tersenyum menatap ke arah Emily.
Emily hanya menganggukkan kepalanya sambil membalas senyuman Louis. Kemudian Louis mencium kening Emily dengan singkat. Setelah itu Louis pergi meninggalkan Emily sedangkan Emily hanya menatap kepergian tunangannya sambil masih tersenyum.
Emily berjalan ke arah meja kemudian mengambil gelas yang berisi air mineral. Namun tiba-tiba seseorang datang dan berjalan ke arah Emily lalu menahan gelas yang akan di ambil oleh Emily.
"Kakak, akhirnya impianmu tercapai karena bisa pertunangan dengan Kak Louis." Ucap Adik Tirinya yang bernama Bertha.
"Pasti kamu sangat kecewa. Sayangnya, kamu tidak bisa merebutnya lagi." Jawab Emily sambil membalikan badannya dan berjalan meninggalkan Bertha.
Selama ini apa yang selalu dimiliki Emily, Bertha selalu merebutnya begitu pula jika Emily mempunyai kekasih.
Bertha melakukan berbagai cara agar apa yang diinginkannya dapat terwujud walau dengan cara tercela sekalipun.
Dukungan dari orang tuanya membuat Bertha sering menindas Emily. Emily hanya bisa diam dan menangis di kamarnya ketika Ayah kandungnya lebih membela Adik Tirinya yang jelas-jelas bersalah.
"Benarkah?" Tanya Bertha.
Emily langsung menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya dan menatap ke arah Bertha.
"Kak. Apakah Kakak tahu kalau Kak Louis seberapa hotnya Dia kemarin malam di atas ranjangku?" Tanya Bertha.
"Apa maksudmu?" Tanya Emily dengan wajah terkejut.
"Sebenarnya kemarin malam Kak Louis sudah mencariku. Kak Louis bilang padaku kalau Kak Louis tidak suka sama Kakak lagi dan sama sekali tidak mau menikah dengan Kakak." Jawab Bertha sambil tersenyum devil.
"Kamu pasti bohong, Kak Louis tidak mungkin mengkhianatiku." Ucap Emily.
"Kalau Kakak tidak percaya, lihat ini." Ucap Bertha sambil memperlihatkan ponselnya.
Emily menatap ke arah layar ponsel milik Bertha, dirinya sangat terkejut ketika melihat foto tidak senonoh.
Di mana Bertha dan Louis menutupi tubuh bagian atas dengan selimut namun terlihat ke dua bahu mereka polos sambil saling berpelukan di atas ranjang.
Plak
"Dasar wanita tidak tahu malu!" Bentak Emily sambil menampar Bertha dengan sekuat tenaganya.
Hal itu membuat Bertha memalingkan wajahnya ke arah samping hingga sudut bibir kirinya mengeluarkan darah segar.
"Kamu berani memukulku! Dasar wanita mu x ra x han!" Teriak Bertha.
"Aku ingat, kamu tidak bisa berenang, kan?" Tanya Bertha.
"Apa maksudmu?" Tanya Emily dengan wajah terkejut.
"Menurutmu, kita berdua ... " Ucap Bertha menggantungkan kalimatnya sambil berjalan ke arah Emily membuat Emily memundurkan tubuhnya.
"Siapa yang akan diselamatkan terlebih dahulu oleh Kak Louis?" Tanya Bertha.
Kemudian Bertha dengan sengaja mendorong tubuh Emily ke kolam renang kemudian Bertha ikut masuk ke dalam kolam renang.
"Tolong .... Tolong!" Teriak Emily dan Bertha dengan serempak.
Louis yang mendengar suara teriakan Bertha sangat terkejut dan langsung berlari ke arah Bertha. Sedangkan seorang pria tampan yang mendengar suara teriakan tolong Emily dan Bertha sangat terkejut dan ikut berlari ke arah kolam renang.
"Tolong .... Tolong!" Teriak Emily dan Bertha dengan serempak.
"Bertha!" Teriak Louis kemudian menyeburkan diri ke kolam renang untuk menolong Bertha.
Louis berenang ke arah Bertha tanpa mempedulikan Emily yang sebentar lagi kehabisan tenaga dan udara karena Emily tidak bisa berenang.
"Lihat, gadis itu masih berada di dalam air. Nyawanya tidak bisa tertolong jika tidak ada orang yang menolongnya. Sayangnya Aku tidak bisa berenang, jika bisa sudah Aku tolong gadis malang itu." Ucap salah satu tamu undangan yang melihat Emily berteriak meminta pertolongan.
"Laki-laki itu sangat tega karena tidak menyelamatkan nyawa perempuan itu, padahal mereka sudah bertunangan." Sambung tamu undangan lainnya.
Mereka sangat terkejut ketika melihat Louis lebih memilih menyelamatkan nyawa Bertha dari pada nyawa Emily padahal mereka sudah bertunangan.
