* Mohon bijak memberi bintang 🌟!!! Jika tidak berkenan dengan cerita ini,,, silahkan langsung di tinggalkan.... tanpa perlu berkomentar yang menyakitkan...
Kusumaningtyas seorang gadis Kalimantan yang di nikahi Bayu wicaksono 1,5 tahun yang lalu. Pernikahan bahagia yang di impikan ternyata malah menjadi petaka baginya. Berharap suami yang menjadi pelindungnya ternyata justru malah menghancurkannya. Memiliki suami yang tukang selingkuh.
Membuat Ningtyas merasa di uji kesabarannya. Nafkah yang seharusnya di berikan ke istrinya ternyata malah di kuasai oleh ibunya. Ningtyas selalu di Hina jadi Benalu di keluarga itu. Padahal Ningtyas merasa dirinya tidak pernah menuntut apapun sama Bayu. Berapapun nafkah yang Bayu kasi dia tidak pernah protes. Ningtyas di perlakukan seperti Babu di rumah mertuanya. Mampukah Ningtyas melewati cobaan demi cobaan yang dia hadapi? atau kah Ningtyas memilih pulang ke Kalimantan dan berkumpul bersama orang tua
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Sudaryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. kecurigaan ku semakin kuat (tahap revisi)
Ting.... Ponsel ku berbunyi. Ku buka ternyata ada pesan dari mas Bayu.
"Dek mas malam ini pulang, nanti pintu belakang jangan di kunci ya. Mas kalo masuk biar gak bangunin kamu". Isi pesan mas Bayu.
" Bangunin juga gapapa mas, kan sudah kewajiban aku". Balas ku.
"Kasihan nanti ganggu kamu istirahat".
Tumben dia gak mau ganggu aku kalo lagi istirahat. Biasanya aja aku istirahat sebentar sudah marah. Lagi kesambet apa tu orang.
" Iya mas gapapa, aku gak keberatan ".
" Ya sudah kalo gitu, nanti kamu minta di belikan apa"?
"Gak usah mas, aku sudah kenyang".
" Beneran gak minta apa-apa nih"?
"Gak mas, yang penting mas sampe rumah dengan selamat itu sudah cukup".
" Sudah dulu ya, mas lagi nyetir nih".
"Iya mas, hati-hati". Ku tutup ponsel ku dan ku letakan di atas meja rias.
Baru saja akan terlelap, terdengar seperti ada yang mengetuk pintu. Aku yang mudah sekali terjaga ketika mendengar suara, lalu terbangun. Aku bangkit dari tidur ku untuk membukakan pintu.
Baru saja aku keluar kamar. Bapak sudah lebih dulu yang membukakan pintu untuk mas Bayu. Bapak yang baru pulang dari rapat bulanan di masjid membuatnya tidak masih terjaga hingga jam segini.
Aku yang baru sampai di ruang ku tunggu mas Bayu masuk.
"Dek kok kamu belum tidur". Tanya mas Bayu.
" Iya mas, aku terbangun saat mendengar ada suara ketukkan pintu. Pas aku mau buka, sudah keduluan Bapak ". Ucap ku lalu mengambil tas yang ada di tangan mas Bayu. Seperti biasa berisi pakaian kotor.
" Ini mas belikan martabak manis kesukaan kamu". Di letaknya bungkusan itu di atas meja.
"Jam segini kok masih ada yang jual martabak manis mas". Tanya ku heran, karena ini sudah pukul 12 malam.
" Ini tadi mas beli di alun-alun, mungkin rasanya sudah dingin karena sudah dari tadi".
"Mas mau mandi, aku rebusin air panas ya"? Karena biasanya mas Bayu kalo pulang malam pasti mandi pakai air hangat. Sambil menunggu air panasnya mendidih, aku menikmati martabak manis bersama mas Bayu sambil di selingi obrolan ringan seputar pekerjaannya. Aku menawarkan Bapak martabak manis, tapi Bapak lebih memilih untuk tidur. Sudah ngantuk katanya.
Tak lama kemudian, air panasnya pun mendidih. Ku siapkan air untuk mas Bayu mandi. Begitu siap mas Bayu masuk kamar mandi.
Ketika mas Bayu sedang mandi aku pun membongkar tas yang berisi baju kotor. Saat aku sedang mengeluarkan baju kotor, ada sebuah kertas yang terjatuh. Aku yang penasaran langsung saja ku ambil. Rupanya itu sebuah nota pembelian perhiasan kalung. Di lihat dari tanggalnya 2 bulan yang lalu. Dan ada beberapa tiket masuk tempat rekreasi di daerah Jawa Timur. "apakah ini jawabannya, uang yang selama ini di sembunyikan mas Bayu. Setiap kali ibu minta selalu aku yang jadi kambing hitam. selama ini aku hanya fi kasih nafkah 100 rb perbulan. nyatanya dia malah membahagiakan jalangnya. sebegitu tidak berartinya kah aku di mata kamu". ucap ku lirih.
"Ini kertas punya siapa. Kalo kalung ini untuk aku pasti sudah di berikannya dari kemarin-kemarin. Aku tau mas Bayu itu orangnya seperti apa. Mustahil sekali dia membelikan ku perhiasan". Aku bergumam.
Saat mas Bayu akan masuk kamar cepat-cepat ku simpan kertas itu di saku baju ku. Aku pun pura-pura tidak terjadi apa-apa. "Akan aku selidiki nanti". Aku bicara dalam hati.
Habis mandi mas Bayu pun memakai baju yang sudah ku siapkan tadi. Selesai bongkar tas mas Bayu aku pun naik ke atas ranjang dan di susul mas Bayu... Karena sudah lelah beraktivitas seharian kami pun langsung tertidur.
Eng ing Eng..... Nota dan tiket taman punya Siapakah itu... Besok kita selidiki bersama ya Raiders, sekarang sudah malam kita tidur dulu.
Selamat Membaca para raider ku.. Semoga
terkesan dengan cerita ini.. Jangan lupa
tinggalkan jejak ya untuk mendukung
kelanjutan cerita ini.
❤jangan lupa like, komen, dan subscribe ❤
Bersambung
up yg banyak ya,,,,😍