Braaak......
Tora meletakan setumpuk uang di atas meja,dia juga meletakan selembar kertas disamping uang itu.
"tanda tangani ini ,pakai uang nya untuk mengoperasi carla " ucap tora dengan tegas
Henny menatap ke arah suami nya, dia mengernyitkan dahi nya karena melihat setumpuk uang yang diberikan oleh suami nya itu. Apalagi ada kertas yang terlihat jelas bertuliskan surat perceraian,membuat nya merasa semakin bingung .
"ada apa pa? uang dari mana ini ? dan ini....surat cerai siapa ?" tanya henny dengan nada bingung nya .
"tidak perlu tau dari mana uang ini,yang penting carla bisa di operasi segera. Kita yang akan bercerai,aku sudah ngak sanggup hidup miskin bersama kalian. Yang penting carla sehat dan kalian bahagia bersama " jelas tora dengan tegas membuat henny merasa terkejut
Deg
Jantung nya terasa mau lepas dari dada nya ,dia tidak menyangka kalau pernikahan nya akan berakhir seperti ini. Apalagi selama ini tora dan dirinya baik-baik saja ,tidak pernah sekali pun mereka b
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
Impian nya dari dulu,ingin sekali bekerja di sebuah perusahaan tapi Henny tidak pernah bisa mendapatkan nya karena pasti nya hanya orang-orang yang memiliki lulusan terbaik dan harus kuliah yang bisa bekerja disana. Seperti Tora,Tora kuliah setahun untuk menjadi karyawan disebuah perusahaan. Itu pun hanya sebagai karyawan biasa saja, bukan yang memiliki jabatan penting diperusahaan.
Ting
Pintu lift terbuka,wanita yang dari tadi berdiri disamping Henny masuk dan Henny mengikuti nya. Didalam lift hanya ada mereka berdua,staf pegawai itu pun mulai penasaran .
"Hhmmm....sudah lama kamu bekerja dirumah pak Farel ?"
"Lumayan bu" jawab Henny sekena nya saja.
"Apa pacar nya pak Farel sering kesana ?"
"Siapa bu?" tanya Henny dengan bingung karena memang dia ngak pernah mengetahui kalau tuan muda nya sudah punya kekasih ,apalagi dengan penyakit yang dialami oleh tuan muda nya yang baru saja dia ketahui .
"Kamu ngak tau?"
"Ngak tau,karena saya bekerja di bagian belakang. Jadi ngak tau bagaimana keadaan di dalam rumah bu" jawab Henny sambil menggelengkan kepala nya,karena memang dia tidak pernah melihat kekasih nya tuan muda nya .
"Nona Cecilia, mungkin sebentar lagi datang juga karena biasanya nona Cecilia sering datang pas makan siang "
Henny hanya menganggukan kepala nya dan tersenyum saja,dia ngak perduli mengenai kehidupan tuan muda nya. Yang jelas yang dia tau kalau dia harus tutup mulut mengenai penyakit tuan muda nya yang aneh,tapi dia juga belum mengetahui penyakit apa itu.
Henny ngak tau penyakit apa yang dimaksud oleh nyonya dan tuan besar keluarga Wardana, hanya tau kalau tuan muda nya alergi dan jika disentuh oleh wanita maka tubuh nya akan gatal dan memerah. Tapi henny belum pernah menyaksikan nya secara langsung,dia masih ngak percaya sepenuh nya mengenai penyakit yang ngak masuk akal .
Ting
Lift sampai di lantai lima ,Henny masih mengikuti langkah kaki wanita yang berjalan lebih dulu didepannya. Dia masih tetap memperhatikan sekeliling nya ,Henny merasa terpukau dengan lorong yang berada didepan nya ini.
Hingga akhirnya staf wanita yang mengantarnya berhenti ,Henny menatap ke arah pintu didepan nya yang berwarna gold. Tertulis di depan nya,ruangan Direktur Utama.
Staf wanita itu langsung menekan tombol yang ada disamping pintu nya,tidak terdengar apa pun dari dalam hingga akhirnya pintu terbuka dengan lebar. Terlihat seorang pria yang cukup tampan dan berisi berdiri didepan pintu,dia menatap ke arah staf wanita yang berdiri didepan nya dengan tersenyum.
"Pak Adit,ini ada ...." ucap staf wanita itu tapi langsung di potong oleh pria yang ternyata Aditya.
"Bu boss sudah datang ?" potong Aditya membuat staf wanita dan Henny terkejut mendengar nya,Aditya langsung tersenyum ramah dan membuka pintu itu dengan lebar.
