Sequel
" Semerbak wangi Azalea."
" Cinta Zara."
" Sah."
Satu kata, tapi kata itu bisa berakhir membuatmu bahagia atau sebaliknya.
Zayn Ashraf Damazal akhirnya mengucap janji suci di depan Allah. Tapi mampukah Zayn memenuhi janji itu ketika sebenarnya wanita yang sudah resmi menjadi istrinya bukanlah wanita yang dia cintai?
Cinta memang tidak datang secara instan, butuh waktu dan effort yang sangat besar. Tapi percayalah, takdir Allah akan membawamu mencintai PilihanNya. Pilihan hati yang akan membawa mu menuju surga Allah bersama sama
" Kamu harus tahu bahwa kamu tidak akan pernah mendapatkan apa yang tidak di takdirkan untukmu." _Ali bin Abi Thalib.
" Perempuan perempuan yang baik untuk laki laki yang baik, laki-laki yang baik untuk perempuan perempuan yang baik pula." _ QS.An - Nur 26
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27 : Aku menunggumu di rumah
Aretha mengusap kedua pipinya yang basah oleh air mata. Dia menenangkan diri sebelum kembali menghadapi kenyataan hidup yang mungkin akan sulit di lalui kedepannya.
Pintu ruang operasi di buka, Aretha di sambut dengan sebuah pemandangan yang tidak biasa. Ada beberapa perawat yang berkumpul mengelilingi sesuatu.
Aretha berjalan mendekat. Nampak olehnya seorang pria muda yang sedang tertawa sembari memegangi kepalanya karena baru saja kena jitak.
" Kau tertawa?" Tanya Kimmy. Dia lah tersangka utama pemukulan di kepala pria itu.
" Lalu aku harus menangis?" Balasnya.
Setelahnya, Kimmy memeluk pria muda itu. Jika di perhatikan secara seksama, pria itu jauh lebih muda dari Kimmy, mustahil mereka memiliki hubungan. Wajar jika Aretha curiga. Dia tidak biasa melihat seseorang berpelukan dengan lawan jenis terlebih mereka bukan mahram.
" Kami sangat merindukan mu, Sar."
" Aku hanya pergi selama dua bulan dan kalian sudah merindukanku? Kalian memang payah." Ucapnya kembali tertawa renyah.
Kimmy kembali menoyor kepala Sardi.
" Ya..ya..aku tau kalian hanya merindukan ku karena kalian kesulitan menghadapi dokter tampan kita kan?"
Kimmy menghela nafas dan menjatuhkan tubuhnya di sofa.
" Kau benar. Dokter Zayn memang sesuatu. Sulit sekali berkomunikasi dengan nya."
" Aku rasa tidak serumit itu, beliau sama seperti dokter yang lain, meski memang jarang bicara sih. Tapi dokter Zayn itu sangat baik."
" Ya, aku tau kalau kau sangat menyukai nya." Kesal Kimmy. " Dua bulan ini kamu kemana?"
" Biasa, tugas negara."
" Ooo..jadi bagaimana dengan tugas negara mu itu."
" Jika aku sudah di sini, berarti semua sudah terkendali."
" Kau memang hebat. Baiklah, karena kamu sudah datang, biarkan aku beristirahat sejenak. Kamar operasi aku serahkan padamu. " Kimmy bangkit dan berlalu meninggalkan Sardi.
Sardi menjatuhkan tubuhnya di kursi setelah Kimmy pergi. Dia terlihat sangat kelelahan.
Baru saja ingin menyandarkan tubuhnya dan beristirahat sejenak, Sardi kembali duduk tegap ketika mendengar suara yang tidak asing baginya.
" Hai, aku baru melihatmu di sini." Sapa Aretha tersenyum manis.
Seketika Sardi berdiri dengan sikap sempurna dan itu membuat Aretha terkejut. Dia bukan siapa siapa, hanya residen tahun pertama yang masih butuh banyak belajar, tapi pria di depannya itu terlalu menaruh hormat padanya.
" Oh,, nama saya Sardi, nona muda."
Kening Aretha mengernyit.
" Nona muda?"
Sardi menunduk memberikan hormat pada Aretha.
" Kenapa memanggilku seperti itu?" Aretha jadi bingung.
" Karena anda adalah menantu Brawijaya.
" Kamu yakin? Tapi sepertinya kamu mengenalku lebih dari sekedar menantu Brawijaya. "
Sardi tersenyum tipis." Itu hanya perasaan anda nona."
" Tapi kamu membuatku penasaran."
" Saya rasa tidak ada yang tidak tau jika nona adalah menantu Brawijaya. Dan tentu saja saya harus menaruh rasa hormat pada penerus rumah sakit ini."
Aretha melipat kedua tangannya di depan dada.
" Jangan membohongi ku. Tidak pernah tertulis dalam sejarah keluarga Brawijaya harus di hormati sedemikian rupa seperti tadi caramu menyapaku. "
Sardi terdiam.
" Aku perjelas, meski aku adalah menantu Brawijaya. Tapi status itu hanya berlaku saat aku berada di luar rumah sakit. Di sini, aku adalah Aretha Hanum, residen anastesi tahun pertama. Jadi jangan terlalu sungkan, perlakukan aku sama seperti yang lain."
" Baik, nona muda."
" Dokter Aretha." Kata Aretha tersenyum.
Sardi tersipu. " Baik, dokter Aretha."
" Namamu Sardi , kan ?"
" Iya dok."
