Memperbaiki Kehidupan Dengan System

Semua orang yang tidak tahu mengenai kelemahan seorang Alex William

Kini mulai mencaci sosok Zora yang menurut mereka hanya mencari kematian dengan menantang seorang tuan muda dari keluarga terkemuka yang juga terkenal dengan kelompok kekutan bawah tanah nya itu.

Namun Disisi lain.

Alex William saat ini nampak memiliki ekspresi rumit di wajah nya apalagi saat ini semua tatapan mata tengah mengarah ke tempat nya.

"Tuan muda William, Anda tidak akan lari dari tantangan yang sudah di depan mata seperti ini, kan?" ucap Florine Griffin memecah keheningan di tempat itu.

Membuat Alex hanya mengumpat di dalam hatinya atas pertanyaan Florine Griffin itu namun kemudian ada senyum kecil terlihat di wajah nya.

Karena tiba tiba saja di kepalanya terlintas sesuatu yang bisa menyelamatkan wajah nya dari situasi memalukan ini.

"Adik Flo. Apakah kamu pikir aku tuan muda William akan dengan mudahnya menerima tantangan dari seseorang yang tidak aku ketahui asal usulnya seperti orang itu.

Jika misal semua orang yang menantang ku aku terima begitu saja, maka akan ada banyak orang bodoh nanti nya yang akan menggangu kehidupan tenang ku "

jawab Alex William pada Florine Griffin se akan akan ia merupakan sosok yang tidak bisa menerima tantangan dari sembarang orang karena kedudukan nya dan juga kekutan yang di miliki nya.

Membuat semua orang yang mendengar itu pun langsung serentak bersuara menyetujui ucapan dari Alex William itu.

Karena memang ucapannya itu masuk akal untuk sosok nya yang merupakan tuan muda dari keluarga William

Sementara untuk Florine Griffin yang mendengar jawaban tersebut dari mulut Alex William hanya bisa jijik di tempat nya.

Namun meski begitu ia tidak bisa menyanggah itu karena pasti orang orang saat ini sudah termakan oleh ucapan nya itu.

Sementara untuk Zora yang sudah berada di dalam arena 3 saat ini hanya bisa mengelengkan kepala nya saat melihat semua orang menganggap nya hanya ingin cari ketenaran dengan sengaja menyinggung tuan muda William.

"Jadi apa keputusan mu tuan muda William? apakah kamu menerima atau tidak? tidak usah menumpahkan omong kosong seperti itu karena waktu ku tidak banyak hanya untuk berurusan dengan mu!."

ucap Zora lagi.

Dan kali ini ucapan nya itu lebih menusuk dari sebelum nya membuat kedua orang pengawal Alex wiliam yang masih berada di arena 2 pun tidak tahan dengan itu.

Kemudian keduanya pun langsung bergegas ke luar dari sana untuk menuju ke arena 3 Untuk membungkam sosok bertopeng putih yang dari tadi terus menyudut kan tuan mudanya itu

"Bunuh dia untukku!" perintah Alex William pada kedua nya yang saat ini sudah mulai menaiki arena 3.

Membuat semua orang bersemangat kembali. Pasal nya mereka akan di suguhkan pemandangan berdarah setelah ini.

Karena sudah cukup lama arena 3 itu tidak di masuki oleh petarung dan kini mereka akan menyaksikan hal itu lagi

Saat keduanya sudah masuk ke dalam arena Zora pun hanya melirik nya sekilas kemudian melihat ke arah lain.

Se akan akan ingin mengatakan pada semua orang jika kedua orang itu tidak berarti apa pa di matanya.

'System, berapa persentase kemenangan ku kali ini?'

tanya Zora iseng pada system di dalam pikiran nya.

[Maaf System tidak ada waktu untuk menjawab pertanyaan konyol seperti ini ]

Mendengar jawaban tersebut.

Zora pun yang bisa tersenyum geli karena system nya itu selalu akan menjawab seperti itu Jika dirinya menanyakan hal hal seperti itu padahal ia sendiri sudah sangat tahu jawaban nya.

Kemudian Zora langsung mengalihkan tatapan pada kedua orang yang sudah berada di hadapannya saat ini.

"Apakah Kalian berdua serius ingin memberikan nyawa berharga kalian itu pada tuan muda Kalian itu?. Jika ia maka majulah namun jika kalian berubah pikiran maka kalian bisa keluar dari arena ini karena aku tidak ingin membunuh seseorang yang tidak memiliki konflik dengan ku secara langsung!."

Dengan serius Zora mengucap kan kata Kata nya itu. Karena ia memang tidak berniat membunuh ke-dua nya karena memang ia tidak memiliki masalah dengan mereka melainkan pada tuan muda mereka.

Namun ucapan nya itu di salah artikan oleh kedua nya karena mereka mengira jika Zora sengaja mengatakan itu untuk meremehkan kemampuan kedua nya.

"Tuan muda William. Segera lakukan taruhan nya karena kami sudah tidak sabar untuk mencincang tubuh orang ini! " ucap salah satu dari dua orang itu kepada Alex William.

"100 Juta dollar Nero dan juga pemuda itu yang akan menjadi taruhan kita kali ini" potong Zora sebelum Alex William sempat membuka mulut nya.

Membuat semua orang yang ada di tribun langsung bersorak hingga menciptakan gemuruh di tempat itu karena besarnya taruhan yang di ucapkan oleh Zora itu.

Padahal tempat ia berada sebelum nya hanyalah ruangan paling bawah di tempat ini. Dimana itu sangatlah kontras dengan banyaknya taruhan yang di sebutkan sebelumnya.

"Sepakat. Tapi sebelum itu apakah kamu bisa menunjukkan dulu uang tersebut, karena aku takut setelah kematian mu nanti pertarungan ini akan sia sia karena kamu hanya mengeluarkan omong kosong sebelum nya saat mengajukan taruhan tersebut."

Alex William tentu saja setuju dengan itu. Namun sebelum itu ia juga harus mengetahui apakah orang bertopeng itu memiliki kemampuan itu atau tidak untuk bisa bertaruh dengan nya.

Juga tujuannya untuk menanyakan hal itu bukan hanya sekedar ingin memastikan itu saja melainkan juga untuk mempermalukan Zora yang sebelum nya terlihat keluar dari ruangan paling bawah di tempat ini yang menurut nya tidak lah mungkin memiliki kekayaan seperti yang di ucapkan sebelum nya.

Mendengar itu Zora pun dengan santainya langsung melempar kan kartu emas Global nya pada wasit yang berada di antara dirinya dan dua orang yang akan menjadi kawan nya itu.

Membuat sang wasit yang menerima kartu khusus yang hanya di buat untuk individu tertentu itupun tangan nya sedikit bergetar saking gugup nya.

"Hey!. apa yang kamu lakukan mengapa hanya berdiam di sana? cepat periksa kartu itu apakah di dalamnya ada uang nya apa tidak!. "

teriak Alex William dari ruangannya.

Setelah melihat wasit yang menerima kartu milik orang bertopeng itu hanya mematung setelah menerima itu.

Emosi Alex William pun langsung meledak begitu saja, apalagi setelah melihat kegugupan sang wasit yang seperti nya terlihat memandang Zora dengan tatapan penghormatan.

Entah apa yang terjadi di sana, yang jelas Alex tidak perduli dengan itu karena yang ia mau hanyalah mempermalukan orang bertopeng itu.