David adalah seorang anak panti asuhan. Ia jatuh hati dengan Kasih yang merupakan putri dari keluarga pemilik rumah panti asuhan tempatnya dibesarkan.
Keluarga Kasih melarang keras hubungan asmara Kasih dengan David.
Setelah melewati manisnya kemesraan dan pahitnya perjuangan. David dan Kasih menjadi pemenang. Selamanya cinta sejati mereka tidak pernah terpisahkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tenggelam
Kasih sampai di rumahnya. Tapi ia tidak berhenti. Kasih tidak memarkirkan mobil di halaman rumah. Ia terus melaju.
Kasih membawa mobil yang dikendarainya melewati rumah yang dulunya panti asuhan itu. Ia melaju dengan kencang menuju ke danau.
Orang-orang rumah dibuat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh nyonya muda mereka.
“Kasih”, teriak ibu Kasih yang juga melihatnya.
Melaju dengan kecepatan tinggi. Mobil itu meluncur ke danau. Melayang di udara sebelum akhirnya jatuh tenggelam.
Orang-orang yang melihatnya panik. Histeris. Mereka berlari menuju ke danau. Danau kecil itu dalam.
Kasih masih berada di dalam mobil itu. Ia dengan sengaja menenggelamkan dirinya. Kasih memilih untuk mengakhiri hidupnya.
*
Beberapa jam sebelumnya di kontrakan David.
“David, mau kemana kamu?”, tanya si tua Rahman.
“Aku akan pergi ke kota besar. Ada urusan yang harus ku selesaikan”, ucap David.
Rahman melihat dengan heran. Selama mengenal tetangga kontrakannya itu. Baru kali ini David terlihat begitu berbeda. Terlihat aura memancar yang tidak seperti biasanya.
“Jadi kamu libur lagi?”, tanya Rahman.
“Hari ini aku ijin”, kata David.
“Pak Rahman, maafkan aku jika selama ini ada salah padamu”, tiba-tiba David berkata seperti itu.
“Kamu ini bicara apa. Seperti mau mati saja”,
“Hati-hati di jalan. Pelan-pelan saja bawa motornya”, pesan Rahman.
Hari ini David pergi naik motor. Tujuannya adalah rumah lamanya. Rumah panti asuhan milik keluarga Kasih. Rumah yang akhir-akhir ini selalu muncul di dalam mimpinya.
Perjalanan dengan menggunakan sepeda motor lebih cepat. Terasa lebih cepat lagi dengan memikirkan kenyataan-kenyataan yang David ketahui. Kasih selama ini masih hidup.
Sekarang ia akan berusaha untuk menemukannya. Apa pun kondisi Kasih sekarang. David akan menerimanya.
Tidak banyak yang berubah. Jalan-jalannya masih lah sama. Pohon-pohon besar di pinggir-pinggir jalan. Lingkungan yang begitu ramah.
David mematikan mesin motornya. Ia telah sampai di tempat dimana dulu ia diasuh.
David tiba di rumah itu ketika keadaan rumah begitu sepi. Rumah itu bukan lah lagi rumah panti asuhan seperti dulu. Rumah itu telah mengalami banyak perubahan untuk dijadikan sebagai rumah tinggal keluarga.
Pintu depannya terbuka. David pun nekat masuk ke dalamnya.
Dinding-dinding itu telah berganti. Tidak ada lagi foto-foto anak-anak panti yang terpajang.
David tersenyum bahagia meski pahit menusuk hatinya. Ternyata benar Kasih masih hidup.
Di dinding itu ada foto Kasih. Ia tidak sendiri. Di foto itu Kasih mengenakan gaun pengantin. Di sampingnya ada sosok laki-laki. Bukan dirinya.
David mendengar suara.
Tangisan dan jeritan. Sayup-sayup suara itu terdengar berasal dari halaman belakang. David pun segera pergi ke sana.
David melihat orang-orang berlari menuju ke danau.
David pun ikut menyusul mereka.
“Apa yang terjadi?”, tanya David kepada salah satu pekerja di sana.
“Nyonya Kasih melompat ke danau dengan mobilnya”, jawabnya.
David pun mempercepat laju larinya.
David sempat melihat ibu Kasih yang sudah berada di pinggir danau. Mereka saling menatap. Begitu banyak rahasia yang tersimpan di antara mereka berdua.
David pun langsung melompat ke danau. Ia berenang masuk ke dalam danau. Menyelam untuk menemukan Kasih.
David menemukan mobil itu sudah berada di dasar danau yang dalam. Kasih masih berada di dalam mobil.
David tahu betul Kasih adalah seorang yang pandai berenang. Jika Kasih tidak naik ke permukaan itu karena memang ia ingin tenggelam.
David masuk ke dalam mobil. Ia memeluk Kasih yang sudah tidak lagi bernyawa.
David dan Kasih adalah pemenangnya. Cinta sejati mereka akan terus hidup.