Lanjutan My Kindergarten Teacher dan The Five Brothers
Bagaimana jika kamu adalah putri dan cucu pemilik salah satu bank terbesar di Indonesia tapi dikira miskin oleh duda kaya hingga menawarkan menjadi Sugar Daddy nya supaya bisa berdekatan karena pria itu mengalami gynophobia.
Salasika Hadiyanto tidak menyangka jiwa gabutnya membuat dirinya memiliki Sugar Daddy bernama Lingga Xavier Horance. Part konyolnya, anak Xavier, Xander sangat dekat dan mendukung ayahnya tinggal bersama Sasa.
Bagaimana reaksi Dewa dan Sagara Hadiyanto saat tahu cucu dan putrinya memiliki Sugar Daddy akibat salah paham?
Generasi ke 8 klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Demi Terikat
Xavier tampak penasaran dengan kata 'ngelindur', akhirnya mencari artinya di Mbah Google. Ingat, Mbah Google bukan Mbah Surip atau Mbah Maridjan.
"Ngelindur ... 'Ngelindur' dalam bahasa Jawa berarti mengigau. Mengigau adalah gangguan tidur yang ditandai dengan berbicara sambil tidur atau mengucapkan sesuatu yang tidak jelas." Xavier melongo. "Mengucapkan sesuatu yang tidak jelas ?" Pria itu mendongakkan wajahnya guna mencari Sasa tapi gadis itu sudah masuk ke dalam kamarnya.
Xavier langsung cemberut. "Tidak jelas gimana ? Aku itu jelas-jelas suka sama kamu, woi bayi gula !"
Pria itu pun memilih bangun dari duduknya lalu berjalan ke depan pintu kamar Sasa. Xavier ingin berbicara dengan Sasa dan tangannya sudah terangkat untuk mengetuk pintu tapi kemudian dia urungkan.
Sepertinya dia memang butuh waktu - batin Xavier yang kemudian berjalan masuk ke dalam kamarnya.
***
Kamar Sasa
"Sasa ... Je t'aime ...."
Ucapan cinta dari Xavier terngiang-ngiang di telinga dan teringat-ingat di kepala Sasa. Gadis itu tampak galau dengan pernyataan cinta Xavier. Satu sisi dia memang nyaman dengan Xavier dan Xander tapi sisi lain dia hanya cosplay menjadi bayi gula.
"Apa aku terlalu menghayati menjadi bayi gula ya? Tapi aku suka sih bersama mereka, macam main rumah-rumahan ala Barbie dan Ken ... eh apa kentongan pos kamling ... Eniwaii, aku kok nyaman ya? Kata mama, yang penting nyaman dulu dan tahu pria itu dari rumput mana. Kalau hijau banget itu bagus, hijau kuning merunduk macam padi itu wajib dibungkus karena sudah pasti humble dan kaya. Tapi ... Dia duda dengan buntut satu, besar juga. Eh, keluarga aku yang nikah sama duda ...." Sasa tampak berpikir. "Tante Raras, Oma Thalia, Oma Ratimaya ... Ya ga masalah sih cuma kan yang dari keluarga Pratomo cewek kok kayaknya belum ada yang sama duda ya?"
Sasa guling sana guling sini. "Mbuh lah! Pening kepala Sasa !"
Gadis itu lalu menarik selimutnya dan mulai memejamkan matanya. Tak pakai lama, Sasa pun terlelap tanpa tahu ada yang tidak bisa tidur karena teringat kalau hendak ditinggal bayi gulanya selama seminggu. Xavier benar-benar gelisah hingga mengambil simpanan red wine di lemari khususnya dan menuangkan ke dalam gelas anggur. Xavier menyesap red wine itu dengan harapan bisa tidur secepatnya karena sudah jam 12 malam.
***
Keesokan paginya
Sasa sudah siap dan rapi untuk berangkat ke sekolah, segera mengetuk pintu kamar Xander agar bocah ganteng itu bangun. Tak lama, Xander keluar sambil mengucek matanya.
"Pagi anak Viking. Ayo, bangun, mandi sarapan. Aku pergi dulu ya?" ucap Sasa yang memang sudah siap pergi. "Sarapan sudah ada di meja. Oke?"
Mata Xander terbelalak. "Sasa pergi hari ini?"
Sasa mengangguk. "Aku tunggu di kelas ya ! Tolong, pamitkan ke papa ya ? Sepertinya papa masih tidur." Sasa mencium kening Xander lalu bergegas keluar apartemen.
Xander melongo lalu bergegas ke kamar ayahnya dan melihat ayahnya tidur tengkurap. Xander langsung menggoyangkan tubuh kekar Xavier.
