Lanjutan My Kindergarten Teacher dan The Five Brothers
Bagaimana jika kamu adalah putri dan cucu pemilik salah satu bank terbesar di Indonesia tapi dikira miskin oleh duda kaya hingga menawarkan menjadi Sugar Daddy nya supaya bisa berdekatan karena pria itu mengalami gynophobia.
Salasika Hadiyanto tidak menyangka jiwa gabutnya membuat dirinya memiliki Sugar Daddy bernama Lingga Xavier Horance. Part konyolnya, anak Xavier, Xander sangat dekat dan mendukung ayahnya tinggal bersama Sasa.
Bagaimana reaksi Dewa dan Sagara Hadiyanto saat tahu cucu dan putrinya memiliki Sugar Daddy akibat salah paham?
Generasi ke 8 klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sudah Kudugong !
Sasa menatap ke arah Xavier yang dengan cueknya membeli tiket bioskop dan membeli film action. Benar-benar deh papa gula satu ini ya.
"Kamu mau popcorn? Coke?" tawar Xavier setelah membeli tiket untuk mereka berdua.
"Iya. Ukuran jumbo termasuk coke nya !" jawab Sasa. Sekalian aku ngelunjak!
"Oke Sasa." Xavier membeli pesanan Sasa yang hanya bersikap acuh. "Yuk masuk." Xavier tidak salah karena sudah ada pengumuman pintu studio yang memutar film sudah dibuka.
Sasa cemberut karena mereka berada di kursi A tapi pojok ! Ini mah modusnya super maximum effort.
"Kenapa Sa?" tanya Xavier yang sengaja menempatkan Sasa di pojok.
"Disini mana enak papa Viking? Nyerong duduknya!" sungut Sasa kesal.
Xavier hanya tersenyum manis. "Kan enak bisa berduaan di pojok sama kamu."
Rasanya Sasa ingin mengelap muka menyebalkan Xavier dengan kanebo yang habis dipakai buat cuci mobil. Dirinya sangat super kesal dan gemas dengan Xavier.
"Mana popcorn dan coke aku ?"
Xavier memberikan ke Sasa dan gadis itu lalu meletakkan gelas coke nya di tempatnya. Sasa membuka tutup popcornnya dan langsung memakannya dengan suara krauk krauk keras membuat Xavier tersenyum geli, tahu kalau bayi gulanya sedang protes.
Kamu tuh menggemaskan! - batin Xavier.
Film pun dimulai dan Sasa mulai berkurang protes krauk krauknya karena dia mulai terhanyut dengan jalannya film. Xavier sendiri lebih suka melihat side profile Sasa yang tampak serius menonton.
Xavier diam-diam mendekati Sasa dan mencium pipi gadis itu. Sasa tertegun dan menoleh ke arah Xavier. Pria itu tidak melepaskan kesempatan dengan mencium bibir Sasa. Tidak lama hanya sekedar memberikan kesan bahwa dia rindu. Sasa pun membalas ciuman Xavier dan setelahnya mereka hanya saling berpandangan.
"Tu me manques Sasa ( aku rindu padamu Sasa )," bisik Xavier penuh perasaan.
"Tu ne me manques pas ( aku nggak rindu sama kamu )," balas Sasa.
"Es-tu sûr ( apa kamu yakin )?" senyum Xavier sambil mendekati bibir Sasa lagi.
"Très sûr ( sangat yakin )," bisik Sasa yang menerima bibir Xavier lagi dan mereka berciuman lagi.
Sasa dan Xavier pun berciuman panas di sela-sela adegan tembak-tembakan sampai Xavier merasakan goyangan di bahunya.
"Xavier? Xavier ? Kamu itu mau nonton apa mau tidur ?"
Xavier tergagap."A .. Apa?"
"Kamu tidur, papa Viking," jawab Sasa sambil terus makan popcorn.
Tunggu! Yang tadi itu ... Mimpi? Xavier menoleh ke arah Sasa. "Aku tidur ... Berapa lama?"
"Sekitar setengah jam. Tadi kamu tuh begitu kasih popcorn ke aku ... Eh nggak lama, langsung tidur. Apa kamu banyak kerjaan?" tanya Sasa penuh selidik.
"Nggak sih ..." gumam Xavier yang merasa kesal karena yang tadi itu hanya mimpi.
"Filmnya pertama memang bosenin, sih ... Jadi kalau kamu ketiduran ya wajar." Sasa terus memakan popcornnya dengan wajah serius menatap layar bioskop.
Xavier menoleh ke arah Sasa dan mendekatinya. "Sa ..."
"Ya?" Sasa menoleh dan Xavier memberikan kecupan di bibirnya. "Xavier !" desis Sasa.
"Tu me manques Sasa," ucap Xavier.
"Kamu kenapa ?" tanya Sasa sambil meletakkan tangannya di kening Xavier. "Kamu flu?"
Xavier tertawa kecil. "Ampun deh kamu tuh ...."
Sasa memalingkan wajahnya dan kembali nonton filmnya. Xavier memilih untuk memandangi Sasa karena besok sampai Sabtu, dia tidak bisa sedekat ini dengan bayi gulanya.
***
"Filmnya oke," ucap Sasa sambil berjalan menuju parkiran karena Xavier hendak mengantarkannya pulang.