Staf wanita itu masih menatap ke arah Aditya dengan tatapan tak percaya,senyuman yang diberikan oleh Aditya membuat nya terpesona dan bengong ditempat nya. Mata nya sama sekali tak berkedip,apalagi mulut nya terbuka cukup lebar.
Ck....ck...ck ..
"Hei,kau bisa pergi" ucap Aditya dengan menjentikan jari nya didepan wajah staf wanita itu,hingga wanita itu tersadar kemudian dia tersenyum.
Selama ini baik Aditya atau pun Farel memang jarang tersenyum,sehingga saat salah satu dari kedua nya tersenyum membuat yang lain terpesona. Ketampanan kedua nya memang gak ada tandingan nya di perusahaan itu,staf wanita itu seolah tak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Ayo buk boss,sudah ditunggu oleh pak boss" ucap Aditya membuat Henny kembali melotot,dia melirik ke arah staf wanita yang mengantar nya tadi.
Henny berjalan masuk kedalam, kemudian Aditya langsung menutup pintu itu dan keluar. Membuat Henny terkejut,tapi dia terdiam saat mendengar Farel berdehem.
"Eekkhmmm..."
Henny mematung,tubuh nya terasa kaku. Kaki nya seolah berat untuk melangkah ke arah meja dekat Farel,tapi mau tak mau dia harus ke sana untuk meletakan tempat makan yang dia bawa ke atas meja nya.
"Ini tuan muda,silahkan dimakan . Saya permisi dulu" ucap Henny dengan pelan,dia tidak pernah berbicara atau berurusan dengan keluarga Wardana selama ini .
"Siapkan untuk ku " jawab Farel, mata nya masih menatap ke arah wajah Henny dengan tatapan tak dapat dimengerti oleh Henny. Farel berjalan mendekati sofa yang tak jauh dari sana dan duduk disana,mata nya tetap melirik ke arah Farel .
Henny yang tadi nya ingin berbalik keluar,kini kembali menuju meja kerja milik Farel dan mengambil kotak bekal yang dia letakan . Henny berjalan dan mendekati meja sofa,dia menyusun dan menyiapkan makanan didepan Farel. Kemudian kembali berdiri didekat Farel, seperti biasanya .
"Duduk lah ,temani aku makan " ucap Farel yang sudah mengambil piring berisi nasi yang disiapkan oleh Henny .
Henny terkejut,dia menatap ke arah Farel. Dia berpikir kalau dia salah dengar ,makanya dia masih diam ditempat nya hingga Farel menatap nya dengan tajam.
"Duduk,temani aku makan " ucap Farel dengan tegas.
Henny pun ngambil tempat duduk didepan Farel,dia memilih untuk mengupas buah yang dia bawa dari rumah bersama bekal nya. Kedua nya masih diam,Henny masih sibuk mengupas apel sedangkan Farel makan sambil menatap ke arah Henny yang terdiam.
"Cantik " gumam Farel dan Henny mendengar nya, dia yang dari tadi menunduk kini menatap ke arah Farel yang sudah tersenyum.
Tatapan mereka menyatu,membuat Henny terkejut karena Farel menatap nya seperti itu . Tak menyangka jika Farel tersenyum seperti itu padanya, dia merasa bingung harus bagaimana didepan tuan muda nya ini .
Tiiit....tiit....
Suara bel ruangan itu terdengar cukup nyaring,membuat Henny tersentak dan kembali menatap ke arah Farel . Pintu milik Farel otomatis,hanya bisa diakses oleh Farel dan Aditya saja baik dari dalam atau pun dari luar.
Kalau saat ini bel itu berbunyi berarti Aditya tidak berada diluar atau memang Aditya tidak mengijinkan orang lain untuk masuk,makanya Farel tidak ingin membuka nya. Suara-suara berisik didepan pun tidak pernah terdengar ke dalam karena ruangan itu memiliki pengedap ruangan.
Tiiit....tiiit
"Tuan muda,mungkin ada tamu. Apa tidak dibuka dulu? Saya bisa membereskan semua nya dan pulang " ucap Henny, dia ngak ingin menggangu pekerjaan Farel karena kedatangan nya.
Farel baru saja siap makan,dia sengaja makan lama-lama agar bisa menatap aja ya Henny lebih lama lagi . Tapi belum apa-apa,Henny sudah ingin pergi membuat nya merasa kesal dengan orang yang menekan bel itu.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