" Namamu tidak pernah tertulis di white board daftar perawat jaga. Tapi dari pengamatan ku, kamu bukan orang baru di sini. Ners Kimmy terlihat sangat akrab denganmu. "
" Saya baru saja kembali dari luar negeri, dok. Dan memang saya adalah salah satu bagian dari ruangan ini. Saya perawat bedah, lebih tepatnya, penata anastesi."
" Benarkah?" Aretha nampak antusias.
" Iya , suatu hari nanti jika sekolah dokter sudah selesai, saya akan jadi asisten anda. Dokter tenang saja, saya sangat bisa di andalkan." Ucap Sardi mengulas senyum.
Aretha terkekeh. " Nampaknya boleh juga."
Kehadiran Sardi sedikit banyak mampu membuat Aretha melupakan kesedihannya.
Namun, pembicaraan hangat mereka ternyata terpantau oleh mata elang seorang pria yang sudah di bakar api cemburu.
Kedua tangan Zayn mengepal kuat.
Tapi dia masih berusaha menahannya , itu karena dia sangat mengenal pria yang sedang bersama istrinya itu.
Pria itu adalah perawat handal serba bisa yang selalu mendampingi nya saat melakukan operasi. Selain cerdas dalam bidangnya, Sardi juga seorang ahli IT. Dan keahliannya itu dia gunakan untuk menambah pundi pundi rekeningnya.
" Lama tidak melihatmu." Zayn mendekati keduanya.
Melihat kedatangan Zayn, Sardi kembali melakukan hal yang sama saat menyambut Aretha tadi.
" Iya , tuan muda."
Zayn memegang pundak Sardi.
" Dokter. Kita di rumah sakit kan? Oiya, negara mana lagi yang kau jelajahi kali ini?"
" Tidak banyak dok, hanya di beberapa negara eropa dan asia."
Hanya Abi Adam dan umi Aza yang tau apa yang sebenarnya di lakukan Sardi di luar dari pekerjaannya sebagai seorang perawat. Dan upah yang dia dapatkan dari mengabdi di keluarga Brawijaya tidaklah main main.
" Aku tau gaji mu banyak, jangan berfoya foya, perempuan yang baik itu tidak banyak, cari dan menikahlah. Nanti setelah itu kau bisa keliling dunia bersamanya."
" Kenapa bukan dokter saja yang mengajak nona muda? Saya dengar , semenjak menikah, dokter belum pernah mengambil cuti." Sindir Sardi yang langsung membuat Zayn tersinggung.
" Hhmmm.." Zayn jadi salah tingkah.
Aretha tersenyum tipis. Dalam hati, dia memberikan nilai seribu persen untuk keberanian Sardi yang berhasil mengintervensi Zayn.
Bunyi ponsel Zayn menghentikan perdebatan yang di menangkan Sardi.
Zayn meraih ponselnya yang ia simpan di dalam saku baju scrub yang dia kenakan.
Setelah melihat siapa yang menghubungi nya, ekspresi Zayn seketika berubah. Rahangnya terlihat mengeras. Dia tidak langsung mengangkat panggilan itu. Zayn justru mengakhiri panggilan itu dan kembali menaruhnya ke dalam saku baju scrub nya.
" Ayo, aku lapar." Ajaknya pada Aretha, dan tanpa menunggu persetujuan, Zayn sudah berjalan lebih dulu .
" Aku pergi dulu ya." Pamit Aretha pada Sardi.
Aretha berjalan di belakang Zayn, dia tidak berani berjalan berdampingan dengan suasana hati Zayn yang kacau.
Tiba di kafetaria.
" Mau makan apa?"
" Apa saja."
Zayn memesan dua porsi nasi bakar berisi ayam.
Hening.
Aretha sebenarnya ingin meminta ijin, tapi tidak berani mengatakannya mengingat situasi yang sedikit tidak terlalu kondusif.
" Ada yang ingin kamu katakan?" Tiba tiba Zayn menatap Aretha. Sementara yang di tatap jadi salah tingkah. Dia tidak menyangka akan mendapatkan sebuah pertanyaan dari pria dingin di depannya itu.
" Oh..i..itu mas, setelah pulang dari rumah sakit, boleh aku pulang ke rumah umi Nisa ?" Tanya Aretha ragu.
Zayn menatap Aretha tajam.
" Untuk apa?"
Kening Aretha mengernyit. Zayn tidak pernah banyak tanya saat ke mana Aretha akan berkunjung.
" Mungkinkah dia tau kalau mbak Naya pulang?"
" Umi tadi menelpon ku."
" Bisa pergi sendiri tanpa aku?"
Aretha mengangguk.
" Iya mas. Aku tidak akan lama. "
" Baiklah."
Zayn memberikan ijin meski sebenarnya dia tidak ingin Aretha datang ke sana dan bertemu dengan Kanaya.
Panggilan yang dia terima beberapa menit lalu adalah telepon dari Kanaya. Setelah tidak mengangkat nya, Kanaya mengirimkan pesan chat pada Zayn.
" Zayn , aku pulang, aku menunggu mu di rumah."
...****************...
selamat menjalankan ibadah puasa juga buat kak fara.. semoga tetep semangat up nya 😁🙏🏻
gak menyatakan cinta baik2 tapi ngancam
🙆🏻♀️
semoga Zayn bisa menemukan lelaki yg sudah terobsesi sama Aretha dan membuat Aretha trauma??
Siapakah laki2 yg bersama Rafael???🤔/Panic//Drowsy/
Lionel ( dr nama saja ini kakaknya Rafael)🤔
tebak2 buah manggis