"Papa ! Papa ! Sasa sudah pergi !" seru Xander membuat Xavier terbangun tapi dia menyesalinya karena pusing langsung melanda akibat kebanyakan minum red wine.
"Sasa ... Pergi?" gumam Xavier sambil memegang kepalanya yang pusing.
"Iya papa. Katanya sudah ada sarapan di meja dan ... Papa habis minum?" Xander mengibaskan tangannya karena mencium bau red wine dari mulut dan nafas Xavier.
"Papa ... tidak bisa tidur ..."
Xander menggelengkan kepalanya. "Kita harus hormati permintaan Sasa, Pa. Sasa kan sudah hampir sebulan tidak pulang ke rumahnya. Sudah pasti berantakan."
Xavier menatap wajah putranya yang memang lebih dewasa pola pikirnya dibandingkan dirinya. Apa kalau sudah jatuh cinta itu membuat orang jadi bodoh dan emosional ya?
"Sudah. Papa mandi, kita sarapan terus antar aku ke sekolah. Papa hari ini ada proses jual beli kan?" senyum Xander yang maklum papanya bingung ditinggal Sasa karena gadis itu seperti penguatnya Xavier.
Bakalan seminggu yang penuh drama ini - batin Xander.
***
Sekolah Internasional Semarang
"I hate poem, Miss Sasa!" protes Prudence, salah satu murid Sasa yang berambut coklat tua dan memiliki wajah cantik itu. Tak heran karena Prudence blasteran Amerika dan Jawa.
"But Pru, you have to like it ( tapi Pru, kamu harus suka ). It's English literature, cah ayu," jawab Sasa dengan sabar meskipun gemas dengan tingkat perngeyelan Prudence.
Prudence cemberut karena dia memang benci bahasa Inggris yang berhubungan dengan poem dan sastra. Prudence masih oke jika berhubungan dengan grammar dan mengarang tapi tidak sastra yang wajib baca buku tebal-tebal apalagi Sasa tidak mau ada pakai chat gpt atau AI.
Xander yang duduk di sebelah Prudence lalu berbisik ke anak perempuan itu. "Nanti aku bantu buat tugasnya. Aku juga tidak suka."
Prudence menoleh ke Xander. "Ah, thank you Xander."
Xander mengangguk sambil tersenyum.
"Oke. Kita buat bedah buku Enid Blyton yang judulnya Secret Seven Adventure. Dibuat secara berkelompok dua orang ...."
Prudence langsung menggenggam tangan Xander. "Kamu sama aku !" ucap gadis cilik bermata abu-abu itu.
"Oke Pru."
Note
The Secret Seven terdiri dari Peter (kepala masyarakat), Janet (saudara perempuan Peter), Pam, Barbara, Jack, Colin dan George. Adik perempuan Jack, Susie dan sahabatnya Binkie sesekali muncul di buku; mereka membenci Secret Seven dan senang memainkan trik yang dirancang untuk mempermalukan mereka, meskipun hal ini sebagian dipicu oleh keinginan obsesif mereka untuk menjadi bagian dari masyarakat. Jika di Indonesia disebut dengan Sapta Siaga.
***
Sementara itu di ruang notaris.
Xavier tersenyum saat seorang pengusaha Semarang resmi membeli salah satu rumah heritage nya yang ada di daerah Candi dengan cash. Semua prosedur sudah diselesaikan dan uang pun sudah masuk yang di benarkan oleh pihak pengacaranya yang datang dari Oslo semalam.
Pria itu sudah mendapatkan laporan dari pihak bank bahwa dananya sudah masuk. Setelah semuanya selesai, Xavier mengajak pengacara dan asistennya makan siang di restauran daerah situ juga. Dirinya merasa lega karena semua proses berjalan lancar dan sudah waktunya dia memberikan jatah bayi gula kesayangannya karena ini sudah berganti bulan.
Xavier berharap dengan diberikan uang sebesar 500 juta, maka Sasa semakin terikat padanya. Meskipun Sasa pergi selama seminggu, dia yakin, Sasa akan menepati janjinya. Tidak akan pergi lebih dari seminggu dan kalau melanggar, akan aku seret dia meskipun harus menggendong macam bawa karung beras.
***
Sasa baru saja menyelesaikan tugas mengajarnya dan membuka ponselnya. Gadis itu terbelalak saat mendapatkan notifikasi adanya transfer dari Xavier. Eh iya ya. Sudah ganti bulan. Lumayan buat beli Marugame Udon empat porsi !
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
yg pnting mas duda bucin sm km,trs anknya jg kn bestie....😁😁😁