"Kapan-kapan kita harus seperti ini lagi, Sa," balas Xavier.
"Nggak ya. Setidaknya jangan di Semarang karena sini tuh macam kota kecil, apalagi kalau anakmu sekolah di sekolah swasta."
"Bagaimana kalau kita sempatkan jalan-jalan keluar kota? Sabtu depan ? Kita menginap di Jogja?" tawar Xavier sambil membukakan pintu Lexus nya ke Sasa.
"No, thankyou!" jawab Sasa sambil duduk di kursi penumpang depan.
"Why?" Xavier menutup pintu Sasa dan berjalan memutari moncong mobilnya lalu duduk di kursi pengemudi. "Kenapa tidak mau Jogja?"
"Satu macet. Dua macet. Tiga macet. Males !"
"Terus kamu ada usulan kemana?" tanya Xavier sambil menyalakan mobilnya.
"Solo aja kalau memang mau jalan-jalan. Nanti kita makan ayam goreng di Klaten, bisa ke Tawangmangu. Jadi mending menginap semalam di Solo atau di Tawangmangu juga bisa."
Xavier mengangguk. "Oke. Kita ke Solo." Mobil hitam itu pun keluar dari parkiran menuju jalan Pemuda.
Xavier mengantarkan Sasa sampai ke kontrakan dan dirinya harus menahan untuk tidak mencium Sasa karena si ibu julid berada di teras rumahnya.
"Selamat tidur nyenyak," ucap Xavier.
"Passez une bonne nuit de sommeil. Au revoir ( selamat tidur nyenyak. Selamat tinggal )," senyum Sasa sambil menutup pintu mobil Xavier.
Gadis itu melambaikan tangannya ke Xavier dan membuka pintu pagarnya lalu menguncinya lagi. Sasa pun masuk ke dalam rumah dan langsung membersihkan diri.
***
Apartemen Xavier dan Xander
Xander menatap curiga ke ayahnya yang tampak bahagia. Tunggu papa habis ngapain? Yang benar saja ! Masa mau selingkuh dari Sasa ?
"Papa habis dari mana?" tanya Xander dengan wajah curiga.
"Kencan sama Sasa."
Xander melongo. "Ke .. kencan? Apa? Papa kencan sama Sasa ?"
Xavier bersiul-siul lalu masuk kamar meninggalkan Xander yang terbengong-bengong. Kencan? Papa? Tunggu ! Apa papa akan melamar Sasa ?
Xander terseyum senang. Aseeekkk! Sasa jadi mommy aku!
***
Tanggal 16 Agustus
Semua orang sudah hadir dan mulai bersiap untuk acara lomba tujuh belasan. Acara dimulai dengan sambutan kepala sekolah dan masing-masing kelas mulai mengirimkan wakilnya. Sasa menjadi bagian sibuk untuk membagi masing-masing anak untuk mengikuti lomba.
"Aku ikut lomba balap karung?" tanya Xander.
"Yes ! Kamu harus menang, ya !" support Sasa.
"Tenang saja !" Xander pun berjalan ke trek untuk balap karung dan mulai masuk ke dalam karungnya.
Ketika suara sempritan dibunyikan, semua orang langsung berteriak heboh tidak terkecuali Sasa dan Xavier yang memilih nonton di area bapak-bapak.
"Go Xander ! Go!" seru Sasa. Guru cantik itu pun berteriak heboh saat Xander berhasil menang dan bocah itu langsung menghambur ke Sasa begitu usai lomba. Sasa pun memeluk Xander erat membuat Prudence tampak cemburu.
"Kamu kok enak-enakan main peluk Miss Sasa!" protes Prudence ke Xander.
"Ya kamu harus menang lomba dulu baru dapat pelukan dari Miss Sasa," balas Xander cuek.
Prudence hanya cemberut karena setelah ini adalah gilirannya ikut lomba memasukkan paku ke dalam botol.
"Prudence! Semangat ya !" ucap Sasa sambil mendampingi gadis cilik itu.
"Miss Sasa, kalau aku menang, apa aku akan dapat pelukan?" tanya Prudence.
"Tentu saja ! Makanya, kamu harus menang ! Lihat, papa kamu sudah heboh support kamu," senyum Sasa sambil menunjuk ke arah Rodrigo.
Prudence melambaikan tangannya ke ayahnya dan bersiap untuk ikut lomba. Tak lama, lomba pun dimulai dan para orang tua pun heboh memberi dukungan ke anak-anak mereka. Sayangnya, Prudence mendapatkan posisi kedua dan gadis cilik itu tampak ingin menangis karena sudah pasti tidak mendapatkan pelukan dari Sasa.
Namun dirinya salah. Sasa tetap memeluk erat Prudence karena tahu gadis cilik itu kesal menjadi nomor dua. Prudence pun memeluk pinggang Sasa dengan sedikit terisak.
Xavier melirik ke arah Rodrigo yang tampak iri melihat putrinya bisa memeluk Sasa. Sudah kuduga, pria Amerika ini juga suka dengan bayi gulaku! Tidak bisa dibiarkan!
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
tkutnya udl lpas aja sking kgetnya,scra mreka blm tau gmn aksi bang piktor dkk...../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Laahhh.....tau aja tu para dktr jagal,smp rbut pda mau ikut smua....myan lh dpt dnor bnyak....🤣🤣🤣