"Iya betul, tunangan laki-laki lebih mementingkan menyelamatkan Adik tunangan perempuannya terlebih dahulu dari pada menyelamatkan tunangannya yang sudah hampir tenggelam." Ucap tamu undangan lainnya lagi.
"Kak Louis, Kakak masih berada di dalam air." Ucap Bertha.
Louis memalingkan wajahnya ke arah Emily di mana Emily perlahan masuk ke dalam air kolam renang bersamaan Emily perlahan tidak sadarkan diri.
"Biarkan saja, Dia." Jawab Louis dengan kejam.
Louis kemudian pergi meninggalkan pesta pertunangan menuju ke rumah sakit dengan membiarkan nyawa Emily di ujung tanduk.
Di saat krisis, pria tampan yang melihat kejadian tersebut langsung menyeburkan diri ke kolam renang. Pria tampan tersebut langsung berenang ke arah Emily lalu menggendongnya.
Pria tampan tersebut awalnya ingin menolong Emily namun karena tunangannya sudah menyebur ke kolam renang terlebih dahulu membuat pria tampan tersebut tidak jadi menyebur ke kolam renang.
Tapi dirinya ternyata salah karena ternyata Louis lebih memilih Bertha yang diselamatkan dari pada menyelamatkan tunangannya yang bernama Emily.
"Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya pria tampan tersebut sambil naik ke atas kolam renang.
Hening
Pria tampan tersebut yang tidak mendapatkan jawaban langsung melihat ke arah wajah Emily yang terlihat pucat pasi.
Pria tampan tersebut langsung memberikan pertolongan pertama setelah agar sadar, pria tampan tersebut langsung membawanya ke rumah sakit.
Skip
Kini Emily sudah berada di ruang perawatan dan sepenuhnya sudah sadar. Hingga beberapa saat kemudian pintu ruang perawatan terbuka. Emily melihat Bertha berjalan ke arahnya sambil tersenyum jahat.
"Kakak, bagaimana rasanya di hari pertunangan Kakak ditinggalkan oleh tunangan Kakak?" tanya Bertha sambil tersenyum jahat dan bersidekap.
"Keluar!" Teriak Emily.
"Kak, apakah Kakak tahu mengapa Aku memilih hari pertunangan Kakak dengan Kak Louis? Itu dikarenakan, Aku ingin membuat reputasi Kakak jatuh dengan membuatmu malu di depan orang banyak." Ucap Bertha tanpa mempedulikan ucapan Emily.
"Kakak hanya layak hidup di bawah bayanganku. Karena Pria yang Kakak cintai pergi meninggalkan Kakak dengan sangat mudah." Sambung Bertha sambil duduk di sofa.
"Sekarang jika Kakak berlutut dan meminta maaf padaku atau menjilat sepatuku maka Aku akan memberikan Kak Louis pada Kakak. Itupun kalau Aku merasa bosan dengan Kak Louis dan ada keinginan untuk melepaskan Kakak." Sambung Bertha yang masih ingin menindas Kakak Tirinya.
Emily yang mendengarkan ucapan Bertha sangat kesal, membuat Emily mengambil gelas yang ada di atas meja dekat ranjang lalu melemparnya ke arah kaki Bertha.
"Keluar!" Teriak Emily.
Bertha sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Emily dan berusaha menghindar sambil berdiri. Tiba-tiba pintu ruang perawatan terbuka membuat Bertha menatap ke arah pintu dan melihat Louis masuk ke dalam ruang perawatan.
"Kak, Aku datang dengan niat baik untuk melihat keadaan Kakak. Tapi bagaimana bisa Kakak memperlakukan Aku seperti ini?" Tanya Bertha sambil memegang tangan Emily.
Tanpa menjawab Emily menepis tangan Bertha sedangkan Bertha yang tangannya di tepis pura-pura mundur beberapa langkah.
"Emily, kamu terlalu jahat. Sudah cukup kamu mendorong Bertha ke dalam kolam renang. Dia sekarang datang ke sini dengan niat baik untuk melihatmu tapi kamu malah bersikap jahat seperti ini." ucap Louis.
"Louis, Anda berbicara denganku tapi dari sisi apa sekarang? Apakah kekasihnya Bertha?" Tanya Emily.
"Apa yang kamu katakan tidak masuk akal." Ucap Louis dengan wajah kesal.
"Louis, kita sudah selesai." Ucap Emily sambil menatap tajam ke arah Louis.
"Apa maksudmu?" Tanya Louis dengan wajah terkejut.
"Kak, Kakak jangan terlalu egois. Reputasi Kakak di kota ini sekarang sangat buruk. Kak Louis sudah bersedia menikah dengan Kakak jadi Kakak seharusnya sudah sangat puas." Ucap Bertha.
"Emily, Aku paling tidak suka wanita yang sangat sombong sepertimu. Jadi Aku harap kamu jangan menyesal kalau pertunangan kita batal." Ucap Louis.